MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia untuk Penulisan
Karya Ilmiah
Oleh:
Akhmad Nugraha Ihsan ( A 181 002 )
Aubrey Biancanitta ( A 181 007)
Dwi Suci Hanifah ( A 181 012 )
Massyifa Nuriyah Agustini ( A 181 024 )
Siti Nurdiani Afifah Afiah ( A 181 039 )
Theresia Elysabet ( A 181 045 )
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, yang telah melimpahkan
rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk”
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. H. Agus Nero Sofyan, Drs., M.Hum. selaku doesen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan semua yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam penyelesaian
makalah ini.
“Tak ada gading yang tak retak”, begitu kata pepatah. Demikian pula dengan
makalah ini, tentu masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatannya.
Pleh karena itu kritik dan saran daei semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan untuk kesempatan makalah ini
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi motivasi kepada rekan-rekan
yang berkepntingan untuk lebih meningkatkan pemahaman dan menambah wawasan
tentang Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kalimat ......................................................................................
B. Struktur Kalimat ........................................................................
C. Hubungan Kalimat Tunggal Dengan Majemuk ........................
D. Problematika Masalah.................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi dunia
pendidikan,terutama bagi seorang mahasiswa.Seorang mahasiswa harus mampu
menuliskan gagasan,ide,dan pemikirannya dalam ragam tulisan yang baik dan
benar.Kegiatan menulis sangat mendukung berhasil tidaknya suatu ide yang
dikemukakan. Suatu tulisan yang memiliki tatanan,dan susunan kalimat yang
baik,maka ide atau gagasan itu juga akan mendapat tanggapan yang baik.
Kegiatan menulis tidak lepas dari penyusunan kalimat,kata demi kata kita
rangkai menjadi sebuah kalimat dan setelah ituterbentuklah sebuah wacana.Oleh
karena itu,dalam makalah ini kami membahas tentang kalimat tunggal dan kalimat
majemuk sebagai rangkaian membuat sebuah wacana.Dan pembahasan atau
pembagian dari kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta hubungan dari
keduanya agar pembaca dapat membandingkan antara kalimat tunggal dan kalimat
majemuk.Penulisan makalah ini dilatar belakangi keingintahuan kami tentang
kalimat tunggal dan kalimat majemuk, serta hubungannya.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami merumuskan hanya mengenai kalimat tunggal
dan kalimat majemuk,kemudian hak-hal yang menghubungkan kedua kalimat
tersebut.
C. Batasan Masalah
1. Pengertian kalimat
2. Ciri-ciri kalimat
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kamimenulis makalah ini adalah untuk memudahkan kita menganalisa
hubungan atau relasi-relasi didalam suatu kalimat. Baik itu kalimat tunggal maupun
kalimat majemuk.Selain itu tujuan kami menulis makalah ini adalah sebagai kewajiban
untuk memenuhi persyaratan perkuliahan pelajaran sintaksis demi pemahaman
mengenai kalimat.jadi,dengan kami membaca dan menulis makalah ini kami bisa
seperti apa hubungan kalimat tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KALIMAT
1. Pengertian Kalimat
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah
susunan kata-kata yang berbentuk klausa,kemudian memiliki pemikiran yang lengkap
yang diawali huruf kapital dan diakhiri intonasi final,dilengkapi konjungsi bila
diperlukan.Karena kalimat bisa saja tanpa konjungsi.Satu kata pun apabila dia
memiliki pemikiran yang lengkap disebut kalimat,yaitu kalimat bebas.
Contoh : Diam!
Stop!
2. Ciri-Ciri Kalimat
a. Kesatuan gagasan, yang memiliki S.P.Serta unsur objek dan keterangan yang
salingmendukung.Serta membentuk kesatuan tunggal.
b. Kesejajaran
c. Kehematan
d. Penekanan, dan
e. kelogisan
Jadi dalam pembuatan kalimat yang baik adalah sesuai dengan ciri-ciri yang
telah disebutkan di atas.Namun sekalipun ada kalimat tanpa struktur SPOK,asalkan
mempunyai pemikiran yang lengkap itu tetap dianggapkalimat,seperti contoh yang
telah disebutkan tadi. Yaitu,kalimat Diam!.
3. Jenis Kalimat
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu buah klausa. Berdasarkan
kelas kata pengisi predikat,kalimat tunggal dapat dikelompokkan menjadi kalimat
verbal,nominal, dan adverbia.
Kalimat tunggal verbal atau lazim disebutkan kalimat verbal adalah kalimat tunggal
yang predikatnya berupa verba atau frasa verbal.
Contoh:
a. Ayah membaca s p
b. Ibu sedang menggorengikan s p o
c. Ibu memasak kue. s p o
Contoh:
Ibu Anipetani.
s p
Petani merupakan predikat yang nomina.Pengisi predikat pada kalimat itu merupakan
nomina atau seseorang yang profesinya sebagai petani.
Kalimat tunggal adjektiva atau lazim disebut dengan kalimat adjektival adalah
kalimat yang predikatnya berupaadjektiva atau frasa adjektiva.
Contoh:
Contoh:
Contoh :
Kalimat ini disebut kalimat semi transitif karena verba pengisi predikatnya
dapat diikuti dan juga tidak diikuti objek.
Terakhir yaitu kalimat intransitif adalah kalimat yang verbanya tidak bisa atau
dapat diikuti oleh objek.
Contoh:
Kakak berenang.
s p
Adik datang
s p
Kapal berlayar.
s p
Contoh:
s p o
Adi mendapat hadiah.
s p o
Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang verba pengisi fungsi predikat nya dapat
diikuti oleh objek sekaligus pelengkap.
Contoh:
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua buah klausa atau lebih.
Berdasarkan hubungan antar klausanya,kalimat majemuk dapat dikelompokkan
menjadi:
Contoh:
Sebaliknya kalimat majemuk tidak setar atau bertingkat adalah kalimat yang
kedudukan klausanyatidak sama,yaitu kalimat yang klausanya merupakan klausa
bebas dan yang lain merupakan klausa terikat.
Kalimat dasar atau kalimat tunggal atau kalimat sederhana adalah kalimat yang hanya
memiliki satu objek dan satu predikat.Fakta kebahasaan yang demikian itulah yang
menyebabkan kalimat tersebut dikatakan sebagai kalimat tunggal.Dalam bahasa
indonesia dikenal enam struktur atau polakalimat tunggal,yakni:
1.Subjek(KB)+ predikat (KK)
Jadi,antara klausa yang satu dan klausa lainnya yang disambungkan dengan konjungsi
di atas memiliki kedudukan yang setara atau sejajar.
Contoh:
Kaitan dengan kalimat majemuk setara ini ,terdapat kesalahan yang sudah terlanjur
salah kaprah,yakni digunakannya bentuk „sementara‟pada posisi konjungsi
tersebut.Orang menyangka bahwa „sementara‟adalahkonjungsi padahal bentuk itu
sama sekali bukan konjunsi.
Kalimat majemuk penjumlahan ini adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan
hubungan penjumlahan.Kalimat majemuk ini ditandai yaitu memiliki konjungsi
tersebut menyatakan hubungan penjumlahan dari beberapa kalimat dasar.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa sesungguhnya yang satu menjadi sub
bagi klausa yang lainnya.Karena ciri inilah kalimat majemuk bertingkat sering disebut
juga sebagai kalimat majemuk subordinatif.Konjungsi yang menghubungkan klausa
yang satu dengan klausa yang lainnya juga sebagai penghubung atau kata
penghubungsubordinatif.Konjungsisubordinatif melekat pada unsur klausa
anak,bukan klausa induknya.
Jenis kalimat majemuk yang ketiga adalah kalimat majemuk
campuran.Dikatakan sebagai kalimat majemuk campuran karena di dalamnya memang
terdapat campuran antara kontruksi kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk
setara atau kalimat luas tidak bertingkat.
Contoh:
Dia berusaha menemui kakaknya yang sedang marah karena takut kakaknya putus
asa dan bunuh diri,serta membujuk untuk segera kembali lagi ke rumah.
Selanjutnya kalimat majemuk bertingkat rapatan.Dikatakan sebagai kalimat
majemuk bertingkat rapatan karena dua unsur subjek yang sama pada klausa–
klausanya yang ada kemudian dirapatkan menjadi satu.
Contoh:
MAJEMUK
Dalam sejarah kata bahasa dibidang kalimat kita mengenal sebutan kalimat tunggal
dengan kalimat majemuk dalam bahasa indonesia.Dalam bahasa inggris kita mengenal
pula istilah simple dan compound atau complex sentence. Untuk mengantar masalah
ini,kami ingin mempergunakan istilah bahasa ingris.1pengertian kalimat simple adalah
kalimat yang hanya mengenal satu pola dasar kalimat intiatau kalimat yang hanya
terdiri dari satu klausa.Jadi kalimat „Anak itu melempari anjing adalah kalimat
simple.Sedangkan kalimat complex secara tradisional dibedakan atas dua:
2.Kalimat yang terbentuk atas lebih dari satu klausa,tetapi salah satu klausa merupakan
bagian dari klausautama,mereka dihubungkan dengan petugas – petugas penghubung
subordinatisi.
Dengan pengembangan ini telah dibedakan pula atas kalimat simple,kalimat
kompleks,dan kalimat compound.Dalam tatabahasa tradisional bahasa
indonesia,ketiga istilah itu diterjemahkan dengan kalimat tunggal untuk
simple,kalimat majemuk setara untuk compound,dan kalimat majemuk bertingkat
untuk kompleks.
Untuk lebih jelasnya hubungan kalimat kita lihat pada kalimat bertingkat.Kalimat
majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa
yang membentuknya.Untuk memperlihatkan hubungan klausa yang terdapat dalam
kalimat bertingkat dibutuhkan kata penghubung atau konjungsi.Berikut ini beberapa
konjungsi dalam kalimat beserta hubungan klausa yang diciptakan.
1.Hubungan “waktu‟
Kata penghubung yang digunakan adalah sejak, semenjak, sedari, ketika, sebelum,
sesudah, sehingga, seraya, tatkala, selama, lagi, setelah, sehabis, sampai, hingga.
2.Hubungan “syarat‟
Kata penghubung yang digunakan adalahseandainya,andaikata, bilamana, Jika.
Contoh:Anda mau mendengarkannya,saya akan bercerita.Pembangunan sekolah ini
akan berjalan lancar andaikata seluruh warga mau berpartisipasi.
11. Hubungan “hasil‟, kata penghubung yang digunakan adalah makanya. Contoh:
D. PROBLEMATIKA MASALAH
Problematika masalah untuk kalimat tunggal dan majemuk ini adalah cara
mengidentifikasi perbedaan antara kalimat tunggal dan majemuk itu sendiri. Masih
banyak orang yang tidak tahu bagaimana membedakan kalimat tunggal dan majemuk.
Dan di dalam kalimat tunggal itu sendiri terdapat banyak sekali macam dan jenisnya,
dan rata rata orang Indonesia tidak tahu mana yang objek, keterangan waktu, tempat,
dan lain lain. Dan posisi dari subjek, predikat, dan objek pun dapat berpindah pindah
asal kan inti nya sama. Hal ini terjadi pula pada kalimat majemuk, hal ini terjadi karena
banyak sekali jenis kalimat majemuk yang sudah teridentifikasi oleh cendekiawan
Indonesia. Terdapat banyak contoh untuk kalimat majemuk ini sendiri, dan
kebanyakan siswa dan mahasiswa Indonesia masih tidak dapat membedakan antara
masing masing jenis tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam uraian atau isidari makalah inidapat disimpulkan bahwa hubungan kalimat
tunggal dengan kalimat majemuk dapat dilihat dengan adanya kata penghubung atau
konjungsi,yang sangat berperan sehingga terjadi pertalian-pertalian antara kalimat
tunggal dengan kalimat majemuk.Dengan adanya konjungsi ini maka sebuah kalimat
tunggal bisa dikembangkan menjadi kalimat majemuk kemudian menjadi sebuah
paragraf yang mempunyai ide,tema,topik,atau gagasan utama dan jelas dari semua
yang disebut di atas.
B. Saran
Permadi, Yudi dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: Program Studi Sastra Indonesia Ilmu Budaya Universitas
Padjadjaran