Laporan Pendahuluan Hiper
Laporan Pendahuluan Hiper
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tigas tahap kehidupan, yaitu
anak, dewasa dan tua ( Nugroho, 2008).
2. Batasan Lansia
Menurut WHO adalah :
a. Usia pertengahan (middle age) usia 45 sampai dengan 59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai dengan 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai perut adengan 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) usia diatas 90 tahun
3. Tipe Lansia
a. Tipe Arif Bijaksana
Lanjut usia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai diri dengan perubahan zaman, mempunyai
kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi
undangan, dan menjadi panutan.
b. Tipe Mandiri
Lanjut usia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan baru,
selektif dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan, serta memenuhi
undangan.
c. Tipe Tidak Puas
Lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin, menentang proses
penuaan, yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik
jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak
sabar, mudah tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik.
d. Tipe Pasrah
Lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai
konsep habis (“habis gelap datang terang”), mengikuti kegiatan beribadat,
ringan kaki, pekerjaan apa saja dilakukan.
e. Tipe Bingung
Lansia yang kagetan, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, merasa
minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh (Nugroho, 2008)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnyakontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
3. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletakdipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras sarafsimpatis,
yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medullaspinalis
ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkandalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis
ke gangliasimpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang
akan merangsangserabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannyanoreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai
faktor sepertikecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsangvasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap
norepinefrin, meskipuntidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darahsebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkantambahan
aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan
vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,yang dapat
memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin
II,suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
olehkorteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
ginjal,menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi
perubahan structural danfungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab
pada perubahan tekanan darahyang terjadi pada usia lanjut.
Pemeriksaan
Penunjang
a.
Hemoglobin /
hematokritUntuk
mengkaji
hubungan dari sel
–
sel terhadap
volume cairan
( viskositas ) dan
dapatmengindikas
ikan factor
–
factor resiko
seperti
hiperkoagulabilita
s, anemia. b.
BUNMemberikan
informasi tentang
perfusi ginjal
Glukosa
Hiperglikemi
(diabetes
mellitusadalah
pencetus
hipertensi) dapat
diakibatkan oleh
peningkatan
katekolamin(meni
ngkatkan
hipertensi)c.
Kalium serumHipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama ( penyebab ) atau
menjadiefek samping terapi diuretik.d.
Kolesterol dan trigliserid serumPeningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya
pembentukan plakateromatosa ( efek kardiovaskuler )f.
4.