Anda di halaman 1dari 4

Nama.

: Ketrin Agnia Rahmani Putri

NIM : K7718044

Prodi : Pendidikan Akuntansi

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

1. Pancasila berarti lima dasar, hal itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ir.
Soekarno pada pidatonya di sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.

Rumusan Pancasila Ir. Soekarno yaitu :

1. Kebangsaan Indonesia (nasionalisme)

2. Internasionalisme (peri-kemanusiaan)

3. Mufakat (demokrasi)

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Selain rumusan tersebut, mungkin dapat dikatakan sebagai 5 dasar namun bukan dasar yang
resmi diberi nama Pancasila oleh Ir.Soekarno dan dari keseluruhan rumusan dasar negara, hanya
rumusan Soekarno itulah yang diberi nama Pancasila. Walaupun intinya sama, namun Pancasila
yang ada pada Piagam Jakarta, Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18
Agustus 1945, Mukaddimah Konstitusi RIS 1949, Mukaddimah UUDS 1950,
Pembukaan UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maupun pada Pembukaan
UUD 1945 hasil Perubahan Ke 1 sd 4 sudah mengalami berbagai perubahan dari segi
makna dan kalimatnya. Dan hal tersebut seharusnya tidak dapat dibilang sebagai Pancasila yang
autentik.

2. Belum menjadi perilaku. Di dalam Pancasila terdapat 5 sila yang berisi nilai-nilai dan saling
berkaitan satu sama lain. Apabila diamalkan secara benar maka Pancasila dapat digunakan
sebagai pedoman kehidupan masyarakat. Namun, sampai saat ini nilai-nilai tersebut belum
dapat kita temukan di dalam kehidupan masyarakat, komunitas maupun dalam Lembaga
Negara.

Nilai - nilai dalam Pancasila yaitu :

1. Nilai Ketuhanan
Didalam pancasila sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa ”
terkandung nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan adalah nilai yang
menggambarkan bahwa rakyat Indonesia adalah rakyat yang memiliki
agama dan menyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan tersebut maka
secara langsung harus bertakwa kepada Tuhan dan menjalankan aturan-
aturan yang ada didalam agama oleh setiap pemeluknya. Dengan kata lain
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala laranganNya. Salah
satu contoh Sikap yang bertentangan dengan sila pertama yaitu Orang Tamak (Rakus) terhadap
uang negara (banyak orang yang korupsi) dan suap - menyuap uang.

2. Nilai Kemanusiaan

Didalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan
beradab” terkandung nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai kemanusiaan
tersebut adalah pengakuan dan menghormati martabat dan hak orang lain /
sesama manusia, saling tolong menolong, dan bersikap sebagai manusia
yang beradab. Salah satu contoh yang bertentangan dengan sila kedua adalah kurangnya
perhatian dan pemerataan pembangunan yang berdampak kesejahteraan masyarakat
Indonesia.

3.Nilai Persatuan

Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi “ Persatuan Indonesia ” terdapat


nilai persatuan yang memiliki makna walaupun Indonesia merupakan negara
kepulauan dan dihuni oleh berbagai suku bangsa persatuan haruslah tetap
dijunjung dengan tidak saling membeda-bedakan apalagi sampai terjadi
perpecahan. Dalam nilai persatuan juga terkandung nilai patriotisme dan
cinta tanah air, dimana setiap rakyat indonesia haruslah bersatu dan rela
berkorban demi tanah air tercinta. Salah satu contoh yang bertentangan dengan sila
ketiga yaitu masyarakat mudah terpecah belah akibat berita hoax. Seringkali berita hoax
membuat masyarakat mudah terpancing emosi dan hal itu dapat memecah belah bangsa.

4.Nilai Kerakyatan

Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin


oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” yang
dimana nilai yang terkandung dalam sila ini adalah nilai kerakyatan yang
berarti kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap rakyat berhak memilih
perwakilan mereka, setiap rakyat memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama, dan musyawarah serta gotong royong merupakan nilai yang
terkandung dalam sila keempat. Salah satu contoh yang bertentangan dengan sila
keempat yaitu Akibat kurangnya musyawarah sehingga terjadi kesalahfahaman dan kadangkala
pejabat - pejabat pemerintah yang mengeluarkan Kebijakan Rasis yang atas nama kuasa dan
kekuasaan tanpa memedulikan rakyat.

5.Nilai Keadilan

Terakhir untuk sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia” yang dimana didalamnya terkandung nilai keadilan
yang berarti keadilan dalam kehidupan sosial haruslah meliputi seluruh
rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai hak yang dilandasi dengan
hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling menghormati orang lain
agar dapat tercapainya keadilan. Salah satu contoh yang bertentangan dengan sila
kelima yaitu hukum yang dijatuhkan terhadap para pelanggar dan penjahat ham di negeri ini
seperti tidak sebanding dengan kejahatan yang dilakukan dan sebisa mungkin melindungi para
penjahat kemanusiaan dan para politisi busuk. Hanya di negeri ini, segala bentuk tersangka
kejahatan bisa bebas atau pun mendapat hukuman yang ringan jika mempunyai uang dan
kekuasaan seperti anak pejabat, mereka diihukum ringan, walau kedepannya memang bersalah.

3. Perbedaannya terletak pada tujuan dan latar belakangnya. Pancasila yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 mempunyai tujuan dan latar belakang sebagai dasar negara Indonesia
dan sebagai kristalisasi nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia dan menjadi awal tonggak
perjuangan bangsa Indonesia untuk pada masa kemerdekaan. Kemudian, Pancasila yang
disahkan pada Dekrit Presiden 5 Juli 1959 bertujuan untuk mengembalikan negara Indonesia
menjadi negara kesatuan kembali setelah sebelumnya telah berganti menjadi Konstitusi RIS.
Setelah Konstitusi RIS bubar maka rakyat menuntut untuk menjadi negara kesatuan kembali
setelah itu digunakan UUDS 1950, namun juga masih belum dapat dianggap sebagai dasar yang
cocok. Akhirnya dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diputuskan bahwa UUD 1945 diberlakukan
kembali dan Pancasila yang diakui adalah Pancasila yang terdahulu. Dan pada saat UUD 1945 di
amandemen pada masa reformasi, Pancasila ditegaskan sebagai dasar negara. Tujuannya agar
dapat diamalkan sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman.

4. Analisis saya mengenai hal tersebut :

 Ir. Soekarno telah mengemukakan pendapatnya pada pidatonya pada tanggal 1 Juni
1945, yaitu mengenai rumusan Pancasila. Dan inti dari rumusan tersebut adalah nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
 Ir. Soekarno merupakan salah satu orang yang cukup berpengaruh dalam perumusan
Pancasila, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beliau berpengaruh secara
langsung ketika perumusan Pancasila, dan ketika secara tidak langsung yaitu ketika
Konstitusi RIS berlaku di Indonesia.
 Pada saat Konstitusi RIS, isi dari Pancasila dirubah agar sesuai dengan negara federasi.
Namun setelah dibubarkan rakyat menuntut untuk bersatu kembali menjadi negara
kesatuan. Ir. Soekarno kemudian mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 untuk
mengembalikan UUD 1945 dan dasar negara yang sebelumnya.
 Intinya, walaupun terdapat perubahan pada Pancasila akan tetapi nilai-nilai yang
terkandung didalamnya tetap sama. Dan Ir. Soekarno merupakan salah satu yang
berpengaruh dalam perubahan Pancasila secara langsung dan tidak langsung. Pancasila
berubah bukan pada nilai-nilai nya namun karena faktor keadaan yang menyebabkan
Pancasila isinya berubah.

5. Menurut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor


XVIII/MPR/1998, bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dasar hukum tersebut telah mengembalikan
kedudukan Pancasila sebagai Ideologi negara dan sebagai Dasar negara. Dasar negara dalam hal
ini dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dilaksanakan dan sifatnya konsisten. Konsisten
dalam pengamalannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai