“BETAPA LEBAR DAN PANJANGNYA, BETAPA TINGGI DAN DALAMNYA KASIH KRISTUS"
(Ef 3:18b)
Bapak Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih, malam ini kita bersama-sama dengan
Yesus,berjaga bersamaNya, menemaniNya dalam kesendirian dan kegelisahannya,
kitamempersatukan hati dengan hatiNya yang kini diliputi ketakutan dan dukacita
yang mendalam.
Lihatlah Ia yang sendirian, gentar dan ketakutan dalam doaNya."Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Kita mau malam ini bersama-sama berjaga bersama Yesus, menemaniNya yang
sedang mengambil keputusan tersulit dalam tugas dan perutusanNya ke dunia,
yaitu untuk menyelamatkan kita dengan menderita dan wafat di kayu salib. Itu
sebabNya Yesus sangat ketakutan, peluhNya menjadi seperti tetes-tetes darah. Ia
sangat sedih dan gentar. Tetapi dalam ketakutan dan kegelisahanNya, Yesus telah
mengambil keputusan yang luar biasa: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin
lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Yesus telah
menunjukkan tanggung jawab yang luar biasa akan tugas dan perutusan yang
diembanNya dari Bapa. Ia menyerahkan seluruh kekuatan, kehendak, dan bahkan
hidupnya sendiri Ia serahkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang
telah diterimaNya dari Bapa. Saat-saat terakhir hidupNya saat tergantung di kayu
salib Ia berkata: “Sudah selesai". Ia telah menyelesaikan dengan sempurna tugas
perutusanNya di dunia, dan terlaksanalah karya penyelamatan Allah lewat
penderitaan dan kematian Yesus itu. Kita diselamatkan karena Yesus telah mati
untuk kita. Sungguh “Betapa lebar dan panjangnya, betapa tinggi dan dalamnya
kasih Kristus”. tak terukur kasihNya… Tak terhingga kebaikanNya… Telah
dibuktikanNya kesetiaan dan kasihNya… Yesus telah menyerahkan segala-galanya
demi cinta kasihNya kepada kita. Ia ingin kita selamat, Yesus menghendaki kita
menerima hidup yang baru sebagai putera-puteri Allah, serupa dengan Ia yang
telah setia sampai menyerahkan semuanya demi kehendak BapaNya.
Malam ini kita melaksanakan apa yang diperintahkan Yesus kepada kita, para
muridNya : “Berjaga-jagalah dan berdoalah ……..
Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah.”
pilih sendiri?
Pernahkah kita pada masa pertobatan ini berbuat sesuatu untuk sesama
kita?
Atau …………….
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih
dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan
belakangmu.
Bapak Ibu dan saudara-saudari yang terkasih, Mari kita mulai saat ini membangun
niat sungguh-sungguh untuk berubah, untuk mengawali semua, membuat
semuanya menjadi baik, berbuat sesuatu untuk sesama Demi kemuliaan nama
Tuhan.
Kita percaya bahwa penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita
yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilurbilurnya kita menjadi sembuh. Tundukkanlah diri sedalam-
dalamnya pada Tuhan, dan mohonkanlah berkat untuk semua niat hatimu untuk
memperbaiki hidup, untuk lebih bertangggung jawab kepada tugas dan perutusan
yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita.
Amin.