Anda di halaman 1dari 9

SUMBER BELAJAR

A. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar
sebagai berikut:

1. Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan,
alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
memungkinkan terjadinya belajar.
2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
3. Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah segala
macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
4. Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan
bahwa sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mecapai tujuan belajar.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik


kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar. [1]

B. Macam-macam Sumber Belajar


Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah
semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi
fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan lingkungan/latar.
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber
belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang memang
sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul,
program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar
yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu
sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun
dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya:
pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk,
museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang
lain.[2]
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1. Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2. Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga,
tokoh karier dan sebagainya;
3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran,
relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan
tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
5. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,
sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
6. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum,
kantor dan sebagainya.[3]

Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:


1. Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
2. Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
3. Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar
individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4. Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan
permainan.
5. Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal.[4]

C. Manfaat Sumber Belajar


Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara
langsung dan konkret
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro
maupun makro
6. Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya
secara tepat
7. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.[5]

Sumber belajar memiliki fungsi :


1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
a. mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik;
dan
b. mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina
dan mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a. mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
b. memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a. perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
b. pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a. meningkatkan kemampuan sumber belajar;
b. penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a. mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya kongkrit;
b. memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang
mampu menembus batas geografis. [6]

D. Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar (Perpustakaan dan Internet)


1. Kelebihan Perpustakaan
a. Sebagai tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah dan lengkap
b. Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar
c. Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama, karena buku dapat dipinjam
d. Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para ilmuwan, sehingga tingkat
kebenarannya tinggi
e. Buku sebagai media belajar yang berupa kertas, mempunyai keuntungan yaitu praktis dan
mudah dibawa
f. Pemandu perpustakaan membantu kita dalam pencarian buku referensi, sehingga lebih
efisien
2. Kekurangan Perpustakaan
a. Terbatasnya jam operasional perpustakaan
b. Kurang perawatan terhadap buku-buku, sehingga buku mudah rusak karena sering dipinjam
c. Penataan buku-buku yang kurang teratur sehingga memerlukan waktu yang lama untuk
mencari
d. Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku dikembalikan oleh peminjam
sebelumnya
e. Sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan penggunanya
3. Kelebihan Internet
a. Sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia, cepat dan efisien
b. Dapat melayani akses pertukaran data dengan cepat antar pangguna
c. Informasi dalam internet up to date
d. Hasil pencarian langsung terfokus pada sub pokok yang akan dipelajari/dicari
e. Dapat diakses dibanyak tempat karena banyaknya tempat-tempat penyedia layanan internet.
4. Kekurangan Internet
a. Sumber informasi yang relatif mahal
b. Tingkat kebenaran relatif rendah karena sebagian besar adalah menurut pendapat pribadi/
artikel pribadi dan belum teruji
c. Rawan terjadi penyalahgunaan (Cyber Crime) dari orang-orang yang tidak bertanggung
jawab sehingga dapat merusak moral manusia
d. Di butuhkan keterampilan khusus untuk bisa menggunakan internet, karena tidak setiap
orang dapat menggunakan internet. [7]

E. Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran PAI


Pembelajaran agama merupakan suatu masalah yang kompleks karena setiap siswa
memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama disebabkan oleh efisiensi
penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang siswa yang normal akan dapat
memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh
inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Proses pembelajaran agama yang menggunakan media, diharapkan siswa yang belajar
tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya,
tetapi bagaimana siswa secara aktif ada upaya untuk berbuat. Pada mulanya media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu
sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah
konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh
teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada penggunaan
pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran disebut juga dengan sumber belajar,
baik berupa cetak, non cetak atau elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar
mempermudah proses penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan
dalam suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.
Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila
ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar.
Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan
harapan siswa dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran
PAI.[8]

----------------------------------------------------------------------------

sumber belajar
23 Apr

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Dalam


melaksanakan program pendidikan diperlukan peran guru dalam proses pembelajaran
agar tercapai tujuan pendidika Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita
sehari-hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar
seperti: belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika.Masih
banyak lagi penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih
umum dan tak mudah diamati, seperti, belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu,
belajar berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.

Bila kita ingin lebih mengkaji lebih mendalam mengenai pendidikan dan belajar, hal yang
perlu untuk tidak dilupakan adalah mengenai sumber belajar, semua kegiatan dalam belajar
maupun dalam dunia pendidikan perlu adanya sumber belajar untuk mewujudkan tujuan
pendidikan. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji dan memahami apa sebenarnya sumber
belajar dalam dunia pendidikan itu. Dalam makalah ini penulis ingin menguraikan tentang
pengertian sumber belajar, Jenis- jenis sumber belajar dalam pendiidikan, Fungsi sumber
belajar, Kriteria memilih sumber belajar, Bagaimana memanfatkan lingkungan sebagai
sumber belajar, Prosedur merancang sumber belajar dan Bagaimana mengoptimalkan sumber
belajar.

1. B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah selain sebagai tugas kelompok mata
kuliah Kapita Selekta Pendidikan, juga untuk mengetahui tentang:

1. Pengertian Sumber Belajar


2. Jenis – Jenis Sumber Belajar dalam Pendidikan
3. Fungsi Sumber Belajar dalam Pendidikan
4. Kriteria memilih sumber belajar
5. Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar
6. Prosedur Merancang Sumber Belajar
7. Pengoptimalan Sumber Belajar

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Pengertian Sumber Belajar

Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ‘ segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.’ Pendapat lain
dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu
‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas
dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya
diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran
dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah
satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Sumber belajar (learning resources) adalah
semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi
tertentu.

1. B. Jenis – Jenis Sumber Belajar

Dari pengertian sumber belajar melahirkan beberapa pembagian jenis sumber belajar. Ada
yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu

1. sumber berupa pesan.


2. manusia,
3. Peralatan
4. teknik/metode
5. lingkungan/setting.

Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:

1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar
yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya
dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk

1. pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
2. orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan
lembaga, tokoh karier dan sebagainya
3. bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4. alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera,
papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
5. pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi,
permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya
6. lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko,
museum, kantor dan sebagainya.

Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial.
Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran.
Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya
pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil
pembelajaran.

1.
2. C. Fungsi Sumber Belajar Dalam Pendidikan

Sumber belajar memiliki fungsi :


1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar
dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
(a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)
perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan
sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara
pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
(b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.

Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber
belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.

1. D. Ktiteria Memilih Sumber Belajar

Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:


(1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal
(2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka
(3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
(4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan
(5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

E.Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai
yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber Belajar terdiri dari

A. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan
sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam
dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam
memlihara dan melestarikan alam.

Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa
peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan
sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang
disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan
alam terbuka.

Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan
ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam
kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu
dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutny

B. lingkungan fisik (alam)

Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti
sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan
fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh
karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai
dengan kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan
dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.Dengan mempelajari
lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi
dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan
kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi
untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.

1. F. Prosedur Merancang sumber Belajar

1. G. Pengoptimalan Sumber Belajar

Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya
yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan
membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi.
Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar
yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan
bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan,
kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan
kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan
didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.

Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus
pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah
pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar
siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang
cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-
lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar yang sangat
berharga.

Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu mulai dikembangkan bentuk pembelajaran dengan


menggunakan internet, sehingga siswa “dipaksa” untuk menyewa internet –yang memang
ukuran Indonesia pada umumnya-, masih dianggap relatif mahal. Kenapa tidak disediakan
dan dikelola saja oleh masing-masing sekolah? Mungkin dengan cara difasilitasi oleh sekolah
hasilnya akan jauh lebih efektif dan efisien, dibandingkan harus melalui rental ke WarNet.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau mencapai kompetensi tertentu.

Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:

 Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar
yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
 Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya
dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

B. Saran

Adapun saran dari penulis makalah ini adalah yaitu gunakanlah makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan jadikanlah makalah ini sebagai bahan referensi untuk makalah yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Aonim a. 2009. Sumber Belajar dalam mengefektifkan pembelajaran Siswa ( Online ) http://
Ramlannaria’s Blog. Com,diakses 10 April 2010

Adaptasi dari : Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.

Kurniawan As’ri. 2010. Mengenal Sumber Belajar ( Online ) http : // Pena Kurniawan As’ari.
Com, diakses 10 April 2010

Aristo Rahadi. 2008. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar . Jakarta. Refika Utama

Anda mungkin juga menyukai