Anda di halaman 1dari 3

Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Pilar Pertama Stop BABS Di Desa Sipin Teluk Duren


Kec. Kumpeh Ulu Muaro Jambi

Disusun Oleh
Aini Zulaikah (G1D116105)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi sebagian besar masyarakat kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam
kehidupan, karena jika kondisi sehat maka mudah untuk menjalankan aktifitas sehari-hari.
Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. kondisi sehat bukan saja sehat secara fisik melainkan juga spiritual dan sosial
dalam bermasyarakat. Menurut WHO Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan
ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan
termasuk kehamilan dan persalinan.
Permasalahan kesehatan di Indonesia masih ditandai dengan tingginya angka
kesakitan dan kematian penyakit yang berbasis lingkungan. Sanitasi adalah upaya
pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi rantai
penularan penyakit.
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) masih banyak ditemui hingga saat
ini, menurut data WHO pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 1,7 milyar orang atau 17%
penduduk dunia masih buang air besar diarea terbuka. Dari data tersebut 81% penduduk
yang buang air besar sembarangan (BABS) terdapat di 10 negara dan Indonesia sebagai
negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar di area terbuka.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi perilaku
buang air besar di Jamban pada penduduk > 10 tahun yaitu (88,2%). Data Profil
Kesehatan Tahun 2014 Menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki akses sanitasi
layak di Indonesia yaitu (67,89%), di Provinsi Jambi (64,2%), di Kabupaten Muaro jambi
hanya berkisar (14,49%), sedangkan di Kecamatan Kumpeh Ulu 70,28%.
Kabupaten Muaro Jambi memiliki 155 desa, sebanyak 35 Desa (22,58%)
melaksanakan STBM, 76 Desa (49,03%) stop buang air besar sembarangan dan desa
STBM sebanyak 47 Desa (30,32%). Sedangkan Desa Sipin Teluk Duren terdapat 401
rumah yang dihuni oleh 515 KK, namun hanya 225 rumah yang memiliki akses sanitasi
layak (jamban sehat). Program Stop BABS sudah dicanangkan dari tahun 2008,
pemerintah telah mengupayakan program stop buang besar sembarangan dengan
menggunakan metode sanitasi total berbasis masyarakat yang diharapkan mampu
meningkatkan akses masyarakat terhadap penggunaan jamban keluarga.
Dari latar belakang yang diuraikan peneliti tertarik untuk meneliti partisipasi
masyarakat di Desa Sipin Teluk Duren dalam program sanitasi total berbasis masyarakat
(STBM) pilar pertama stop BABS.

Anda mungkin juga menyukai