Anda di halaman 1dari 4

PELUANG TERMODINAMIKA DAN ENTROPI

Boltzman membuat hubungan antara konsep klasik entropi dengan


peluang termodinamika. Di mana kita akan memfokuskan perhatian pada
persamaan tunggal yang melibatkan penyebaran molekul gas diantara dua kotak.
Permasalahan ini masuk akal untuk dianalisis secara sederhana, dan hal ini
memungkinkan kita untuk menggunakan mekanika statistik dalam menghitung
perubahan entropi untuk suatu pemuaian bebas dari gas ideal.

Gambar 1. Kotak Terisolasi Mengandung 4 Molekul Gas

Pada gambar kotak di atas ini mengandung 4 buah molekul gas identik.
Pada suatu saat molekul yang diberikan akan berada baik di paruh sebelah kiri
maupun sebelah kanan kotak, karena dua paruhan dari kotak memiliki volume
yang sama maka molekul memiliki kemungkinan yang sama atau probabilitas (di
sebelah kiri akan sama dengan di sebelah kanan).
Tabel 1. Empat Molekul di Dalam Sebuah Kotak

Pada tabel 1 , L ditujukan untuk molekul disebelah kiri kotak dan R untuk
molekul di sebelah kanan kotak, terdapat 16 cara yang mungkin di mana empat
molekul identik dengan simbol a,b,c dan d dapat berada di dalam paruhan kotak.
Kita dapat menyebut masing-masing dari 16 susunan ini sebagai keadaan mikro
dari sistem.
Di dalam tabel 1, ke-16 keadaan mikro dikelompokkan menjadi lima
kofigurasi. Setiap molekul membentuk keadaan mikro yang ekuivalen dan diberi
simbol dengan angka romawi. Gambar 1a menunjukkan konfigurasi II dimana
kita dapat menjelaskan sebagai satu molekul disebelah kanan kotak. Tabel 1
menampilkan empat keadaan mikro yang membentuk konfigurasi ini, keempat
keadaan mikro ini ekuivalen karena semua molekulnya identik. Situasi dimana
molekul a berada di sebelah kanan tidak berbeda secara fisik dengan situasi
dimana molekul b atau c dan d berada di sebelah kanan kotak. Gambar 1b
menunjukkan konfigurasi III, dimana dua molekul di setiap paruhan kotak. Tabel
1 berisi daftar enam keadaan mikro yang membentuk konfigurasi ini. Kita sebut
jumlah keadaan mikro terkait dengan suatu konfigurasi keberagaman (W) dari
konfigurasi tersebut.
Asumsi dasar dari mekanika statistik adalah bahwa semua keadaan mikro
mungkin sama. Artinya, apabila kita mengambil banyak foto terbaik dari molekul
ketika berdesakkan di sekitar kotak dengan cara yang acak, dan kemudian
menghitung berapa kali keadaan keadaan mikro terjadi maka kita menemukan
bahwa semua keadaan mikro yang terjadi sering kali sama. Jadi pada suatu saat,
probabilitas menemukan molekul di sembarang keadaan mikro sama dengan
probabilitas menemukan molekul di sembarang keadaan mikro yang lain. Jadi,
sistem akan menghabiskan, pada rata-rata, jumlah waktu yang sama dalam setiap
keadaan dari 16 keadaan mikro yang terdaftar di dalam tabel 1.
Karena keadaan mikro mungkin sama, tetapi konfigurasi berbeda memiliki
jumlah keadaan mikro yang berbeda, konfigurasi mungkin tidak sama.
Probabilitas (kejadian) dari suatu konfigurasi adalah perbandingan dari
keberagaman dengan jumlah total keadaan mikro dari suatu sistem. Pada tabel 1,
konfigurasi III, dengan 6 keadaan mikro dan keberagaman adalah konfigurasi
yang paling mungkin dengan probabilitas 6/16=0,375. Jadi, ini berarti bahwa
sistem berada dalam konfigurasi III selama 37,5% dari waktunya. Konfigurasi I
dan V, dimana gas mengisi hanya setengah dari kotak adalah kurang mungkin
dengan probabilitas 1/16=0,0625 atau 6,25%.
Untuk empat molekul dari gambar 1 kita dapat dengan mudah
mengurutkan keadaan mikro terkait dengan masing-masing dari lima konfigurasi
dan kemudian menentukan keberagamannya. Untuk kasus umum dari molekul N,
dengan N dapat menjadi besar, kita mendapatkan beragam konfigurasi dengan:
𝑁!
W=𝑛 ..............................................................(1)
𝐿 !𝑛𝑅 !

Dimana:
N: jumlah total dari molekul
𝑛𝐿 : jumlah di paruh bagian kiri dari kotak
𝑛𝑅 : jumlah di paruh bagian kanan dari kotak
Simbol “!” : menunjukkan faktorial
Kita sudah melihat bahwa konfigurasi dengan probabilitas kejadian lebih
besar juga memiliki entropi yang lebih besar. Karena keberagaman dari
konfigurasi adalah ukuran probabilitas, kita dapat mengatakan bahwa keadaan
dengan keberagaman lebih besar memiliki entropi yang lebih besar.
Pada tahun 1877, ilmuwan dari austria, Ludwig Boltzman pertama kali
membuat hubungan antara kedua besaran ini:
S = k ln W ............................................................................(2)
Dimana:
S : entropi dari suatu konfigurasi
W : keberagaman konfigurasi
k = 1,38 x 10-23 J K-1 ( Tetapan Bolztman)

Kolom yang paling kanan dari tabel 1 menampilkan entropi konfigurasi


dari empat sistem molekul dari gambar 1, ketika diperhitungkan dengan
persamaan (2). Konfigurasi III yang memiliki keberagaman paling besar juga
memiliki entropi paling besar.

Anda mungkin juga menyukai