Anda di halaman 1dari 24

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Terapi Infra Merah adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu

Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang

elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah

panjang gelombang 770nm-106nm, berada di antara spektrum gelombang

cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan tujuan

untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan

daya penetrasi 0,8-1 mm.

Menurut Arif Soemarjono,2015, Terapi Infra Merah akan memberikan

pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga

menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan.

Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial

di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam

menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan

ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan

meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan

oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktifitas

enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan

membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada

akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan.

5
6

Terapi pemanasan dengan infra merah ini juga dapat memberikan perasaan

nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan

otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya

regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan

kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama

sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.

Pada penelitian- penelitian sebelumnya telah dibuat alat terapi infra

merah oleh saudara pongky septyandi,2013. Dimana pada penelitian

tersebut penulis menggunakan lampu infra merah dengan daya sebesar 150

Watt. Pada penelitian tersebut masih terdapat kekurangan diantaranya

belum terdapat pemilihan lamanya waktu terapi serta indikator alarm

(buzzer) apabila waktu terapi selesai.

Pada penelitian yang dilakukan oleh saudara Febriana

Bagyohayu,2014. Dimana pada penelitian tersebut penulis membuat terapi

infra merah dengan menggunakan microcontroller AT89S51 serta

menggunakan infra merah model stand berdiri . Pada penelitian tersebut

masih terdapat kekurangan diantaranya belum adanya tombol emergency

stop sebagai tombol darurat untuk pasien.

2.2 Infra Merah

2.2.1 Prinsip Dasar Infra Merah

Infra merah adalah cahaya alami yang dihasilkan oleh matahari.

Sebagai bagian dari spektrum cahaya matahari yang tak terlihat,

cahaya infra merah jauh adalah suatu bentuk energi panas.


7

Karakteristik dari sinar infra merah adalah :

1. Tidak dapat dilihat oleh manusia.

2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.

3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.

4. Panjang gelombang pada infra merah memiliki hubungan yang

berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu

mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami

penurunan.

Jenis-jenis infra merah berdasarkan panjang gelombang :

a. Infra merah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 μm.

b. Infra merah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10

μm.

c. Infra merah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 μm.

Sinar infra merah bila dilihat dari susunan spektrum sinar

(hertzian, infra merah, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu,

ultra ungu/violet pigment, j.cosmic), terletak diantara sinar merah

hertzian. Dengan demikian definisi sinar infra merah adalah pancaran

gelombang eletromagnetik dengan panjang gelombang 7.700-4 juta A.

Sinar infra merah, selain berasal dari matahari, dapat pula

diperoleh secara buatan dari :

a. Bantalan listrik
8

Bantalan listrik lampu non inminous infra merah, lampu pijar akan

mengeluarkan sinar-sinar infra merah gelombang panjang, pendek

dan sinar visible.

b. Carbon pendek

Carbon pendek akan mengeluarkan sinar infra merah yang disertai

sinar visible dan juga sinar ultra violet. Penggolongan dari

spektrum sinar di tunjukan pada Gambar 2.1 .

Gambar 2.1 Penggolongan Spektrum Sinar(Kurniawan,2013)

Klasifikasi sinar infra merah :

1. Berdasarkan panjang gelombang

a. Gelombang panjang (non penetrating)

Panjang gelombang diatas 12.000 A sampai dengan 150.000

A.Daya penetrasi sinar ini hanya sampai pada lapisan

superficial epidermis,yaitu sekitar 0,5mm.

b. Gelombang pendek (penetrating)

Panjang gelombang antara 7.700-12.000 A.Daya penetrasi

lebih dalam dari yang gelombang panjang, yaitu sampai

jaringan sub cutan kira-kira dapat mempengaruhi secara


9

langsung terhadap pembuluh darah kapiler,pembuluh limphe,

ujung-ujung saraf dan jaringan lain dibawah kulit.

2. Berdasarkan tipe

a. Tipe A : Panjang gelombang 780-1500, penetrasi dalam.

b. Tipe B : Panjang gelombang 1.500-3.000, penetrasi dangkal.

c. Tipe C: Panjang gelombang 3.000-10.000, penetrasi

dangkal.

Gelombang Elektromagnetik ditunjukan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Gelombang Elektromagnetik(Kurniawan,2013)

Pengaruh fisiologis sinar infra merah apabila diabsorbsi oleh

kulit, maka panas akan timbul pada tempat dimana sinar tadi
10

diabsorbsi. Infra merah yang bergelombang pendek (7.700 A - 12.000

A) penetrasinya sampai pada lapisan dermis atau sampai ke lapisan di

bawah kulit (Kurniawan’s blog, 2013).

2.3 Prinsip Dasar Terapi Infra Merah

Di dalam permasalahan terapi, terapi infra merah ini berarti tindakan

remediasi/perbaikan masalah kesehatan, setelah dilakukan diagnosis. Terapi

Infra merah adalah jenis terapi rendah energi yang menggunakan cahaya

dalam spektrum infra merah jauh untuk pengobatan masalah

kesehatan.Cahaya infra merah berbeda dengan sinar ultraviolet yang

menyebabkan kulit terbakar dan kerusakan pada kulit pasien. Inframerah

tiidak menyebabkan kulit terbakar atau kerusakan kulit, sehingga

merupakan alat untuk mengatasi nyeri yang efektif seperti, nyeri artritis,

fenomena Raynaud dan tendinitis atau radang tendon.

Penggunaan terapi inframerah ini diyakini akan meningkatkan

temperatur kulit, memperbaiki aliran darah dan meningkatkan suhu inti

tubuh. Suhu darah yang meningkat akan merangsang neuron-neuron hangat

dari pusat pengatur panas di hipotalamus dan menghambat neuron dingin.

Selain itu, neuron yang hangat ini akan diproyeksikan ke neuron pusat

simpatis/parasimpatis di hipotalamus, yang mempengaruhi sistem syaraf

otonom.
11

Penggunaan terapi panas dan terapi pemanasan dapat menghambat

syaraf simpatik tubuh, yang membuat syaraf parasimpatis (sistem

beristirahat dan sistem mencerna) menjadi dominan. Terapi inframerah

memanfaatkan sifat panas alami dari sinar matahari. Terapi panas

inframerah dapat digunakan dengan aman oleh mereka yang menderita rasa

sakit, cedera dan kekakuan otot pada segala usia.

Meskipun panjang gelombangnya terlalu panjang untuk dilihat dengan

mata telanjang tetapi kita dapat merasakan energinya sebagai panas yang

lembut dan panas yang memancar, yang dapat menembus sampai 3,5 inci di

bawah kulit. Jadi Terapi infra merah juga merupakan semacam terapi

cahaya dan terapi panas yang bekerja meningkatkan kesehatan.

Melalui beberapa mekanisme di atas, terapi infra merah menyediakan

perawatan pada tubuh anda sepanjang hari sesuai keinginan. Dengan dosis

rendah energinya tidak ada resiko pembakaran pada sel tubuh. Terapi ini

terbukti memiliki efek yang baik dalam mengobati beberapa gejala berikut:

1. Pegal pada otot

2. Nyeri otot dan kejang

3. Kekakuan bahu atau sendi

Pada penggunaan lampu non luminous jarak lampu antara 45 - 60 cm,

sinar diusahakan tegak lurus dengan daerah yang diobati serta waktu antara

10-30 menit. Menurut Michlovits semua pemanasan super fisial

membutuhkan waktu antara 15 - 30 menit, sedangkan menurut Tharimsyam


12

menyatakan hal yang sama untuk lampu infra merah dengan jarak

penyinaran 45 - 60 cm (Juan Suseno Haryanto,2012).

Sinar infra merah merupakan gelombang elektromagnet dengan

panjang gelombang 7.700 – 4.000.000 Angstrom. Panjang gelombang yang

pendek yaitu 7.700 – 150.000 Angstrom dapat dipakai untuk pengobatan.

Sinar Infra merah memiliki sifat yang tidak nampak, Panjang gelombang

lebih panjang daripada sinar merah dan mempunyai tenaga panas besar.

Kegunaan Infra merah dalam kesehatan :

1. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena

inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air.

Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk molekul

tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.

2. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh

inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh

kapiler membesar, dan meningkatkan suhu kulit, memperbaiki sirkulasi

darah dan mengurangi tekanan jantung.

3. Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh

meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme.

Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.

Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat

membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik

karena asam urat yang tinggi. Infra merah jarak jauh banyak digunakan pada
13

alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang berupa pancaran sinar inframerah

dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan

organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis

kondisi pasien sehingga dapat membuat keputusan tindakan yang sesuai

dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas dalam intensitas

tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit

seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini

adalah adanya gelang kesehatan.

Terapi Infra merah merupakan salah satu jenis terapi yang aman

dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi(Soemarjono,2015).

Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi

ini dan sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di bawah ini

memberitahu terlebih dahulu kepada dokter atau fisioterapis sebelum

mendapatkan terapi ini. Kontra indikasi absolut ( yang mutlak tidak boleh )

meliputi :

1. Kelainan perdarahan.

2. Kelainan pembuluh darah vena atau peradangan pembuluh darah,

seperti thrombophlebitis.

3. Gangguan sensoris berupa rasa raba maupun terhadap suhu.

4. Gangguan mental.

5. Tumor ganas atau kanker.

6. Penggunaan Infra Merah pada mata.


14

Kontra indikasi relatif ( boleh diberikan tetapi dengan pengawasan ketat dari

dokter ataupun terapis yang memberikan ) meliputi :

1. Trauma atau peradangan akut.

2. Kehamilan

3. Gangguan sirkulasi darah.

4. Gangguan regulasi suhu tubuh.

5. Bengkak atau edema.

6. Kelainan jantung.

7. Adanya metal di dalam tubuh.

8. Luka terbuka

9. Pada kulit yang sudah diolesi obat-obat topikal atau obat gosok.

10. Kerusakan saraf.

Secara umum terapi Infra merah sangat jarang menimbulkan efek

samping, bila terjadi efek samping pun bersifat reversibel atau dapat

kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari.

Efek samping yang dapat terjadi :

1. Luka bakar derajat ringan.

2. Bertambahnya peradangan.

3. Nyeri yang bertambah.

4. Alergi kulit, terutama pada penderita yang mempunyai riwayat alergi

terhadap suhu panas.

5. Perdarahan yang bertambah pada luka terbuka.


15

6. Pingsan.

2.4 Lampu Philips Infraphil PAR 38E 150 Watt

Lampu Philips Infraphil PAR 38E 150 Watt adalah lampu produksi

Phillips yang digunakan untuk kesehatan atau alat terapi. Lampu ini

menghasilkan sinar infra merah yang dapat menembus lapisan kulit atas dan

dapat memberi pemanasan pada otot, tulang atau persendian sehingga

sangat cocok digunakan sebagai alat terapi.

Kehangatan dari sinar infra merah yang dihasilkan akan memberikan

rasa nyaman pada organ yang mengalami gangguan. Dengan terapi

pemanasan dari sinar infra merah yang dihasilkan oleh lampu Philips

Infraphil PAR 38E selama beberapa menit sehari maka gangguan tersebut

akan hilang dan anda akan merasa sehat seperti sedia kala. Penyinaran

dengan lampu Philips Infraphil PAR 38E ini bertujuan agar aliran darah

dapat kembali lancar serta menghangatkan otot yang kaku menjadi kendur

dan rileks demikian juga dengan persendian.

Kehangatan yang dihasilkan akan mengurangi rasa nyeri sekaligus

memberi kesegaran. Desain dari lampu Philips Infraphil PAR 38E sangat

user friendly dan dapat diarahkan ke tempat-tempat yang membutuhkan

terapi, seperti pundak, paha, betis, pinggang, lutut dan persendian lainnya
16

karena Lampu Phillips Infraphil PAR 38E memiliki poros yang dapat

diputar ke segala arah. Lampu Philips Infraphil PAR 38E ini dilengkapi

dengan extra focus sehingga pemanasan tidak menyebar tetapi akan menuju

tempat sasaran, sehingga akan memberikan hasil yang maksimal.( Hilma,

2013)

Spesifikasi teknis[8]:

1. Daya : 150 W

2. Tegangan : 220/230

3. Frekuensi : 50 Hz

4. Life time lampu : 750 sessions of 10 minutes /hour(s)

5. Cord length: 1.8 m

6. Insulation: Class II (double isolation)

7. Tipe lampu : PAR 38E, 150 W + prismatic rings for more focus

Contoh gambar dari bentuk fisik lampu Infra Merah ditunjukan pada

Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Lampu Infra Merah(Risto,2012)


17

2.5 Liquid Crystal Display(LCD)

Adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan untuk

menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang

diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya).

Modul LCD Character dapat dengan mudah dihubungkan dengan

microcontroller seperti ATMega8. LCD yang akan digunakan ini

mempunyai lebar tampilan 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD

karakter 2x16, dengan 16 pin konektor. LCD karakter 2x16 ditunjukan pada

gambar di bawah ini :

Gambar 2.4 LCD karakter 2 x 16(Hardianto,2015)

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk

memberitahu LCD sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan

data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low(0) dan

diatur pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang

lain telah siap, mengatur EN dengan logika (1) dan tunggu untuk sejumlah

waktu tertentu (sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan berikutnya

mengatur EN ke logika low(0) lagi.


18

Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low(0), data

akan dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus ( seperti clear

screen, posisi kursor dll ). Ketika RS berlogika high(1), data yang dikirim

adalah data teks yang akan ditampilkan pada tampilan LCD. Sebagai

contoh, untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus

diatur pada logika high(1).

Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low

(0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika

RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori

dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low

”0”. Fungsi dari pin yang terdapat pada LCD ditunjukan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 pin dan fungsi LCD

PIN NAMA FUNGSI

1 Vss Ground Voltage

2 Vcc +5V

3 VEE Contrast Voltage

4 RS Register Select

0 = Instruction Register

1 = Data Register

5 R/W Read / Write

0 = write mode

1 = read mode

6 E Enable

0 = start to lacht data to LCD character


19

1 = disable

7 DB0 LSB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

Tabel 2.1 Tabel dan Fungsi LCD (Lanjutan)


PIN NAMA FUNGSI

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL Back Plane Light

16 GND Ground Voltage

2.6 IC Microcontroller ATMega8

ATMega8 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan

PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut

dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai

periperial lainnya. Skematik IC ATMega8 ditunjukan pada Gambar 2.5 .


20

Gambar 2.5 Skematik IC ATMega8(Susanto, Aris. 2015)

AVR ATMega8 adalah microcontroller CMOS 8-bit berarsitektur

AVR RISC yang memiliki 8K byte In-System Programmable Flash.

Microcontroller dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi

intruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika

dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada

besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L,

microcontroller ini dapat bekerja dengan tegangan antara 4,5 – 5,5 V.

(Susanto, Aris. 2015)

Konfigurasi pin ATMega8 ditunjukan pada Gambar 2.6.


21

Gambar 2.6 Konfigurasi Atmega8(Susanto, Aris. 2015)

Berikut ini adalah susunan pin/kaki dari ATmega8 :

1. VCC adalah merupakan pin masukan positif catu daya.

2. GND sebagai pin Ground.

3. PORT B (B.0-B.5) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu

Timer/Counter, dan SPI.

4. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset microcontroller.

5. XTAL1 dan XTAL2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu

microcontroller membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat

mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi kristalnya,

semakin cepat kerja microcontroller tersebut.

6. AVCC sebagai pin suplai tegangan untuk ADC.

7. AREF sebagi pin masukan tegangan referensi untuk ADC.


22

Berikut ini adalah fungsi umum dan khusus dari masing-masing port
yang terdapat pada ATMega 8:

2.6.1. PORTB

PORTB merupakan jalur data 8bit yang dapat difungsikan

sebagai input/output. Selain itu PORTBjuga dapat memiliki fungsi

alternatif seperti yang tertera pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Konfigurasi pin PORT B

PORT
ALTERNATIVE FUNCTION
PIN

XTAL2 (Chip Clock Oscillator Pin 2)


PB7
TOSC1 (Timer Oscillator Pin 2)
K XTAL2 (Chip Clock Oscillator Pin 1 or External Clock Input)
PB6
e TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)

PB5 SCK (SPI Bus Master Clock Input)


K
PB4 MISO (SPI Bus Master Input / Slave Output)
e
PORT
KPIN ALTERNATIVE FUNCTION

e MOSI (SPI Bus Master Output / Slave Input)


PB3
OC2 (Timer / Counter 2 Output Compare Match Output)
t
���
𝑆𝑆 (SPI Bus Mater Slave Select)
e PB2
OC1B (Timer / Counter 1 Output Compare Match B Output)
r PB1 OC1A (Timer / Counter 1 Output Compare Match A Output)

a PB0 ICP (Timer / Counter 1 Input Capture Pin)

ngan :

1. ICP1(PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture

pin.
23

2. OC1A(PB1), OC1B(PB2) dan OC2(PB3) dapat difungsikan

sebagai keluaran PWM (pulse width modulation).

3. MOSI(PB3), MISO(PB4), SCK(PB5), SS(PB2)merupakan

jalur komunikasi SPI. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai

jalur pemograman serial(ISP).

4. TOSC1(PB6) dan TOSC2(PB7) dapat difungsikan sebagai

sumber clock external untuk timer.

5. XTAL1(PB6) dan XTAL2(PB7) merupakan sumber clock

utama microcontroller. Perlu diketahui, jika kita menggunakan

clock internal(tanpa crystal) maka PB6 dan PB7 dapat

difungsikan sebagai input/output digital biasa. Namun jika kita

menggunakan clock dari crystal external maka PB6 dan PB7

tidak dapat kita gunakan sebagai input/output.

2.6.2. PORT C

PORTC merupakan jalur data 7bit yang dapat difungsikan

sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain

ditunjukan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Konfigurasi pin PORT C

PORT PIN ALTERNATIVE FUNCTION

PC6 ��������� (Reset Pin)


𝑅𝐸𝑆𝐸𝑇

ADC5 (ADC Input Channel 5)


PC5
SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)
24

ADC4 (ADC Input Channel 4)


PC4
SCL (Two-wire Serial Bus Data Input / Output Line)

PC3 ADC3 (ADC Input Channel 3)

PC2 ADC2 (ADC Input Channel 2)

PC1 ADC1 (ADC Input Channel 1)

PC0 ADC0 (ADC Input Channel 0)

Keterangan :

1. ADC 6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi

sebesar 10bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input

yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

2. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat

pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan

sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe

I2C seperti sensor kompas,accelerometernunchuck, dan lain –

lain.

3. RESET merupakan salah satu pin penting di microcontroller,

RESET dapat digunakan untuk restart program. Pada

ATMega8 pin reset digabungkan dengan salah satu pin IO

(PC6). Secara default PC6 ini di disable dan diganti

menjadi tersebut untuk menjadikan PC6 sebagai pin

input/output. Dapat melakukan konfigurasi di fuse bit untuk

melakukan pengaturannya, namun di sarankan untuk tidak

merubahnya karena jika pin reset di disable maka tidak dapat


25

melakukan pemograman melalui jalur ISP pin reset namun

dapat mendisable fungsi pin reset.

2.6.3. Port D

PORTD merupakan jalur data 8bit yang masing-masing pin-

nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti

PORTB dan PORTC, PORTD juga memiliki fungsi alternatif

seperti terlihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Tabel Konfigurasi pin PORT D

PORT
ALTERNATIVE FUNCTION
PIN

PD7 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)

PD6 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)

PD5 T1 (Timer / Counter 1 External Counter Input)

Tabel 2.4 Tabel Konfigurasi pin PORT D (Lanjutan)


PORT
ALTERNATIVE FUNCTION
PIN

XCK (USART External Clock Input / Output)


PD4
T0 (Timer / Counter 0 External Counter Input)

PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input)

PD1 TXD (USART Output Pin)

PD0 RXD (USART Input Pin)

Keterangan :
26

1. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi

serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk

mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu

sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

2. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi

khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya

digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat

program berjalan kemudian terjadi interupsi

hardware/software maka program utama akan berhenti dan

akan menjalankan program interupsi.

3. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk

USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari

CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

4. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk

timer 1 dan timer 0.

5. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk

analog comparator.

2.7 Buzzer
Rangkaian Buzzer atau yang biasa disebut sebagai rangkaian alarm

pengingat pesan dan tanda pastinya sudah sering ditemukan di beberapa

perangkat elektronik di pasar(Harja, Indra 2012).

Skematik dari gambar buzzer di dibawah tunjukan pada Gambar 2.7.


27

Gambar 2.7 Skematik Buzzer(Harja, Indra 2012)

Pada era teknologi modern ini, pastinya alarm sudah tersedia di

beberapa perangkat elektronik seperti ponsel dan juga jam memiliki alarm

sebagai tanda peringatan. Rangkaian alarm atau tanda pengingat ini sudah

menjadi salah satu penunjang penting dan tidak dapat dipisahkan di

beberapa perangkat elektronik tersebut.

2.8 Hourmeter

Perawatan adalah hal yang sangat penting bagi suatu alat dengan

tujuan utama untuk membuat alat tersebut memiliki availability atau

ketersediaan yang tinggi untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam proses

produksi. Tugas perawatan ini diemban oleh bagian maintenance, selain itu

bagian maintenance juga menjalankan operasional workshop/bengkel kerja

untuk melaksanakan fabrikasi. Secara umum perawatan terbagi menjadi

schedule/prediktive maintenance, preventive maintenance dan breakdown

maintenance. Scheduled/Predictive Maintenance. Predictive maintenance

merupakan kegiatan atau tindakan perawatan terhadap suatu unit dengan

mengamati gejala-gejala yang terukur sehingga dapat menghindarkan unit

tersebut rusak pada saat beroperasi atau perawatan yang dilakukan di masa
28

mendatang yang telah direncanakan terlebih dahulu. Ada beberapa alat yang

digunakan untuk melakukan perawatan prediktif, salah satunya dengan

menggunakan hourmeter. Hourmeter ditunjukan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Hourmeter(Bayu,2010)

Hourmeter adalah piranti untuk mengukur seberapa lama unit tersebut

bekerja atau jumlah jam operasi. Data hourmeter menjadi acuan terhadap

analisis penggantian komponen-komponen kritis yang mengalami beban

keausan(Bayu,2010).

Anda mungkin juga menyukai