Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM BAHAN GALIAN

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GEOINFORMASI
ACARA 3 : PINNING DOWN GEOGRAPHIC DATA & GEOGRAPHY MEETS
GEOMETRY

Disusun Oleh:
Ulima Nurina Sutrisno
14/363591/TK/41682

Asisten Acara:
Ghaneswari Yugamaris
Putra Herianto

YOGYAKARTA
MARET
2016
PINNING DOWN GEOGRAPHIC DATA & GEOGRAPHY MEETS GEOMETRY

EXERCISE 6A
SISTEM KOORDINAT PETA
1. Membuka Program ArcMap dan Membuka Dokumen Peta
1. Klik Search, ketik ArcMap kemudian klik ArcMap 10.3

2. Dalam dialog box ArcMap Getting Started klik cancel.

3. Kemudian pilih menu file, pilih open.

4. Browse pada lokasi C:\Student\LGIS\Exercise06

5. Kemudian pilih Coordinates.mxd dan double klik untuk membuka dokumen itu.
6. Kemudian klik ikon Full Extent pada toolbar, maka akan menampilkan
keseluruhan objek hingga seukuran dengan ukuran display .

2. Mengidentifikasi Koordinat dari Suatu Tempat


Untuk mengetahui koordinat suatu data titik langkah-langkah yang digunakan
adalah:

1. Pada Tools toolbar, pilih Select Elements tool .


2. Arahkan pointer pada titik yang ingin diketahui koordinatnya.
3. Maka koordinat titik tersebut akan ditampilkan pada bar di pojok kanan bawah dari
Map Display. Misalnya kita ingin mengetahui koordinat Kota Montreal, Canada,
maka arahkan pointer ke Kota Montreal, Canada.

Cara lain untuk mengetahui koordinat suatu titik yaitu dengan menggunakan identify
tool. Dengan cara ini maka akan lebih presisi dan informasi dari suatu titik dapat diketahui
secara keseluruhan.
1. Klik tool Identify Tool
2. Kemudian klik pada kota Montreal di Negara Canada
3. Maka akan muncul kotak dialog seperti berikut:

3. Mengubah Tampilan Koordinat


1. Klik kanan pada data frame World.
2. Pilih Properties. Maka kotak dialog Data Frame Properties akan terbuka, klik tab
General.

3. Kemudian pada Displays Drop Down List pilih kilometers. Maka, satuan koordinat
yang akan ditampilkan pada status bar adalah kilometer.

4. Mencari Suatu Tempat berdasarkaa Koordinatnya

1. Pada bagian toolbar, klik ikon Go To XY ( )


2. Maka akan muncul kotak dialog Go To XY akan muncul. Isi sesuai dengan
koordinat yang akan dituju.
3. Jika ingin mengubah satuan koordinat, maka klik tombol , lalu pilih satuan yang
diinginkan.

5. Mencari Koordinat Dari Kotamu


1. Aktifkan data frame Where Are You From.
2. Caranya yaitu klik kanan pada data frame Where Are You From, kemudian klik
Activate

6. Menambah Ketelitian dari Angka Koordinat


Pada Menu Customize, kemudian klik ArcMap Options, maka akan uncul kotak
dialog ArcMap Options.
Klik tab Data View, lalu pada bagian kotak Coordinate Display In Status Bar, kita
dapat mengubah jumlah angka desimalnya.

Kemudian klik OK, maka secara otomatis koordinat suatu objek akan lebih detail
sesuai dengan angka decimal yang kita tentukan.

EXERCISE 6B
PENGUKURAN PADA PETA
Pengukuran pada peta yang sering dilakukan yaitu jarak dan luas. Hasil pengukuran jarak
dan luas yang dilakukan dengan menggunakan peta biasanya berbeda dengan jarak atau luas
yang sebenarnya dibumi, hal ini dikarenakan setiap peta memiliki sistem proyeksi peta yang
berbeda-beda.
a) Membuka Dokumen Peta
1. Pada menu File, pilih Open.
2. Browse pada lokasi C:\Student\LGIS\Exercise06
3. Kemudian pilih Map_Projections.mxd dan double klik untuk membuka dokumen itu.
4. Maka akan terbuka file Map_projections.mxd, kemudian klik ikon Full Extent
pada toolbar, maka akan menampilkan keseluruhan objek hingga seukuran dengan
display . Pada dokumen ini terdapat peta dunia dengan tiga sistem proyeksi yang
berbeda-beda, yaitu Mercator projection, Mollweide projection, dan Winkel Tripel
projection.
a) Mercator Projection
Pada proyeksi ini, bumi yang berbentuk bulat diproyeksikan dalam bidang yang
berbentuk silinder. Akibatnya, ukuran objek yang berada di daerah kutub akan
menjadi lebih besar dari aslinya, sedangkan ukuran objek di ekuator seperti
aslinya. Hal ini dapat dilihat pada ukuran benua antartika yang memiliki ukuran
yang sangat luas.

b) Mollweide Projection
Sistem proyeksi Mollweide akan mempertahankan luas daerah suatu objek,
namun bentuknya mengalami distorsi. Semakin jauh dari garis meridian utama,
maka bentuknya akan semakin melengkung.
c) Winkel Tripel Projection
Pada sistem proyeksi Winkel Tripel, ukuran luas maupun bentuk asli dari suatu
objek tidak dipertahankan, namun distorsi yang dihasilkan lebih kecil dari
proyeksi lain.

Untuk dapat mengukur jarak suatu titik dengan titik lainnya, gunakan toolbar Measure
dan gunakan tool measure line. Langkahnya yaitu :
1. Pada menu Tools pilih Measure tool, maka akan muncul kotak dialog.

2. Pilih Measure Line .


3. Pilih dua titik yang akan dikur jaraknya. Misalnya adalah jarak antara Kota Lima dan
Kota Moscow.
4. Pertama klik pada Kota Lima, kemudian geser kursor dan klik pada Kota Moskow.
5. Maka jarak antara dua kota tersebut akan ditampilkan pada kotak dialog measure tool.

6. Lakukan hal tersebut pada data frame lainnya. Maka akan menghasilkan jarak
yang berbeda setiap proyeksinya.

GEOGRAPHY MEETS GEOMETRY

EXERCISE 7B
Membuka Dokumen Peta
1. Kemudian pilih menu file, pilih open.

2. Browse pada lokasi C:\Student\LGIS\Exercise07

3. Kemudian pilih Yellowstone_NP_07.mxd dan double klik untuk membuka dokumen


itu.
4. Maka akan muncul peta Yellowstone.

a. Memasukkan Data Raster


Langkah-langkah untuk memasukkan data raster adalah:
1. Klik Add Data.
2. Buka folder Student/LGIS/Database
3. Pilih Yellowstone_07
4. Pilih data berupa Quadmt_elev
5. Kemudian ganti nama layer tersebut dengan Study Area Elevation.
b. Mengolah Data Raster
Data raster tersebut dapat diolah sesuka hati. Misalnya dengan merubah intensitas
warnanya. Langkah-langkah untuk mengubah warna pada raster adalah:
1. Klik kanan pada layer, kemudian pilih properties.
2. Klik tab Simbology, lalu pilih Streched.
3. Kemudian pilih warna pada drop down list Color Ramp.

4. Untuk mempermudah pemilihan warna, pilihan dapat dibuat dalam bentuk verbal.
Caranya, klik kanan pilihan warna pada color ramp, kemudian klik Graphic View
hingga tanda centangnya hilang.
Pilihan warnanya akan menjadi:

c. Mengidentifikasi Nilai Ketinggian


1. Layer Road General, Rivers General, Lakes General dimatikan.
2. Selanjutnya, aktifkan layer : Backcountry Campsites, Trails, Roads Details, Rivers
Detailed, Lakes Detailed.
3. Klik Identify tool. Kemudian klik pada salah satu area di data raster yang ada.
4. Maka nilai ketinggiannya akan muncul.
d. Menambah data Raster Foto Udara
1. Klik tool add data
2. Buka folder Student/LGIS/Database
3. Pilih Yellowstone_07
4. Pilih data berupa Quadmt_photo. Kemudian rename layer tersebut dengan Study Area
Photo.

e. Mengidentifikasi Ketinggian Pada Backcountry Campsites


1. Jangan lupa aktifkan layer Backcountry Campsites. Klik Identify tool
2. Pilih Sportsman Lake Trails pada bookmarks peta.
3. Klik pada Campsite yang ada di bookmark tersebut.
4. Maka nilai ketinggiannya akan muncul. Pada kotak Identify From pilih <All Layers>.
PERBEDAAN SISTEM- SISTEM PROYEKSI

A. Mercator Projection

Bentuk : Konformal. Bentuknya yang kecil terepresentasikan dengan baik karena


proyeksi ini mempertahankan hubungan antar sudut yang berdekatan.
Wilayah : Distorsi semakin bertambah ke arah daerah kutub. Sebagai contoh,
walaupun Greenland hanyalah 1/8 dari Amerika Utara, namun pada proyeksi ini
menjadi lebih besar.
Arah : Garis lurus yang digambarkan dari proyeksi ini merepresentasikan
hubungan arah yang sebenarnya. Garis arah ini secara umum tidak menunjukkan
arah terdekat di antara dua titik.
Jarak : Skala di sepanjang ekuator dan garis potong lintang adalah sesuai dengan
sebenarnya.
B. Mollweide Projection

Bentuk : Bentuk tidak mengalami distorsi pada perpotongan antara garis bujur
pusat dengan garis lintang 40O 44 Utara dan Selatan. Distorsi bertambah di luar
dari garis tersebut dan semakin besar ke arah tepi dari proyeksi.
Wilayah : Sebanding
Arah : Sudut pada perpotongan antara garis bujur pusat dengan garis lintang 40O
44 Utara dan Selatan adalah sudut sebenarnya. Distorsi terjadi di tempat lain.
Jarak : Skala sepanjang garis lintang 40O 44 Utara dan Selatan adalah sesuai
dengan sebenarnya. Distorsi bertambah dari garis ini dan menjadi besar ke arah
tepi dari proyeksi.

C. Winkle- Triple Projection


Bentuk : Distorsi bentuk sangat rendah di dalam 45O dari asalnya dan sepanjang
ekuator.
Luas : Distorsi sangat rendah di dalam 45O dari asalnya dan sepanjang ekuator.
Arah : Secara umum mengalami distorsi.
Jarak : Secara umum, skala dibuat sesuai dengan sebenarnya sepanjang garis
lintang 38O Utara dan Selatan. Skalanya bersifat konstan sepanjang garis lintang
baik garis lintang utara maupun selatan.
DAFTAR PUSTAKA

ESRI. 2006. Learning GIS Using ArcGIS Desktop. United States of America : Contacts and
Legal Services Manager, ESRI.
Setijadji, Lucas Dony, Didit Hadi B., Agung Setianto. 2012. Powerpoint : Sistem Koordinat
dan Proyeksi Peta. Yogyakarta : Departemen Teknik Geologi FT-UGM. (unpublished)

Anda mungkin juga menyukai