Anda di halaman 1dari 8

Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanolik Daun Binahong (Anredera

cordifolia(Ten.) Steenis) Dengan Berbagai Variasi Basis Terhadap Bakteri


Staphylococcus aureus

REVIEW JURNAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah farmasetika sediaan semi liquida

Oleh:
Bagus Kurniawan Romadhon (16020200020)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
2018
Judul Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanolik Daun
Binahong (Anredera cordifolia(Ten.) Steenis) Dengan
Berbagai Variasi Basis Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus.
Jurnal Jurnal Pharmascience
Volume dan Halaman Vol. 04 , No.01,hal: 18 -24
Tahun Februari 2017
Penulis *Elya Zulfa1, Tegar Bagus Prasetyo1, Mimiek Murrukmihadi2
Reviewer Bagus Kurniawan Romadhon
Tanggal 09/10/2018

Abstrak Salep ekstrak etanolik daun binahong (Anredera cordifolia


(Ten.) Steenis) basis absorpsi memiliki aktivitas antibakteri
terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10%.
ekstrak etanolik daun binahong diperoleh dengan metode
maserasi menggunakan etanol 70%.Salep dibuat dengan variasi
basis pembawanya yaitu hidrokarbon,absorpsi, dan larut air.
Salep yang telah dihasilkan selanjutnya diuji
aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus
aureus.Hasil uji aktivitas antibakteri salep ekstrak etanolik
daun binahong (hidrokarbon, absorpsi, dan larut air) tidak
memiliki perbedaan yang bermakna (Sig≥0,05).
Latar Belakang Luka yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya
infeksi.Penyebab infeksi disebabkan oleh bakteri atau
mikroorganisme yang patogen, mikroba masuk ke dalam
jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan. Di
antara bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah
Staphylococcus aureus (Jawetz et al., 2001).
Infeksi oleh Staphylococcus aureus banyak ditandai dengan
rusaknya jaringan pada tubuh berupa abses bernanah dan
infeksi yang lebih berat dapat menyebabkan pneumonia,
meningitis, empiema, endokarditis atau sepsis dengan supurasi
di tiap organ (Ryanet al.,1994).
Salah satu tanaman tradisional yang sering digunakan sebagai
obat luka adalah daun binahong (Anredera cordifolia
(Ten.) Steenis) yang memiliki kandungan senyawa alkaloid,
flavonoid, polifenol, saponin, triterpenoid, dan minyak atsiri
(Rohmawati, 2007).
Daun binahong terbukti berkhasiat untuk mencegah terjadinya
infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada luka secara in
vitro(Christiawan et al., 2010). Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mempermudah penggunaan daun binahong
adalah dengan dibuat menjadi suatu sediaan topikal berupa
salep.

Tujuan bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri salep ekstrak


daun binahong dengan variasi basis hidrokarbon, absorpsi, dan
larut air terhadap Staphylococcus aureus.Ekstrak etanolik daun
binahong diperoleh dengan metode maserasi menggunakan
etanol 70%.
Hasil dan Pembahasan

Umumnya suatu pelepasan obat (absorpsi obat) pada sediaan


salep tidak hanya tergantung pada sifat fisika kimia dari bahan
obat saja tetapi juga tergantung pada sifat basis salep
pembawanya (Ansel, 1989)salep hidrokarbon cenderung
memiliki daya hambat yang lebih kecil dibandingkan dengan
basis lain karena basis hidrokarbon merupakan basis berlemak
dimana mempunyai sifat lemak atau bebas air, dan media
pengujinyapun menggunakan nutrient agar yang cenderung
mengandung banyak air sehingga salep yang mengandung zat
aktif sukar untuk berdifusi atau melepaskan suatu zat aktif
sehingga pelepasan zat Aktifnya pun kurang maksimal. Basis
salep hidrokarbon bertahan pada kulit untuk waktu yang lama
sehingga memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar
dicuci (Ansel, 1989).
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
Aktivitas antibakteri dari salep ekstrak etanolik daun binahong
dengan berbagai macam basis pada (hidrokarbon, absorpsi, dan
larut air) tidak memiliki perbedaan yang bermakna (Sig≥0,05).
FORMULASI

URAIAN BAHAN
α-tokoferol (HOPE 6th Hal : 31)
Nama Lain : Vitamin E
Berat Molekul : 430,72
Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna, atau cokelat
kekuningan; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton,
etanol, eter, dan minyak nabati.
RM/BM : C29H50O2/430,72
Stabilitas : Tokoferol teroksidasi oleh adanya oksigen atmosfer secara
perlahan dan dipercepat oleh adanya garam besi dan perak.
Tokoferol harus disimpan dalam gas inert, dalam wadah
kedap udara yang sejuk dan kering dan terlindung dari
cahaya.
Kegunaan : Antioksidan
Metil Paraben (Rowe, 2009; FI IV, Hal : 551)
Nama Resmi : Methyl Hydroxybenzoate
Nama lain : Metil Paraben, nipagin, Methyl-4-hydroxybenzoate
RM/BM : C8H8O3 / 152.15
Pemerian : Serbuk hablur putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai
rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, dalam
3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P,
mudah larut dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pengawet
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben
lainnya sangat berkurang dengan adanya surfaktan nonionik,
seperti polisorbat 80, sebagai akibat dari miselisasi. Namun
propilen glikol (10%) telah terbukti mempotensiasi aktivitas
antimikroba dari paraben dengan adanya surfaktan nonionik
dan mencegah interaksi antara metil paraben dan polisorbat.
Cera Alba (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : CERA ALBA

Nama Lain : Malam putih

Pemerian : Zat padat, lapisan tipis bening putih kekuningan,

bau khas lemah.


Kelarutan : praktis tiadak larut dalam air, agak sukar larut

dalam etanol (95%) P dingin larut dalam

kloroform P, dalam eter hangat, dalam minyak

lemak dan minyak atrsiri.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

K/P : Zat tambahan

Propil paraben (Rowe, 2009; FI IV, Hal : 713)


Nama Resmi : Propylis parabenum
Nama lain : Propil paraben, Nipasol
RM / BM : C10H12O3/ 180,20
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air ,larut dalam 3,5 bagian
etanol(95%P),dalam 3 bagian aseton P,dalam 140 bagian
gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut
dalam alkil hidroksida
Kegunaan : Sebagai pengawet
Polietilenglikol-400 (Dirjen POM, 1979; Rowe et al, 2009)
Nama Resmi : POLYAETHYLENGLYCOLUM-400
Nama Lain : Polietilenglikol-400, Makrogol-400, Poliglikol-400
Rumus Molekul : HOCH2(CH2OCH2)mCH2OH
Berat Molekul : 380-420 g/mol
Pemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak
berwarna, bau khas lemah. Agak higroskopik.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol (95%), dalam aseton, dalam
glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik, praktis tidak larut
dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik.
Khasiat : Dasar salep, pelarut, Dasar supositoria.
Kegunaan : Basis suppositoria.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
II.2.5 Polietilenglikol-4000 (Dirjen POM, 1979; Rowe et al, 2009)
Nama Resmi : POLYAETHYLENGLYCOLUM-4000
Nama Lain : Polietilenglikol-4000, Makrogol-4000, Poliglikol-4000
Rumus Molekul : HOCH2(CH2OCH2)mCH2OH
Berat Molekul : 3000-3700 g/mol
Pemerian : Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading; praktis
tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%), dalam kloroform;
praktis tidak larut dalam eter.
Khasiat : Dasar salep, pelarut, Dasar supositoria.
Kegunaan : Basis suppositoria.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Lanolin anhidrat (4: 57)(6)
Nama Resmi : Adeps lanae
Nama Lain : Anhydrous lanolin
Sinonim : Adeps lanae; cera lanae; E913; lanolina; lanolin; Protalan
anhydrous; purified lanolin; refined wool fat.
Bobot Jenis : 0.932–0.945 g/cm3 at 15oC
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning,bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih
kurang 2 kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih
larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter, dan dalam
kloroform.
Kegunaan : Selain digunakan dalam formulasi topical dan kosmetik, dapat
sebagai basis salep, juga sebagai emulsifying agent.
Penyimpanan : Lanolin dapat mengalami autooksidasi selama dalam
penyimpanan
5. VASELINUM ALBA (FI. Edisi III. Hal. 633)
Nama resmi :VASELINUM ALBUM
Nama lain : vaselin putih
Pemerian : masa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap setelah
zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% P. larut
dalam klorofom P. dalam eter P. dalam eter minyak tanah p.
larutan kadang-kadang berpotensi lemak.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Penggunaan : zat tambahan (penambah volume sediaan)

CARA PEMBUATAN
1. Siapkan Ekstrak Daun binahong
2. Timbang semua bahan
3. Letahakan semua bahan pada cawan porselen
4. Lebur di penangas air pada suhu 700C
5. Siapkan Mortir hangat
6. Semua bahan yang sudah di lebur maukkan pada mortar hangat
7. Aduk secara perlahan dan konstan hingga menjadi basis salep.
8. Masukkan dalam wadah.
9. Ulangi berbagai formulasi.

Anda mungkin juga menyukai