Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT karena dengan berbagai
macamLimpahan Rahmat dan Nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul granulasi dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini terselesaikan atas bantuan dari berbagai
pihak yang terkait oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-sebesarnya
Penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
pada umumnya" Terima kasih"
Latar belakang
Rumusan masalah
Teori
A. Pengertian granulasi
B. Tujuan granulasi
2.Untuk mendapatkan campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free
flowing).
b. Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat
dengan metode granulasi basah, karena jika digunakan metode cetak langsung
memerlukan banyak eksipien (bahan tambahan) sehingga berat tablet terlalu
besar.
c. Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat
aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat.
Kerugian dari metode ini adalah perlu waktu dan biaya yang cukup besar
termasuk para pekerja, perolahan, energi dan ruangan. Pada saat granulasi
terjadi perubahan patikel bahan baku menjadi granul dengan ukuran lebih
besar dan lebih seragam sehingga fluiditas (sistem alir) dan kompresibilitas
(ukuran perubahan volume) serbuk lebih baik.
2. Granulasi Kering Granulasi kering, juga dinyatakan sebagai briketasi atau
kompaktasi, yang sering digunakan dalam industri. Cara ini membutuhkan
lebih sedikit waktu dan lebih ekonomis daripada pembutiran lembab. Cara ini
sangat tepat untuk tabletasi zat-zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil
dengan adanya air. Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh
pelembaban bahan pengikat kedalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara
memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah
itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan kedalam granul yang
lebih kecil. Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus
memiliki sifat kohesif supaya massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk.
Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan
metode granulasi basah, karena kepekaanya terhadap uap air atau karena untuk
mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan. Tablet hasil dari
metode granulasi kering ini lebih rapuh dibandingkan tablet yang didapatkan
dari proses granulasi basah, tetapi cara ini memiliki beberapa keuntungan
antara lain :
a. Peralatan dan ruang yang digunakanlenih sedikit serta waktu prosesing lebih
singkat dibandingkan cara granulasi basah.
b. Bahan aktif yang sensitif terhadap panas dapat dilakukan dengan cara ini
karena tidak ada proses pengeringan.
c. Waktu hancur tablet umunya lebih cepat karena daya hancur dari amilum
tidak dikurangi oleh bahan pengikat yang ada pada granulasi basah.