Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… 2

BAB 1

1.1 latar belakang…………………………………………………………………………. 3

1.2 rumusan masalah …………………………………………………………………….. 3

1.3 tujuan penulisan ……………………………………………………………………… 3

BAB 2

2.1 Sejarah perkembangan International Style ………………………………………...... 4

2.2 Ciri bangunan international style………………………………………………………6

2.3 Contoh bangunan international style……..…………………………………………... 7

BAB 3

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….…………10

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat,
rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah perkembangan arsitektur
2 dengan topik ”arsitektur international style” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan arsitektur 2
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar kepada mahasiswa Fakultas Teknik
jurusan Arsitektur.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini secara moril maupun materi, sehingga pembuatan makalah ini
dapat di selesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian dan dukungan penulis mengucapkan terima kasih.

Makassar, 5 November 2016

Penulis.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Arsitektur merupakan produk budaya manusia dalam bentuk bangunan yang pada
awalnya digunakan sebagai tempat untuk bernaung, hidup dan berlindung dari cuaca dan
alam yang mengancam. Kehadiran arsitektur dalam kehidupan manusia memberikan
kontribusi positif yakni sebagai tempat manusia untuk bertahan hidup juga sebagai sarana
manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya.
Prinsip umumnya adalah membangun sesuatu di atas permukaan tanah sebagai
penanda, sebagai ruang yang disiapkan untuk mereka menjadi kesatuan dalam komunitas
kehidupannya. Perkembangan zaman kemudian mempengaruhi upaya mereka dalam
membangun. Untuk menciptakan bangunan yang kuat, sebuah bangunan harus memiliki
fondasi, untuk memiliki kenyamanan dalam sebuah ruangan bangunan harus ditata
sedemikian rupa, dan untuk membedakan fungsi-fungsi ruangan bangunan juga harus
digolongkan berdasarkan kegunaannya.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut,
yaitu :
1. Bagaimana sejarah perkembangan international style ?
2. apa saja ciri dari international style ?
3. apa saja contoh bangunan international style ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada rumusan masalah. Selain itu juga, makalah ini dibuat untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai semua hal yang terkait dengan international style.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah perkembangan International Style

Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan adanya pengaruh Art
Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh
Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi.
Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media arsitektur dan seni, serta gaya
hidup.

Arsitektur modern adalah hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang
diterapkan pada bangunan dengan beberapa prinsip-prinsip pada International Style. Totalitas
daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam pemikiran modern
yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, progresip , hebat dan
kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya. Arsitektur
dimaksudkan untuk mendorong tujuan-tujuan sosial jangka panjang dan menekankan sosial.
Dalam retropeksi bahwa antara tahun 1920 dan 1930 gaya International memainkan peran
formatif dalam evolusi semua aspek arsitektur modern, Arsitektur modern diketahui telah
berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1800an hingga 1960.
Pertumbuhan dan perluasan International Style ke seluruh penjuru dunia sekarang sejarah
kuno, pada akhirnya gaya internasional telah universal disesuaikan dan diganti dengan yang
baru, akan tetapi tindakan ini dianggap sebagai penghianat gerakan modern. Arsitektur
modern tidak bermula dengan revolusi yang tiba-tiba membuang yang pra modern dan
menggantinya dengan geometris sebagai satu-satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap
demi setahap menghapuskan ornament-ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri.

Gaya internasional adalah gaya arsitektur besar yang muncul pada 1920-an dan 1930-
an, masa-masa pembentukan arsitektur modernis. Istilah ini berasal dari judul buku
karya Henry-Russell Hitchcock dan Philip Johnson yang ditulis untuk mencatat International
Exhibition of Modern Architecture yang diadakan di Museum of Modern Art di New York
City tahun 1932. Buku itu mengidentifikasi, mengategorikan dan memperluas karakteristik
umum tentang modernisme di seluruh dunia. Hasilnya, fokus lebih diperdalam pada aspek
gaya modernisme. Tujuan Hitchcock dan Johnson adalah menetapkan gaya pada masa itu
yang akan membentuk arsitektur modern.

4
Gambar (a) : PerumahanWeissenhof Stuttgart, Jerman (1927)

Gambar (b) : Perumahan Weissenhof Stuttgart, Jerman (1930)

Mereka mengidentifikasi tiga prinsip berbeda: ekspresi volume daripada massa,


keseimbangan daripada simetri prasangka dan penghilangan ornamen bangunan. Semua
karya yang dipamerkan sebagai bagian dari kegiatan tersebut secara hati-hati diseleksi,
karena hanya karya yang memenuhi serangkaian persyaratan yang dipamerkan. Penggunaan
istilah ini sebelumnya dengan konteks yang sama dapat diberikan pada International
Architektur oleh Walter Gropius dan Internationale neue Baukunst oleh Ludwig
Hilberseimer.

Menjelang berakhirnya abad 19, pemikiran modern mendominasi dunia arsitektur


sehingga arsitektur secara paradigmatik merubah haluannya dengan menanggalkan kaidah
dekoratif seperti mereduksi penggunaan ornamen pada sebuah bangunan. Yulianto Sumalyo
(1997: 3), menyebutkan terjadi transisi signifikan dari gaya arsitektur klasik murni menyatu
dalam gaya modern di era Neo-klasik abad ke-15. Beranjak dari transisi arsitektur tersebut,
revolusi industri di Eropa menyebabkan manusia ikut merasakan dampaknya, yang
paling krusial adalah penggunaan teknologi yang terbarukan, maka tercetuslah ide bahwa
bangunan harus sejalan dengan fungsi penghunian, artinya bangunan harus tepat guna sesuai
dengan fungsi utamanya. Memasuki abad 20, terlebih pascaperang dunia kedua, terjadi
lonjakan kecepatan dalam pembangunan dan perhitungan efisiensi biaya secara matang demi
memenuhi kebutuhan hunian layak dan siap pakai.

5
Para arsitek modern merealisasikan ungkapan ‘less is more’ atau ‘form follow
function’ ke dalam bentuk bangunan baru yang berlandaskan geometri abstrak, bersih dan
sederhana, tanpa balutan ornamen, bercat putih, tembok beton bertulang, dan bentukan sudut
sumbu90° di setiap sisi ruangnya. Berdasarkan pemahaman ajaran rasionalisme, kaidah
fungsional sebuah bangunan menciptakan bangun dan ruang yang bersih dan menilai
keindahannya dengan mereduksi penggunaan dekorasi yang tidak penting, mengingat
ornamen dan dekorasi sebatas pertunjukan seni berperetensi palsu daripada alasan ekonomis
dan utility (Ikhwanuddin, 2005: 15).

Perkembangan gaya yang berlangsung diantara masa International Style dengan masa
pertengahan modern masih tidak lepas dari pengaruh gaya beberapa tokoh Avant
Garde. Tokoh-tokoh tersebut seperti ;

 Louis Sullivan.
 Frank Lloyd Wright
 Le Corbusier
 Walter Gropius
 Ludwig Mies van de Rohe
 J.P oud
2.2 Ciri bangunan international style

. Berikut adalah karakteristik dari bangunan bergaya arsitektur modern menurut krier
(1982) dalam Brunner T. Dkk (2013)

 Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)

Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.

 Bentuk tertentu, fungsional

Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak


diolah.

 Less is more

Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.

 Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak.

Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap
tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam
membangun setelah berakhirnya perang dunia II. Adopsi dari kaca, baja dan beton
menjadi bahan pilihan

 Singular (tunggal)

Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga
tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).

6
 Nihilism

Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple,


bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.

 Penggunaan material maupun struktur yang berasal dari pabrik


 Penekanan Elemen vertikal dan horizontal
masih berhubungan dengan penggunaan ornamen yang dianggap sebagai
suatu kejahatan, maka bangunan-bangunan dengan langgam arsitektur modern
menggunakan penekanan elemen vertikal dan horizontal pada bangunannya sebagai
pengganti ornamen, guna menambah estetika dan keindahan bangunan

2.3 Contoh bangunan International Style

1. Seagram Building, NY’58

Seagram Building adalah sebuah pencakar langit yang terletak di 375 Park Avenue,
antara 52nd Street dan 53rd Street di Midtown Manhattan, New York City. Bangunan ini
dirancang oleh Ludwig Mies van der Rohe bekerja sama dengan Philip Johnson. Severud
Associates adalah konsultan teknik strukturnya. Bangunan ini berdiri dengan tinggi 516 kaki
dengan 38 tingkat dan selesai dibangun tahun 1958. Gedung ini berdiri sebagai salah satu
contoh terbaik estetika fungsionalis dan mahakarya modernisme korporat.

7
2. Lever House, NY ’52

Lever House didesain oleh Gordon Bunshaft dan Natalie de Blois (koordinator
desain) dari Skidmore, Owings and Merrill dan terletak di 390 Park Avenue di Midtown
Manhattan, New York City. Lever house adalah sebuah pencakar langit kaca kotak dibangun
dengan Internasional style menurut prinsip desain dari Ludwig Mies van der Rohe. Selesai
pada tahun 1952, itu adalah yang kedua gedung pencakar langit dinding tirai di New York
City setelah Gedung sekertariat PBB.

3. Villa savoye

Villa Savoye ( French pronunciation : [ savwa ] ) adalah sebuah villa modernis di


Poissy , di pinggiran kota Paris , Perancis. Ini dirancang oleh arsitek Swiss Le Corbusier dan
sepupunya , Pierre Jeanneret dan dibangun antara tahun 1928 dan 1931 dengan menggunakan
beton bertulang .Sebuah manifesto dari Le Corbusier ” lima poin ” arsitektur baru , villa
merupakan perwakilan dari basis arsitektur modern, dan merupakan salah satu contoh yang
paling mudah dikenali dan terkenal dari gaya internasional.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arsitektur modern adalah hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang
diterapkan pada bangunan dengan beberapa prinsip-prinsip pada International Style. Gaya
internasional adalah gaya arsitektur besar yang muncul pada 1920-an dan 1930-an, masa-
masa pembentukan arsitektur modernis.

Karakteristik bentuk dan tampilan dengan gaya International Style atau Universal
Style dari arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu
tampilan dengan – memperhatikan penggunaan bahan-bahan local / setempat.

Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan


teknologi, industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan
tidak mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsitektur
modern.

Sejak tahun 1920 selain sangat signifikan dalam gaya bangunan arsitektur modern,
juga telah menetapkan reputasi para arsiteknya. Asal dan karakteritik arsitektur modern
sampai saat ini masih diperdebatkan di kalangan arsitek. Beberapa sejarawan melihat
perkembangan arsitektur modern sebagai perihal sosial yang erat kaitannya terhadap
pembaharuan dan keringanan. Hal ini menambah pengetahuan makna bahwa gaya modern
adalah sebuah penemuan baru dalam bidang Revolusi Industri

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumalyo, Yulianto. 1997. Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press

Ikhwanuddin, (2005), Menggali Pemikiran Posmodernisme Dalam Architecture, Yogyakarta


: Gajah Mada University Press

https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_internasional_(arsitektur)

https://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Seagram

https://en.wikipedia.org/wiki/Lever_House

http://miasiibungsu.blogspot.co.id/2013/05/periode-perkembangan-sejarah-arsitektur.html

http://rurucoret.blogspot.co.id/2008/12/architecture-modern.html

10

Anda mungkin juga menyukai