Abstrak
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas kawasan dan mendukung pengembangan
wilayah, Pemerintah Provinsi Gorontalo mengusulkan 3 alternatif trase jalan yang
menghubungkan Ibukota Provinsi dan Kabupaten. Studi ini bertujuan untuk
menentukan alternatif trase jalan yang terbaik berdasarkan pertimbangan yang
kompleks melibatkan sejumlah kriteria seperti aspek lingkungan, sosial ekonomi dan
teknis. Berdasarkan pedoman study kelayakan jalan Kementerian Pekerjaan Umum
(Pd.T-19-2005-B), Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode yang
direkomendasikan untuk menganalisis aspek yang bersifat multikriteria. Saat ini
tersedia metode Analytic Network Process (ANP) yang merupakan pengembangan
metode AHP. Studi ini menerapkan metode ANP yang merupakan solusi untuk
mengatasi keterbatasan pada metode pendahulunya, yaitu AHP. Berdasarkan hasil
sintesis terhadap kriteria dan alternatif trase menggunakan metode ANP dapat
disimpulkan bahwa alternatif trase C merupakan trase yang memiliki prioritas tertinggi,
diikuti alternatif trase A pada prioritas kedua dan alternatif trase B pada prioritas
terakhir.
Kata kunci: analisis multi kriteria, pemilihan trase jalan, ANP
Abstract
In order to improve the accessibility and to support regional development, the
Government of Gorontalo Province proposes three alternatives of road route that
connect the province capital and the district. The study aims to determine the best
alternative road route that involves multi criteria such as environmental, socio-economic
and technical. According to the feasibility study guidelines published by Ministry of
Public Works (Pd.T-19-2005-B), Analytic Hierarchy Process (AHP) is one of the
recommended methods for a multi criteria analysis. At present, there is available
method of Analytic Network Process (ANP) that developed from AHP. The study
applies the ANP method based on assumption that ANP is a solution to the limitations
of its predecessor, the AHP. The synthesis of criteria and route alternatives using ANP
method shows that the route alternative C is the highest priority, then alternative A at
the second, followed by alternative B as the lowest priority.
Key words: multi criteria analysis, road route selection, ANP
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-1
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
I. PENDAHULUAN
Provinsi Gorontalo sebagai bagaian dari koridor ekonomi Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) memiliki berbagai
keunggulan khususnya di sektor pertanian dan kelautan. Potensi tersebut umumnya
tersebar pada kawasan-kawasan pergunungan yang memiliki aksessibilitas yang
terbatas. Sebagai respon terhadap permasalahan tersebut dan dengan
mempertimbangkan urgensitas sektor transportasi, maka Pemerintah Provinsi
Gorontalo telah mengusulkan beberapa trase jalan alternatif yang menghubungkan
antara Kota Gorontalo dengan Ibukota Kabupaten Kwandang. Sasaran yang ingin
dicapai terhadap pembangunan jalan tersebut adalah untuk meningkatkan
perekonomian pada daerah-daerah yang mempunyai pendapatan rendah, sekaligus
membuka daerah – daerah terisolir yang banyak tersebar di Kecamatan Tapa, Telaga
dan Atinggola. Adapun alternatif trase jalan yang akan dianalisis berdasarkan hasil
Focus Group Discussion (FGD) adalah sebagai berikut.
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-2
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
merupakan suatu metode yang tepat berkaitan dengan keputusan kompleks yang
memiliki saling ketergantungan dalam suatu model keputusan. Seiring dengan
pengembangan metode AHP dalam bentuk Analytic Network Process (ANP), maka
penilaian bobot prioritas masing-masing kriteria dan ruas pada penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan ANP.
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-3
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
Klaster Elemen
Alternatif Trase A
Trase B
Trase C
1. Teknik 1.1 Konektivitas dengan Jalan Arteri (KNF)
1.2 Jarak Tempuh (JT)
1.3 Waktu Tempuh (WT)
1.4 Geometrik (GMT)
1.5 Hidrologi/lintasan air (HID)
1.6 Geoteknik (GTK)
2. Sosial 2.1 Kesiapan pembebasan lahan (LHN)
2.2 Gangguan Sosial (GS)
3. Ekonomi 3.1 Biaya Konstruksi (BK)
3.2 Biaya Operasional Kendaran (BOK)
3.3 Nilai Waktu (NW)
4. Tata Ruang dan Lingkungan 4.1 Kawasan Permukiman (PKM)
4.2 Kawasan Perkebunan/Pertanian (PKB)
4.3 Kawasan Hutan Lindung (HL)
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-4
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
Dalam studi ini, ANP dirancang dalam tiga langkah, yaitu: (i) pendefinisian
hubungan dalam jaringan (seperti terlihat dalam Gambar 1); (ii) membuat matriks
perbandingan berpasangan (pairwise comparison) antar kriteria; dan (iii)
mengembangkan algoritma solusi. Algoritma solusi terdiri dari: (a) membuat
unweighted supermatrix dengan cara memasukkan semua bobot-bobot kepentingan
relatif yang dihasilkan dari perbandingan berpasangan (eigen vector) ke dalam sebuah
supermatriks; (b) menyesuaikan nilai-nilai dalam unweighted supermatrix sehingga
tercapai kolom stokastik (weighted supermatrix), dan (c) membuat limiting supermatrix
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-5
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-6
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-7
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
Perbandingan Elemen
Terdapat beberapa variasi perbandingan berpasangan pada elemen struktur ANP
yang bobot prioritasnya juga bervariasi antar masing-masing elemen pada setiap
klaster. Khusus untuk bobot prioritas elemen pada klaster “alternatif” memperlihatkan
adanya perbedaan bobot prioritas yang merupakan cerminan elektabilitas setiap
alternatif trase yang diusulkan di Provinsi Gorontalo. Hasil analisis mengidikasikan
bahwa alternatif Trase A memiliki keunggulan pada 7 elemen yakni; konektifitas, jarak
tempuh, waktu tempuh, hidrologi, biaya konstruksi, biaya operasional kendaraan dan
nilai waktu. Sedangkan alternatif trase B hanya memiliki satu keunggulan yang lebih
dominan yakni pada aspek konektifitas, namun demikian secara rata-rata alternatif
trase B memiliki tingkat keunggulan yang relatif moderat antara trase A dan C.
Selanjutnya untuk alternatif Trase C memiliki keunggulan pada 7 elemen yakni
kawasan permukiman, kawasan perkebunan, hutan lindung, geometrik, geoteknik,
pembebasan lahan dan gangguan sosial.
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-8
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
kawasan pertanian dan perkebunan, hal yang lain yang dominan dipertimbangkan
adalah sejauh mana trase yang diusulkan tidak melintasi kawasan hutan lindung.
Selanjutnya adalah aspek jarak tempuh, biaya konstruksi, BOK, nilai waktu, waktu
tempuh dan kondisi geometrik, serta aspek pembebasan lahan. Sedangkan kriteria
yang lebih bersifat teknis seperti hidrologi (jumlah lintasan sungai) dan geoteknik tidak
menjadi aspek yang dominan dipertimbangkan. Hal ini sangat beralasan karena
permasalahan yang bersifat teknis dapat diselesaikan dengan pendekatan teknologi.
Aspek yang tidak prioritas lainnya adalah konektifitas, hal ini dipengaruhi oleh karena
semua usulan alternatif trase memiliki keterhubungan yang relatif sama terhadap
jaringan jalan arteri.
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-9
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
VI. KESIMPULAN
Dalam pemilihan trase jalan harus didasarkan pada pertimbangan yang kompleks
dan komprehensif dengan mengakomodasi seluruh aspek yang berkaitan dengan
teknis pembangunan jalan maupun aspek nonteknis. Hasil analisis dengan
menggunakan ANP mengindikasikan bahwa elemen yang paling dominan
mempengaruhi pemilihan trase jalan di Provinsi Gorontalo adalah kemampuan
mengakomodasi kebutuhan perjalanan pada kawasan permukiman, kemudian
kemampuan meningkatkan aksessibilitas dan distribusi komoditas unggulan pada
kawasan pertanian dan perkebunan.
Selanjutnya dengan pendekatan ANP maka dapat diputuskan bahwa alternatif
trase yang paling ideal dikembangkan di Provinsi gorontalo adalah alternatif trase C
yang menghubungkan antara Kecamatan Tapa – Kecamatan Telaga – Kecamatan
Telaga Biru – Kecamatan Atinggola sepanjang 54 km.
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-10
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
Trase A Trase B Trase C KNF JT WT GMT HID GTK LHN GS BK BOK NW PKM PKB HL
Trase A 0.000 0.250 0.333 0.400 0.594 0.594 0.200 0.540 0.250 0.131 0.297 0.540 0.594 0.540 0.105 0.193 0.149
Trase B 0.250 0.000 0.667 0.400 0.249 0.249 0.117 0.297 0.250 0.208 0.163 0.163 0.249 0.297 0.258 0.106 0.376
Trase C 0.750 0.750 0.000 0.200 0.157 0.157 0.683 0.163 0.500 0.661 0.540 0.297 0.157 0.163 0.637 0.701 0.474
KNF 0.135 0.135 0.136 0.000 0.180 0.182 0.184 0.143 0.154 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
JT 0.159 0.191 0.242 0.275 0.000 0.344 0.301 0.280 0.276 0.750 0.000 0.540 0.311 0.500 0.667 0.000 0.000
WT 0.273 0.248 0.242 0.319 0.321 0.000 0.276 0.280 0.276 0.000 0.000 0.000 0.196 0.500 0.000 0.000 0.000
GMT 0.229 0.237 0.190 0.181 0.264 0.240 0.000 0.189 0.202 0.250 0.000 0.297 0.493 0.000 0.333 0.000 0.000
HID 0.128 0.102 0.104 0.128 0.130 0.128 0.131 0.000 0.093 0.000 0.000 0.163 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
GTK 0.076 0.086 0.087 0.097 0.106 0.107 0.107 0.108 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
LHN 0.800 0.750 0.667 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
GS 0.200 0.250 0.333 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
BK 0.550 0.550 0.200 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.250 0.333 0.000 0.000 0.000
BOK 0.210 0.210 0.400 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.500 0.000 0.667 0.000 0.000 0.000
NW 0.240 0.240 0.400 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.500 0.750 0.000 0.000 0.000 0.000
PKM 0.163 0.540 0.558 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.750 0.667 0.000 0.000 0.000 0.000 0.800 0.750
PKB 0.109 0.163 0.320 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.250 0.333 0.000 0.000 0.000 0.667 0.000 0.250
HL 0.729 0.297 0.122 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.333 0.200 0.000
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-11
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
Trase A Trase B Trase C KNF JT WT GMT HID GTK LHN GS BK BOK NW PKM PKB HL
Trase A 0.000 0.045 0.060 0.300 0.445 0.445 0.150 0.405 0.188 0.013 0.039 0.291 0.320 0.291 0.024 0.050 0.039
Trase B 0.045 0.000 0.120 0.300 0.187 0.187 0.088 0.223 0.188 0.021 0.021 0.088 0.135 0.160 0.059 0.028 0.098
Trase C 0.135 0.135 0.000 0.150 0.118 0.118 0.513 0.123 0.375 0.067 0.070 0.160 0.085 0.088 0.146 0.183 0.124
KNF 0.017 0.017 0.017 0.000 0.045 0.045 0.046 0.036 0.038 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
JT 0.020 0.024 0.030 0.069 0.000 0.086 0.075 0.070 0.069 0.169 0.000 0.088 0.051 0.082 0.081 0.000 0.000
WT 0.034 0.031 0.030 0.080 0.080 0.000 0.069 0.070 0.069 0.000 0.000 0.000 0.032 0.082 0.000 0.000 0.000
GMT 0.029 0.030 0.024 0.045 0.066 0.060 0.000 0.047 0.051 0.056 0.000 0.049 0.081 0.000 0.041 0.000 0.000
HID 0.016 0.013 0.013 0.032 0.032 0.032 0.033 0.000 0.023 0.000 0.000 0.027 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
GTK 0.010 0.011 0.011 0.024 0.026 0.027 0.027 0.027 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
LHN 0.076 0.071 0.063 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
GS 0.019 0.024 0.032 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
BK 0.131 0.131 0.048 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.074 0.099 0.000 0.000 0.000
BOK 0.050 0.050 0.095 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.148 0.000 0.198 0.000 0.000 0.000
NW 0.057 0.057 0.095 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.148 0.223 0.000 0.000 0.000 0.000
PKM 0.059 0.195 0.202 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.505 0.580 0.000 0.000 0.000 0.000 0.591 0.554
PKB 0.039 0.059 0.116 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.168 0.290 0.000 0.000 0.000 0.432 0.000 0.185
HL 0.264 0.108 0.044 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.216 0.148 0.000
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-12
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-13
Kolokium Jalan dan Jembatan 2013
1 2
Fadly Ibrahim , Moch Husnullah Pangeran III-5-14