TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rokok
Menurut PP No. 81/1999 Pasal 1 ayat 1, rokok adalah hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang
kira-kira sebesar kelingking yang dibungkus daun nipah atau kertas. Rokok dibakar
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak
atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
tembakau, tetapi terdapat bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan
utama dalam rokok yaitu nikotin, tar, dan karbon monoksida. Nikotin merupakan
racun dan bila digunakan dalam dosis besar dapat mematikan karena efek paralisis
darah. Denyut jantung istirahat pada perokok muda meningkat 2-3 detak/menit.
Kandungan yang terdapat dalam rokok selain nikotin adalah tar, yang terdiri
dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat
karsinogenik. Tembakau yang dibakar akan mengeluarkan tar dan zat beracun
lainnya. Zat-zat tersebut akan menempel pada sepanjang saluran nafas perokok dan
pada saat yang sama akan mengurangi kekenyalan alveolus (kantung udara dalam
paru-paru). Hal ini akan menyebabkan hanya sejumlah kecil udara yang dapat
Gas karbon monoksida yang umum dikenal sebagai asap yang keluar dari
kemampuan darah untuk menyerap oksigen dari paru-paru. Hal ini terjadi karena
sel darah merah sebagai pengangkut oksigen lebih mudah berikatan dengan karbon
banyak karbon monoksida terserap dalam peredaran darah. Karbon monoksida dari
asap yang dihirup oleh perokok itu sendiri mengkontribusi penumpukan di dinding
Selain tiga kandungan utama rokok tersebut, rokok juga mengandung bahan
kimia lain. Rokok juga mengandung Sianida, senyawa kimia yang mengandung
kelompok cyano. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik
yang mudah terbakar dan tidak berwarna. Cadmium, sebuah logam yang sangat
beracun dan radioaktif. Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana
yang juga dikenal sebagai metil alkohol. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak
jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana. Amonia,
fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat
plastik dan pestisida. Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus. Karbon
monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil dan
Bahaya merokok bagi kesehatan bukan saja bagi perokok tetapi bagi orang
sekitar karena efek asap rokok atau perokok pasif. Penyakit yang diakibatkan oleh
organ tubuh akibat asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut
yang bisa berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi
sudah banyak dialami oleh para perokok. Sebab kandungan bahan kimia
pria. Bukan hanya itu saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian
testis. Oleh sebab itu, sebelum hal itu terjadi maka kurangi secara
perlahan konsumsi rokok Anda. Terutama untuk usia remaja karena efek
asam lambung. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak
mungkin akan menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung
4. Resiko stroke. Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke,
bisa beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar
nikotin, tar, karbon monoksida dan gas oksidan yang terkandung dalam
Perokok pasif atau yang dikenal dengan nama Involuntary Smoking adalah
orang yang tidak merokok tetapi terpapar langsung oleh asap tembakau dari orang
yang sedang merokok disekitarnya. Perokok pasif ini lebih banyak resikonya karena
terpapar asap rokok lebih banyak daripada perokok itu sendiri (Novita, 2013).
Perokok aktif adalah seseorang yang merokok dan menghirup asap rokok
yang berasal dari isapan perokok (mainstream). Dari perokok aktif ini dapat
a) Perokok Ringan
Perokok ringan yaitu perokok yang merokok kurang dari sepuluh batang
perhari.
b) Perokok Sedang
Perokok sedang adalah orang yang menghisap rokok sepuluh sampai dua
c) Perokok Berat
Perokok berat adalah orang yang merokok lebih dari dua puluh batang
kognitif, yaitu:
Tahu (know)
(recall) sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau
Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
Aplikasi (application)
Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
Sintesis (synthesis)
Evaluasi (evaluation)
tetapi masih banyak orang yang melakukannya, bahkan orang mulai merokok
ketika dia masih remaja. Menurut Laventhal dan Clearly ada empat tahap dalam
mengenai merokok dengar cara mendengar, melihat atau dari hasil bacaan.
b) Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan
perokok.
d) Tahap Maintenance of Smoking. Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu
bagian dari cara pengaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk
rokok, yaitu:
a. Perokok ringan bila rokok yang dihisap kurang dari 10 batang per hari
2.2 Remaja
remaja secara konseptual. Dikemukakannya oleh WHO ada tiga kriteria yang
digunakan; biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, yakni: (1) individu yang
perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, dan
(3) terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga orang dewasa.
status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status
memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan
menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan
fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung
pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan perilaku
juga menurun.
namun masalah masa remaja sering menjadi persoalan yang sulit diatasi
masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka
mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama
remaja.
atau “semau gue”, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku
merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia
inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal harapan dan
cita-cita. Harapan dan cita-cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi
remaja. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
ditetapkannya sendiri.
seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja
dan terlibat dalam perbuatan seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka
menganggap bahwa perilaku yang seperti ini akan memberikan citra yang
Selanjutnya dilengkapi pula oleh Gunarsa & Gunarsa, dan Mappiare, dalam
Pertama, dengan ciri-ciri: (1) tidak stabil keadaannya, lebih emosional, (2)
mempunyai banyak masalah, (3) masa yang kritis, (4) mulai tertarik pada
lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang percaya diri, dan (6) suka
menyendiri.
dalam diri, (4) berkenginan besar mencoba segala hal yang belum
diketahuinya, dan (5) keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas.
3. Masa remaja akhir. Ditandai dengan ciri-ciri: (1) aspek-aspek psikis dan
pandang yang sudah baik, (3) lebih matang dalam cara menghadapi
perasaan, (5) sudah terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi,
http://www.tribunnews.com/tribunners/2013/01/23/bebas-asap-rokok-
Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga,
15 November 2018.
Infodatin, Jakarta..
Kemenkes RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan
Maseda. Devita Rosalin, dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang
Manado.
Zhao, Meng.dkk. 2004. Does Smoking Make One Dumber? Evidence from