Anda di halaman 1dari 7

FORM ANALISIS JURNAL

Isi analisis jurnal meliputi :


1. COVER

ANALISIS JURNAL

(JUDUL JURNAL)

(LOGO )

(OLEH Kelompok……. :)

(NAMA+NIM ANGGOTA KEL)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2019

2. ISI

Penulis
Tahun Terbit
Judul
Lembaga
penerbit
Volume, nomer &
Halaman
Tanggal terbit

NO ASPEK YANG ISI JURNAL HASIL ANALISIS


DINILAI
I. JUDUL RELAKSASI BENSON
UNTUK DURASI TIDUR
PASIEN PENYAKIT
JANTUNG KORONER
II. PENDAHULUAN
1. Latar belakang Penyakit jantung koroner Masalah pada jurnal ini
merupakan masalah sudah tergambarkan yaitu
kardiovaskular yang pada pasien setelah
mengakibatkan angka serangan dan yang
hospitalisasi dan memasuki rehabilitas fase 2
kematian yang tinggi. Dalam yang sering mengalami
5 tahun masalah fisiologis dan
diperkirakan 15% laki-laki psikolois yang dikeluhkan
dan 22% wanita pasien antara lain durasi tidur
dalam rentang usia 45 yang pendek.
sampai 64 tahun dari 7,1 Pada jurnal ini menggunakan
miliar setiap tahun (Lopez & piramida terbalik
Snyder, 2009). menyebutkan pravelensi
Prevalensi penyakit jantung penyakit jantung koroner di
Indonesia dan sumatera
koroner di Indonesia dengan
Barat. Tetapi pada jurnal ini
prevalensi tertinggi pada usia tidak menyebutkan kronologi
65-74 tahun. Penyakit jantung terjadinya penyakit jantung
coroner masuk urutan ke 9 coroner sehingga
tertinggi di Indonesia. mengakibatkan gangguan
Pada masa pemulihan durasi tidur, kemudian pada
terutama jurnal memberikan solusi
setelah serangan dan atau intervensi keperawatan
memasuki rehabilitasi yang dilakukan yaitu dengan
fase 2, pasien sering pemberian terapi modalitas
mengalami keluhan yaitu teknik relaksasi. Terapi
terkait fisiologis maupun relaksasi yang digunakan
psikologis. selama masa pada jurnal ini adalah terapi
pemulihan sangat penting relaksasi Bonson, terapi ini
untuk mengetahui gejala merupakan pengembangan
yang dikeluhkan, keluhan respon relaksasi dengan
yang biasanya di rasakan memasukan unsur keyakinan
adalah pendeknya durasi sehingga memberikan
tidur dari sebelumnya gejala lingkungan internal bagi
tersebut dirasakan selama 8 pasien dalam mencapai
minggu pertama pemulihan. kesehatan yang lebih baik.
Berbagai studi lain juga Pada jurnal ini menyebutkan
menjelaskan durasi tidur bahwa durasi tidur pendek
kurang dari 6 jam per hari berkaitan erat dengan
menjadi gejala penyakit jantung coroner,
klinis penyakit jantung tetapi masih sedikit yang
koroner. Sekitar membahas intervensi
30% lebih individu tidur keperawatan dalam
kurang dari 6 jam mengatasi masalah ini.
per hari, hal ini
mengakibatkan perasaan
tidak bugar dan kelelahan
saat bangun,
mengantuk di siang hari serta
fatigue
(Wang et al., 2016).
Studi lain menjelaskan
bahwa
durasi tidur yang pendek
(kurang dari 6 jam
per hari) secara signifikan
berhubungan
positif dengan penyakit
jantung coroner (Sharma,
Sawhney, & Panda,
2014). Penelitian tentang
efektivitas
relaksasi Benson terhadap
kualitas tidur
pasien hemodialisis di Iran
menunjukan
pengaruh relaksasi Benson
secara
signifikan dalam peningkatan
kualitas tidur
pada kelompok intervensi
dibanding
kelompok control
Salah satu bentuk intervensi
keperawatan yang dapat
dilakukan yaitu
dengan pemberian terapi
modalitas yaitu
teknik relaksasi. Relaksasi
Benson
merupakan pengembangan
respon relaksasi
dengan memasukan unsur
keyakinan
sehingga memberikan
lingkungan internal
bagi pasien dalam mencapai
kesehatan
yang lebih baik. Maka
peneltian pada jurnal ini
bertujuan untuk menilai efek
relaksasi Benson terhadap
durasi tidur pasien penyakit
jantung coroner yang
menjalani rehabilitasi jantung
2. Rumusan Masalah Bagaimana efektifitas Rumusan masalah pada
relaksasi benson untuk penelitian ini menunjukan
durasi tidur pasien penyakit bahwa
jantung coroner ? relaksasi Benson dapat
meningkatkan
durasi tidur dan digunakan
sebagai salah
satu intervensi keperawatan
dalam
mengatasi masalah tidur
pasien PJK.
3. Tujuan Penelitian Jurnal penelitian ini bertujuan Tujuan penelitian pada jurrnal
untuk ini untuk mendapatkan hasil
menilai efek relaksasi penilaian tentang
Benson terhadap keefektifisan relaksasi
durasi tidur pasien penyakit benson terhadap durasi tidur
jantung jantung coroner yang sedang
koroner yang menjalani menjalani rehabilitasi.
rehabilitasi
jantung.

4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian pada Dari manfaat yang ada pada
jurnal ini adalah sebagai jurnal ini terapi relaksasi
salah satu bentuk intervensi benson ini bermanfaat untuk
keperawatan yang dapat memperpanjang durasi tidur
dengan mudah dilakukan pasien dengan penyakit
pada pasien dengan penyakit jantung coroner tetapi hanya
jantung coroner yang sedang pada pasien yang sedang
pada masa pemulihan pada masa pemulihan
terutama setelah serangan setelah terjadi serangan dan
dan memasuki rehabilitasi pasien dengan PJK yang
fase 2. sedang memasuki masa
rehabilitasi fase ke 2
III. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian

2. Populasi dan Sampel

3. Variabel Penelitian

4. Teknik pengumpulan
data

5. Teknik analisis data

IV. HASIL DAN


PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian Hasil peneitian yang di Hasil yang didapatkan dalam
peroleh pada jurnal ini adalah jurnal ini menunjukkan hasil
didapatkan bahwa rerata yang signifikan untuk
durasi tidur pada penggunaan relaksasi benson
kelompok kontrol sebelum dengan kelompok intervensi
intervensi yaitu 5,68 jam dan pasien yang menggalami
rerata durasi tidur setelah gangguan tidur durasi tidur
intervensi yaitu 5,96 jam. menjadi meningkat yaittu 6,13
Sedangkan rerata durasi tidur jam dengan riwayat penyakit
pada kelompok intervensi jantung coroner yang
sebelum intervensi yaitu 5,55 menjalani rehabilitasi fase 2.
jam dan rerata durasi tidur Sedangkan pada kelompok
setelah intervensi yaitu control hasilnya lebih rendah
6,13 jam. dari kelompok intervensi yaitu
. 5,96 jam yang artinya
intervensi pada jurnal ini dapat
di aplikasikan pada pasien
penyakit jantung coroner yang
memiliki gangguan tidur.
2. Pembahasan Hasil analisis lebih lanjut Pada pembahasan jurnal ini
menggunakan Dependent T- membahas tentang efektifitas
test menunjukan terdapat teknik relaksani benson ini
perbedaan signifikan durasi efektif digunakan untuk
tidur pasien PJK sebelum pasien penyakit jantung
dan setelah intervensi coroner yang menjalani
relaksasi Benson dengan (p< rehabilitasi fase 2. Karena
0,001, α 0,05) pada relaksasi benson
kelompok intervensi menstimulasi sekresi
penelitian ini menunjukan endorphin. Endorphin
bahwa keefektifitasan berhubungan dengan
relaksasi benson berhasil neurotransmiter serotonin
memberikan efek yang yang berperan dalam proses
signifikan pada kelompok tidur Serotonin juga berkaitan
yang di berikan intervensi. dengan melatonin, tubuh
Hasil analisis uji Independent akan mengatur kadar
T-test melatonin tetap tinggi
didapatkan menunjukan sepanjang malam dan
perbedaan mean mempertahankan tidur.
sebesar 0,30. Sehingga Sehingga tidur fase NREM
dapat dikatakan dan REM menjadi panjang
bahwa tidak terdapat dan durasi tidur meningkat.
perbedaan yang Selama relaksasi terjadi
signifikan selisih durasi tidur peningkatan aktivitas
pasien PJK parasimpatik dan penurunan
antara kelompok kontrol aktivitas simpatik. Saraf
dengan kelompok parasimpatik bekerja pada
intervensi (p: 0,116, α 0,05). jantung dengan mediator
Hal ini saraf vagus dan
berkaitan dengan responden neurotransmitter asetilkolin
yang termasuk yang menyebabkan
dalam kategori lansia, rerata penurunan frekuensi denyut
usia responden jantung, konduksi
yaitu 52,55 tahun dimana atrioventrikular, ekstrabilitas
secara fisiologis jam tidur ventrikular dan tekanan
mulai berkurang. Penelitian darah. Regulasi denyut
ini menunjukan peningkatan jantung dan tekanan darah ini
durasi tidur secara signifikan berkaitan dengan modulasi
pada pasien penyakit jantung dominan dari vagal, sehingga
koroner yang menjalani mempertahankan tidur pada
rehabilitasi fase 2 dan fase NREM.
dillakukan relaksasi Benson.
Regulasi fungsi system saraf
otonom selama respon
relaksasi Benson juga
berkontribusi dalam
mempertahankan durasi
tidur. Relaksasi Benson
menstimulasi sekresi
endorphin. Endorphin
berhubungan dengan
neurotransmiter serotonin
yang berperan dalam proses
tidur Serotonin juga berkaitan
dengan melatonin, tubuh
akan mengatur kadar
melatonin tetap tinggi
sepanjang malam dan
mempertahankan tidur.
Sehingga tidur fase NREM
dan REM menjadi panjang
dan durasi tidur meningkat.
Perasaan rileks yang
dirasakan selama relaksasi
yang menurunkan stress
psikososial, juga menurunkan
gangguan tidur sehingga
mengurangi frekuensi terjaga
dalam periode tidur pada
malam hari

V. KESIMPULAN,
SARAN DAN
IMPLIKASI
KEPERAWATAN
1. Kesimpulan

2. Saran

3. Implikasi Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai