Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batuan merupakan salah satu komponen terbesar pembentukan
kerak bumi. Batuan merupakan hasil dari pembentukan magma yang
kaya akan mineral dimana batuan tersusun oleh banyak mineral. Batuan
dibagi menjadi tiga jenis yaitu, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Dimana semua pembentukan batuan ini melewati sebuah
siklus yang dinamakan siklus batuan.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi
pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari
batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi,
dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang
selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan
pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu
kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah
batuan sedimen.
Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi.
Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak
bumi. Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi.
Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus,
kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun
bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara
melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada
pula yang larut (solution).

1
B. Tujuan Dan Manfaat

Secara umum tujuan dan manfaat pembuatan laporan ini adalah


untuk menjelaskan apa itu deskripsi sedimen, disertai dengan deskripsi
mineral menurut struktur dan tekstur batuan tersebut berdasarkan Batuan
Sedimen.
Penulisan laporan ini secara umum bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang ciri-ciri fisik pada batuan dan dapat mendeskripsikannya
serta sebagai syarat pemenuhan nilai di mata kuliah Petrologi Jurusan
Teknik Pertambangan.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang batuan sedimen.
2. Menjelaskan bagaimana proses terbentuknya batuan sedimen.
3. Dapat menndeskripsikan batuan sedimen.

2
BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Batuan Sedimen


Banyak sekali jenis batuan yang ada di sekitar kita. Salah satu jenis
batuan yang ada di dunia ini adalah batuan sedimen. Di samping batuan
sedimen ada pula jenis batuan lain yakni batuan beku dan juga batuan
metamorf.
Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan yang mana
terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas.
Batuan sedimen atau sering juga disebut sebagai endapan merupakan batuan
yang terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun
angin. Ada lagi pengertian mengenai batuan sedimen yakni batuan yang
terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses
pelapukan dan juga erosi tanah yang telah terbawa arus dan kemudian
diendapkan. Seorang ahli, yakni Hutton (1875) menyatakan bahwasannya
batuan sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh konsolidasi
sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh
air, angin, es dan juga longsoran gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah
longsor. Selain terbentuk dari demikian, batuan sedimen ini juga terbentuk
oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan juga material-
material lainnya. Demikianlah yang disebut dengan batuan sedimen.
Batuan sedimen jumlahnya sangat banyak dan banyak ersebar di
permukaan bumi di dunia. Bahkan menurut Tucker (1991), bahwa 70%
batuan yang terdapat di seluruh permukaan bumi ini adalah jenis dari batuan
sedimen. Namun batuan ini hanya sebesar 20% dari volume seluruh kerak
bumi. Hal ini menandakan bahwa batuan sedimen yang terbesar dan sangat
luas dipermukaan bumi.

3
B. Proses Pembentukan Batuan Sedimen
Batuan sedimen mengalami proses pemadatan dan juga
pengompakan dari bahan lepas (endapan) hingga menjadi batuan sedimen
yang utuh. Proses ini dinamakan sebagai diagenesa. Proses diagenesa
sendiri dapat terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu
300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2 kilobar yang berlangsung mulai
dari sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan juga tersingkap
kembali di atas permukaan lapisan atmosfer bumi. Berdasarkah hal ini
maka ada 3 macam diagnesa, yakni:

1. Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada sedimen di


bawah permukaan air.
2. Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen
mengalami penguburan yang semakin dalam.
3. Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat batuan
sedimen tersingkap kembali ke permukaan bumi yang disebabkan karena
pengangkatan dan juga erosi.

Itulah berbagai macam diagnesa yang terjadi pada batuan sedimen.


Oleh karena diagnesa ini ada bermacam macamnya, maka derajat
kekompakan batuan sedimen ini juga ada berbagai macam atau bervariasi.
Berbagai macam kekompakan dari batuan sedimen ini antara lain:

1. Bahan lepas atau loose materials, yakni yang masih berupa endapan
ataupun sedimen.
2. Padu atau indurated. Pada tingkatan ini konsolidasi material terjadi pada
kondisi kering. Namun hal ini akan terurai apabila dimasukkan ke dalam
air

4
C. Jenis - Jenis Batuan Sedimen
1. Menurut Pettijohn (1975), O’Dunn dan Sill (1986) – membagi
batuan batuan sedimen ini berdasarkan terksturnya yang terbagi ke
dalam dua kelompok besar, yakni batuan batuan sedimen klastika dan
juga batuan sedimen non- klastika.
a. Batuan sedimen klastika disebut juga dengan batuan sedimen
detritus, mekanik, eksogen yang merupakan batuan sedimen yang
terdiri atas klastika- klastika atau hancuran bebatuan yang
mengendap secara alami atau mekanik oleh gaya beratnya sendiri.
Batuan jenis ini terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali atau
reworkin dari batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses pengerjaan
kembali yang terjadi sebagai pembentukan batuan ini meliputi
pelapukan, erosi, transportasi, dan juga redeposisi atau pengendapan
kembali. Untuk menunjang proses tersebut dapat terjadi, diperlukan
beberapa media yakni air, angin, es , dan juga efek gravitasi atau
beratnya sendiri. Khusus untuk media yang terakhir tersebut atau
media gravitasi ini sebagai akibat dari longsoran batuan yang telah
ada sebelumnya. Yang perlu kita ketahui dari kelompok batuan jenis
ini adalah bahwa kelompok batuan ini bersifat fragmental atau terdiri
dari butiran- butiran atau pecahan batuan sehingga bertekstur
klastika. Contoh dari batuan sedimen klastika ini antara lain batu
breksi, konglomerat, batu pasir, dan juga batu lempeng. Batu breksi
merupakan endapan krikil yang bersudut tajam yang masih dekat
dengan tempat asalnya. Batu konglomerat merupakan endapan
kerikil yang sudutnya membulat (sudut yang jauh terbawa aliran
sungai). Sedangkan batu pasir merupakan batuan endapan yang
berasal dari fragmen batuan yang berukuran 1/16 hingga 2 mili
meter.
b. Batuan sedimen non- klastika. Selanjutnya kita akan membahas
mengenai jenis kelompok batuan non- klastika. Batuan non- klastika
ini merupakan jenis batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil

5
penguapan suatu larutan atau pengendapan material yang berada di
tempat itu juga. Proses pembentukan batuan jenis ini bisa terjadi
dengan proses kimiawi, biologi ataupun organik, ataupun kombinasi
antara keduanya, yakni kombinasi antara kimiawi dan juga organik
atau biologi. Proses yang merupakan kombinasi dari keduanya ini
disebut dengan biokomia. Proses pembentukan batuan ini yang
terjadi secara biologi atau organik merupakan prosen pembentukan
yang dilakukan oleh aktivitas alam tertentu yakni oleh tumbuhan
maupun binatang. Sebagai contoh dari proses pembentukan batuan
ini secara organik adalah pembentukan rumah binatang laut atau
karang, terkumpulnya cangkang binatang (fosil), dan terkuburnya
kayu- kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.

2. Menurut Sanders tahun 1981 dan Tucker 1991 – mengklasifikasikan atau


membagi batuan sedimen ini menjadi empat macam yakni:
a. Batuan sedimen detritus atau klastika
b. Batuan sedimen kimia – Batuan sedimen kimia merupakan batuan
sedimen yang terbentuk melalui reaksi kimia, seperti evaporasi, presitasi,
dan juga konsentrasi. Contoh drai batuan sedimen kimia ini adalah batu
garam, batu gypsum, stalaktit, dan juga stalagmit.
c. Batuan sedimen organik – Batuan sedimen organik ini juga dikenal
sebagai batuan sedimen asal jasad. Batuan sedimen organik merupakan
batuan sedimen yang berasal dari sisa- sisa jasad hidup atau dibuat oleh
jasad hidup. Golongan batuan jenis ini dapat dipecah menjadi dua
macam, yakni sedimen biomekanik dan juga sedimen biokimia. Sedimen
biomekanik merupakanendapan dari sisa- sisa bagian tubuh jasad hidup
yang mengendap secara alami karena beratnya sendiri, misalnya adalah
batu gamping, kerang, batu numilites, dan juga batu gamping berlapis.
Sementara batuan sedimen biokimia merupakan batuan yang terjadi
karena pengendapan unsur gamping dan juga silisium dengan batuan
makhluk hidup. Contoh dari batuan ini adalah batu gamping terumbu

6
atau rumah binatang kerang dan juga tanah diatomea atau pengendapan
unsur silisium karena adanya karbondioksida dalam air yang banyak
diserap oleh ganggang diatomea.
d. Batuan sedimen klastika gunung api. – Khusus untuk batuan jenis ini
merupakan batuan sedimen yang mempunyai tekstur klastika dengan
bahan penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan oleh gunung api.

3. Menurut Graha (1987) – Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan


sedimen yang pada umumnya bertekstur non klasika. Graha membagi
batuan sedimen ini menjadi empat kelompok juga, yakni:
a. Batuan sedimen detritus (klastika/ mekanis)
b. Batuan sedimen batubara (organik/ tumbuh- tumbuhan)
c. Batuan sedimen silika, dan
d. Batuan sedimen karbonat
Khusus untuk jenis batuan ini dan juga batuan sedimen silika ini bisa
merupakan batuan sedimen klastika maupun batuan sedimen non-
klastika. Kemudian berdasar pada komposisi penyusun utamanya , batuan
sedimen klastika atau bertekstur klastika, dapat dibagi lagi menjadi tiga
macam. Yakni:
a. Batuan sedimen silisiklastika. Batuan jenis ini merupakan jenis batuan
sedimen klastika yang mineral penyusun utamanya berupa kuarsa dan juga
felspar.
b. Kemudian ada batuan sedimen klastika gunung api. Batuan sedimen
gunung api merupakan salah satu jenis batuan sedimen dengan material
penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan gunung api, seperti kaca,
kristal, dan atau litik.
c. Yang terkahir ada batuan sedimen klastika karbonat atau dikenal sebagai
batu gamping klastika. Batuan jenis ini merupakan batuan sedimen
klastika dengan mineral penyusun utamanya adalah material karbonat
(kalsit).

7
D. Warna Batuan Sedimen
Jika kita pada umumnya menjumpai bahwa batu berwarna gelap,
yakni hitam atau sedikit keabu- abuan, maka batuan sedimen ini mempunyai
warna yang sedikut serah atau terang. Bataun sedimen ini mempunyai wrna
yang khas. Warna dari batuan sedimen ini pada umumnya berwarna terang
atau cerah, seperti putih, kuning, ataupun abu- abu terang. Namun tudak
selamanya batuan sedimen ini berwarna cerah atau terang. Batuan sedimen
ini ada yang berwarna gelap, yakni abu- abu gelap hingga hitam kelam,
serta merah dan juga coklat. Dengan demikian batuan sedimen ini
mempunyai warna yang bervariasi. Variasi warna drai batuan sedimen ini
disebabkan oleh komposisi bahan penyusunnya.

8
BAB III
DESKRIPSI BATUAN

Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-01
2 Warna Hitam Keabu – abuan
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Silt (0,004 – 0,062) mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Well Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (Lanau)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Lanau
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

9
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-02
2 Warna Coklat keabu – abuan
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Silt (0,004 – 0,062) mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Well rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (silt)
 Semen Ada (Silika)
8 Nama Batuan Batu Lanau
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi.
10 Gambar

10
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-04
2 Warna Abu – abu
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Silt (0,004 – 0,062) mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Well Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (lanau)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Lanau
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

11
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-05
2 Warna Coklat gelap
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Clay ( < 0,004) mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Well rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (lempung)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batuan Lempung
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

12
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-06
2 Warna Coklat
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Upper very fine sound (0,062 – 0.088)
mm
 Derajat pemilihan Moderately Sorted
 Derajat pembundaran Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (pasir)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Pasir
9 Genesa Terbentuk dari sementasi dari butiran –
butiran pasir yang terbentuk oleh aliran
sungai kemudian terkumpulkan di delta
sungai. Sehingga terbentuk endapan batu
pasir.
10 Gambar

13
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-07
2 Warna Coklat Keabu – abuan
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Upper very find sand (0,177 – 0,250)
mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Well rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (pasir)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Pasir
9 Genesa Terbentuk dari sementasi dari butiran –
butiran pasir yang terbentuk oleh aliran
sungai kemudian terkumpulkan di delta
sungai. Sehingga terbentuk endapan batu
pasir.
10 Gambar

14
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-08
2 Warna Coklat
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Graded Bedding
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Upper medium sand (0,350 – 0,500) mm
 Derajat pemilihan Poorly sorted
 Derajat pembundaran Angular
 Kemas Terbuka
6 Komposisi Mineral
 Fragment Ada (3 cm)
 Matriks Ada (pasir)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Bereksi
9 Genesa Tersusun atas partikel dan fragmen lepas
poral selanjutnya pasir halus dan tanah
liat akan mengisi ruang inter kristal.
Pengendapan kimia kemudian mengikat
sedimen menjadi batuan utuh.
10 Gambar

15
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-09
2 Warna abu – abuan
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Graded Bedding
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Lower coarse (0,500 – 0,700) mm
 Derajat pemilihan Poorly Sorted
 Derajat pembundaran Angular
 Kemas Terbuka
6 Komposisi Mineral
 Fragment Ada (0,5 cm)
 Matriks Ada (pasir)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu bereksi
9 Genesa Tersusun atas partikel dan fragmen lepas
poral selanjutnya pasir halus dan tanah
liat akan mengisi ruang inter kristal.
Pengendapan kimia kemudian mengikat
sedimen menjadi batuan utuh.
10 Gambar

16
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-10
2 Warna abu – abu
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Silt (0,004 – 0,062) mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak ada
 Matriks Ada (lanau)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Lanau
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

17
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-11
2 Warna Coklat
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Graded Bedding
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Lower coarse (0,500 – 0,750) mm
 Derajat pemilihan Poorly Sorted
 Derajat pembundaran Angular
 Kemas Terbuka
6 Komposisi Mineral
 Fragment Ada (2,5 sm)
 Matriks Ada (pasir)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Bereksi
9 Genesa Tersusun atas partikel dan fragmen lepas
poral selanjutnya pasir halus dan tanah
liat akan mengisi ruang inter kristal.
Pengendapan kimia kemudian mengikat
sedimen menjadi batuan utuh.
10 Gambar

18
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-12
2 Warna Coklat
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Silt (0,004 – 0,062) mm
 Derajat pemilihan Moderately Sourted
 Derajat pembundaran Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (silt)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Lanau
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

19
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-13
2 Warna Coklat kekuningan
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Graded Bedding
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Upper quarsen (0,710 – 1,00) mm
 Derajat pemilihan Poorly Sourted
 Derajat pembundaran Angular
 Kemas Terbuka
6 Komposisi Mineral
 Fragment Ada (2 cm)
 Matriks Ada (pasir)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Bereksi
9 Genesa Tersusun atas partikel dan fragmen lepas
poral selanjutnya pasir halus dan tanah
liat akan mengisi ruang inter kristal.
Pengendapan kimia kemudian mengikat
sedimen menjadi batuan utuh.
10 Gambar

20
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-17
2 Warna abu – abu kehijauan
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Clay (> 0,004 ) mm
 Derajat pemilihan Very Well Sorted
 Derajat pembundaran Well Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak Ada
 Matriks Ada (clay)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Serpih
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

21
Hari/Tanggal : Selasa / 5 Maret 2019

Pukul : 08.50 – 10.40

No Deskripsi Batuan Sedimen


1 No. Urut SR-18
2 Warna abu – abu
3 Jenis Batuan Batuan sedimen klastik
4 Struktur Laminasi
5 Tekstur
 Ukuran besar butir Silt (0,004 – 0,062) mm
 Derajat pemilihan Well Sorted
 Derajat pembundaran Rounded
 Kemas Tertutup
6 Komposisi Mineral
 Fragment Tidak ada
 Matriks Ada (silt)
 Semen Ada (silika)
8 Nama Batuan Batu Lanau
9 Genesa Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa
berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan renolit
secara kimiawi walaupun pelapukan
secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi
10 Gambar

22
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Batuan Sedimen SR-01 : Batu Lanau

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-01 adalah:

a. berwarna hitam keabu - abuan.


b. Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
c. Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-01 memiliki :
a. Derajat Pemilihan adalah baik (well sorted).
b. Derajat pembundaran yaitu membulat baik (well rounded).
c. Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-01 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
d. Ukuran butirnya adalah Silt (0,004 – 0,062)
Komposisi penyusunnya adalah :
a. Matriks
b. Semen,
c. Tidak memiliki fragmen.
Pembentukan lanau biasanya terbentuk dari pecahnya
Kristal kuarsa berukuran pasir. Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan regolith secara kimiawi

23
maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost) dan
(haloclasty). Proses utama melibatkan abrasi, baik padat oleh
gletser, cair (pengendapan sungai) maupun oleh angin. Di
wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya cukup
tinggi.
2. Batuan Sedimen SR-02 (Batu Lanau)

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-02 :

d. Berwarna coklat keabu abuan.


e. Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk dari hancuran batuan lain dan
kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
f. Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Berdasarkan tekstur pada batuan SR-02,
a. Sortasinya adalah baik (well sorted).
b. Roundness adalah membulat baik (well rounded). Kebundaran
menyatakan ketajaman sudut butiran, yang mencerminkan tingkat
abrasi selama transportasi.
c. Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-02 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
d. Ukuran butirnya adalah lower very fine sand dimana ukuran
butirnya adalah 0,062mm-0,88mm.
Komposisi penyusunnya adalah :
a. Matriks dan
b. Semen,
c. Tidak memiliki fragmen.

24
Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran pasir.
Pemecahan secara alami melibatkan pelapukan batuan dan
renolit secara kimiawi walaupun pelapukan secara fisika
melalui embun beku. Proses pertamanya melibatkan
abrasi.

3. Batuan Sedimen SR-04 (Batu Lanau)

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-04 adalah:

g. Abu - abu.
h. Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
i. Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-05 memiliki :
a. Derajat Pemilihan adalah baik (well sorted).
b. Derajat pembundaran yaitu membulat baik (well rounded).
c. Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-04 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
d. Ukuran butirnya adalah Silt (0,004 – 0,062)
Komposisi penyusunnya adalah :
d. Matriks
e. Semen,
f. Tidak memiliki fragmen.
Pembentukan lanau biasanya terbentuk dari pecahnya
Kristal kuarsa berukuran pasir. Pemecahan secara alami

25
melibatkan pelapukan batuan dan regolith secara kimiawi
maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost) dan
(haloclasty). Proses utama melibatkan abrasi, baik padat oleh
gletser, cair (pengendapan sungai) maupun oleh angin. Di
wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya cukup
tinggi.

4. Batuan Sedimen SR-05

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-05 adalah:

- Coklate .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-05 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah baik (well sorted).
- Derajat pembundaran yaitu membulat baik (well rounded).
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-05 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah clay (< 0,004 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

26
Terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran pasir. Pemecahan
secara alami melibatkan pelapukan batuan dan renolit secara kimiawi
walaupun pelapukan secara fisika melalui embun beku. Proses
pertamanya melibatkan abrasi

5. Batuan Sedimen SR-06

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-06 adalah:

- Coklate .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-06 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah moderately sorted.
- Derajat pembundaran yaitu rounded.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-06 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah upper very find sound (0,062-0,088 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

27
6. Batuan Sedimen SR-07

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-07 adalah:

- Coklate keabuan .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-07 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah baik (well sorted).
- Derajat pembundaran yaitu membulat baik (well rounded).
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-07 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah upper very fine sand (0,177-0,250 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

7. Batuan Sedimen SR-08

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-08 adalah:

- Coklate .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain

28
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur graded bedding
Dilihat dari struktur pada batuan SR-08 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah poorly sorted.
- Derajat pembundaran yaitu angular.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-08 kemas nya adalah
kemas terbuka.
- Ukuran butirnya adalah upper medium sand (0,350-0,500 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Fragmen

8. Batuan Sedimen SR-09

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-09 adalah:

- Abu-abu .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur graded bedding
Dilihat dari struktur pada batuan SR-09 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah poorly sorted.
- Derajat pembundaran yaitu angular.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-09 kemas nya adalah
kemas terbuka.
- Ukuran butirnya adalah lower coarse sand (0,500-0,710 )

29
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Fragmen.

9. Batuan Sedimen SR-10

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-05 adalah:

- Abu-abu .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-10 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah baik (well sorted).
- Derajat pembundaran yaitu membulat baik (well rounded).
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-10 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah silt (0,004-0,062 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

30
10. Batuan Sedimen SR-11

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-11 adalah:

- Coklate .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur graded bedding
Dilihat dari struktur pada batuan SR-11 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah poorly sorted.
- Derajat pembundaran yaitu angular.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-11 kemas nya adalah
kemas terbuka.
- Ukuran butirnya adalah clay (< 0,004 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- fragmen.

11. Batuan Sedimen SR-12

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-12 adalah:

- Coklate .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola

31
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-12 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah moderately sorted.
- Derajat pembundaran yaitu rounded.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-12 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah silt (0,004-0,062 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

12. Batuan Sedimen SR-13

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-13 adalah:

- Coklate .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur graded bedding
Dilihat dari struktur pada batuan SR-12 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah poorly sorted.
- Derajat pembundaran yaitu angular.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-01 kemas nya adalah
kemas terbuka.
- Ukuran butirnya adalah upper coarse sand (0,710-1,00 )

32
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Fragmen.

13. Batuan Sedimen SR-17

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-17 adalah:

- Abu-abu kehijauan .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-17 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah sangat baik (very well sorted).
- Derajat pembundaran yaitu membulat baik (well rounded).
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-17 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah clay (< 0,004 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

33
14. Batuan Sedimen SR-18

Berdasarkan pengamatan secara megaskopis, batuan sedimen SR-18 adalah:

- Abu-abu .
- Jenis batuannya adalah batuan sedimen klastik, maksudnya, yaitu
batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain
dan kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya
mengalami diagenesa.
- Bestruktur laminasi, artinya perlapisan dan struktur sedimen yang
mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk bila pola
pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
Dilihat dari struktur pada batuan SR-18 memiliki :
- Derajat Pemilihan adalah baik (well sorted).
- Derajat pembundaran yaitu rounded.
- Kemas merupakan hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi
butir dan packing. Pada batuan sedimen SR-18 kemas nya adalah
kemas tertutup, dimana butiran saling bersentuhan satu sama lain.
- Ukuran butirnya adalah silt (0,004-0,062 )
Komposisi penyusunnya adalah :
- Matriks
- Semen,
- Tidak memiliki fragmen.

34
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum identifikasi batuan
sedimen adalah istilah sedimen berasal dari kata sedimentum, yang berarti
material endapan yang terbentuk dari proses pelapukan dan erosi dari suatu
material yang ada lebih dulu, kemudian diangkut oleh media air, angin, atau
es serta diendapkan ditempat lain dibagian permukaan bumi. 5% kerak bumi
disusun oleh batuan sedimen, dan 75% permukaan bumi ditutupi oleh batuan.
Ciri-ciri umum batuan sedimen adalah berlapis-lapis karena diendapkan
secara horizontal. Tetapi ada juga batuan sedimen yang tidak berlapis-lapis,
hal ini karena batuan sedimen tersebut tidak mengalami pengendapan terlebih
dahulu. Batu sedimen ada 3, yaitu sedimen klastik, non klastik, dan organik
Beberapa macam nama batuan sediemn yang diamati diantaranya : batu pasir,
batu gamping terumbu, batu gamping, dan batu breksi.

B. Saran

1. Sebelum melakukan praktikum identifikasi batuan sedimen, sebaiknya


praktikkan sudah memahami apa itu batuan sedimen, jenis-jenis batuan
sedimen, dan bagaiman proses pembentukan batuan sedimen.
2. Pada saat praktikum berlangsung, konsentrasi dan ketelitian praktikkan sangat
mempengaruhi data hasil praktikum. Jadi saat praktikum berlangsung,
keseriusan praktikkan sangat diperlukan.
3. Setelah selesainya praktikum, alat dan bahan yang dipinjamkan
penanggungjawab laboratorium harus dikembalikan sebagaimana pada saat
sebelum dipinjamkan. Jadi hindarilah bermain-main pada saat praktikum.

35

Anda mungkin juga menyukai