Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei analitik. Penelitian

survei analitik dalam penelitian ini yaitu yang mencoba menggali

bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian

melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor

pengetahuan tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea.

Rancangan yang digunakan adalah cross sectional yaitu rancangan

penelitian yang pengukurannya atau pengamatannya dilakukan secara

simultan pada satu saat/ sekali antara pengetahuan tentang dismenorea

dengan penanganan dismenorea.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 Agustus 2016, tempat

penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Sedayu Bantul.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti (Sugiyono,

2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas

XI SMA N 1 Sedayu Bantul berjumlah 140 orang yang terbagi dalam

10 kelas.

28
29

2. Sampel Penelitian

Jumlah sampel dalam penelitiani ini yaitu sebanyak 104 orang

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi :

1) Remaja putri kelas X yang bersedia menjadi responden

2) Sudah mengalami menstruasi

3) Pernah mengalami dismenorea

4) Hadir pada saat penelitian

b. Kriteria eksklusi :

1) Sedang sakit atau tidak dapat menjawab kuesioner

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2012). Besar sampel

penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus Slovin

(Saryono, 2011) yaitu:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (e2 )

Keterangan :

n= Jumlah Sampel

N= Jumlah populasi

e = Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (0,05 %)

140
𝑛=
1 + 140 (0,05 2 )
30

140
𝑛=
1 + 0,35

140
𝑛=
1,35

= 103,703 (104) siswi

Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 104 orang.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitan

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo,2012). Dalam penelitian ini, variabel

yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas : Pengetahuan remaja putri kelas XI tentang

dismenorea

b. Variabel terikat : Penanganan dismenorea.

2. Definisi operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi

operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran

dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana

variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2014)


31

Tabel 3.1. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional


Jenis Parameter dan Skala
No Definisi Operasional Alat Ukur
variabel Kategori
1 Pengetahuan Segala sesuatu 1. Baik: 76 %-100% Kuesioner Ordinal
tentang yang menunjukkan 2. Cukup : 56-75 %
dismenorea kemampuan 3. Kurang : > 56%
pemahaman siswi (Wawan, 2011)
tentang: Pengertian,
tingkatan,Penyebab,
ciri- ciri, faktor
resiko dan
Penanganan
dismenorea
2 Penanganan Adalah upaya yang 1. Baik : jika skor Kuesioner Nominal
dismenore dilakukan untuk responden ≥
menangani mean (≥ 10,38)
dismenorea : Pola 2. Kurang baik :
hidup sehat, relaksasi jika skor
,suhu hangat, responden <
aromaterapi dan mean (< 10,38).
pemijatan, obat- (Azwar, 2015)
obatan dan ramuan
tradisional

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a) Data primer

Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh penelitian secara

langsung dari sumber data utama. Data primer disini adalah data

yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner tentang

pengetahuan dan penanganan dismenorea pada remaja putri, disebut

juga sebagai data asli atau data langsung dari responden.

b) Data sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui orang

lain/dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

mengenai jumlah siswi kelas XI melalui bagian tata usaha sekolah.


32

2. Teknik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data primer peneliti melakukan

pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner. Adapun

langkah-langkah yang digunakan dalam pengumpulan data yang

digunakan yaitu:

a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan.

b. Menanyakan kesediaan siswi untuk menjadi responden

c. Mengisi informed concent.

d. Menjelaskan kepada responden tentang kuesioner.

e. Membagi kuesioner untuk diisi oleh responden pada saat itu.

f. Mengambil kuesioner kembali.

g. Melakukan editing, yaitu mengecek kelengkapan identitas dan

jawaban kuesioner yang telah diisi responden. Pemeriksaan

kesalahan, yakni memeriksa data pengisian kuesioner seperti nama,

umur, kelas ataupun pengisian jawaban, apakah masih ada

pertanyaan yang belum di jawab lengkap maka kuesioner

dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi.

F. Alat/ instrumen Pengumpulan Data

Prinsip melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Jadi, instrumen penelitian merupakan suatu

alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati (Sugiyono, 2015) .


33

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya, untuk mengetahui hubungan pegetahuan

tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea yaitu :

1. Bagian pertama

Identitas berisi tentang identitas responden seperti nama, kelas, dan

umur.

2. Pengetahuan

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan siswi

mengenai dismenorea dan kuesioner tertutup yang sudah disediakan

jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai

dengan ketentuan bertanda checlist (√) pada kolom “benar” dan

“salah”. Pertanyaan favorable (bersifat positif), skor 1 jika jawab benar

dan skor 0 jika jawaban salah. Pernyataan unfavorable (bersifat

negatif), skor 1 jika jawaban salah dan skor 0 jika jawaban benar.

Tabel 3.2. Kisi - Kisi Kuesioner Pengetahuan Tentang Dismenorea


Pernyataan Jumlah
Variabel Indikator
Favorable Unvavorable
Pengetahuan a. Pengertian 1,2,3 3
dismenorea b. Tingkatan 5,6,7, 8, 4
c. Faktor penyebab 11, 9,10 3
d. Tanda dan gejala 12,13,14 15,16 5
e. Faktor resiko 18, 17 2
f. Penanganan 19,20,21 4,22,23 6

Total 14 9 23
34

3. Penanganan dismenorea

Dengan menggunakan pernyataan tentang upaya yang dilakukan

untuk menangani dismenorea dan kuesioner tertutup yang sudah

disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban

yang sesuai dengan ketentuan bertanda checlist (√) pada kolom “ya”

dan “tidak”. Pertanyaan favorable (bersifat positif), skor 1 jika jawab

“ya” dan skor 0 jika jawaban “tidak”. Pernyataan unfavorable (bersifat

negatif), skor 1 jika jawaban “tidak” dan skor 0 jika jawaban “ya”.

Tabel 3.3 Kisi - Kisi Kuesioner Penanganan Dismenorea


Pernyataan Jumlah
Variabel Indikator
Favorable Unvavorable
Penanganan a. Pola hidup sehat 1,2,3,4,5, 6,14 7
dismenorea b. Relaksasi 7,8,9,15 4
c. Suhu hangat 11,12,13, 3
d. Aromaterapi 16 1
e. Obat- obatan 17 10 2
f. Ramuan tradisional 1 19 2
g. Pelayanan 20,21 2
kesehatan
Total 16 5 21

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesalihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen

yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang


35

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud. Rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi

Product moment (Arikunto, 2013) yaitu :

N. ƩX. Y − ƩX. ƩY
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁Ʃ𝑋 2 − (ƩX)2 }{NƩY 2 − (ƩY)2 }

Keterangan :

N : Jumlah responden

Rxy: Koefisien korelasi product moment

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY: Skor pertanyaan dikalikan skor total

Ketentuan untuk menguji validitas adalah bila r hasil/ rhitung >

rtabel. sign 0,05 (5%). Taraf signifikan rtabel pada uji validitas untuk 20

orang sampel yaitu 0,444.

Berdasarkan hasil Uji Validitas pada tanggal 27 Juli 2016 di

SMA Negeri 1 Sewon pada 20 orang siswi, dari 30 soal kuesioner

pengetahuan tentang dismenorea didapatkan 7 soal yaitu soal nomor :

2,3,12,14,21,23,24 yang tidak valid, sedangkan pada kuesioner

penanganan dismenorea sebanyak 9 soal, yaitu nomor

:3,8,12,14,19,20,23,24,30, tidak valid, dimana nilai sigfikan yang

terdapat dari hasil uji validitas lebih rendah atau < 0,444. Dengan

demikian soal- soal tersebut dihapus dari kuesioner yang digunakan

dalam penelitian. Jadi total pertanyaan kuesioner yang digunakan


36

untuk pengetahuan dismenorea sebanyak 23 soal, sedangkan untuk

penanganan dismenorea sebanyak 21 soal.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau tetap

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Arikunto

,2013).

Formula statistik yang dapat digunakan untuk menguji

reliabilitas adalah Chronbach Alpha dipakai untuk menguji reabilitas

instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai

atau yang berbentuk skala (Arikunto, 2013). Instrumen dikatakan

realiabel jika rhitung lebih besar 0,6 (Juliandi, 2009).

𝑘 ∑ 𝛼𝑏2
𝑟11 = {1 − }
(𝑘 − 1) ∑ 𝛼𝑏2

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

𝛼𝑏2 : Varian total

∑ 𝛼𝑏2 : Jumlah varian butir

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahawa koefisien

reliabilitas Chronbach Alpha kuesioner pengetahuan dismenorea yaitu

0,847 lebih besar dari 0,6 sedangkan untuk penanganan dismenorea


37

yaitu 0,803 lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kuesioner pengetahuan dismenorea dan penanganan dismenorea

adalah reliabel.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut

Notoatmodjo (2012), terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut :

a) Editing

Langkah ini bertujuan untuk meneliti kembali data yang telah

terkumpul, telah terisi atau terjawab dengan lengkap. Pada tahap

ini dilakukan pemeriksaan terhadap data yang dikumpulkan. Proses

editing dilakukan untuk memilih data yang benar-benar diperlukan

dan obyektif atau tidak bias. Hasil editing data terlebih dahulu

diperiksa sesuai seperti yang diharapkan, yaitu :

1. Pemeriksaan dan mengamati semua jawaban telah ada

2. Pemeriksaan kesalahan

b) Skoring

Scoring adalah memberi nilai yang sesuai dengan skor yang

telah ditentukan, skoring dilakukan setelah kuesioner selesai di

edit. Kuesioner pengetahuan tentang dismenorea menggunakan

penilaian menggunakan angka 0 dan 1. Jika jawabannya “Benar”

untuk pernyataan favourable mendapat skor 1 sedangkan untuk


38

pernyataan yang “Salah” mendapat skor “0” untuk pernyataan

Unfavourable jawaban “Ya” mendapat skor “0” untuk pernyataan

salah mendapat skor “1”.

Kuesioner perilaku penanganan dismenorea, kuesioner

menggunakan penilaian menggunakan angka 0 dan 1. Jika

jawabannya “Ya” untuk pernyataan favourable mendapat skor 1

sedangkan untuk pernyataan “Tidak” mendapat skor “0”.

c) Coding

Setelah semua kuersioner di skoring, selanjutnya dilakukan

peng”kodean” atau “koding”, yakni mengubah data dalam bentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data

entry). Dalam penelitian ini, pemberian kode diberikan pada

variabel pengetahuan yang baik yaitu dengan diberi kode 1,

pengetahuan cukup yaitu 2 dan pengetahuan kurang yaitu 3.

Sedangkan pada variabel penanganan dismenorea, diberi kode 1

apabila penanganan baik, dan kode 2 apabila penanganannya

kurang baik.

d) Entry

Jawaban- jawaban dari masing- masing responden yang dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program

atau “softrware” komputer. Software komputer ini bermacam-

macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.


39

e) Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data

cleaning).

f) Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan untuk membuat tabel.

Jawaban- jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukkan

kedalam tabel. Langkah- langkah terakhir dalam penelitian ini

adalah melakukan analisis data. Selanjutnya data dimasukkan

kedalam komputer dan dianalisis secara statistik.

2. Teknik Analisis Data

a. Analisa Univariat

Langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah Analisis univariat. Analisis univariat dalam penelitian ini

adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis variabel umur,

pengetahuan tentang dismenorea dan penanganan dismenorea pada

remaja putri SMA Negeri 1 Sedayu Bantul secara deskriptif

dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi.


40

Analisis data dengan cara data yang telah dikumpulkan

dikelompokan menurut jenis dan data masing-masing dan

dimasukan dalam tabel.

Untuk melihat distribusi dari masing-masing variabel yang


diteliti baik independent variabel maupun dependent variabel
(Arikunto, 2013):

𝑭
P = 𝒏x 100%

Keterangan:
P = Jumlah persentase yang dicari

F = Jumlah frekuensi untuk setiap kriteria jawaban

n = Jumlah Sampel

b. Analisa Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk

mengetahui hubungan dari kedua variabel (Setiawan, 2011) yaitu

tentang hubungan pengetahuan tentang dismenorea dengan

penanganan dismenorea pada remaja putri kelas X SMA N 1

Sedayu Bantul. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan

bantuan komputer, dengan uji yang digunakan adalah chi square

atau chi- kuadrat dengan tingkat kepercayaan 95 % ( P- value <

Alpha 0,05) rumusnya sebagai berikut :


𝐾

2
(f0− fh ) 2
𝑋 =∑
fh
𝑖=1
41

Dimana :

= Nilai khai-kuadrat

fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

fe = frekuensi ekspetasi/harapan (Sugyono, 2011)

Adapun ketentuan yang dipakai dalam uji statistik ini

adalah :

a. H0 : Tidak ada hubungan pengetahuan tentang dismenorea

dengan penanganan dismenorea.

b. H1 : Ada hubungan pengetahuan tentang dismenorea dengan

penanganan dismenorea.

Jika nilai p- value < 0,05 maka H1 diterima yang artinya

ada hubungan pengetahuan tentang dismenorea dengan

penanganan dismenorea sedangkan jika P- value > 0,05 maka H1

di tolak dan H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan

pengetahuan tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea.

Namun untuk dapat memudahkan pengolahan korelasinya

penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut

besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00- 0,199 Sangat rendah
0,20- 0,399 Rendah
0,40- 0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
42

I. Jalannya Penelitian

Proses pengumpulan data dilakukan dalam 3 (tiga) hal yaitu :

1. Tahap perencanaan

Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap ini antara lain :

a. Mengurus surat untuk melakukan studi pendahuluan pada tanggal

04 April 2016 kemudian, melakukan studi pendahuluan di SMA

Negeri 1 Sedayu Bantul pada tanggal 16 April 2016 dan

mendapat balasan surat studi pendahuluan dari pihak SMA Negeri

1 Sedayu bantul pada tanggal 20 April 2016.

b. Menyusun proposal penelitian dan konsultasi pada dosen

pembimbing.

c. Mengadakan seminar proposal pada tanggal 17 Mei 2016.

d. Melakukan revisi proposal pada tanggal 18 Mei – 13 Juni 2016

2. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap persiapan adalah:

a. Mengurus surat izin uji validitas ke SMA Negeri 1 Sewon dan

surat Izin penelitian ke kantor Bappeda serta SMA Negeri 1

Sedayu Bantul pada tanggal 21 Juni 2016.

b. Melakukan uji validitas di SMA Negeri 1 Sewon pada tanggal 25

Juli 2016.

c. Mendapat surat balasan uji valid dari pihak SMA Negeri 1 Sewon

pada tanggal 02 Agustus 2016.


43

d. Mengantar surat izin penelitian dari kampus maupun kantor

Bappeda kepada pihak sekolah SMA Negeri 1 Sedayu Bantul

pada tanggal 30 Juli 2016.

3. Tahap pelaksanaan

a. Penelitian dilakukan pada tanggal 04 Agustus 2016, Peneliti

menentukan subyek penelitian kemudian subyek menandatangani

inform consent sebagai bukti ketersediaanya menjadi responden

dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

b. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden yang sudah

ditentukan. Jika terdapat pertanyaan yang tidak jelas maka peneliti

memberikan penjelasan kepada responden. Dalam melaksanakan

penelitian ini peneliti dibantu oleh Asisten sebanyak 7 orang dan

telah dilakukan Apersepsi tentang penelitian.

4. Tahap akhir

Kegiatan yang dilakukan penelitian dalam tahap akhir yaitu :

a. Pengolahan data pada 4- 6 Agustus 2016.

b. Menyimpulkan hasil penelitian pada tanggal 6-7 Agustus 2016.

c. Membuat hasil penelitian pada tanggal 7- 9 Agustus 2016.

d. Bimbingan dengan pembimbing I dan pembimbing II pada tanggal

10 - 16 Agustus 2016.

e. Mengadakan seminar hasil skripsi pada tanggal 19 Agustus 2016.

f. Melakukan revisi hasil skripsi

g. Menyerahkan laporan peneliti.


44

J. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2014) etika penelitian, meliputi:

1. Informasi untuk responden (Informed consent)

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informend consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada riset.

Anda mungkin juga menyukai