Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini
disusun agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar geologi struktur beserta
aplikasinya dalam dunia pertambangan. Dengan telah tersusunnya laporan ini,
maka saya selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rifky Pratama Putra, S.Si, M.T Harizona Aulia Rahman, S.T, M.Eng selaku
dosen Geologi Struktur beserta para staf pengajar lainnya.
2. Syarif Hidayattullah, Tiwi Melisa, Fauzan Sumarta, firya Monica selaku
Asisten Laboratorium Geologi Struktur yang telah memberikan bimbingan
dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu
bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya

Padang, Februari 2019


Penyusun

Ariq Jibran
BAB I
PENDAHULUAN

Geologi struktur di artikan sebagai ilmu yang membahas suatu bentuk


kerak bumi dan juga berserta gajala – gejala pembentukannya. Dengan demikian,
inti dari geologi struktur ini adalah deformasi pada kerak bumi, apa penyebabnya,
dan bagaimana akibatnya. Dalam struktur geologi ini juga kita akan mempelajari
mengenai proses-proses geologi dan mekanisme pembentukan struktur geologi
seperti kekar, retakan, sesar dan lipatan. Semua struktur ini terbentuk sebagai
respon atas gaya yang bekerja pada batuan sebagai akibat dari pergerakan dan
interaksi lempeng/kerak bumi dan kajian mengenai gaya yang bekerja pada
batuan, termasuk asal-usulnya, geometri dan kinetiknya.
Terdapat banyak sekali manfaat – manfaat dalam mempelajari geologi
struktur ini salah satunya antara lain yaitu dengan mempelajarinya kita dapat
memahami bagaimana struktur geologi dalam suatu batuan terbentuk dan hal ini
dapat membantu untuk mengetahui sejarah yang pernah terjadi pada batuan
tersebut. Selain dari pada itu, dengan mempelajari geologi struktur, kita dapat
mengetahui proses kejadian jebakan sumberdaya geologi seperti air, minyakbumi,
gas dan mineral lainnya. Kemudian, juga dengan mengetahui jenis struktur yang
ada, seperti lipatan atau sesar, kita dapat mengetahui keadaan bentuk muka bumi
dengan lebih baik, dan hal ini akan membantu kita untuk mengetahui kesesuaian
atau kestabilan sesuatu kawasan terhadap daya dukung lahan untuk konstruksi
bangunan atau kestabilan wilayah terhadap bencana longsoran, dan sebagainya.
Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk mempelajari ilmu geologi struktur tersebut
A. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Mengetahui cara mengubah sistem kuadran struktur bidang dan struktur
garis kedalam azimut .
b. Mengetahui cara mengubah sistem kuadran struktur bidang dari
azimuth kedalam kuadran.
c. Untuk mengetahui arah penyebaran, stratigrafi, formasi, geometri unsur
struktur, struktur garis, struktur bidang, kedalaman dan ketebalan
batuan.
d. Mahasiswa dapat mengguankan GPS secara benar dan baik
e. Mahasiswa dapat mengguankan Kompas Geologi secara baik dan benar
2. Manfaat
Manfaat diadakannya dari praktikum ini adalah praktikan dapat
memahami unsur – unsur struktur dan menambah wawasan dalam ilmu
geologi struktur.
B. Metodelogi
1. Alat dan Bahan
a. Kompas
b. Jangka
c. Kertas millimeter
d. Penggaris
e. Busur derajat
f. Alat tulis
g. GPS
2. Langkah kerja menggunakan GPS
a. Cara Memulai
 Pasang baterai.
 Aktifkan perangkat dengan menekan tombol “Light”di samping
kanan perangkat.
 Mencari satelit > Pilih menu satelit di layar utama > Cari posisi yang
terbuka sehingga penangkapan sinyal dapat dengan mudah & cepat,
setelah itu. Diamkan beberapa menit untuk mencapai akurasi satelit
yang maksimum ( antara 3m s.d 1m ).
b. Pengaturan GPS
 Pilih “Setup/ Pengaturan” dengan menekan tombol “Enter” di layar
utama. Setelah itu akan muncul menu lainnya dari pengaturan.
 Sistem : GPS ( Normal ) > Bahasa ( Indonesia ) > Tipe baterai (
Lithium/ Alkaline/ NiMH ) > Interface( Garmi serial ).
 Tampilan : Waktu terang layar ( di sesuaikan sendiri ) > Battery save (
On/ Of ) >Warna/ Colors(di sesuaikan sendiri ).
 Jejak : Log jejak ( Do not record/ Tidak merekam ) > Metode rekam (
Otomatis ) > Interval ( Normal ) > Simpan otomatis/ Auto archive (
Ketika penuh/ When full ),-> Colors (di sesuaikan sendiri ).
 Satuan : Jarak Kecepatan ( Metrik ) > Ketinggian ( meter, m/s ) >
Kedalaman ( Meter ) > Suhu (Celsius ) > Tekanan ( Milimeter Hg/ di
sesuaikan sendiri ).
 Waktu-> Format Waktu (24 jam ) > Zona waktu ( Hongkong/ di
sesuaikan menurut lokasi ) > Hemat siang hari ( tidak ).
 Format posisi > Format posisi ( UTM UPS/ di sesuaikan menurut
pekerjaan ) > Datum peta ( WGS 84 )
c. Cara Membuat Titik
 Pilih tombol “Mark” untuk membuat tanda/ titik.
 Setelah muncul tampilan, lalu pilih “Selesai” maka otomatis titik
tersebut tersimpan di “Peta” & menu “Kelola Titik”, atau anda juga
bisa mengedit untuk mengganti nama titik dan simbol yang berada di
atas layar.
 Lakukan langkah a dan b untuk memulai membuat titik lagi sesuai
dengan proyek anda.
d. Cara Mengukur Jarak atau Mengukur Titik
 Tekan tombol “Page” pada perangkat, lalu gulirkan ke menu “Peta”
maka akan terlihat semua titik yang telah anda buat tadi.
 Tempatkan kursor di titik pertama yang akan anda ukur.
 Selanjutnya pilih tombol “menu” pada perangkat .
 Setelah di tekan maka akan keluar pilhan, anda tekan saja “Mengukur
Jarak” di pilihan tersebut.
 Tarik kursor tersebut ke titik kedua dan tekan, maka akan terlihat jarak
diantara titik tersebut.

e. Cara Mengukur Luas Area


 Pilih menu “Kalkulasi Area” di layar utama.
 Untuk ketepatan penghitungan luas area, tetapkan patokan utama
supaya anda dapat berhenti ke tempat yang sama dan juga perbesar
peta hingga mencapai jarak 5m.
 Pilih “Mulai”dengan menekan tombol “Enter”, kemudian berjalan di
sekeliling area yang ingin di hitung.
 Setelah selesai dan kembali ke posisi semula, lalu tekan “Kalkulasi”
untuk melihat area yang telah di jalani.
 Langkah terakhir di “Save” atau pilih “Ubah Unit” untuk mengedit
luas area menjadi satuan Meter Persegi” atau pun “Hektar”.
 Anda dapat melihat hasilnya di “Kelola Jejak”.

f. Cara Menghapus Titik atau Jejak


 Masuk ke menu “Kelola Titik” atau “Kelola Jejak”.
 Pilih dan enter salah satu titik atau jejak yang akan di hapus.
 Kemudian tekan tombol “Menu” pada perangkat.
 Lalu tekan pilihan “Hapus”.
 Untuk menghapus semua data/ File dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah a, lalu tekan tombol “Menu”, setelah itu pilih “ Hapus
Semua”. Atau pilih “Pengaturan” , lalu tekan “Reset/ Ulang”, muncul
pilihan lain, tekan “Hapus Semua Waypoint” atau “Hapus Jejak
Sekarang/ Clear Current Track”.
g. Cara Mencari Titik, Jejak, Kordinat atau Lokasi
 Tekan tombol “Find”(Pencarian ).
 Pilih menu ( Titik, Jejak, Kordinat, Lokasi, dll ) .
 Setelah memilih menu yang akan anda cari, lalu” Enter” menu
tersebut.
 Pilih “Pergi” untuk menuju tujuan yang anda cari.
 Khusus untuk mencari kordinat, masukan dulu data titik kordinat yang
telah ada, lalu tekan “Selesai”.

3. Langkah Kerja Kompas


a. Menentukan arah
Arah yang dimaksud disini adalah arah dari titik tempat pengukuran
ketempat yang dibidik atau yang dituju. Cara menembakkan kompas untuk
menentukan arah dapat dengan cara:
b. Kedudukan Kompas Setinggi Pinggang atau Dada
Cara kerjanya :
 Kompas dipegang setinggi pinggang atau dada
 Kompas dibuat horizontal dan dipertahankan sedemikian ruoa, selama
penembakan.
 Cermin diatur sedemikian rupa sehingga terbuka kira-kira 135o menghadap
sasaran dan sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakan.
Kompas diputar sedemikian rupa sehingga sasaran tampak pada cermin dan
berhimpit dengan ujung sighting arm dan garis pada cermin

 Baca ujung utara kompas setelah jarum tidak bergerak, hasil pembacaan
adalah arah sasaran yang dimaksud.
Gambar 1. Cara Menentukan Arah dengan Kedudukan Kompas Geologi Setinggi Dada stau
Pinggang

Gambar 2. Kedudukan Kompas dengan Bukaan Cermin Kompas

c. Kedudukan Kompas Setinggi Mata

Cara kerjanya :

 Tutup kompas dibuka kira-kira 45o, sighting arm dibuka dan peep sighn
ditekuk 90o.
 Kompas dipegang dengan tangan kanan yang ditekung pada posisi
horizontal
 Bidik sasaran melalui peep sigh dan sighting window
 Kompas dihorizontalkan nivo dilihat melalu cermin
 Baca ujung selatan jarum kompas setelah jarum kompas diam. Hasil
pembacaan adalah arah yang dimaksud.
Gambar 3. Cara Menetukan Arah Dengan Kedududkan Kompas Geologi Setinggi Mata

. Gambar 4. Kedudukan Bukaan Cermin Kompas Geologi

d. Mengukur besar kelerengan atau sudut


Cara kerjanya :

 Tutup kompas dibuka kira-kira 45o, sighting arm dibuka dan peep sight
ditekuk 90o.
 Kompas dipegang dengan tangan kanan (dibantu dengan tangan kiri) yang
ditekuk pada posisi vertikal.
 Sasaran dibidik melalui peep sight dan sighting window
 Klinometer di horizontalkan (dilihat lewat cermin) dengan menutar
tangkai dibelakang kompas.
 Baca sudut pada bususr setengah derajat lingkaran.
e. Mengukur kedudukan struktur
Kedudukan struktur dapat dinyatakan dalam besaran arah (jurus
atau strike) dan kemiringan (dip), atau hanya besaran arah saja. Prinsip
penggunaan kompas sarna dengan menentukan arah dan sudut lereng.
Kedudukan struktur yang diukur adalah kedudukan struktur dari Bidang
perlapisan.

Cara kerjanya :

 Tempelkan sisi timur pada bidang yang akan diukur, kompas


dihorizontalkan, dan dibaca kedudukan ujung utara jarum kompas. Jarum
perlapisan diperoleh. Ditulis dengan sistem azimut N... o E. Sebelum
kompas diangkat, tempat kompas yang ditempelkan tadi digaris.
 Tempelkan sisi barat kompas (kedudukan kompas tegak) pada posisi tegak
lurus terhadap jurus (garis yang dibuat tadi). Klinometer dihorizontalkan
dan dibaca besar pada busur setengah lingkaran kemiringan perlapisan
diperoleh dengan penulisan N... o E/...o.
 Arah kemiringan diukur dengan menempelkan sisi selatan kompas pada
arah jurus (garis yang dibuat tadi), kompas dihorizontalkan, baca arahnya.
Arah kemiringan tidak dicantumkan dalam penulisan kedudukan
perlapisan.

Gamab 5 .Pengukuran Kedudukan Struktur Bidang, a. Pengukuran Jurus, b. Pengukuran


Kemiringan, c. Pengukuran Arah Kemiringan
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pendahuluan Geologi
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada
batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi. Secara umum
pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur
lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti
perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik
dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih
besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
Berdasarkan kejadiannya,struktur geologi dapat dibedakan menjadi :
1. Struktur primer adalah struktur geologi yang terbentuk pada saat
pembentukan batuan . misalnya struktur sedimen, struktur kekar dan
struktur perlapisan.
2. Struktur sekunder adalah struktur geologi yang mempelajari dan
membahas bentuk–bentuk deformasi kerak bumi dan gejala- gejala
penyebab pembentuknya.
Secara geometri, unsur struktur geologi dianggap sebagai bidang –
bidang dan garis-garis . Garis atau bidang tidak selalu merupakan bidang
batas dari suatu batuan, tetapi merupakan unsur yang mewakili batuan atau
satuan batuan. Didalam prinsip geometri suatu bidang atau garis adalah
unsur yang mempunyai kedudukan ( attude ) atau orientasi yang pasti
didalam ruang, dan hubungan antara satu dan lainnya dapat
dideskripsikan. Dalam hal ini, suatu bidang atau garis harus mempunyai
komponen kedudukan, yang pada umumnya dinyatakan dalam koordinat
grafis, arah ( bearing atau azimuth), dan kecondongan (inclination ) .
Secara geometris, unsur struktur geologi dapat dibedakan menjadi :
a. Kedudukan Sruktur bidang , kedudukan sebuah struktur bidang dapat
diwakili oleh sepasang angka. Terdapat dua cara penulisan yang dapat
digunakan untuk menuliskan sepasang angka . Terdapat dua cara
penlisan yang dapat digunakan untuk menuliskan sepasang angka
tersebut, yaitu :
Cara penulisan jurus (strike) dan kemiringan (dip) dan cara penulisan
kemiringan (dip) dan arah kemiringan (dip direction).
b. Kedudukan Struktur garis, seperti halnya struktur garis dibedakan
menjadi: struktur garis rill dan struktur garis semu.
Kedudukan struktur garis dinyatakan dengan istilah-istilah “arah
penunjaman” (trend), “penunjaman “ (plunge), “arah kelurusan”
(bearing), dan “rake” atau “pitch”. Definisi istilah-istilah dalam struktur
garis :
 Trend adalah jurus bidang vertikal yang melalui garis menunjukan arah
penunjaman garis tersebut.
 Bearing merupakan jurus dari bidang vertikal yang melalui garis , tetapi
tidak menunjukkan penunjaman garis terebut.
 Pitc merupakan besar sudut antar garis dengan garis horizontal, yang
diukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat.
B. GPS
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi
satelit yang dikembangkan oleh Pertahanan Amerika Serikat. GPS
memungkinkan kita mengetahui posisi geografis (lintang, bujur, dan
ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun berada di muka bumi
ini, kita dapat mengetahui posisi dengan tepat.
GPS terdiri dari 3 segmen:
1. Segmen angkasa
Segmen angkasa: terdiri dari 24 satelit yang beroperasidalam 6
orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan
periode12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam).
Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang
dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut
mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
2. Segmen kontrol/pengendali
Segmen Kontrol/Pengendali terdapat pusat pengendali utama yang
terdapatdi Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3
antena yang tersebar dibumi ini. Stasiun pemantau memantau semua
satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau
kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali
utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit
satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan dikirim ke
satelit GPS
3. Segmen pengguna
Segmen Pengguna Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima
GPS(selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang biasanya terdiri dari
penerima,prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun
kita berada di mukabumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima
sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan
waktu
C. Kompas Geologi
Kompas geologi adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa
sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya
dengan medan magnet bumi secara akurat. kompas geologi, selain dapat
dipakai untuk mengukur komponen arah, juga komponen besar sudut.
Kompas geologi ada dua macam, yaitu kompas tipe kuadran dan
kompas tipe azimuth.
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa.
Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada
melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah
barat laut.
a. Bagian-bagian utama kompas geologi terdiri dari :
 Jarum magnet

Ujung jarum bagian utara selalu mengarah kekutub utara magnet


bumi. Dalam hal ini arah utara sebenarnya harus dikoreksi terhadap
deklinasi dan inklinasi yang harganya tergantung dari posisi kutub
magnet bumi dimana kompas tersebut digunakan. Penting sekali untuk
memperhatikan dan kemudian mengingat-ingat tanda yang digunakan
untuk mengenal ujung utara jarum kompas itu. Biasanya diberi warna
(merah, biru, atau putih).
 Lingkaran pembagian derajat (Graduated circle)
Dikenal 2 macam jenis kompas yaitu kompas azimuth dengan
pembagian derajat dimulai 0o arah utara (N) samapi 360o, tertulis
berlawan dengan arah perputaran jarum jam dan kwadra,
denganpembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) dan selatan (S),
sampai 90o pada arah timur (E) dan barat (W).
 Klinometer
Klinometer adalah bagian kompas untuk mengukur besarnya
kecondongan atau kemiringan suatu bidang atau lereng.
 Penunjuk Arah (sighting arm)
Gunanya adalah untuk menunjukkan arah mata angin sesuai jarum
kompas.
Gambar 6. Bagian-Bagian Kompas

b. Strike dan Dip


Strike dan Dip adalah metode yang menggambarkan orientasi
pesawat dalam tiga dimensi. Biasanya diterapkan pada miring orientasi
lapisan batu.
Dip adalah sudut kemiringan, diukur dari horizontal.. Dip sudut
diukur dalam derajat. Strike adalah tingkat arah garis pada permukaan
miring. Hal ini lebih sulit untuk memvisualisasikan, tapi mudah diingat
karena selalu tegak lurus terhadap arah dip.
Strike
Keterwakilan strike pada peta geologi. Setiap miring permukaan
memiliki arah itu adalah horisontal. Strike adalah orientasi batu
singkapan. kompas arah sepanjang mana tempat tidur dari batu tren
(dengan menghormati ke utara) disebut strike. Strike batu itu tempat
tidur atau foliation adalah arah tingkat garis di permukaannya tingkat A
baris dalam sebuah pesawat diukur sebagai akut sudut dari utara
 Dip
Representasi dari dip pada peta geologi. Dip adalah sudut lancip
antara miring pesawat dan bidang horizontal imajiner, diukur tegak
lurus untuk strike. Dip diukur sebagai sudut dan arah, dan bervariasi
dari 0 o (horizontal) untuk 90 o (vertikal). Dip adalah bagaimana curam
bedrock atau foliation lereng menurun. Kecuali pesawat adalah vertikal,
yang dip arah harus dirinci sebagai tambahan jumlah lekukan (N, E, S,
W, NE, NW, SE, SW).
c. Menggambarkan Orientasi Lapisan Batuan
Ketika kita menjelaskan orientasi dari batuan sedimen unit, kita
harus diingat bahwa batu-batu ini awalnya disimpan sebagai sedimen di
horizontal (datar) lapisan. Di tempat-tempat seperti California di dekat
piring aktif batas, bagaimanapun, kekuatan-kekuatan yang membuat
gempa bumi tidak meninggalkan tempat tidur flat untuk panjang, tapi
tikungan dan kemiringan mereka. lapisan batu miring ini adalah bagian
dari kayenta formasi, siltstones dan batu pasir disetor oleh sungai.
Kekuatan besar disebabkan strata ini bergerak, flip dan pergeseran lebih
dari ribuan tahun. kekuatan tektonik menyebabkan batu lapisan yang
akan dilipat dan terangkat, dan sedimen batuan dapat dalam orientasi,
termasuk vertikal.
d. Cara Penulisan( Notasi ) Dan Symbol Struktur Bidang.

Penulisan (notasi) struktur garis dapat dinyatakan berdasarkan dua sistem:

 Sistem azimuth
 Sistemkuadran
Penulisan struktur garis dengan cara ini dapat dilakukan
berdasarkan sistem azimuth dan sistem kuadran, yaitu:

 Sistem Azimuth
Hanya mengenal satu tulisan yaitu N X° E/Y°

Dimana: X= jurus/strike, besarnya 0°-360°

Y= kemiringan/dip, besarnya 0°-90°


 Sistem Kuadran
Penulisan tergantung pada posisi kwadran yang diinginkan
sehingga mempunyai beberapa cara penulisan, yaitu (N/S) A°
(E/W)/B°C
Dimana: A= strike, besarnya 0°-360°
B= dip, besarnya 0°-90°
C= dip direction, menunjukkan arah dip
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penulisan Kuadran ke Azimuth


1. N 23° W/30°
Dari penulisan kuadran N 23° W/30° dapat diubah ke dalam bentuk
Azimuth menjadi N 156° E/30° atau N 337° E/30°
2. S 30° E/60°
Dari penulisan kuadran S 30° E/60° dapat diubah ke dalam bentuk
Azimuth menjadi N 150° E/60° atau N 330° E/60°
3. S 55° W/30°
Dari penulisan kuadran S 55° W/30° dapat diubah ke dalam bentuk
Azimuth menjadi N 235° E/30° atau N 55° E/60°
B. Penulisan Azimuth ke Kuadran
1. N 183° E/20°
Dari penulisan Azimuth N 183° E/20° dapat diubah ke dalam bentuk
Kuadran menjadi S 53° W/20°
2. N 56° E/30°
Dari penulisan Azimuth N 56° E/30° dapat diubah ke dalam bentuk
Kuadran menjadi S 56° W/30°
3. N 273° E/20°
Dari Penulisan Azimuth N 273° E/20° dapat diubah ke dalam bentuk
Kuadran menjadi N 86° W/20°
4. N 113° E/25°
Dari Penulisan Azimuth N 113° E/25° dapat diubah ke dalam bentuk
Kuadran menjadi N 25° W/25°
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut :


1. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
2. struktur geologi dapat dibedakan menjadi Struktur primer dan Struktur
sekunder.
3. Kompas geologi adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah
panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan
medan magnet bumi secara akurat.
4. GPS merupakan sistem navigasi satelit yang mengetahui posisi geografis
(lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut).
5. Strike adalah orientasi batu singkapan / kemenerusan
6. Dip adalah sudut lancip antara miring pesawat dan bidang horizontal
imajiner, diukur tegak lurus untuk strike / kemiringan
B. Saran
Semoga dalam pelaksanaan praktikum lebih baik lagi dan disarankan untuk
mahasiswa alat yang akan dipraktukum untuk kedepannya diperbanyak agar
praktikum menjadi lebih efisien
DAFTAR PUSTAKA

http://www.gpstracker34.blogspot.com/2011/11/pengertian-gps.html
https://www.academia.edu/34449120/Perkenalan_GPS.docx
https://www.academia.edu/14702582/70341979-kompas-geologi

Anda mungkin juga menyukai