Anda di halaman 1dari 6

Jibril Yang Perkasa, Pemimpin Para Malaikat

(1/2)

Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di
pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat
putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan
pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan
ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan.

Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah
kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari
muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal.
Ya, di sanalah tempatnya para malaikat.

Allah ‫ ﷻ‬menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan


rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu
tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan
dari apa yang telah disifatkan kepada kalian (tanah).” (HR. Muslim no. 2996)

Dan jumlah mereka sangatlah banyak. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

ِ ‫صابِ َع أ َ ْربَعِ َم ْو‬


‫ضع فِي َها َما‬ َ َ‫اضع َو َملَك إِ َّل أ‬
ِ ‫اجدًا َج ْب َهت َه َو‬
ِ ‫س‬ َِِ
َ ‫لِل‬

“Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang
sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah.” (HR. Ahmad No.
21516).

Di antara hal yang disaksikan Rasululullah ‫ ﷺ‬saat isra mi’raj adalah

‫ال َم ْعمور ال َبيْت ِلي فَرفِ َع‬، ‫سأ َ ْلت‬


َ َ‫ ِجب ِْري َل ف‬، ‫ َفقَا َل‬: ‫ص ِلي ال َم ْعمور البَيْت َهذَا‬
َ ‫سبْعونَ يَ ْوم ك َل فِي ِه ي‬ َ ‫ َملَك أ َ ْل‬، ‫إِ َذا‬
َ ‫ف‬
‫آخ َر إِلَ ْي ِه يَعودوا لَ ْم خ ََرجوا‬
ِ ‫َعلَ ْي ِه ْم َما‬
“Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Aku pun bertanya kepada
Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat
yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali
lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ (HR. Bukhari 3207 dan
Muslim 164).

Artinya jumlah malaikat itu sangatlah banyak. Lebih banyak dari jumlah
manusia. Dan sejumlah besar malaikat itu dipimpin oleh Malaikat Jibril
‘alaihissalam.

Keistimewaan Para Malaikat


Sebelum bertutur tentang Jibril, sejenak kita simak beberapa malaikat yang
dipimpin oleh Jibril. Kita rangsang nalar kita dengan mengenal keagungan
penciptaan mereka sebelum kita berbicara tentang yang paling istimewa di
antara mereka. Karena terkadang nalar kita yang lemah ini tidak bisa
langsung meloncat membayangkan dan mentadabburi sesuatu yang paling
istimewa sebelum dikenalkan dengan hal-hal yang istimewa di bawahnya.

Alquran dan sunnah menyebutkan beberapa malaikat yang hendaknya


dikenal oleh kaum muslimin. Jibril, Mikail, Israfil, Malaikat Maut, Munkar dan
Nakir, Raqib dan Atid, Ridwan dan Malik. Merekalah malaikat-malaikat yang
tidak lalai dari apa yang Allah perintahkan, tidak pula mereka memaksiati
Tuhannya.

Para malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya yang Allah ciptakan
dengan sayap-sayap. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

‫لِل ْال َح ْمد‬ ِ َ‫ت ف‬


ِ َ ِ ‫اط ِر‬ ِ ‫س َم َاوا‬
َ ‫ض ال‬ِ ‫ث َمثْنَى أَجْ ِن َحة أو ِلي رس ًَل ْال َم ََلئِ َك ِة َجا ِع ِل َوا ْْل َ ْر‬
َ ‫ع َوث ََل‬ ِ ‫َما ْالخ َْل‬
َ ‫ق فِي َي ِزيد ۚ َور َبا‬
َ َ ‫َيء ك ِل َعلَى‬
‫ّللا إِ َن ۚ يَشَاء‬ ْ ‫قَدِير ش‬

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fathir: 1).

Di antara malaikat yang dipimpin oleh Jibril adalah malaikat pemikul arasy.
Pemikul ciptaan Allah ‫ ﷻ‬yang terbesar. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

َ ‫َس ْب ِع ِمائ َ ِة َم ِسي َْرة َعا ِت ِق ِه إلَى أذ ِن ِه شَحْ َم ِة َبيْنَ َما ْال َع ْر ِش ح َملَ ِة ِم ْن للاِ َمَلَ ِئ َك ِة ِم ْن َملَك َع ْن أ َح ِد‬
َ‫ث أ َ ْن ِل ْى أذِن‬
‫سنَة‬
َ .
“Aku diidzinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul
arasy, yaitu antara daging telinga (tempat anting. pen) dengan pundaknya
sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.” (HR. Abu Dawud no 4727).

Salah satu dari pemikul arasy itu adalah Israfil sang peniup Sangkakala.
Tahukah Anda besarnya Sangkakala itu? Diameternya adalah antara langit
dan bumi. Sedangkan jarak langit dan bumi adalah 500 tahun perjalan dengan
kuda yang tercepat.

Dari al-Abbas bin Abdul Muthallib, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫اء َبيْنَ َك ْم تَدْر ْونَ ه َْل‬


ِ ‫س َم‬ ِ ‫ق ْلنَا َواْل َ ْر‬: ‫أ َ ْع َلم َو َرس ْوله اَلل‬. ‫قَا َل‬: ‫س ِمائ َة َم ِسي َْرة بَ ْينَه َما‬
َ ‫ض؟ ال‬ َ ‫… َسنَة خ َْم‬

“Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?” Kami (para
sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih mengetahui.” Beliau
bersabda, “Jarak langit dan bumi adalah perjalanan 500 tahun…” (HR. Abu
Dawud dan selainnya).

Allahu Akbar! Bayangkan! Betapa agungnya penciptaan malaikat pemikul


arasy. Itulah salah satu malaikat yang begitu besar dan Jibril adalah
pemimpinnya.

Malaikat lainnya adalah Malaikat Malik, penjaga neraka. Pernahkah Anda


mendengar hadits tentang sifat fisik penduduk neraka? Penduduk neraka
adalah orang-orang yang Allah besarkan fisik mereka. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda,

ِ َ‫ب أَيَام ث َ ََلثَةَ َم ِسي َْرة الن‬


‫ار فِي الكَافِ ِر َم ْن ِكبِي بَيْنَ َما‬ ِ ‫لرا ِك‬
َ ‫المس ِْرع ِل‬

“Jarak antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan
3 hari yang ditempuh penunggang kuda yang larinya cepat.” (HR. Bukhari
6551 dan Muslim 2852).

Allah besarkan jisim mereka agar adzab yang mereka derita lebih maksimal
dan lebih terasa di setiap lekuk dan jengkal tubuhnya. Kalau penduduk neraka
sebesar itu, lalu bagaimana dengan Malaikat Malik, penjaga neraka. Malaikat
yang ditakuti oleh para kriminal dan pendosa penghuni Jahannam itu. Suatu
ketika, kelak penduduk neraka meminta kepada Malik agar menyampaikan
kepada Allah supaya mereka dimatikan saja. Karena tidak tahan dengan
pedihnya derita adzab.
ِ ‫َما ِكثونَ ِإنَكم قَا َل َربُّكَ َعلَ ْينَا ِل َي ْق‬
‫ض َما ِلك َيا َونَا َد ْوا‬

“Mereka berseru: “Hai Malik biarlah Rabbmu membunuh kami saja”. Dia
menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (hidup di neraka ini selama-lamanya)”.
(QS. Az-Zukhruf: 77).

Lalu bagaimana pula hebatnya Malaikat Maut yang bertugas mencabut


nyawa? Malaikat yang tunggal ini mampu mencabut nyawa manusia di segala
penjuru dunia, di ujung timur dan barat, dalam waktu serentak. Dalam detik
yang sama. Dan dia sama sekali tidak pernah lalai dalam melakukannya. Ia
tidak pernah terlambat mengeksekusi manusia. Tidak juga terlalu cepat.
Semua ia lakukan dengan presisi dan akurasi waktu yang luar biasa tepatnya.

Ya ilahi.. ya Rabbi.. rasa-rasanya imajinasi kami terlalu uzur untuk


membayangkan agungnya penciptaan para malaikat-Mu. Pemuja akal dan
logika pun begitu lemah berhadapan dengan nash-nash ini. Sehingga
menolaknya mereka jadikan solusi untuk menutupi kelemahan itu.

Sifat Fisik Jibril


Berbicara tentang Jibril tentu akan semakin membuktikan ketidak-berdayaan
logika manusia. Allah ‫ ﷻ‬mengabarkan bahwa para malaikat ada yang memiliki
dua sayap, tiga, empat, atau lebih. Sedangkan akal manusia hanya mampu
menggambarkan mereka dengan dua sayap saja, di kiri dan di kanan.
Bagaimana kalau tiga sayap? Bagaimana kalau empat? Apatah lagi 600
sayap seperti Jibril. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Dari Ibnu Mas’ud radhialahu ‘anhu,

‫س َد قَ ْد َجنَاح ِست ُّ ِمائَ ِة لَه ِجب ِْر ْي َل ﷺ م َح َمد َرأَى‬


َ ‫اْلفق‬

“Muhammad ‫ ﷺ‬melihat Jibril (dalam wujud aslinya pen.). Ia memiliki 600


sayap yang menutupi langit.” (HR. An-Nasa-i).

Ibunda Aisyah radhiallahu ‘anha pernah bertanya kepada kekasihnya,


Rasulullah ‫ ﷺ‬tentang dua ayat di dalam Alquran. Yakni ayat dalam surat:
ِ ‫ْالم ِب‬
ِ ‫ين ِب ْاْلف‬
‫ق َرآه َولَقَ ْد‬

“Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.” (QS.
At-Takwir: 23).

Dan surat:
‫ْال َمأ ْ َوى َجنَة ِع ْن َدهَا ْالم ْنت َ َهى ِسد َْر ِة ِع ْن َد أ ْخ َرى ن َْزلَةً َرآه َولَقَ ْد‬

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang
asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga
tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15).

Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab, “Itulah Jibril yang tidak pernah kulihat ia dalam wujud
aslinya. Kecuali pada dua kesempatan itu saja. Aku melihatnya turun dari
langit, dimana tubuhnya yang besar memenuhi ruang antara langit dan bumi.”
(HR. Muslim, No. 177).

“Rasulullah ‫ ﷺ‬melihat Jibril dengan bentuk aslinya. Dia memiliki enam ratus
sayap. Setiap satu sayapnya dapat menutupi ufuk. Dari sayapnya berjatuhan
mutiara dan yaqut dengan beragam warna.” (HR. Ahmad No. 460).

Penghulu Malaikat dan Penyampai Wahyu


Maha suci Allah yang telah menjadikan pertemuan antara malaikat terbaik
dan manusia terbaik sebagai pembawa syariat-Nya. Adakah kepalsuan yang
datang dari Dia yang Maha Benar, kemudian disampaikan kepada
malaikatnya yang al-amin untuk diwahyukan kepada al-amin dari anak Adam?

Allah Ta’ala mensifati Malaikat Jibril dengan firman-Nya,


‫﴾ذِي َرسول َلقَ ْول إِنَه‬١٩﴿‫طاع ْالعَ ْر ِش ذِي ِع ْن َد ق َوة ك َِريم‬
َ ‫﴾م‬٢٠﴿‫أ َ ِمين ث َ َم َم ِكين‬

“Sesungguhnya Alquran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh)


utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai
kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati disana (di
alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS. at-Takwir: 19-21).

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,


َ ‫﴾ذو‬٥﴿‫فَا ْست ََوى ِم َرة ْالق َوى‬
‫شدِيد َعلَ َمه‬

“Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai
akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.”
(QS. an-Najm: 5-6).

Itulah kemuliaan Alquran. Malaikat yang paling mulia adalah yang paling layak
mengemban amanah wahyu-Nya dan manusia yang paling mulia adalah yang
paling layak menerimanya.

Di dalam Shahih Bukhari juga disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu


‘anhu, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia
memanggil Jibril dan berfirman bahwasannya Allah mencintai fulan maka
cintailah fulan, dan Jibrilpun mencintainya. Kemudia Jibril pun mengumumkan
kepada penghuni langit, bahwasannya Allah mencintai fulan, maka cintailah
ia, dan para penghuni langit pun mencintai fulan. Kemudian dikabulkanlah
permohonannya di dunia.” (HR. Bukhari).

Ketika Jibril menyeru kepada para malaikat untuk mencintai seorang hamba,
maka seluruh malaikat penghuni langit akan tunduk kepadanya. Karena dialah
Jibril sang pemimpin Israfil yang perkasa dan pemimpin Malik Khazin neraka.

Anda mungkin juga menyukai