Nomor : 129/PDM/DIR/RSAL-AZIZ/III/2015
Tentang
PEDOMAN ORGANISASI KOMITE/TIM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AL-AZIZ
JOMBANG TENTANG PEDOMAN ORGANISASI
KOMITE/TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG.
Ditetapkan di : Jombang
Tanggal : 2 Maret 2015
Direktur RS AL-AZIZ Jombang
dr. JULIASTUTI
LAMPIRAN
Keputusan Direktur Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang
Nomor : 129/PDM/DIR/RSAL-AZIZ/III/2015
Tanggal : 2 Maret 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan
pengunjung rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik karena
keperawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit.
Untuk meminimalkan terjadinya infeksi di rumah sakit perlu diterapkan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan, dan pelatihan serta monitoring
dan evaluasi.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (PPIRS) sangat penting
karena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit.
Wabah/ KLB dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya sehingga
kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya
perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat
dikendalikan tetapi dapat juga dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Organisasi Komite PPI dibentuk
berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat
menyelenggarakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara efektif dan efisien.
Efektifitas dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu layanan rumah sakit melalui pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit yang dilaksanakan oleh semua
instalasi/unit di rumah sakit meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko,
clinical governance, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
2. TUJUAN KHUSUS
- Sebagai pedoman bagi direktur rumah sakit dalam membentuk
organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program, wewenang dan
tanggung jawab secara jelas.
- Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara efektif
dan efisien dalam pelaksanaan PPI.
- Menurunkan angka kejadian infeksi rumah sakit secara bermakna.
- Memantau dan mengevaluasi pelaksaana program PPI.
C. SASARAN
Pimpinan, Pengambil Kebijakan di Rumah Sakit, seluruh anggota Komite dan
Tim PPI.
A. VISI
Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang memiliki visi : “Memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik bagi masyarakat”.
B. MISI
Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang memiliki misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat.
2. Menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang nyaman.
3. Melaksanakan pengelolaan rumah sakit sebagai unit sosial yang bermanfaat.
4. Mengembangkan karyawan rumah sakit yang kompeten dan berakhlaq
mulia.
C. MOTTO
“KEPERCAYAAN ANDA ADALAH AMANAH BAGI KAMI”
D. FALSAFAH
Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang memiliki falsafah :
1. Menjadikan Rumah Sakit AL-AZIZ Jombang pilihan utama masyarakat
sekitar.
2. Hak pasien untuk mnendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
3. Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
4. Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam berkarya.
5. Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar
profesi.
6. Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit.
7. Keikhlasan dan niat beribadah dalam melaksanakan tugas.
E. NILAI-NILAI
M = Manusiawi
A = Aman
N = Nyaman
T = Terdepan
A = Amanah
P = Profesional
F. TUJUAN
1. Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi,
memiliki integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya
pendidikan serta terlaksananya peningkatan kesejahteraan yang adil dan
manusiawi.
2. Tersedianya gedung dan tempat pelayanan yang nyaman, menyenangkan,
indah dan atraktif bagi klien maupun karyawan.
3. Tersedianya peralatan medis dan non medis lengkap dan standar.
4. Terwujudnya SDM yang kompeten.
5. Terwujudnya SDM dengan kesejahteraan meningkat yang adil dan
manusiawi.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG
SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN
PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS KEPERAWATAN SUMBER DAYA MANUSIA KEUANGAN SEKRETARIAT
PUSAT STERILISASI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PPI RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG
B. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
KOMITE PPI
TIM PPI
IPCN
A. KOMITE PPI
1. Ketua Komite PPI
Tugas Pokok :
Membantu direktur dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
mendidik, melatih, mengawasi, monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan
program-program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Kriteria Ketua Komite PPI :
a. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
c. Memiliki kemampuan leadership.
Uraian tugas :
a. Berkontribusi dalam mendiagnosis dan terapi infeksi yang benar.
b. Turut menyusun pedoman dan penulisan resep antibiotika dan
surveilans.
c. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi
antibiotika.
d. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans
infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
e. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
g. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.
2. Sekretaris Komite PPI
Kriteria :
a. Perawat senior yang disegani.
b. Mempunyai minat dalam PPI.
c. Memiliki kemampuan leadership.
d. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
Uraian tugas :
a. Menyelenggarakan kegiatan kesekretaritan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi agar proses kegiatan PPI dapat berjalan lancar.
b. Membuat notulen setiap proses kegiatan PPI.
c. Mengurus logistic dan kerumahtanggaan kegiatan PPI.
d. Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan intern organisasi yang
telah dijadwalkan secara tertib dan bertanggungjawab.
e. Melaksanakan tugas lain dari ketua.
3. Anggota Komite PPI
Kriteria :
a. Mempunyai minat dalam PPI.
b. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite PPI :
a. Membuat dan mengevaluasi kebijakan PPL
b. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
c. Membuat SPO PPI
d. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI dan program
pelatihan dan pendidikan PPI.
e. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau
KLB infeksi rumah sakit.
f. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalilan infeksi.
g. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
h. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan.
i. Mengidentikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
dalam PPI.
j. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
k. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
l. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
m. Memberikan usulan kepada direktur untuk pemakaian antibiotika yang
rasional di rumah sakit berdasarkan basil pantauan kuman dan
resistensinya terhadap antibiotik dan menyebarluaskan data resistensi
antibiotika.
n. Menyusun kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
o. Turut menyusun kebijakan Clinical Governance dan Patient safety.
p. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit.
q. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
r. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena
potensial menyebarkan infeksi.
s. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang
dari standar prosedur/ monitoring surveilans.
t. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di rumah sakit.
A. SARANA KESEKRETARITAN
1. Ruangan Sekretariat dan tenaga sekretaris yang full time.
2. Komputer, printer dan Internet (SIRS)
3. Telepon dan Faksimile.
4. Alat tubs kantor.
B. DUKUNGAN MANAJEMEN
Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa
1. Penerbitan surat keputusan untuk komite dan tim PPIRS.
2. Anggaran atau dana untuk kegiatan.
- Pendidikan dan pelatihan (diklat).
- Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.
- Untuk pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan rapat
rutin.
- Insentif/ tunjangan/ reward untuk komite PPIRS.
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Komite RADIO
Medis LOGI
KOMITE
PPI FARMA
Kamar
Jenazah SI
Jenis Rapat :
1. Rapat Rutin Bulanan antara IPCN dan IPCLN, rapat yang diselenggarakan 1
(satu) bulan sekali pada minggu ke II setiap bulan. Rapat membahas mengenai
laporan infeksi bulanan, evaluasi kerja IPCLN pada bulan berjalan, penyiapan
laporan bulanan, pembahasan masalah PPI di unit kerja terutama keperawatan,,
rencana kerja serta sosialiasi kebijakan terbaru yang berhubungan dengan PPI di
rumah sakit.
2. Rapat rutin Komite PPI, rapat yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali dengan
unit terkait yaitu perwakilan masing-masing Kelompok Staf Medis, Gizi, CSSD,
Farmasi, K3, Sanitasi, Pemeliharaan Sarana, Pemusaraan Jenazah. Rapat
membahas tentang sosialisasi peraturan atau kebijakan PPI terbaru, anggaran
tahun depan, kasus-kasus pasien infeksi, penentuan ruang isolasi/ kohort,
perlindungan kesehatan karyawan, program PPI terbaru.
3. Rapat Koordinasi, rapat yang diselenggarakan dengan unit kerja lain dan Direksi
untuk pelaksanaan koordinasi kegiatan yang berhubungan dengan PPI serta
laporan kegiatan PPI. Rapat Koordinasi diselenggarakan setiap 3 bulan sekali
4. Rapat Insidentil, rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat
diselenggarakan baik secara internal unit SDM maupun mengundang unit lain
sesuai dengan kebutuhan.
BAB XII
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. MONITORING
1. Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN.
2. Dilakukan setiap hari dalam hal pengumpulan data untuk surveilans
mempergunakan check list atau input data tindakan dalam komputer.
3. Ada formulir bantu surveilans.
B. EVALUASI
1. Dilakukan oleh Tim PPIRS dengan frekuensi minimal setiap bulan.
2. Evaluasi oleh Komite PPI minimal setiap 3 bulan.
C. LAPORAN
1. Membuat laporan tertulis kepada Direktur setiap bulan.
2. Membuat laporan rutin : harian, mingguan, bulanan, 3 bulan, 6 bulan, 1
tahun, insidentil ataupun KLB.