Agung
Devy triska
Ade Irma Cuniawati
Alan Firmansyah
Alfiansyah Saepul
Haqiem
Ana Supriatna
Annisa Cahyati
Ceni Santika dewi
Chandra Nurgraha
Dadra Salman Sabaran
Nama : Tn.A
Umur : 40 tahun
Diagnosa Medis : Adeno Ca Paru Dextra
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas sejak 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit disertai batuk-batuk, tidak berdahak. Keluhan disertai adanya
nyeri ulu hati terus menerus dan bertambah bila beraktivitas dan tidak berkurang
dengan istirahat. Kadang batuk-batuk disertai darah, tidak ada riwayat batuk-
batuk lama, klien mengatakan tidak ada kontak dengan penderita. Klien
mengatakan selama 3 bulan, berat badan turun 8 kg, nafsu makan berkurang dan
nyeri menjalar ke dada kanan.
Klien kemudian berobat ke RS Mitra Keluarga dan dilakukan pemeriksaan cairan
selaput paru dan didiagnosa Adenocarsinoma. Klien dirujuk ke RSHS, klien
mengatakan nyeri dada dan terpasang WSD. Klien menyatakan belum tau persis
apa penyakitnya dan merasa khawatir, putus asa dan merasa penyakitnya sangat
berat karena sudah berobat sekian waktu kondisinya tidak membaik. Pasien juga
makin khawatir karena sehari sebelumnya pasien direncanakan menjalani
kemoterapi. Saat dilakukan pengkajian klien mengeluhkan sesak nafas.
Klien baru menderita sakit seperti ini dalam 2 bulan terakhir. Terdapat riwayat
merokok selama 20 tahun, 1 bungkus sehari. Riwayat bekerja di perusahaan
tekstil. Selama bekerja pasien mengaku jarang menggunkaan masker yang
disediakan oleh perusahaan karena merasa ribet dan sduah terbiasa dengan bau
bahan kimia di pabrik.
Pemeriksaan Fisik:
Tanda – tanda vital TD: 100/80 mmHg, Nadi 90 x/menit, Respirasi 28x/menit,
suhu 37,7. Klien terbaring di tempat tidur dengan posisi semi fowler, PCH (-),
terpasang O2 3 liter/menit, bentuk dada simetris, terpasang CTT di dada kiri atas
ICS V. VF, VR dan VBS menurun pada area hemithorax dextra, dullness, mulai
ICS III ke bawah pada hemithorax dextra. Ronchi (+/+) basah terutama di basal
kanan. Wheezing -/- . BB sekarang 40 kg, tinggi badan 170 cm
Pemeriksaan Diagnostik
Analisa cairan pleura: warna merah, keruh, rivalta (+)
Thoraks photo: kesan hidropneumothoraks kanan dan adanya masa pada lobus
kanan.
Patologi Anatomi:
Bahan: cairan pleura dengan kesimpulan positif adenokarsinoma, terdapat pada
bahan albumin 2480, glucosa cairan pleura 74, protein 4265, LDH 718.
A&W
Keterangan :
1. A&W : Laki laki Hidup dan Sehat.
A&W
2. : Wanita Hidup dan Sehat.
3. : Meninggal
5. : Tinggal serumah.
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran : Compos Metis
b. GCS (Gasglow Coma Scale) : klien normal dengan nilai 15
Eye = Klien memiliki respon membuka mata spontan dengan nilai 4
Motorik = Klien bergerak sesuai dengan intruksi dengan nilai 6
Verbal = Klien terlihat adanya percakapan dan menjawab sesuai intruksi
dengan nilai 5
c. Tanda-tanda Vital :
TD : 100/80 MmHg
Suhu : 37,7oC
RR : 28 x/menit
Nadi : 90 x/menit
2) Antropometri
Berat badan sekarang : 40 kg
Berat badan dahulu : 48 kg
Tinggi badan : 170 cm
3) Pemeriksaan Fisik
a. System pernafasan
Saat dilakukan pengkajian klien tidak terdapat cuping hidung,
Kebersihan hidung klien bersih, bibir klien sianosis, bentuk dada simetris,
terpasang CTT di dada kiri atas ICS V. VF, VR dan VBS menurun pada
area hemithorax dextra, mulai ICS III ke bawah pada hemithorax dextra.
Suara nafas klien Ronchi (+/+) basah terutama di basal kanan. Wheezing -/-.
terpasang O2 3 liter/menit, nyeri pada bagian dada kanan, tidak terdapat
nyeri tekan didada, dengan irama nafas klien ireguler dan sesak nafas.
b. System kardiovaskuler
Setelah dilakukan pengkajian tidak terlihat kebiruan pada bagian dada
jantung, tidak terlihat ictus cordis, saat di perkusi pada daerah lapang
jantung terdengar suara dullness, saat dipalpasi tidak terdapat pulsasi, bunyi
jantung klien s1 lebih halus daripada bunyi s2 pada bagian dasar (antara ics
2 kanan dan kiri) dengan terdengar normal. CRT klien > 3 detik, akral klien
dingin, JVP normal tidak terlihat pembengkakan, konjungtiva tidak anemis,
tidak terdapat CTR (cardio thorax ratio).
c. System integument
Saat dilakukan pengkajian warna kulit klien sawo matang, tidak terdapat
luka dan masa pada integumen klien, temperatur integument klien hangat,
turgor kulit baik, kelembaban kulit klien lembab, kebersihan kulit klien
terganggu, terdapat ketombe, rambut klien lengket.
d. System musculoskeletal
Setelah dilakukan pengkajian tidak terdapat deformitas, tidak terdapat
amputasi, dan tidak terdapat penggunaan alat bantu berjalan. Saat dipalpasi
tidak terdapat adanya nyeri tekan, masa dan tanda – tanda edema, tidak ada
kekakuan kedua tangan dan kaki berukuran sama, skala kekuatan ototnya
normal dengan kekuatan otot 5 dan ROM Aktif, terpasang infus di bagian
kanan, reflek bisep/trisep +/+, reflek Achiles/patella +/+, dan persepsi sensasi
sesuai stimulus.
e. System perkemihan-genital
Setelah dilakukan pengkajian klien tidak menggunakan kateter, warna urin
klien kuning jernih, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah
kuadran ke III dan IV, dan tidak teraba distensi kandung kemih, ginjal klien
tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat masa.
f. System pencernaan
Setelah dilakukan pengkajian Abdomen klien simetris, warna abdomen
klien sawo matang sesuai dengan warna integumen klien yang lain, tidak
terdapat asites, luka dan spider nevi pada abdomen klien, lidah klien bersih,
tidak terdapat sariawan, caries, lubang pada gigi dan mulut klien lembab,
Bising usus klien 6x/ menit. Saat diperkusi suara pada abdomen klien
timpani dan dullnes pada bagian hati, limpa. Saat dipalpasi tidak teraba organ
yang mengalami pembesaran dan tidak terdapat masa dan tidak terdapat mual
dan muntah pada klien, gigi klien tidak bersih, adanya bau mulut.
g. System persarafan
Setelah dilakukan pengkajian klien tidak merasakan baal, dan kelemahan
pada daerah ekstermitas atas dan bawahnya
a) N1 (Olfaktorius): Pasien memiliki fungsi penciuman yang baik dapat
membedakan bau minyak kayu putih dan minyak wangi.
b) N2(Optikus) : pasien mampu membaca papan nama perawat dalam
jarak 30 cm tanpa mengguanakan alat bantu.
c) N3, N4 , N6 (Okulomotoris, Trokhealis, Abdusen) : Klien berespon
terhadap cahaya dengan penlight pada pupilnya bola mata klien dapat
digerakan kesegala arah dengan normal, respon miosis (mengecilnya
pupil) normal saat diberi cahaya sedangkan respon midriasis
(membesarnya pupil) normal saat tidak diberi cahaya.
d) N5 (Trigeminus) : Mata klien berkedip saat diberi pilinan kapas yang
diusapkan pada kelopak mata, klien juga merasakan kapas yang
diusapkan pada kelopak mata dengan mata tertutup.
e) N7 (Fasialis) : klien tidak memiliki tremor/kelumpuhan dimuka
f) N8 (Auditorius) : Klien dapat menjawab pertanyaan dari perawat,
yaitu perawat berbicara dengan suara dan intonasi yang jelas dan
agak keras agar dapat mendengar dengan baik.
g) N9 dan N10 (Glosofaringeus dan Vagus) : uvula klien bergetar dan
bergerak simetris, saat klien diperintahkan untuk mengulang
perkataan yang diucapkan perawat yaitu A, I, U, E, O klien mampu
mengulanginya.
h) N11 (Asesorius) : Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri dengan
normal.
i) N12 (Vagus) : Klien dapat menggerakan lidahnya kesegala arah
dengan bebas.
E. Data psikologis
Setelah dilakukan pengkajian klien merasa khawatir karena penyakitnya
sangat berat dan putus asa dengan kesembuhan penyakitnya.
F. Data sosial
Setelah dilakukan pengkajian klien, klien hubungan dengan keluarga, teman,
krabat, dan perawatnya baik.
G. Data spiritual.
Setelah dilakukan pengkajian, Klien sebelum sakit sering solat dan saat
sakit klien jarang solat 5 waktu, klien putus asa dengan kesembuhan penyakit
yang dialaminya, klien mengatakan sering disemangati oleh keluarganya
terutama istri dan anak – anaknya.
H. Data Penunjang
- Hasil Labolatorium :
Pemeriksaan Nilai Normal Hitung jenis : Nilai Normal
Darah
Albumin: 2,1 3,4-4,8 d/dl PMN: 23 45-74 /L
Prot total: 4,2 6,6-8,7 g/dl MCV: 77 80-97 fl/sel
LDH : 270 240-480 U/L darah merah
Ureum : 11 15-50 Mg/dl None positif -
GDS: 102 < 140 mg / dl Pandi positif -
Na: 142 135 – 145 MEq/L Warna merah
K: 4,2 3,6 - 5,5 MEq/L Keruh Jernih tidak
Berbau
- Terapi Gizi : Kolaborasi pemberian diit TKTP (Tinggi kalori tinggi protein).
- Hasil pemeriksaan diagnostik :
Analisa cairan pleura: warna merah, keruh, rivalta (+)
Thoraks photo: kesan hidropneumothoraks kanan dan adanya masa pada lobus
kanan.
Analisis Data
Penumpukan cairan
Sesak
2. DS (Data Subjective) : Asap Rokok (Bersifat Nyeri kronis.
- Klien mengeluh karsinogenik)
nyeri dada.
- Klien mengatakan Merusak Jaringan
nyeri dada
menjalar ke bagian Inflamasi
dada kanan
- Klien mengatakan Mengeluarkan mediator
nyeri pada ulu hati. kimia (Histamin, Amin,
- Klien terlihat Bradikinin, Prostaglandin)
Khawatir
(Ansietas) Nyeri
- Klien mengeluh
sesak nafas
(Dipsnea).
- Nafsu Makan
Berkurang.
- Klien mengeluh
sulit tidur karena
sesak.
DO (Data Objective)
- TD: 100 / 80
mmHg, Nadi 90
x/menit, Respirasi
28 x/menit, suhu
37,7oC
- Saat diauskultasi
Suara nafas
Ronchi.
- Pola nafas klien
ireguller.
3. DS (Data Subjective) : Asap rokok Ketidakseimbangan
- Klien Mengatakan nutrisi : kurang dari
Nafsu makan Merusak jaringan tubuh kebutuhan.
berkurang.
- Klien mengatakan P53 Tidak Aktif
makan sedikit.
DO (Data Objective) : P21, GDD45, BAX Tidak
- Berat badan Klien Aktif
turun 8 Kg.
Meningkatnya poliferasi,
menurunnya Apoptosis,
Metastasis, invasi dan
inviltrasi, angiogenesis, dan
diferensiasi
CA Paru
Membutuhkan Nutrisi
Nutrisi Menurun
BB menurun.
Ketidakseimbangan nutrisi
dari kebutuhan.
3. DS (Data Subjective) : Psikologis Ansietas
- Klien mengatakan
putus asa. Hospitalisasi
- Klien merasa
Khawatir. Kurang informasi
- Klien mengatakan
sering terbangun Stresor bagi klien
karena sesak.
DO (Data Objective) : Cemas.
- TD : 100/80
mmhg.
- RR : 28 x/menit
dengan irama yang
irreguler
Merusak Jaringan
Ploriferasi sel
Apoptosis
Metastasis
Invasi & infiltrasi
Angiogenesis
Ploriferasi Sel Deferensiasi
Inflamasi
Metastasis Mengeluarkan mediator
CA Paru kimia (Amin,Histami,
Tumor Mekanisme Anaerob
Psikologi Bradikinin, prostaglandin)
Menghambat Membutuhkan nutrisi Hipoksia
Hospitalisasi Nyeri
drainase rongga
Mengambil nutrisi dari sel Suplai O2 Dalam Darah Menuru
pleura
Kurang Informasi tubuh
Meningkatnya Kompensasi tubuh untuk suplai o2 yg
Stresor Bagi Klien Nutrisi Menurun cukup ke jaringan yaitu peningkatan
tekanan hidrostatik
BB Menurun usaha bernafas.
Ansietas
Perpindahan cairan
paru ke rongga Ketidakseimbangan nutrisi Konstraksi ototPernafasan
pleura dari kebutuhan Energi Banyak digunakan untuk bernafas
Penumpukan cairan Lemah
Paru-paru colaps
Defisit Perawatan diri
Sesak