Anda di halaman 1dari 8

AKUT EPPIGLOTTITIS

EPIDEMIOLOGI: terjadi tidak sesuai dengan seosenal , dan utrtamanya mempengaruhi pada anak umur
2- 8 tahun. Secara keselururahn menurun semenjak adanya vaksin haemovilus influenza B

ETIOPATOGENESIS: disebabkan oleh inflamasi bakteri di faring dan laryngeal inlet. Pathogen yang paling
sering adalah haemophilus influenza type B. dan organisme lain yang paling mungkin adalah
Pneumococci dan beta- hemoliticus streptococcis

Symptomps: penyakitnya memiliki onset yang cepat yang ditandai oleh : Demam Tinggi, suara insprirasi
stridor yang keras, respiratory distress yang parah.

Mungkin batuk dan hoarsness tidak ada . tapi anak anak mengkomplain sakit menelan yang parah . dan
juga ada suara teredam dari “hot potato”

Progresi dari penyakitnya ditandai dnegan meningktnya inspiratory retraction juguar, sternal, dan
daerah intercostal.

Semakin inflamasi karena obstruksi dari laryngeal inlet akan terjadi dipsne , dan akan meninggal karena
asfixia . dan terjadi dengan menit sampai jam . mortalitynya 5-10 %

Tambahan dari Balleger: onset nya 2 sampai 6 jam , dimulai dengan demam, sakit tenggorokan , stridor
inspirasi . suaranya teredam , tidak ada barking cough seperti pada crough. Supra glotti edema , dan
jalan napas lami obstruksi .

Secara umum anak kesakitan dengan stridpor , sitting upright and drolling karena kalau menelan sakit.

Tambahan dari ENT head and Neck Surgery : Manfes klinis nya adalah : Pyrexia, sakit tenggorokan yang
parah , stridor, dribbling , bernapas denag menaikan dagu dan mulut terbuka. Merupakan emergency .

Diagnosis: pada pemeriksaan pada rongga mulut dan pharynx, dinding posterior parinx menampakan
adanya merah terang dan epiglottis membengkak juga eritemattous “ cherry red” . bisa terjadi
pembentukan abses . (laryngoscopy)

Lebih dari 50% anak anak mengalami bacteremia pada blood culturenya , dan terjadi leukositosis shift to
the left

Tambahan : Lateral soft tissue aka nada thumb sign dengan dilatasi hypopharynx . Occasionally, the
epiglottis itu sendiri tidak membesar , melainkan daerah supraglotis yang hazy dan edema, dan segera di
oprasi pada anak , karena bisa obstruksi nafas.
Treatment : sedatife treatment, antibiotic theraphy, intubasi 1-3 hari. Radiograph dibutuhkan cepat
pada yang parah

Anti mikroba : second- or third-generation cephalosporin (cefuroxime, cefotaxime, or ceftriaxone).


Ampicillin/ sulbactam and trimethoprim/sulfamethoxazole are alternatives. Chloramphenicol is highly
effective but should not be used because of the availability of less toxic alternative agents. Extubation is
usually possible after 48 to 72 hours, at which time the edema has subsided sufficiently to allow an air
leak around the endotracheal tube.
Tambahan dari ENT head and Neck Surgery : emergency intubasi , iv clhram phenicol , extubasi setelah
48 jam

Profilaksis : universal vaksinasi pada saat anak anak terhadap haemophillus influenza saat usia 2 bulan.
DD stridor
Stridor : adalah noisy breathing yang dihasilkan dari obstruksi upper Airway. Pembatasan/ dari laring
atau trakea sebabkan inspirasi stridor, berkebalikan dengan pembatasan dari bronkus sebabkan expirasi
stridor.

Etiologi :

AGE CAUSES
Neonatal Congenital toumors, kista
Webs
Laryngomalacia
Subglotis stennosis
Children Laringotrachebronchitis
Lebih besar resikonya Epiglottitis
karena salurannya lebih Acut laryngitis
sempitn dan kartilagonya Foreign Body
mudah kolaps Retrofaringeal Abcess
Respiratory Papilomata
Adults Laryngeal Trauma
Acute Laryngitis
Laryngeal Cancer
Supraglottitis
Congenital toumors, kista, Webs

Subglotis hemangioma adalah kongenital tumor yang dapat sebabkan stridor . dapat dilihat dari xray
leher. Dapat dilihat dengan endoscopy tanpa biopsy, tracheostomy dibutuhkan untuk untuk obstruksi
jalan napas. Laryngeal web atau kista sebabkan stridor

Laringomalacia ( congenital laryngeal stridor)

Manfes: lemahnya supraglotis rangka yang menyebabkan collapse sat inspirasi , kebanyakan saat
aktifitas dan menangis. Stridor yang parah dapat terjadi saat sedang infeksi respiratory . biasanya
sembuh papda usia 3 tahun.

Subglottis stenosis stridor sat menangis dan infeksi. Tracheostomy mungkin di butuhkan untuk
menjaga jalan nafasnya dan surgery.

Laryngotracheabronchitis: adalah infeksi virus, biasanya parainfluenza atau tipe respirasi dengan
sistikal. Terjadi kebanyakan dari umur 6 bulan sampai 3 tahun

Manfes: - pyrexia

- Painful barking cough


- Mukosa edema yang besar atau sangat terlihat pada lower respiratory tract.
- Inspirasi stridor
- Complete airway obstruction pada kasus yang progressive

Masalah pada jalan napas disebabkan oleh adanya sekresi yang kuat dari mukosa dan pembengkakan
mukosa dengan resiko subglottis tersumbat oleh mucus

Treatment: Hospitalisasi untuk semua kasus kecuali untuk yang ringan . . untuk anak anak dirawat
dengan humidified dan air hangat , diberi oksigen untuk atasi hypoxia, intubasi jika kasusnya parah ,
tracheostomy dilakukan tracheostomy untuk yang tidak bisa di intubasi, regular saline suction dan
physiotherapy seteah oprasi , endotracheal intubation untuk 2-5 hari saja.

Acut laryngitis : croup . akut laryngitis adalah tanda dalam inflamasi dari pita suara yang terjadi karena
infeksi atau secondary vocal abuse, asap rokos, dan ingestion dari spirit.

Manfes: - hoarseness

- Throat discomfort
Treatment : simptomatik dan termasuk voice rest, menthol inhalation , dan hindari merokok dan miras.
Dibutuhkan tracheostomy dan intubasi pada anak dengan edema subglottis yang parah karena bisa
bahayakan airway.

Foreign Body Obstruction : paling sering terjadi pada anak. Pada


dewasa bisa karena psycologi dan alcohol intoxicity . obtect dapat
dimana saja sepanjang laryngotracheabronchial tree .

Manfes: tiba tiba batuk , bersin dan juga stridor( jika pada esophagus)
pada anak yang sebelumnya sehat.

- Infeksi dada yang sebabkan oleh benda asing di saluran


nafas yang kecil.

Foreign body dapat berupa radiolusen pada xray dan tidak terlihat

Treatment: pada dewasa dengan memeluk pasien menggunakan


lengan dan beri sharp slap pada punggungnya . munggunakan Heimlich
maneuver . bisa juga endoskopi dibawah anastesi.

Retropharygeal Abcess: kondisi yang jarang , sering pada bayi dan anak .
adanya inflamasi dan bengkak pada retropharyngeal space , infeksi orofaring ,
yang sebabkan disfagi parah. Adanya hiperextensi leher dari anak karena susah
bernafas.

Treatment : urgent parenteral antibiotics yang diminum ataupun oprasi


drainage untuk hindari resiko rupture saat inhalasi pus.

Respiratory Papillomata

Manfes: - warty lesion pada laryng yang


disebabkan oleh HPV

- Trakea, bronkus, dan pharynx terlibat


dalam kasus florid
- Hoarsenes dan stridor

Treatment: CO2 laser eksisi dengan minimal trauma pada lapisan


mukosa . dan procedurnya di ulang beberapa kali. Tracheostomy
juga bisa

Laryngeal Trauma : injuri pada llaring yang disebabkan oleh laryngeal framework yang mengalami
trauma akibat tulang cervical vertebra.

Manfest : - stridor, hoarsness, asphyxia dan frothy Haemorage

Treatment : intubasi dan tracheostomy yang mengurangi dan pertahkan posisi intraluminal stent
Interpretasi page 3
Vital Sign : PR meningkat, RR meningkat T meningkat

Barking Cough , suprasternal retraction, inspiratory stridor dengan type abdominothoracal type.

https://www.youtube.com/watch?v=nbCbOis-mwo

https://www.youtube.com/watch?v=U6dzBkVCBiI

suprasternal retraction https://www.youtube.com/watch?v=iWhhbzymPnA

intercostal dan epigastric retraction https://www.youtube.com/watch?v=FOsxPhJsZrE

https://www.youtube.com/watch?v=Fmt6JB-W_M8&t=162s
Interpretasi page 3
Laboratory Result:

Hb : 11 gr/ dl

Leukosit : 3800/ mm3

Thrombosit : 180.000/mm3

Hematocrit : 33% (menurun)

Diff count : 0/2/4/51/40/3

Serology Test : IgM anti RSV (+) parainfluenza

Radiologic Findings

Soft Tissue Neck radiograph : “steeple sign” appereance ,no mass, no thumb sign aparreance

Chest X- Ray : normal limit

Anda mungkin juga menyukai