Anda di halaman 1dari 3

No.

Nama / Judul Komposisi Variasi Tkompaksi Fluks Koefisien % Rejeksi Hal lain
(L/m2 jam) Permeabilitas
1. Wenny Farida Ulfa  Selulosa asetat Konsentrasi Menit Dekstran  SDS 0,004 M memiliki
(Pengaruh 2g SDS yang 40.000 Da nilai yang lebih besar
Penambahan Variasi  1,9 mL aseton ditambahkan bila dibandingkan
Konsentrasi Sodium  5,6 mL DMSO dalam bak dengan nilai fluks air
Dodecyl Sulfate (Sds)  DMP (dimetil koagulasi membran CA tanpa
dalam Bak Koagulasi ftalat) 0.000 M 91,134 2,2813 1,359 63,82 penambahan SDS. Hal
Terhadap Kinerja sebanyak 0,3 0,004 M 82,98 2,3397 1,41 41,47 ini terjadi dikarenakan
Membran Selulosa mL 0.005 M 93,372 2,2274 1,32 44,7 pengaruh tegangan
Asetat dalam  SDS sebanyak 0.006 M 138,42 1,685 0,813 61,93 permukaan. Tegangan
Penjernihan Sari Buah 0.02 gram 0.007 M 165,15 1,3935 0,654 65,71 permukaan akan
Apel) (2%) 0.008 M 201,12 1,2323 0,605 82,28 semakin menurun
seiring dengan
meningkatnya
konsentrasi SDS saat
berada dibawah nilai
KKM.
2. Rose  Selulosa asetat Konsentrasi Menit Dekstran 70  Ukuran pori membran
(Karakteristik 16% SDS yang kDa meningkat dengan
Membran Selulosa  Aseton 21% ditambahkan penambahan SDS saat
Asetat dengan Variasi v/v dalam bak konsentrasi di atas
Kandungan Bak  DMSO 61% koagulasi KKM (0,0079 M). Hal
Koagulasi) v/v 0.000 M 107,82 1,81 0,8444 92.84 ini dikarenakan saat
konsentrasi SDS di atas
 DMP 3% v/v 0,004 M 86,46 2,2 1,0871 91,47
KKM misel sudah
 SDS 2% v/v 0.006 M 135,84 1,53 0,7878 93,58
terbentuk. Pelarut yang
0.008 M 160,8 1,33 0,6142 94,69
keluar dari cetakan
0.010 M 1,87 0,8538 91,72
membran CA akan
0.012 M. 81,72 2,25 1,1753 87,26 bergabung dengan
misel. Molekul air yang
awalnya mengikat
molekul SDS menjadi
bebas.
3. Nanda Widayanti  Selulosa asetat Komposisi Jam 100-200 kDa  % Rejeksi 9/6 mol
(Karakterisasi 2g pelarut terjadi peningkatan
Membran Selulosa  Aseton aseton/asam karena pori yang
Asetat dengan Variasi format
Komposisi Pelarut  Asam format 5/10 mol 0,644 5,06 2,621 79,88 terbentuk penampang
Aseton dan Asam  MSG 0,6 g 6/9 mol 1,560 4,26 1,923 87,67 atas ukuran
Format) 7/8 mol 0,824 4,90 2,662 82,46 keseragaman porinya
8/7 mol 0,725 5,61 3,362 74,2 rapat.
9/6 mol 0,579 6,75 3,759 96,86
4, Siti Rofiqah  Selulosa Konsentrasi Jam 11, 40, 100-
(Pengaruh Asetat 2 g MSG yang 200 dan 500
Penambahan MSG  Aseton 6,6 mL ditambahkan kDa
pada Koagulasi  MSG 0,6 g dalam bak
Terhadap Karakteristik  Asam format koagulasi
Selulosa Asetat) 2,3 mL 0% 0,78 7,06 3,79
0,5% 0,54 7,10 3,41
1% 0,68 5,77 2,60
2%. 0,86 4,47 2,47
5. Yuliani  Selulosa Temperatur Dekstran 500  Terjadi perbedaan
(Pengaruh Variasi Asetat 2 g koagulasi kDa yang mencolok pada
Temperatur Koagulasi  Aseton 6,6 mL 25oC 65 m 12 d 4,97 2,503 95,31 membran dengan
Terhadap  MSG 0,6 g 27oC 93 m 43 d 5,87 2,88 94,96 temperature koagulasi
Karakteristik Membran  Asam format 30oC 64 m 46 d 6,58 3,024 84,41 35ºC, membran
Selulosa Asetat) 2,3 mL 35oC 33 m 2 d 9,34 4,415 82,72 terkompaksi dalam
40oC 51 m 40 d 5,37 2,79 94,84 waktu yang relatif
50oC 51 m 17 d 4,76 2,649 50,02 singkat dan terjadi
penutunan fluks yang
sangat drastis pada
awal kompaksi.. Hal
ini diduga terjadi
karena membran
memilikipori yang
seragam sehingga
proses penataan ulang
(deformasi mekanik)
terjadidengan lebih
cepat.
 % Rejeksi Membran
yang dibuat pada
temperatur koagulasi
50°C mengalami
penurunan yang sangat
drastis karena
memiliki struktur tidak
rata, tampak adanya
bagian membran yang
melengkung atau
berlekuk lekuk dengan
ketebalan yang tidak
rata.

Gambar Rejeksi Mbak Siti Gambar Fluks Mbak Rose

Anda mungkin juga menyukai