Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu Pembantu Dosen

Pembelajaran makalah Oki Rasdana, S.Pd

MAKALAH
LARUTAN PENYANGGAH

DISUSUN

OLEH

NAMA : BELLA OKTARI

NIM : 1305113162

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas dari bidang studi karya ilmiah remaja yang
berjudul “Larutan Penyangga”
Makalah ini berisi tentang defenisi larutan penyangga, komponen larutan penyangga
dan bagaimana cara larutan penyangga bekerja.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
larutan penyangga.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Pekanbaru, 29 November 2013

Penulis

BELLA OKTARI

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... 1

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4

2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur ........................................... 4


2.2 Sifat-Sifat Periodik Unsur ........................................................................... 5

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 7

3.1 Simpulan...................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas
untuk setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya
membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Adapun
pengelompokan sistem periodik menurut beberapa ahli antara lain :
1. J. Newlands adalah ilmuwan dari Inggris ia merupakan orang pertama
yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatif.
2. Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman
mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
3. Pada tahun 1862, ahli geologi Prancis, Alexander Beguyer de
Chancourtois, mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan
berat atom.

Dari ketiga teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem periodik dapat
dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatif, kemiripan sifat-sifatnya dan
berat atom.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang
sejarah sistem periodik, pengelompokan unsur-unsur dan sifat dari periodik unsur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah perkembangan sistem periodik unsur?
2. Apa saja sifat-sifat dari periodik unsur

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan sistem periodik
2. Untuk mengetahui apa saja sifat dari periodik unsur

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur dan penyusunan Sistem Periodik


Unsur telah mengalami banyak penyempurnaan oleh beberapa ahli. Adapun
pengelompokan sistem periodik menurut Lavoisier dan J.W. Dobereiner adalah
sebagai berikut :

A. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokkan unsur kimia berdasarkan


sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok yaitu
gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum
karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai
unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor,
oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong
logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam
borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth.
Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas,
platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah
adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan
silikon oksida.
(Raymond chang. 2004. 233)

B. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner

Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok unsur yang memiliki


kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Contoh
kelompok-kelompok triade: Cl, Br dan I, Ca, Sr dan Ba, S, Se dan Te.
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian
dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok
triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang
sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan
massa atom rata-rata di massa atom unsure pertama dan ketiga.

(Sukri. 1999. 13)

Dari pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa unsur-
unsur kimia dalam sistem periodik dapat dikelompokkan menjadi 10
kelompok yaitu gas, tanah,logam,non logam,Cl,Br dan I,Ca,Sr dan Ba,S,Se
dan Te.

4
2.2 Sifat-Sifat Periodik Unsur

A. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan
ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom
dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan
sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil.
Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu
periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak,
sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan
inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
(Michael Purba.2006.24)

B. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab,
elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas
mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi.
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan
energi ionisasi. Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya
tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil)
Akibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin
besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih
kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron
terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil,
karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah),
sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin
besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian : Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih
besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari
pada golongan VI A.
(Michael Purba. 2006. 25)

C. Elektronegatif
Elektronegatif adalah kemampuan atom untuk menangkap elektron dari atom
lain. Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan elektronegatifnya sebagai berikut.
a. Unsur-unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah elektronegatifnya
akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena gaya tarik inti yang makin lemah,
sehingga sukar menarik elektron dari luar.

5
b. Unsur-unsur dalam satu periode, elektronegatifnya semakin ke kanan akan
semakin besar. Hal ini terjadi karena gaya tarik inti yang makin kuat, sehingga
mudah menarik elektron dari luar.
(Michael purba.2006.26)

Dari ketiga sifat-sifat unsur periodik diatas dapat disimpulkan bahwa setiap
unsur itu memiliki tingkat jari-jari atom,energi ionisasi dan keelektronegatifan
yang berbeda-beda dari suatu golongan dan periode. Jari-jari atom dalam suatu
periode semakin kekanan semakin kecil, dalam suatu golongan semakin keatas
semakin kecil. Energi ionisasi dalam suatu periode semakin kekanan semakin
besar,dalam suatu golongan semakin keatas semakin besar. Keelektronegatifan
dalam suatu periode semakin kekanan semakin besar, dalam suatu golongan
semakin keatas semakin besar.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah perkembangan


sistem periodik unsur dan penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami
banyak penyempurnaan oleh beberapa ahli seperti Lavoisier dan Dobereiner.
Lavoisier mengelompokkan sistem periodik berdasarkan sifat kimianya yaitu gas,
tanah, logam dan non logam. Dobereiner mengelompokkan sistem periodik unsur
berdasarkan kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom, yaitu Cl,
Br dan I, Ca, Sr dan Ba, S, Se dan Te.
Sistem periodik memiliki sifat yaitu jari-jari atom, energi ionisasi dan
keelektronegatifan. Jari-jari atom dalam suatu periode semakin kekanan semakin
kecil, dalam suatu golongan semakin keatas semakin kecil. Energi ionisasi dalam
suatu periode semakin kekanan semakin besar,dalam suatu golongan semakin
keatas semakin besar. Keelektronegatifan dalam suatu periode semakin kekanan
semakin besar, dalam suatu golongan semakin keatas semakin besar.

3.2 Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap
teman-teman bisa mengerti lagi tentang sistem periodik unsur ini, dan semoga teman-
teman memperoleh manfaat yang ada dalam meteri tersebut. Jika ada terdapat
kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf, terima kasih telah
memperhatikan sekaligus memahami materi kami.

7
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3. Jakarta: Erlangga


Purba, Michael. 2006. Kimia SMA. Jakarta: Erlangga
Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB
http://rahmikimia.wordpress.com/kimia-kelas-x/2-sistem-periodik-unsur/c-sifat-sistem-
periodik/ diakses pada tanggal 30 November 2013 Pukul 14.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai