Oleh:
KELAS VI A/ Kelompok 5
y e x . Fungsi Error
2
Fungsi Error menyatakan luas daerah di bawah kurva
didefinisikan dengan :
x
2
t 2
erf ( x) e dt
0
Definisi tersebut adalah definisi standard fungsi Error, meskipun demikian terdapat
beberapa bentuk integral yang dapat dinyatakan dalam fungsi Error. Misalnya,
x
1
e
t 2 / 2
P(, x) dt
2
1 u 2
x/2 x/2 0 x/2
1 1
( x) P(, x) e e du
u u
2du e u du
2 2 2
e du
2 0
Dimana:
Suku kedua dapat dinyatakan sebagai fungsi error, yaitu
x/2
e
u 2
du erf ( x / 2 )
2
Suku pertama merupakan integral dari suatu fungsi genap, sehingga dapat dituliskan
menjadi:
0
(1 / 2)
e du e u du
u 2
2
0
2 2
Sehingga:
1 u 2
0 x/2
( x) P(, x) e du e du
u 2
0
1
erf ( x / 2 )
2 2
1 1
erf ( x / 2 )
2 2
2
Fungsi (x) dikenal sebagai fungsi distribusi normal standar atau dikenal juga dengan
fungsi distribusi kumulatif gauss yang banyak dijumpai dalam persoalan statistika.
Selain itu, ada juga fungsi yang disebut sebagai fungsi error pelengkap (complementary
error function) yang dinyatakan dengan erfc(x).
Fungsi error pelengkap didefinisikan dengan :
2
e dt
t
erfc( x)
2
x
2 1
(1 / 2)
2
2 1
2
1
2 t 2
x
x
t 2
erf ( x) erfc( x) e dt e dt
0
2
e
t 2
erf ( x) erfc( x) dt
0
erf ( x) erfc( x) 1
3
Fungsi error banyak dijumpai dalam teori probabilitas. Di dalam fisika, fungsi error
banyak dijumpai dalam mekanika statistiks. Sebagai contoh, fungsi error banyak digunakan
ketika kita hendak menentukan jumlah molekul yang memiliki kecepatan yang lebih besar atau
lebih kecil dari kecepatan tertentu.
Contoh soal :
1). erf √𝑥 = ⋯
Penyelesaian:
Bentuk umum dari fungsi error adalah
𝑥
2 2
erf 𝑥 = ∫ 𝑒 −𝑥 𝑑𝑥
√𝜋
0
Berdasarkan bentuk umum tersebut, maka soal di atas dapat dituliskan kembali sebagai berikut,
√𝑥
2 2
erf √𝑥 = ∫ 𝑒 −𝑥 𝑑𝑥
√𝜋
0
2
Agar dapat menyelesaikan bentuk integral di atas, maka bentuk 𝑒 −𝑥 dapat diubah atau
ditransformasi terlebih dahulu.
Mengingat bentuk,
𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝑒 −𝑥 = 1 − 𝑥 + − +
2! 3! 4!
2
Maka bentuk dari 𝑒 −𝑥 dapat ditulis kembali sebagai berikut.
2 (𝑥 2 )2 (𝑥 2 )3 (𝑥 2 )4
𝑒 −𝑥 = 1 − 𝑥 2 + − + −⋯
2! 3! 4!
2 𝑥4 𝑥6 𝑥8
𝑒 −𝑥 = 1 − 𝑥 2 + − + −⋯
2! 3! 4!
2
Substitusikan nilai dari 𝑒 −𝑥 yang telah didapatkan, sehingga bentuk integralnya akan menjadi:
√𝑥
2 2
erf √𝑥 = ∫ 𝑒 −𝑥 𝑑𝑥
√𝜋
0
√𝑥
2 𝑥4 𝑥6 𝑥8 2
erf √𝑥 = ∫ [1 − 𝑥 + − + ] 𝑑𝑥
√𝜋 2! 3! 4!
0
4
√𝑥
𝑥3 𝑥5
2 𝑥7 𝑥9
erf √𝑥 = [𝑥 − + − + ]
√𝜋 3 2! 5 3! 7 4! 9 0
Jika dimisalkan fungsi ganjilnya adalah −𝑥, maka persamaan di atas menjadi,
−𝑥
2 2
erf(−𝑥) = ∫ 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡
√𝜋
0
Syarat batas :
Batas bawah : Ketika 𝑡 = 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑠 = 0
Batas atas : Ketika 𝑡 = −𝑥, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑠 = 𝑥
𝑥
2 2
erf(−𝑥) = ∫ 𝑒 −(−𝑠) (−𝑑𝑠)
√𝜋
0
𝑥
2 2
erf(−𝑥) = − ∫ 𝑒 −(−𝑠) 𝑑𝑠
√𝜋
0
𝑥
2 2
erf(−𝑥) = − ∫ 𝑒 −𝑠 𝑑𝑠
√𝜋
0
5
𝑥
2 2
erf(−𝑥) = − { ∫ 𝑒 −𝑠 𝑑𝑠}
√𝜋
0
6
FUNGSI STIRLING
Sebuah persamaan yang mengandung 𝑛! ataupun Ґ(𝑝) tidak dapat secara sederhana
didiferensialkan. Disini kita menggunakan pendekatan untuk fungsi faktorial atau fungsi Ґ yang
disebut persamaan stirling.
∞ ∞
Ґ(𝑧 + 1) = 𝑧! = ∫0 𝑡 𝑧 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡 = ∫0 𝑒 𝑧 𝐼𝑛 𝑡−𝑡 𝑑𝑡 (1)
𝑧! = ∫ 𝑒 𝑧 𝐼𝑛(𝑧+𝑦√𝑧)−(𝑧+𝑦√𝑧) √𝑧𝑑𝑦
−√𝑧
Untuk z dengan nilai besar, bentuk logaritma dapat diekspansi menurut deret pangkat :
𝑦 𝑦2 𝑦
𝐼𝑛 (𝑧 + 𝑦√𝑧) = 𝐼𝑛 𝑧 + 𝐼𝑛 (1 + ) = 𝐼𝑛 𝑧 + − +⋯
√𝑧 √𝑧 2𝑧
Sehingga didapatkan :
∞
𝑦2
𝑧 𝐼𝑛 𝑧+𝑦√𝑧−( )−𝑧−𝑦√𝑧
𝑧! ~ ∫ 𝑒 2 √𝑧𝑑𝑦
0
∞
𝑦2
𝑧 𝐼𝑛 𝑧−𝑧 −( )
=𝑒 √𝑧 ∫ 𝑒 2 𝑑𝑦
−√ 𝑧
∞ −√𝑧
𝑦2 𝑦2
𝑧 −𝑧 −( ) −( )
=𝑧 𝑒 √𝑧 [ ∫ 𝑒 2 𝑑𝑦 − ∫ 𝑒 2 𝑑𝑦]
−∞ −∞
Untuk integral pertama didapatkan √2𝜋. Untuk integral kedua bernilai nol untuk → ∞ , dan kita
dapatkan formula Stirling:
7
𝑧! ~𝑧 𝑧 𝑒 −𝑧 √2𝜋𝑧 (2)
1 1
Ґ(𝑧 + 1) = 𝑧! = 𝑧 𝑧 𝑒 −𝑧 √2𝜋𝑧 (1 + 12𝑧 + 288𝑧 2 + ⋯ ) (3)
Bagian pertama yang merupakan formula stirling merupakan pendekatan yang baik digunakan
untuk z bernilai besar dan bagian keduanya dapat digunakan untuk memperkirakan kesalahan
relatif fungsi tersebut.
Bentuk yang sering dijumpai dalam formula stirling adalah nilai In z! dengan nilai z besar. Pada
kasus ini, formula Stirling memberikan hubungan:
𝐼𝑛 𝑧! = 𝐼𝑛 (𝑧 𝑧 𝑒 −𝑧 √2𝜋𝑧) = 𝐼𝑛 𝑧 𝑧 + 𝐼𝑛 𝑒 −𝑧 + 𝐼𝑛 √2𝜋𝑧
= 𝑧 𝐼𝑛 𝑧 − 𝑧 + 𝐼𝑛 √2𝜋𝑧
Karena nilai z besar, bagian 𝐼𝑛 √2𝜋𝑧 dapat diabaikan sehingga didapatkan persamaan umum:
𝐼𝑛 𝑧! = 𝑧 𝐼𝑛 𝑧 − 𝑧 (4)
Contoh soal
2
1. Buktikan bahwa p p p e p dengan menggunakan hubungan rekursif fungsi gamma
p
dan formula stirling.
Jawab
2 2
p p p e p ln p ln p p e p
p p
2
ln p p ln e p ln
p
p ln p p ln e ln 2 ln p
1
2
1
p ln p p ln 2
2
8
9