Anda di halaman 1dari 4

Kata pengantar

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT karena dengan berbagai
macamLimpahan Rahmat dan Nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul granulasi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini terselesaikan atas bantuan dari berbagai
pihak yang terkait oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-sebesarnya

Penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
pada umumnya" Terima kasih"

Latar belakang

Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan mekanisme


pengikatan tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk sediaan
granul terbagi, kapsul, maupun tablet. Berbagai proses granulasi telah
dikembangkan, dari metode konvensional seperti slugging dan granulasi dengan
bahan pengikat mucilago amili hingga pembentukan granul dengan peralatan
terkini seperti spray dry dan freeze dry( ilma,2002)

Jembatan padat, mekanisme ini terjadi pada granulasi basah dimana


larutan pengikat akan membentuk lapisan tipis film yang teradsorbsi pada partikel
setelah proses pengeringan sehinga mengurangi jarak antar partikel dan
meningkatkan daerah kontak partikel. Hal ini terjadi bila digunakan, Gelatin,
NaCMC, PVP sebagai bahan.

Jembatan cairan, pada proses pengeringan, partikel-partikel yang tersuspensi akan


terkumpul pada titik kontak partikel dan terikat dengan daya kapilaritas. Setelah
pengeringan partikel terikat oleh gaya molecular yang kekuatannya dapat
meningkat dengan adanya adsorbsi permukaan dan daya elektrostatik. Jembatan
cairan melalui titik kontak partikel merupakan mekanisme yang penting pada
granulasi basah untuk terjadinya jembatan padat pada pengerasan bahan pengikat.

Rumusan masalah

1. Apa pengertian granulasi?


2. Apa tujuan granulasi?
3. Bagaimana metode granulasi?
4. Apa saja mekanisme ikatan partikel?
5. Bagaimana mekanisme formasi granul ?

Teori

A. Pengertian granulasi

Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil umumnya


berbentuk tidak merata danseperti partikel tunggal yang lebih besar. Granulasi
adalah proses pembesaran ukuran partikel individual ataucampuran serbuk
untuk menghasilkan campuran obat dan eksipien dalam bentuk granul yang
lebih besar dan lebihkuat daripada ukuran awal, sedangkan partikel awal
masih dapat diidentifikasi.

B. Tujuan granulasi

1.Untuk meningkatkan bobot jenis bulk secara keseluruhan.

2.Untuk mendapatkan campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free
flowing).

3.Mengurangi debu dari serbuk halus yang digunakan.

4.Mencegah terjadinya segresi /pemisahan akibat perbedaan bobot jenis,


kemampuan dikempa.

5.Untuk meningkatkan dan mengontrol kecepatan disolusi (wettability).

C. Bagaimana metode granulasi


Metode-metode granulasi terdiri dari :

1. Granulasi Basah Metode ini paling banyak digunakan dalam produksi


tablet, walaupun melalui proses yang panjang. Granul dibentuk dengan jalan
mengikat serbuk dengan suatu pengikat yang tergantung kelarutan dan
komponen campuran. Untuk menentukan titik akhir adalah dengan menekan
massa pada telapak tangan, bila remuk dengan tekanan sedang maka
diteruskan pengayakan basah untuk mengubah massa lembab menjadi kasar.
Dalam hal ini digunakan pengayak yang berlubang besar agar granul lebih
berkonsolidasi, meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel, dan
meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan pengeringan. Proses
pengeringan dimaksudkan untuk menghilangkan pelarut dan megurangi
kelembaban sampai pada tingkat yang optimum. Yang memegang peranan
penting adalah ikatan antara partikel. Setelah pengeringan granul diayak
kembali. Keuntungan granulasi basah :

a. Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan


tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi
tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras dan tidak rapuh.

b. Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat
dengan metode granulasi basah, karena jika digunakan metode cetak langsung
memerlukan banyak eksipien (bahan tambahan) sehingga berat tablet terlalu
besar.

c. Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat
aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat.
Kerugian dari metode ini adalah perlu waktu dan biaya yang cukup besar
termasuk para pekerja, perolahan, energi dan ruangan. Pada saat granulasi
terjadi perubahan patikel bahan baku menjadi granul dengan ukuran lebih
besar dan lebih seragam sehingga fluiditas (sistem alir) dan kompresibilitas
(ukuran perubahan volume) serbuk lebih baik.
2. Granulasi Kering Granulasi kering, juga dinyatakan sebagai briketasi atau
kompaktasi, yang sering digunakan dalam industri. Cara ini membutuhkan
lebih sedikit waktu dan lebih ekonomis daripada pembutiran lembab. Cara ini
sangat tepat untuk tabletasi zat-zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil
dengan adanya air. Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh
pelembaban bahan pengikat kedalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara
memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah
itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan kedalam granul yang
lebih kecil. Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus
memiliki sifat kohesif supaya massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk.
Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan
metode granulasi basah, karena kepekaanya terhadap uap air atau karena untuk
mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan. Tablet hasil dari
metode granulasi kering ini lebih rapuh dibandingkan tablet yang didapatkan
dari proses granulasi basah, tetapi cara ini memiliki beberapa keuntungan
antara lain :

a. Peralatan dan ruang yang digunakanlenih sedikit serta waktu prosesing lebih
singkat dibandingkan cara granulasi basah.

b. Bahan aktif yang sensitif terhadap panas dapat dilakukan dengan cara ini
karena tidak ada proses pengeringan.

c. Waktu hancur tablet umunya lebih cepat karena daya hancur dari amilum
tidak dikurangi oleh bahan pengikat yang ada pada granulasi basah.

d. Proses ini dapat digunakan untuk menghasilkan tablet buih, dimana


senyawa asam dan basa dapat bereaksi dengan sempurna bila dimasukkan
kedalam air.

Anda mungkin juga menyukai