Arsitektur Lansekap pada dasarnya berkaitan erat dengan pembentukan ruang luar
atau ruang terbuka. Pembentukan ruang tersebut sangat tergantung dari komponen
pembentuk ruang. Sedangkan komponen pembentukan ruang terdiri dari bidang
alas, bidang dinding, dan bidang atap. Kualitas nilai ruang tergantung dari fungsi
ruang yang diinginkan. Gubahan ruang terhadap fungsi ruang yang ingin
dihasilkan dapat tergubah melalui bidang-bidang sebagai komponen pembentuk
ruang. Bidang yang dimaksud terbentuk karena adanya unsur material yang
direkayasa sesuai bentuk, tekstur, warna, dan ukuran dimensi yang diciptakan.
Untuk hal itulah maka pengetahuan dan penguasaan serta pemahaman terhadap
material/ bahan lansekap menjadi penting.
Di samping pemahaman terhadap karakteristik bentuk bahan, juga perlu diketahui
fungsi, spesifikasi, paska pemeliharaan dari bahan, serta nilai ekonomis.
Dalam Arsitektur Lansekap dikenal 2 (dua) bagian besar material lansekap, yakni
material lunak (soft materials) dan material keras (hard materials).
Kayu kelas 1 (satu), antara lain Kayu hitam (Diospyros celebica Bakh), Kayu
ulin (Eusideroxylon zwageri,T), dan Sawo kecik (Ma nilka ra kauki Dub).
Kayu kelas 2 (dua), antara lain Jati (Tectona grandis L.1) dan Puspa
(Tetramerista glabra Mig).
Kayu kelas 3 (tiga), antara lain Damar (Agathis borneensis Warb) dan
Meranti merah (Shorea spec,Div).
Kayu kelas 4 (empat), antara lain Kemiri (Aleuritis moluccana Willd) dan
Angsana (Pterocarpus indicus,Div).
Kayu kelas 5 (lima), antara lain Jeunjing (Albizia falcata, Backer).
Material yang dimaksud antara lain batu-batuan, pasir, dan batu bata. Material
batu-batuan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu susunan dinding
ataupun pola lantai. Batu-batuan dapat menghasilkan kesan tekstur kasar atau
halus. Batu besar (batu kali) dapat juga dijadikan sebagai ornamen artistik dalam
suatu taman.
b. Material Keras Buatan Bahan Metal Yang dimaksud, antara lain alumanium,
besi, perunggu, tembaga, dan baja.
c. Material Keras Buatan Sintetis/Tiruan (Synthetic Materials) Contoh dari
material sintertis atau tiruan, antara lain bahan plastik/fiberglass.
d. Material Keras Buatan Kombinasi (Composite Materials) Beton dan plywood
merupakan contoh dari bahan materials keras buatan kombinasi
MATERI PERANCANGAN RUANG DALAM
Oleh :
RIFALDHY LA NENE
E1B1 16 026
JURUSAN S1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018