LAPORAN PAPER
ENERGI DAN KELISTRIKAN
(02. Pengukuran Efisiensi Tungku dan Nilai Kalor Bahan Bakar )
Oleh :
Shift :2
Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 04 Oktober 2018
Nama (NPM) : Adit Djati P (240110170026)
Asisten Praktikum : 1. Agnes Klarasitadewi
2. Albert Afandi
3. Dannisa Fathiya
4. Dennys Alvanius
5. Fiorent Rizky
6. Sarah Fitri Soerya
2.1 Tungku
Menurut Astuti (1997), bahwa tungku adalah suatu tempat atau ruangan yang
dapat disusun atau dibuat dari batu bata atau batubata tahan api, yang dapat
dipanaskan dengan bahan bakar yang digunakan. Tungku merupakan alat untuk
memasak dengan bahan bakar padat, seperti ibu-ibu memasak didapur atau di
industi kecil / menengah. Tungku juga dapat menggunakan briket batubara sebagai
bahan bakar. Menggunakan briket batubara sebaiknya dengan disiapkan tungku
atau kompor, jenis dan ukuran tungku harus disesuaikan dengan kebutuhan volume
bahan bakar, Pada prinsipnya tungku terdiri dari 2 jenis:
a. Tungku permanen, memuat lebih dari 8 kg briket. Tungku dibuat secara
permanen. Jenis ini digunakan untuk industri kecil/menengah.
b. Tungku Portabel, jenis ini pada umunya memuat briket antara 1-8 kg serta
dapat dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Gambar 1. Tungku
(sumber : Dokumen pribadi, 2018 )
2.2 Briket
Briket batubara adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu,
yang tersusun dari butiran batubara halus yang telah mengalami proses
pemampatan dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih mudah
ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatan. Syarat briket yang
baik adalah briket yang permukaannya halus dan tidak meninggalkan bekas hitam
di tangan. Briket adalah teknologi yang menggunakan proses basah atau kering
untuk mengkompresi bahan baku ke dalam beberapa bentuk. Proses briket kering
memerlukan tekanan tinggi dan tidak memerlukan pengikat. Proses tersebut mahal
dan direkomendasi hanya untuk produksi level tinggi. Sedangkan proses basah
hanya memerlukan tekanan rendah tetapi memerlukan binder Beberapa tipe/bentuk
briket yang umum dikenal adalah, antara lain : bantal (oval), sarang tawon (honey
comb), silinder (cylinder), telur (egg), dan lain-lain. Kemudian adapun faktor-faktor
yang mempengarhui sifat briket adalah berat jenis bahan bakar atau berat jenis
bahan baku, kehalusan serbuk, suhu karbonisasi, dan tekanan pada saat dilakukan
pencetakan, selain itu, pencampuran formula dengan briket juga mempengaruhi
sifat briket ( Islamiati, 2016 ).
Gambar 2. Bentuk-bentuk Briket : (a) Sarang Tawon Bulat (b) Sarang Tawon
Kotak (c) Silinder Pejal (d) Tablet (e) Hexagonal (f) Silinder Berlubang
(sumber : Islamiati, 2016 )
2.3 Arang
Arang merupakan residu hitam berbentuk padatan berpori yang mengandung
85-95% karbon, dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen
volatile dari bahan-bahan yang mengandung karbon melalui pemanasan pada suhu
tinggi, selain itu arang adalah residu berwarna hitam hasil pembakaran pada
keadaan tanpa oksigen yang mengandung karbon yang berbentuk padat dan berpori,
seperti kayu atau bahan biomaterial lainnya. Pori – pori masih tetap tertutup dengan
hidrokarbon, ter dan senyawa organik lain. Komponennya terdiri dari karbon terikat
( fixed carbon), abu, air, nitrogen dan sulfur. Arang dibedakan atas bahan baku yang
digunakan ( Fauziah, 2009 ) :
A. Arang tumbuhan.
B. Arang tempurung kelapa.
C. Arang gula.
D. Arang kayu.
E. Arang tulang.
F. Arang batubara.
G. Arang minyak bumi.
2.4 Kalor
Kalor merupakan energi termal yang dimiliki suatu zat yang berpindah dari
suhu tinggi ke suhu rendah dikarenakan adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda
yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Contohnya ketika kita
mencampurkan air dingin dengan air panas, maka kita akan mendapatkan air
hangat. Banyak yang tidak tahu perbedaan antara suhu dan kalor, Suhu adalah nilai
yang terukur pada termometer, sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari
satu benda ke benda lainnya. Adapula ilmuan dari Amerika bernama Benjamin
Thompson mengatakan bahwa kalor bukanlah zat alir, melainkan energi yang
terjadi karena adanya proses mekanik, seperti gesekan ( Wirantana, 2013 ).
2.5 Efisiensi Pembakaran
Proses pembakaran adalah reaksi kimiaantara bahan bakar ( C, dan H ) dengan
udara ( O2 ) serta sumber panas sehingga terbentuk api yang hanya menghasilkan
kalor dan gas pembakaran. Melakukan pembakaran bahan bakar dibutuhkan
oksigen. Oksigen yang digunakan disuplai dari udara, komposisi udara selain
oksigen and nitrogen. Kenyataanya terdapat partikel lain sebagai inert yang akan
ikut keluar dengan membawa panas. Komposisi kimia dari bahan bakar merupakan
ikatan hidrokarbon yang terdiri dari karbon ( C ) dan Hidrogen ( H ), maka reaksi
yang terjadi dalam proses pembakaran adalah sebagai berikut :
Karbon = C + O2 → CO2 + 32840 Kj / Kg
Hidrogen = 2 H2 + O2 → 2 H2O + 119440 Kj / Kg
Efisiensi adalah tingkat penggunaan sumber daya suatu proses semakin hemat
penggunaan sumber daya maka prosesnya semakin efisien, begitu juga sebaliknya.
Efisiensi dilambangkan dalam bentuk persen ( Pinontoan, 2012 ).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Gas Torch;
2. Korek Api;
3. Kipas;
4. Meteran;
5. Penggaris;
6. Panci;
7. Stopwatch;
8. Termokopel;
9. Termometer Batang;
10. Timbangan;
11. Tungku.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Air;
2. Arang Kayu;
3. Briket Batubara.
4. Sabun Colek;
5. Minyak Tanah;
3.3 Metode Pelaksanaan
Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan;
2. Mengukur dimensi tungku dan panci;
3. Mengoleskan sabun colek pada bagian bawah panci agar panci tidak
menghitam;
4. Mengisi air kedalam panci dengan takaran setengah penuh dari panci;
5. Mengukur suhu awal panci, tutup panci, selimut tabung panci dan tungku,
lubang alas dan suhu lingkungan;
6. Memasukan briket kedalam tungku;
7. Menyalakan briket dengan gas torch dan minyak tanah hingga nyala api pada
briket stabil;
8. Menghitung suhu pada tungku ketika nyala api pada briket stabil;
9. Menyimpan panci yang telah berisi air diatas tungku dengan api yang sudah
menyala;
10. Menghitung suhu pada tungku ketika suhu dalam keadaan stabil;
11. Menghitung dan mencatat suhu yang dibutuhkan hingga suhu air mencapai
titik didih;
12. Mencatat waktu ketika bahan bakar tersebut padam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Tabel 1. Hasil Pengukuran Shift A1
Suhu
Waktu
Air T1 T2 T3 T4 T5
0 Menit 27 27,5 27,4 27,4 27,5 27,1
Baru menyala 9 menit 27 27,9 28 29 29,5 29,6
Suhu Stabil 14 menit 21 detik 70 71,3 72,3 74 74,7 74,9
Air mendidih 30 m 100 24,7 25,9 49,83 22,61 12,8
Waktu arang padam : -
d.Efisiensi Panci
Qef2 = Qef1- (QL4 + QL5) = 14896328,77 – (1130,85 + 247,64) J
= 14894950,28
Qef2 14894950,28
ɳ2 =Qef1 = 𝑥 100% = 99,9 %
14896328,77
e. Efisiensi Total
ɳtotal = ɳ2 x ɳ1 = 0,227366006 x 1,8128911 x 1013 = 0,412189808 x 1013
f. Qin Air = m air. C air = 2 Kg (Asumsi) x 4200 J/Kg
= 8400 J
∆T = 8400 J (44-15) =243600 (Tidak sama karena massa air prakiraan)
4.1.4 Perhitungan Shift B2
a. Data Luasan dan Kalor
- Selimut Tungku
A1 = 2πrt + 2πr2 = 0,285156028 m2
TL1 = 443,55
QL1 = h.A.∆T = 50 J/m2.k. 0,285156028 cm2. (415,75)k = 5927,68093 J
- Luasan Lubang Tungku
A2 = πr2 = 0,0045364 m2
TL2 = 246,36 + 273,15 = 519,51
QL2 = h.A.∆T = 50 J/m2.k. 0,0045364. (491,81)k = 111,554 J
- Atas Tungku
A3 = πr2 = 0,05147185 m2
TL3 = 476,3 +273,15 = 749,45
QL3 = h.A.∆T = 50 J/m2.k. 1604,428 (333,6)k = 2676,184236 J
- Selimut Panci
A4 = 2πrt + 2πr2= 0,15221016 m2
TL4 = 76,2 +273,15 = 352,35
QL4 = h.A.∆T = 50 J/m2.k. 0,15221016. 352,35 = 2508,615 J
- Tutup Panci
A5 = πr2 = 0,193220514 m2
TL1 = 50,4 + 273,15 = 323,55
QL5 = h.A.∆T = 50 J/m2.k. 0,193220514. (294,55)k = 2845,649 J
b. Kalor Masuk
Qin = 1 Kg. 1,49 x 107 J/Kg.k = 1,49 x 107 J
c. Efisiensi Tungku
Qef1 = Qin – (QL1 + QL2 + QL3 )
= 1,49 x 107 J – (7895,18116) J = 1,489210482 x 107 J
Qef1 1,489210482 x 107
ɳ1 = Qin = 𝑥 100% = 0,99947
1,49 x 107
d.Efisiensi Panci
Qef2 = Qef1- (QL4 + QL5) = 1,489 x 107 – (5354,264) J
= 1,489464574 x 107 J
Qef2 1,489464574 x 107
ɳ2 =Qef1 = 𝑥 100% = 1,000170622
1,489464574 x 107
e. Efisiensi Total
Qef2 1,489464574 x 107
ɳtotal = = = 0,99964
Qin 1,49 x 107
Fauziah, Nailul. 2009. Pembuatan Arang Aktif Secara Langsung Dari Kulit
Acacia Mangium Wild dengan Aktivasi Fisika dan Aplikasinya
Sebagai Adsorben. Departemen Hasil Hutan FAHUTAN –IPB.
Islamiati, Lubis. 2016. Rancang Bangun Alat Pencetak Briket Hidrolik Dan
Kompor Briket ( Menganalisa Pengaruh Variasi Tekanan Pencetakan
Terhadap Karakteristik Thermal Biobriket Yang Dihasilkan).
Program Studi Teknik Energi FT – POLSRI.
Dokumentasi Praktikum