Anda di halaman 1dari 28

HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Disusun Oleh
Nama Kelompok :

LOGO
KAMPUS
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Latar Belakang
Hak Asasi Manusia adalah hak yang Contoh Hak Warga Negara Indonesia
melekat pada diri setiap manusia 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
sejak awal dilahirkan yang berlaku 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
seumur hidup dan tidak dapat 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan
diganggu gugat siapa pun. Sebagai di dalam pemerintahan.
warga negara yang baik kita mesti 4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
menjunjung tinggi nilai hak azasi agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
manusia tanpa membeda-bedakan 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
status, golongan, keturunan, 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
jabatan, dan lain sebagainya Indonesia atau nkri dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.
Kewajiban adalah

Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Sebagai
warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan
kewajiban kita dengan tertib.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia


1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan
KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD 1945 Bab X Pasal 26 – 30

• Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa


Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga Negara pada ayat 2, syarat –syarat
mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.
• Pasal 27 ayat 1 bahwa segala Negara bersamaan kedudukannya didalam
hokum dan pemerintahan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap
warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan .
• Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdakaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang
• Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiba warga Negara untuk ikut serta
dalam pembelaan Negara dan ayat 2 mangatakan pengaturan lebih lanjut
diatur dengan undang-undang.
Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 30 Ayat (1) menyebutkan tentang hak dan
kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara. Ayat (2) menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat, Ayat (3)
menyebutkan tugas TNI sebagai "mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara". Ayat (4) menyebut tugas Polri sebagai
"melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, dan menegakkan hukum". Ayat (5)
menggariskan, susunan dan kedudukan, hubungan kewenangan TNI dan Polri dalam
menjalankan tugas, serta hal-hal lain yang terkait dengan pertahanan dan keamanan,
diatur dengan undang-undang (UU). Dari pembacaan Pasal 30 secara utuh dapat
dinyatakankan, meski TNI dan Polri berbeda dalam struktur organisasi, namun
dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing keduanya bekerja sama dan
saling mendukung dalam suatu "sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta".
Pengaturan tentang sinkronisasi tugas pertahanan negara (hanneg) dan keamanan
negara (kamneg) itulah yang seyogianya ditata ulang melalui undang-undang yang
membangun adanya "ke-sistem-an" yang baik dan benar.
anuari Tahun 2002 DPR melahirkan UU No 2 dan UU No 3 . Bila penyebutan pertahanan negara (hanneg)
masing-masing tentang Polri dan tentang Hanneg, hasil dari dan keamanan negara (kamneg) dipilih sebagai
MPR No VI dan VII Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan peristilahan baku, dari logikanya seharusnya ada
18 Agustus 2000 Komisi Konstitusi meresmikan Amandemen UU Keamanan Negara yang mewadahi UU
1945 yang menghasilkan Ayat (2) Pasal 30 UUD 1945 dengan Polri. Sebagaimana pasal-pasal dalam UU
em "han" dan "kam" serta "ra" dan "ta" . Pada Agustus 2003 Hanneg menyebut, pertahanan negara bukan
MPR Tahun 2003 menggugurkan Ketetapan VI dan VII MPR sekadar mengurus tentang TNI, maka UU
setelah ada perundang-undangan yang mengatur Polri dan Kamneg perlu menegaskan, keamanan negara
neg. Pertengahan Oktober 2004 DPR meluluskan UU No 34 bukan sekadar tugas dan wewenang Polri.
entang TNI. Penjelasan UU tentang TNI menyebutkan, "di
ikian, pada awal Maret 2005 telah ada UU tentang Hanneg, masa mendatang TNI akan berada dalam
Polri, dan UU tentang TNI. Namun, hingga kini belum ada UU Departemen Pertahanan (Dephan)", suatu
manan Negara" guna merangkai "Kamneg" dalam satu sistem pengukuhan konsep dan praktik supremasi sipil
nneg" (kata "dan" antara "han" dan "kam" untuk membedakan serta efisiensi kebijakan, strategi, dan
hkan organisasi TNI dari Polri). Sayang, UU tentang Polri, UU penggunaan kekuatan TNI. UU Polri pun perlu
neg, dan UU tentang TNI sama sekali tidak menyebut "sistem "ditemani" UU Kamneg yang kelak
dan keamanan rakyat semesta" sebagai landasan pokok mengintegrasikan Polri ke dalam suatu institusi
hwa ada kaitan sinergis antara fungsi "pertahanan negara" dan sipil (misalnya, Departemen Dalam Negeri)
negara".Oleh karena itu, apabila kita konsisten dengan amanat sebagaimana Dephan kelak menjadi instansi
at (2), yaitu membangun sistem pertahanan dan keamanan yang mengintegrasikan TNI di dalamnya.
sta, perlu disiapkan UU tentang Pertahanan dan Keamanan
lebih bermuatan semangat dan kinerja "sishankamrata"
enyiapkan naskah akademik melalui undang-undang yang 1) Sejalan dengan tekad itu, perluasan dan
nkan adanya "kesisteman" antara pertahanan negara dan pendalaman sekitar makna Pasal 30 UUD
negara; 2) Mengandung adanya semangat kerja sama TNI dan 1945 adalah salah satu tugas menteri
departemen dengan otoritas sipil yang berbeda; dan 3) pertahanan.
erja sama, baik antara fungsi TNI dan fungsi Polri di lapangan, Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945
"merapikan" dan "menyelaraskan" pasal-pasal yang ada pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga
entang Polri, UU tentang Hanneg serta UU tentang TNI. negara berhak dan wajib ikut serta dalam
UUD 1945 menerangkan bahwa, pertahanan negara tidak usaha pembelaan negara." dan " Syarat-
ngaturan tentang TNI dan bahwa keamanan negara tidak syarat tentang pembelaan diatur dengan
ngaturan tentang Polri. Pertahanan negara dan keamanan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak
u dijiwai semangat Ayat (2) tentang "sistem pertahanan dan mau kita wajib ikut serta dalam membela
rakyat semesta". Makna dari bunyi Ayat (5), “yang terkait negara dari segala macam ancaman,
n dan keamanan negara, diatur dengan undang-undang" gangguan, tantangan dan hambatan baik
hwa RUU, UU, dan Peraturan Pemerintah lain seperti RUU yang datang dari luar maupun dari dalam.
U tentang Keimigrasian, UU tentang Kebebasan Informasi, UU Beberapa dasar hukum dan peraturan
Luar Negeri, RUU tentang Rahasia Negara, UU tentang tentang Wajib Bela Negara :
Daerah, dan hal-hal lain yang terkait pertahanan dan 1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang
negara perlu terjalin dalam semangat kebersamaan "sistem konsep Wawasan Nusantara dan
n dan keamanan rakyat semesta". "Pada saat melantik Kabinet Keamanan Nasional.
Bersatu 21 Oktober 2004, Presiden Susilo Bambang 2. Undang-Undang No.29 tahun 1954
menggariskan bahwa sebagai seorang "konstitusionalis" ia tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
agar hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan 3. Undang-Undang No.20 tahun 1982
pada ketentuan UUD 1945". tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
RI.
leh Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta
No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai
n POLRI. macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI /
No.VII Tahun 2000 tentang Peranan Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela
OLRI. berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.
en UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan
keamanan negara :
ndang No.3 tahun 2002 tentang 1. Terorisme Internasional dan Nasional.
n Negara. 2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Perbatasan wilayah dan Pelanggaran wilayah negara baik di darat,
an kewajiban yang sama setiap orang laut, udara dan luar angkasa.
pa harus dikomando dapat berperan 4. Gerakan separatis dan referendum pemisahan diri membuat
melaksanakan bela negara. Membela negara baru.
harus dalam wujud perang tetapi bisa 5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
engan cara lain seperti : 6. Ilegal loging dan Pengrusakan lingkungan.
dalam mengamankan lingkungan
perti siskamling)
membantu korban bencana di dalam

engan tekun pelajaran atau mata


didikan Kewarganegaraan atau PKn
kegiatan ekstraklurikuler seperti
PMR dan Pramuka.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan masalah
sebagai berikut ::
1. Apa Pengertian dari Warganegara dan kewarganegaraan ?
2. Apa asas umum kewarganegaraan Indonesia ?
3. Apa asas khusus kewarganegaraan Indonesia ?
4. Apa Hak dan Kewajiban warganegara menurut UUD 1945 ?

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari warganegara dan kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui asas umum kewarganegaraan Indonesia.
3. Untuk mengetahui asas khusus kewarganegaraan Indonesia.
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warganegara menurut UUD 1945.
PEMBAHASAN
Pengertian Warga negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal
1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga sebuah negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik
dengan negaranya. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
suatu negara. Menurut Bahasa, Pengertian Warga mengandung arti anggota, peserta atau warga dari suatu perkumpulan
organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengertian Warga Negara adalah warga atau anggota dari suatu negara. Kata-
kata seperti warga desa, warga kota, warga bangsa, warga dunia dan warga masyarakat, sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini Warga diartikan sebagai anggota atau peserta. Jadi warga negara dapat diartikan
secara sederhana sebagai anggota dari suatu negara
istilah Warga Negara merupakan terjemahan kata “citizen“, mempunyai arti sebagai berikut :
1. warga negara
2. petunjuk dari sebuah kota
3. orang setanah air, sesama penduduk atau sesama warga negara
4. bawahan atau kawula.

Pada masa lalu, dipakai istilah kawula negara (misalnya zaman Hindia Belanda) yang menunjukkan hubungan yang
tidak sederajat dengan negara. Istilah Kawula memberi arti bahwa warga hanya sebagai objek atau milik negara. Sekarang ini
istilah warga negara sering digunakan untuk menunjukkan hubungan yang sederajat antara warga dengan negaranya. Perlu
dijelaskan istilah penduduk, warga negara dan rakyat. Rakyat lebih kepada konsep politis, sedangkan arti Rakyat menunjuk
pada orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Pengertian Penduduk ialah
orang-orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah negara dalam jangka waktu tertentu. Orang-orang yang berada di suatu
wilayah negara dapat dibedakan menjadi penduduk dan bukan penduduk. Adapun penduduk negara dapat dibedakan
menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
Contoh warga negara indonesia adalah : Presiden ke 6 indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Contoh bukan warga negara indonesia adalah : Pelatih timnas sepakbola Indonesia yaitu Luis Milla.
Pengertian Kewarganegaraan
Pengertian Kewarganegaraan adalah keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau
ikatan antara negara dengan warga negara. Menurut Undang-unadang No.62 Tahun 1958
Tentang Kewarganegaraan RI, Pengertian Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan
dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi
orang yang bersangkutan.
Pengertian Kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu Sebagai berikut:

Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Sosiologi dan Yuridis


Pengertian Kewarganegaraan dalam arti yuridis (hukum) ditandai dengan adanya ikatan
hukum antara orang-orang dengan negara. Dengan adanya ikatan hukum itu menimbulkan
akibat-akibat hukum tertentu, dimana orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara
yang bersangkutan. Contoh dari ikatan hukum : surat pernyataan, bukti kewarganegaraan,
akta kelahiran dan lain-lain.
Pengertian Kewarganegaraan dalam arti sosiologis (sosial) tidak ditandai dengan ikatan
yuridis (hukum), tetapi ikatan emosional, seperti ikatan keturunan, ikatan perasaan, ikatan
nasib, ikatan tanah air dan ikatan sejarah. Dalam hal ini, ikatan lahir dari penghayatan warga
negara yang bersangkutan. Dari sudut padang kewarganegaraan sosiologis (sosial),
seseorang dapat dipandang negara sebagai warga negaranya sebab penghayatan hidup,
ikatan emosional dan juga tingkah laku yang dilakukan menunjukkan bahwa orang tersebut
sudah seharusnya menjadi anggota negara itu. Namun dari sudut pandang hukum orang
tersebut tidak memiliki bukti ikatan hukum dengan negara.
Ius sanguinis (asas keturunan)
juga berasal dari bahasa latin, ius yang berarti hukum atau
Ius soli (asas kelahiran)
pedoman, sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti
berasal dari latin; ius yang berarti hukum atau darah atau keturunan.Jadi, ius sanguinis adalah asas
pedoman, sedangkan soli berasal dari
kata solum yang berarti negeri, tanah atau kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas
daerah.Jadi, ius soliadalah penentuan status ini menetapkan seseorang mendapat warga negara jika orang
kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah
kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat tuanya adalah warga negara suatu negara. Misalkan seseorang
menjadi warga negara dimana dia dilahirkan. yang lahir di Indonesia, namun orang tuanya memiliki
Contoh negara yang menganut asas
kewarganegaran ini, yaitu negara Amerika kewarganegaraan dari negara lain, maka ia mendapat
Serikat, Brazil, Argentina, Bolivia, Kamboja, kewarganegaraan dari orang tuanya. Contoh negara yang
Kanada, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Dominika,
Ekuador, El Savador, Grenada, Guatemala, menggunakan asas ini adalah negara China, Bulgaria, Belgia,
Guyana, Honduras, Jamaika, Lesotho, Meksiko, Replublik Ceko, Kroasia, Estonia, Finlandia, Jepang, Jerman,
Pakistan, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay,
Venuzuela, dan lain-lain. Yunani, Hongaria, Islandia, India, Irlandia, Israel, Italia,
Libanon, Filipina, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Rwanda,
Serbia, Slovakia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Turki, dan
Ukraina.
Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan Asas persamaan derajat menyebutkan bahwa suatu
perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
Selain dilihat dari sisi kelahiran,
kewarganegaraan juga dilihat dari sisi kewarganegaraan masing-masing pihak.Jadi, baik suami
perkawinan yang mencakup asas kesatuan atau maupun isteri tetap dangan kewarganegaraan aslinya, sama
kesamaan hukum dan asas persamaan derajat.
Asas kesatuan atau kesamaan hukum itu seperti sebelum mereka dikaitkan oleh pernikahan dan keduanya
berdasarkan pada paradigma bahwa suami-isteri memiliki hak untuk memilih kewarganegaraan yang dianutnya.
ataupun ikatan keluarga merupakan inti
masyarakat yang meniscayakan suasana Selain itu, dalam hukum negara juga mengatur tentang asas
sejahtera, sehat, dan tidak terpecah.Jadi, suami- warga negara, yaitu pada UU Nomor 12 Tahun 2006.
isteri atau keluarga yang baik dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyakatnya Hukum negara tersebut membagi asas kewarganegaraan juga
harus mencerminkan adanya suatu kesatuan menjadi dua asas atau pedoman, yaitu (1) asas kewarganegaraan
yang bulat. Dan untuk merealisasikan
terciptanya kesatuan dalam keluarga atau umum dan (2) asas kewarganegaraan khusus.
suami-isteri, maka semuanya harus tunduk pada
hukum yang sama. Dengan kebersamaan
tersebut sehingga masing-masing tidak terdapat
perbedaan yang dapat mengganggu keutuhan
dan kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2006 asas kewarganegaraan umum terdiri
Kewajiban pihak penyewa diatur dalam Pasal 1560, 1561, 1564, dan 1566
atas (4) empat asas, yaitu asas kelahiran (ius soli), asas keturunan (ius
KUHPerdata. Secara garis besarnya dapat diuraikan sebagai berikut:
sanguinis), asas kewarganegaraan tunggal, dan asas kewarganegaraan
a. Penyewa wajib melunasi uang sewa sesuai dengan jumlah dan waktu
ganda terbatas.
yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian sewa-menyewa tersebut.
Asas kelahiran (ius soli) dan asas keturunan (ius sanguinis) mempunyai
b. Memelihara benda yang disewakan itu sebaik-baiknya dan
pengertian yang sama dengan yang telah diterangkan di atas tadi.
mempergunakan benda tersebut menurut kegunaannya tanpa menyalahi
Sedangkan asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan
aturan perjanjian sewa-menyewa yang telah disepakati.
satu kewarganegaraan bagi setiap orang.Jadi, setiap warga negara hanya
c. Menanggung segala kerusakan benda atau barang yang terjadi selama
memiliki satu kewarganegaraan, tidak bisa memiliki kewarganegaraan ganda
masa perjanjian sewa-menyewa, kecuali ia dapat membuktikan bahwa
atau lebih dari satu. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
kerusakan itu bukan karena kesalahannya tetapi terjadi diluar
menentukan kewarganegaraan ganda (lebih dari satu kewarganegraan) bagi
kekuasaannya.
anak-anak sesui dengan ketentuan yang diatur dalam UU.Jadi,
d. Harus mengembalikan barang yang disewa dalam keadaan seperti
kewarganegraan ini hanya bisa dimiliki ketika masih anak-anak dan setelah
menerima barang tersebut.
Asas Kewarganegaraan Umum anak tersebut berumur 18 (delapan belas) tahun, maka ia harus memilih
atau menentukan salah satu kewarganegaraannya.
Dalam hal ini, apabila salah satu pihak ingkar janji maka itu dapat menjadi
Jadi, sebagai seorang warga negara tidak boleh memiliki lebih dari satu
alasan bagi pihak lainnya untuk mengajukan gugatan.
kewarganegaraan dan jika seseorang berhak mendapatkan status
kewarganegaraan karena kelahiran dan keturunan sekaligus, maka ia harus
memilih salah satu diantaranya ketika ia sudah berumur 18 tahun.
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
Kewajiban Warga Negara menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
Indonesia pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
1. Pembukaan UUD 1945 – Hak warga negara untuk merdeka dan bebas dari penjajahan. Hal ini tercantum jelas
dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia mendukung penghapusan penjajahan di dunia yang tidak
berkeperimanusaan dan berperikeadilan.
2. Pasal 6 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menjadi presiden dan wakil presiden. Setiap warga
negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil presiden yang pelaksanaanya diatur lebih
lanjut dalam undang undang.
3. Pasal 23A UUD 1945 – Kewajiban negara membayar pajak terhadap negara. Negara berhak untuk
memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga negara sesuai dengan undang-undang yang
berlaku di Indonesia. Tentu saja warga harus membayar pajak ini.
4. Pasal 26 ayat 1 UUD 1945 - Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
5. Pasal 26 ayat 2 UUD 1945 - Penduduk di indonesia terdiri dari warga negara indonesia asli dan orang-orang
bangsa asing yang mendiami negara Indonesia yang telah di data atau sensus penduduk.
6. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memiliki kedudukan sama dalam hukum. Tidak ada
Hak dan Kewajiban telah warga negara yang memiliki afiliasi berbeda terhadap hukum yang berlaku. Hukum berlaku bagi semua
dicantumkan dalam UUD warga negara tanpa kecuali. Dengan demikian, setiap orang harus diperlakukan sama di bawah hukum
1945 Pembukaan, pasal tanpa memandang ras, gender, kebangsaan, warna kulit, etnis, agama, difabel, atau karakteristik lain, tanpa
6, 23, 26, 27, 28, 30, 31, hak istimewa, diskriminasi, atau bias.
33 dan 34, yaitu : 7. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 – Kewajiban warga negara untuk menjunjung tinggi hukum. Di samping
mendapatkan kedudukan yang sama, warga negara wajib untuk mematuhi hukum yang berlaku di
Indonesia.
8. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Setiap warga
negara berhak untuk hidup secara layak di Indonesia dan mengusahakan suatu usaha untuk mencapai
tujuan tersebut. Hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak penting untuk dijamin
perlindungannya karena setiap orang berhak atas kesejahteraan. Dalam KBBI, sejahtera didefinisikan
dengan aman, sentosa, dan makmur ; selamat (terlepas dari segala macam gangguan).
contoh hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
1. Perbaiki sistem upah bagi para buruh (tenaga kerja) . Dengan
ini, maka para buruh akan mencapai tingkat ekonomi yang lebih
tinggi.
2. Pemerintah membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya, agar
Kesejahteraan masyarakat merupakan tolok ukur maju pengangguran dapat dikurangi. Dengan pengangguran
dikurangi, maka kesejahteraan juga akan meningkat.
tidaknya suatu negara. Dengan mendapat suatu 3. Pemerintah melakukan pelatihan keterampilan,termasuk
pekerjaan, maka setiap orang dapat memenuhi kemampuan berbahasa asing ,sebelum para tenaga kerja itu
dikirim ke luar negeri. Serta hentikan agen-agen ilegal
kebutuhannya. Dengan semua kebutuhan terpenuhi, pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, karena biasanya agen-
baik kebutuhan lahir maupun batin, maka dapat agen itu kurang memberikan jaminan terhadap para tenaga
kerja.
dikatakan orang itu hidup sejahtera. Tentu saja semua
orang ingin hidup sejahtera bukan? Selain itu, dengan
adanya jaminan atas hak ini, maka tenaga kerja akan
merasa terlindungi hak-haknya. Mereka tidak akan
merasa khawatir lagi dalam melakukan pekerjaannya,
karena mereka telah dilindungi oleh hukum yang
berlaku.
9. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan pekerjaan. Warga negara
berhak untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya. Secara spesifik, syarat
tentang pekerjaan ini diatur dalam undang-undang tenaga kerja.
10. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara dalam usaha pembelaan negara. Warga negara
Indonesia berhak untuk mencintai dan membela tanah airnya apabila ada gangguan terhadap
keutuhan dan kestabilan negara Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam
pembelaan negara yang mencakup dua arti, yaitu :
• Setiap warganegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang-undangan yang berlaku.
• Setiap warganegara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
Hak dan Kewajiban telah 11. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 – Kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara. Di lain
dicantumkan dalam UUD pihak, maka warga negara wajib membela negara bila terjadi suatu instabilitas dalam
1945 Pembukaan, pasal penyelenggaraan ini. Dengan ada atau tidaknya gangguan, warga negara wajib mencintai tanah
6, 23, 26, 27, 28, 30, 31, airnya.
33 dan 34, yaitu : 12. Pasal 28 UUD 1945 – Hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Warga negara berhak
membentuk organisasi, serikat, partai, lembaga, dan sebagainya untuk berbagai tujuan yang
sesuai dengan undang-undang.
13. Pasal 28 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mengeluarkan pendapat. Warga negara berhak
mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan secara langsung maupun perwakilan
namun diatur dalam undang-undang. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa setiap orang
memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya. Seringkali karena status sosial, orang mudah
disepelekan dan tidak didengar aspirasinya. Status sosial sering menjadi penyebab atau alasan
ditolaknya seseorang dari sebuah organisasi atau suatu kelompok.
14. Pasal 28A UUD 1945 – Hak warga negara untuk hidup. Warga negara berhak untuk hidup di
Indonesia dan mempertahankan kehidupannya.
15. Pasal 28B ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk menikah. Setiap warga negara berhak
untuk membentuk suatu keluarga dan memiliki keturunan.
16. Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk tumbuh dan berkembang. Anak-anak
berhak untuk tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa demi kelangsungan hidupnya.
Hak dan Kewajiban telah 17. Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk bebas dari kekerasan. Lebih lanjut,
dicantumkan dalam UUD perkembangan anak-anak harus bebas dari kekerasan dan diskriminasi.
1945 Pembukaan, pasal 18. Pasal 28C ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mengembangkan diri. Setiap warga
6, 23, 26, 27, 28, 30, 31, negara berhak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi kesejahteraan dengan cara
33 dan 34, yaitu : mengembangkan dirinya. P
19. asal 28C ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan manfaat dari ilmu
pengetahuan. Setiap warga negara yang mendapatkan pengetahuan berhak untuk
mendapatkan manfaat dari ilmu, teknologi, seni, dan budaya dari apa yang telah dipelajarinya
dan mengaplikasikannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
20. Pasal 28C ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memperjuangkan haknya. Hak-hak
warga negara dihimpun secara kolektif untuk kemajuan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
21. Pasal 28D ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan hukum yang adil. Selain
berkedudukan sama di depan hukum, setiap warga negara berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil.
22. Pasal 28D ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan imbalan atas
pekerjaannya. Warga negara yang bekerja berhak untuk mendapatkan imbalan yang adil dan
layak atas apa yang dikerjakannya.
23. Pasal 28D ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memperoleh kesempatan dalam
pemerintahan. Setiap wara negara berhak untuk ikut serta dalam proses pemerintahan yang
diatur dalam undang-undang.
24. Pasal 28D ayat 4 UUD 1945 – Hak warga negara atas status kewarganegaraan. Setiap warga
negara Indonesia berhak untuk memiliki status warga negara Indonesia.
25. Pasal 28E ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk memilih kewarganegaraan dan tempat
Hak dan Kewajiban telah tinggal. Namun demikian, setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih
dicantumkan dalam UUD kewarganegaraan, tempat tinggal di Indonesia maupun di luar Indonesia. Warga negara berhak
1945 Pembukaan, pasal untuk meninggalkan Indonesia dan setelahnya kembali ke Indonesia.
6, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 26. Pasal 28E ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk meyakini kepercayaannya. Dalam
33 dan 34, yaitu : meyakini kepercayaanya, warga negara berhak untuk menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
nuraninya.
27. Pasal 28F UUD 1945 – Hak warga negara untuk berkomunikasi. Warga negara berhak untuk
berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai moda dan bertukar informasi.
28. Pasal 28F UUD 1945 – Hak warga negara atas informasi. Untuk mengebangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, warga negara berhak untuk meperoleh, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi melalui berbagai saluran yang tersedia.
29. Pasal 28G ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman atas apa yang
dimiliki. Setiap warga negara berhak atas perlindungan diri, pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang ia kuasai.
30. Pasal 28G ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan perlindungan dari ancaman.
Setiap warga negara berhak atas hidup aman dan perlindungan dari berbagai ancaman untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan hak asasi manusia.
31. Pasal 28G ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk bebas dari penyiksaan. Setiap warga
negara tidak berhak untuk disiksa dan direndahkan martabatnya.
32. Pasal 28G ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan suaka politik. Warga negara
berhak untuk mendapatkan suaka politik dari negara lain apabila ia merasa tidak aman atas
kondisi yang terjadi di Indonesia.
33. Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk hidup sehat. Kehidupan yang sejahtera
lahir dan batin berhak didapatkan oleh setiap warga negara melalui tempat tinggal dan
Hak dan Kewajiban telah lingkungan hidup yang sehat. Pelayanan kesehatan berhak untuk didapatkan oleh setiap warga
dicantumkan dalam UUD negara.
1945 Pembukaan, pasal 34. Pasal 28H ayat 2 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan kemudahan demi keadilan.
6, 23, 26, 27, 28, 30, 31, Tidak ada perlakuan yang berbeda terhadap warga negara dalam mencapai persamaan dan
33 dan 34, yaitu : keadilan. Setiap warga negara berhak mendapat kemudahan dan akses khusus guna
mendapatkan kesempatan dan manfaat dari suatu hal.
35. Pasal 28H ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan jaminan sosial. Jaminan
sosial akan didapatkan oleh setiap warga negara guna pengembangan dirinya sebagai manusia
yang bermartabat.
36. Pasal 28H ayat 4 UUD 1945 – Hak warga negara atas hak milik pribadi. Setiap warga negara
berhak atas hak milik pribadi dan tidak seorang pun dapat mengambilnya secara sewenang-
wenang.
44. Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Tanpa kecuali,
setiap warga negara berhak atas pendidikan dan pengembangan ilmu dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
45. Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 – Kewajiban warga negara dalam mengikuti pendidikan dasar. Setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar yang sepenuhnya dibiayai oleh negara.
46. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran dari sumber
daya alam. Sumber daya alam yang penting dan terdapat di tanah Indonesia dikuasai oleh
negara. Negara wajib menggunakan sumber daya alam itu sebesar-besarnya untuk kepentingan
rakyat.
47. Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 – Hak warga negara yang termasuk fakir miskin dan anak terlantar
untuk dipelihara oleh negara. Masyarakat yang lemah dan tidak mampu akan dijamin oleh
negara melalui suatu sistem jaminan sosial.
48. Pasal 34 ayat 3 UUD 1945 – Hak warga negara untuk mendapatkan fasilitas publik yang layak.
Hak dan Kewajiban telah Negara bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas publik
dicantumkan dalam UUD lainnya yang layak dan dapat digunakan untuk kepentingan seluruh warga negara.
1945 Pembukaan, pasal
6, 23, 26, 27, 28, 30, 31,
33 dan 34, yaitu :
PENUTUP
Kesimpulan

Pengakuan HAM dan hak serta kewajiban warga negara merupakan salah satu atribut
dari negara demokrasi yang berdasar atas hukum. Hak Asasi Manusia melekat pada diri
setiap manusia sejak awal dilahirkan dan berlaku seumur hidup serta tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung
tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan,
jabatan, dan lain sebagainya. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang
sama dan dijamin dengan Undang-Undang. Peraturan perundang-undangan sebagai
bagian dari hukum positif yang menjamin perwujudan HAM dan yang mengatur hak
serta kewajiban warga negara amat diperlukan sebagai kontrol dan pedoman
penyelenggaraan negara serta aktivitas warga negara .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai