Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PELAKSANAAN KEPALA RUANG

RUANG PAVLIUN WIJAYA KUSUMA II


RSUD BANYUMAS

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh:
Nama : Marfatul Ngarifah
NIM : 1811040012

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin satu ruang

rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan, yang berperan sebagai

first line manager di sebuah rumah sakit, yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi

manajemen keperawatan (Sitorus, R & Panjaitan, 2011)

Peran dan fungsi kepala ruangan diruang rawat dalam fungsi manajemen keperawatan

antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, pengawasan

dan pengendalian mutu yang merupakan satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain

(Marquis, B.L & Huston, 2012)

Kepala ruangan sebagai manajer operasional, yang memimpin secara langsung, dalam

mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang

bermutu, dan dituntut untuk menjadi motor penggerak, bagi sumber-sumber dan alat-alat dalam

suatu organisasi melalui pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan menggerakkan

orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (Curtis, Elizabeth & O’Connell, 2011).

Kepala ruang merupakan first line manager di sebuah rumah sakit. Seorang manajer

menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu menentukan strategi yang tangguh, menjadi

perencana yang handal, menjadi organisator yang cetakan, motivator yang efektif, pengawas

yang objektif dan rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan

yang subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi. (Manggala, 2013). Kepala ruangan

memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain, dalam mencapai

tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman, untuk kesembuhan pasien melalui

pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang

konsisten, kontiniyu dan bermutu (Nursalam, 2014).


Pelayanan keperawatan sebagaimana yang berlangsung di RSUD Banyumas harus

diakui bahwa jabatan manajemen keperawatan di ruangan mendapat perhatian yang khusus. Di

rumah sakit tersebut seorang kepala ruang rawat inap waktunya lebih banyak diruangan kecuali

kalau ada panggilan dari pimpinan akreditasi, dikarenakan kepala ruang di Paviliun Wijaya

Kusuma II menjadi tim akreditasi di rumah sakit. Sehingga penerapan fungsi-fungsi

manajemen keperawatan sebagai suatu pelayanan profesi yang mandiri, sudah dilakukan

meskipun belum optimal. Hal tersebut disebabkan berdasarkan data observasi pada tanggal 8

febuari di Ruang Paviliun Wijaya Kusuma II.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap?

b. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap?

C. Tujuan Masalah

a. Mengidentifikasi peran dan fungsi kepala ruang

b. Mengidentifikasi uraian tugas kepala ruang


BAB II
TINJAUAN TEORI

I. Peran dan Fungsi Kepala Ruang


a. Fungsi Kepala Ruang
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan-
peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta
merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan
kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi
dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf
baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi untuk
semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya tersebut
sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi,
personalia dan lain - lain.

b. Peran Kepala Ruang


Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan dan
mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran
tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai
tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga
kerjanya, dan melakukan hal-hal ersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, Perlu melakukan
kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan
evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan
pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien,
dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

II.Uraian Tugas Kepala Ruang


Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut Depkes (1994) adalah
sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain dengan kebutuhan
dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan, Mingguan, harian).
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain yang
bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standart.
e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan pihak yang
terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan sesuai
kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lainyang diperlukan di
ruang rawat. Universitas Sumatera Utara
h. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
j. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.
k. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan mencatat
program pengobatan.
l. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat
kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
m. Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaan dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang sedang dialami pasien.
n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan pelayanan
berlangsung.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan,
melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan pengetahuan keterampilan di bidang
perwatan.
b. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan tenaga lain di ruang yang
berada di bawah tangung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/ golongan,
melanjutkan sekolah).
c. Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta obat - obatan
secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatanasuhan keperawatan serta
mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Ruang

No. Kegiatan Kepala Ruang


1. Membuka Meeting Morning
a. Melaporkan informasi apel pagi
b. Menyampaikan informasi terkait SP2KP tentang pre-post conference
2. Melakukan operan jaga
3. Mengikuti pre conference
4. Melakukan komunikasi langsung dengan ketua tim maupun perawat pelaksana
mengenai asuhan keperawatan kepada pasien
5. Mengecek ulang keadaan pasien kelolaan
6. Mengikuti post conference
7. Operan jaga/timbang terima bersama ketua tim, perawat pelaksana

B. Pengorganisasian

Kepala Ruang
Marfatul Ngarifah

Ketua tim
Diana Alfi Yanuarita

PP II
PP I
Warti
Kiki Armansyah

Bed 9 Bed 22
An. F Nn. A
C. Perencanaan Tenaga Perawat
Hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Jumat, 08 Februari 2019 didapatkan
data bahwa pasien yang berada di Ruang Paviliun Wijaya Kusuma II ada 24 kamar yang
tidak terisi 5 kamar dengan jumlah sebanyak 19 orang dengan criteria sebagai berikut :
kamar isolasisebanyak 1 orang dengan kriteria sebagai berikut:
- Minimal care sebanyak 10 orang, yaitu:
- Partial care sebanyak 7 orang, yaitu:
- Total care 2 orang
Ruang Paviliun Wijaya Kusuma II merupakan ruangan yang menggunakan metode tim
yang bertanggung jawab pada pasien kelolaan kamar 9 dan 22. Perawat pelaksana
dipimpin oleh ketua tim yaitu Diana Alfi Yanuaria dimana membawahi seorang perawat
pelaksana yaitu Kiki Armansyah dan Warti yang bertanggung jawab atas pasien kamar 9
dan 22.
Dilihat dari tingkat ketergantungan pasien, maka dapat dihitung jumlah perawat
yang dibutuhkan oleh ruang Paviliun Wijaya Kusuma II, menurut Douglas yaitu:
- Pagi
Minimal care : 10 x 0,17= 1,7
Partial care : 7 x 0,27 = 1,89
Total care : 2 x 0,36 = 0,72
= 4,31

- Siang
Minimal care : 10 x 0,14 = 1,4
Partial care : 7 x 0,15 = 1,05
Total care : 2 x 0,30 = 0,6
= 3,05

- Malam
Minimal care : 10 x 0,10 = 1
Partial care : 7 x 0,07 = 0,49
Total care : 2 x 0,20 = 0,4
= 1,89
Jadi, kebutuhan perawat di ruang Pavilin Wijaya Kusuma II selama 24 jam yaitu : 4,31 +
3,05 + 1,89 = 9,25 atau 9 orang perawat.
Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tenaga perawat adalah:
 Shif pagi 4 orang perawat.
 Shif sore 3 orang perawat.
 Shif malam 2 orang perawat.

Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 24 tempat tidur, sedangkan tempat tidur yang
terisi sebanyak 19 tempat tidur. Maka untuk perhitungan BOR dapat dilihat sebagai
berikut:
BOR = 19/24 X 100% = 79%

D. Perencanaan kegiatan
 Meminimalisir resiko infeksi nosocomial dengan memberlakukan aturan :
 Penggunaan APD yang maksimal bagi tenaga medis
 Peningkatan tingkat kenyamanan klien diantaranya pengontrolan jumlah pengunjung,
peningkatan komunikasi terapeutik, hendaknya memperkenalkan diri kepada klien
terutama klien baru.
E. Kontroling
 Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan klien
 Melalui manager area : Pengawasan langsung melalui inspeksi , pengamatan sendiri
atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/pengawasi
kelemahan – kelemahan yang ada saat ini.
 Pengawasan tidak langsung : Mengecek daftar hadir, membaca dan memriksa
rencana keperawatan.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan

Nama: Marfatul Ngarifah Ruangan: Paviliun Wijaya Kusum II Tanggal: 08 februari2019

Jumlah perawat: 3 Jumlah pasien kelolaan : 2

Waktu Kegiatan Keterangan


07.30- 08.00 Meeting morning -Meeting morning dilakukan dengan perawat
ruangan, mahasiswa manajemen keperawatan
ners UMP. Pada saat meeting morning kepala
ruang (Marfatul Ngarifah) menyampaikan
informasi isi apel pagi dan informasi tambahan
berupa SP2KP mengenai Pre Converence dan
Post Conference.
08-8.30 Mengikuti Operan jaga operan jaga malam ke pagi dengan jumlah pasien
ruang Paviliun Wijaya Kusuma II sebanyak 19
pasien dan pasien kelolaan 2.
- Pasien kelolaan kamar 9 hari ke 7
An. F dengan Dx medis: CHF
S: Demam
O: rewel, edema ekstermitas, edema skortum
TD: 100/70 S: 38 c RR: 30x/menit N:
89x/menit
A: -DHF grade III
-Hipertermi
P: -NIC : Monitoring ttv dan manajemen cairan
- Noc : Monitor pendarahan
- Lacak lab

- Pasien kelolaan kamar 22


Nn. A dengan Dx. Febris hari ke 4
S: pusing dan demam
O: TD: 100/70 S: 37,8 c N: 90x/menit
A: Dx. Febris
Cepalagia akut
Hipertermi
P: -Monitor vital saign
- Monitor cairan
- Manajemen nyeri
- Rawat demam
08.30-09.00 Mengikuti Pre conference Pre conference yang dilakukan oleh Ketua tim
(Diana Alfi Yanuarita) dengan Perawat
pelaksana(Kiki Armansyah dan Warti)
- An. F diberi Terapi
Monitor vital saign
obat injeksi Ceftriaxone 1 g IV
Paracetamol infus 10 mg/ml
- Nn. A diberi Terapi
Monitor vital saign
obat injeksi Omeprazole 40 mg IV
obat injeksi Ondansetron 3 mg IV
obat per oral Paracetamol 1 tablet

09.00-09.20 Melakukan Ver bed Melakukan ver bed ke semua kamar oleh perawat
pelaksana (Kiki Armansyah dan Warti)
10.00-11.00 Melakukan interaksi dengan pasien - Kepala ruang berinteraksi dengan Nn. A terkait
bersama perawat pelaksana Kiki kondisi perkembanganya sudah mulai membaik
Armansyah dan Warti) yang sedang tadi malem sempat demam suhu 38,4 c dan pagi
mengecek vital saign turun 37,2 c Nn. A masih merasa pusing lemas dan
mual.
- Kepala ruang berinteraksi dengan An. F terkait
kondisi perkembangannya suhu badan malam 37,9
c dan pagi 37,5 masih demam, An. F rewel, sesak
Bab agak cair, batuk, edema ekstermitas atas dan
edema skortum.
12.00.12.30 Melakukan pengecekan kembali Perawat 1: Kiki Armansyah Pasien Nn. A
tindakan yang telah dilakukan oleh Tindakan yang telah dilakukan:
perawat pelaksana (Kiki Armansyah -Monitoring vital saign
dan Warti) -Manajemen cairan
-Manajemen nyeri
-Monitoring nutrisi
- Memberikan obat injeksi Omeprazole 40 mg IV
- Memberikan obat injeksi Ondansetron 3 mg IV
- Memberikan obat per oral Paracetamol 1 tablet
- Merawat demam
-Melacak hasil lab
Perawat 2 : Warti pasien An. F
Tindakan yang dilakukan
-Monitoring vital saign
-Monitoring cairan
-Monitor urin output
-Monitor bengkak
-M0nitor makan minum
-Manajemen cairan infus
-Manajemen pendarahan
-Memberikan obat Omeprazole 40 mg IV
-Memberikan obat injeksi Ceftriaxone 1 g IV
-Memberikan obat Paracetamol infus 10 mg/ml
-Melacah hasil lab
12.30-13.00 Mengecek ulang keadaan pasien, Kebutuhan pasien baik terapi dan kebutuhan khusus
perawat, lingkungan yang belum lainnya sudah dipenuhi oleh perawat pelaksana
teratasi (Kiki Armansyah dan Warti) dengan baik, keadaan
pasien stabil, perawat bisa mengatasi masalah yang
ada.
13.00-13.30 Mempersiapkan dan merencanakan -Rencana asuhan keperawatan sore:
kegiatan asuhan keperawatan untuk 1. Monitor vital saign
sore, malam dan esok hari sesuai 2. Monitoring cairan
tingkat ketergantungan pasien 3.Manajemen nyeri
Mengobservasi post conference 4. Kolaborasi pemberian nutrisi dengan ahli gizi
5. Kolaborasi pemberian obat paracetamol
- Rencana asuhan keperawatan malam dan esok
hari:
1. Monitor vital saign
2. Monitoring cairan
3.Manajemen nyeri
4. Kolaborasi pemberian nutrisi dengan ahli gizi
5. Kolaborasi pemberian obat paracetamol
13.30-14.00 Post conference Post conference penyampaian tindakan yang telah
dilakukan oleh perawat pelaksana (kiki armansyah
dan warti) kepada ketua tim (Diana Alfi Yanuarita)
14.00-14.30 Operan jaga Operan jaga dipimpin oleh ketua tim 1 Diana Alfi
Yanuarita kepada perawat associate siang yaitu
Yahra Yuni Laras Wati, diawasi oleh kepala ruang
Marfatul Ngarifah.

2. Evaluasi Kerja dan Kegiatan


- Evaluasi Kerja
a. Ketua tim : Melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. PP I (Kiki Armansyah) : Melaksanakan tugasnya dengan baik.
c. PP II (Warti) : Melaksanakan tugasnya dengan baik.

- Kegiatan
a. Proses meeting morning dibuka oleh Kepala ruang (Marfatul Ngarifah) berjalan
dengan baik, dan membahas tentang SP2KP yaitu Pre Converence dan Post
Conference
b. Proses timbang terima (operan jaga) berjalan dengan baik.
c. Proses pre conference yang dipimpin oleh (Diana Alfi Yanuarita) pada Perawat
pelaksana (Kiki Armansyah dan Warti) berjalan dengan baik tentang rencana
terhadap pasien kelolaannya.
d. Perawat pelaksana (Kiki Armansyah dan Warti) melaksanakan masukan dari
Ketua tim (Diana Alfi Yanuarita)
e. Proses post conference berjalan dengan baik tentang hasil implementasi Perawat
Pelaksana (Kiki Armansyah dan Warti) terhadap pasien kelolaannya kepada
Ketua tim (Diana Alfi Yanuarita).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kepala ruang (Marfatul Ngarifah) dibawahi ketua tim (Diyana Alfi Yanuarita) beserta
perawat pelaksana (Kiki Armansyah dan Warti), mereka berperan sebagai mana mestinya,
melaporkan hasil asuhan keperawatan kepada ketua tim, setelah itu ketua tim melaporkan hasil shift
pagi ke shift sore dan selanjutnya sampai malam ke pagi.

B. Saran
- Lakukan Pre-conference setiap pergantian shift dari pagi-sore hingga malam
-Lakukan koordinasi yang optimal karu, katim, dan perawat pelaksana

Anda mungkin juga menyukai