M E TO D O LO G I
K E P E R AWATA N
KASUS
Seorang anak Laki-Laki (18thn) dua bulan yang lalu pasien pernah
mengalami luka pada kaki kanannya akibat tertusuk paku payung di Pasar
pada kelingking, kemudian pasien berobat ke Klinik dokter dan diperiksa
gula darahnya 280mg%. Sejak itu pasien tahu bahwa ia menderita kencing
manis. Kemudian pasien diberikan obat gula dan diet teratur, luka juga
hampir sembuh. Namun dua minggu sebelum masuk RS pasien tidak
mengontrol lagi makannya, sejak itu kaki nya mulai membengkak, dan
bernanah lalu mencoba berobat ke mantri tapi tidak kunjung sembuh dan
luka semakin luas, bernanah dan bau disertai bengkak dan kemerahan
hingga betis. Saat perawatan luka, ada bagian luka yang gampang
berdarah. Empat hari sebelum masuk Rumah sakit pasien dibawa ke
RSHS untuk berobat, disarankan amputasi tapi pasien menolak dan hanya
dilakukan pembersihan luka, semalam pasien mengeluh panas dingin dan
menggigil
Selama dirawat pasien tidak mau makan karena takut gula
darahnya naik lagi. Pasien tampak murung, lemah, pucat.
Gula darah sewaktu terakhir 80mg%. Dari hasil kajian, pasien
mengaku bahwa kurang lebih sejak setahun yang lalu merasa
sering berkemih, lapar, dan sering merasa haus. Riwayat DM
dalam keluarga (+) dari neneknya, tidak ada riwayat penyakit
autoimun dalam keluarga, tidak ada riwayat gangguan atau
penyakit infeksi terkait fungsi pankreas. Berdasarkan
keterangan ibu pasien, saat balita pasien menderita
kegemukan dan berlangsung lama karena orang tua
beranggapan bahwa anaknya sehat saja, makannya banyak,
dan tidak sakit-sakitan namun mengalami keterlambatan
berjalan karena badannya besar dan susah digerakkan.
ASUHAN KEPERAWATAN
Antropometri
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan sekarang : 80 kg
BB 80
IMT = = = 31,25
(TB)2 (1,6)2
Sistem pernafasan
tidak terkaji, namun harus ada yang dikaji sebagai berikut :
Inspeksi : cuping hidung, kebersihan hidung, bibir sianosis, kesimetrisan dada dan
punggung saat nafas, ada tidaknya luka di dada, terpasang alat bantu
pernafasan.
Perkusi : perkusi paru.
Palpasi : ada tidaknya nyeri tekan di dada, ada tidaknya krepitasi.
Auskultasi : suara paru normal atau tidak normal.
Sistem kardiovaskuler
tidak terkaji, namun harus ada yang dikaji sebagai berikut :
Inspeksi : lihat kejelasan ictus cordis, ada tidaknya kebiruan pada bagian dada
jantung.
Perkusi : perkusi jantung.
Palpasi : dada.
Auskultasi : suara jantung normal atau tidak, hitung CRT, akral hangat atau dingin,
JVV normal atau tidak, hitung CTR
Sistem integumen
Inspeksi: terdapat luka di kaki kanan, luka semakin luas, dan pasien tampak
pucat
Palpasi: suhu pasien 39,5 oC
Sistem muskuloskeletal
Palpasi : rom pasif
tidak terkaji, namun harus ada yang dikaji sebagai berikut :
Inspeksi: deformitas ada atau tidak, ada amputasi atau tidak , pengunaan
alat bantu jalan, ada edema karena fraktur atau tidak.
Sistem persyarafan
N1 (olfaktorius) : pasien memiliki penciuman yang baik, dapat membedakan
mana bau minyak kayu putih dan minyak wangi
N2 (Optikus) : pasien mampu membaca papan nama perawat tanpa alat bantu
N3, N4,N6 (Akulometeris, trokhealis, abdesen) : klien berespon terhadap
cahaya dengan penlight pada pupilnya bola mata klien dapat digerakan
kesegala arah dengan normal, respon meosis ( mengecil pupil normal). Saat
di beri cahaya sedangkan respon midrasis (membesarnya pupil) normal saat
tidak diberi cahaya
N5 (Trigeminus) : mata klien berkedip saat diberi pilinan kapas yang di usapkan
pada kelopak mata. Klien juga merasakan kapas yang diusapkan pada
kelopak mata pada mata tertutup
N7 (Paslasis) : Klien tidak memiliki kelumpuhan dimuka
N8 (auditofarius) : klien dapat menjawab pertanyaan dari perawat, yaitu
perawat berbicara dengan suara dengan intonasi yang jelas dan agak keras
N9 dan N10 (Glosofaringeus dan vagus) : meminta pasien untuk berbicara a, i,
u, e, o.
N11 (osesorius) : memberi dorongan pasien dibagian punggung
N12 (Vagus) : klien dapat menggerakkan lidahnya ke segala arah dengan
bebas.
POLA AKTIVITAS
1 POLA MAKAN
Makan
-frekuensi - -
-jenis - -
-keluhan Sering lapar Tidak mau makan
Minum
-frekuensi - -
-jenis - -
-keluhan Sering haus -
2 ELIMINASI
BAK
-frekuensi - -
-warna - -
- bau - -
-keluhan Sering berkemih -
BAB
-frekuensi - -
-warna - -
-konsistensi - -
-keluhan - -
ISTIRAHAT TIDUR
a. Tidur siang - -
b. Tidur malam - -
c. keluhan - Pasien mengeluh panas
dingin dan menggigil
PERSONAL HYGINE
a. Mandi - -
b. Gosok gigi - -
c. Keramas - -
d. Gunting kuku - -
AKTIVITAS - -
Data Psikologis
Pasien tampak murung dan takut.
Data Sosial
Interaksi antara Ibu dengan Perawat baik.
Data Spiritual
Tidak terkaji, namun harus ada yang dikaji sebagai berikut :
Hubungan klien dengan Allah SWT, spirit dari siapa saja,
melaksanakan sholat saat sehat-sakit, sakit menurut
agama klien seperti apa.
DATA PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Hasil : 280mg%
Pemeriksaan Nilai rujukan
Tanggal : 2 bulan yang lalu
Hasil : 80mg%
Gula darah
Tanggal : terakhir diperiksa
ANALISA DATA
DO/DS P E
DO : Penyakit (DM)
- Suhu 39,5 oC ↓
- Pasien tampak Tertusuk
↓
DS : Mengalami luka
- pasien mengeluh ↓
- panas dingin dan menggigil Bakteri masuk ke luka
Hipertermi ↓
Peradangan
↓
Kalor
↓
Suhu tubuh meningkat
(Hipertermia)
DO :
- 2bulan yang lalu
Risiko ketidakstabilan Manajemen diabetes
glukosa darah 280mg%
kadar glukosa darah tidak stabil
- gula darah terakhir
80mg%
DO : Tertusuk faktor mekanik
- luka semakin luas ↓
bernanah dan bau disertai Luka
bengkak dan kemerahan ↓
hingga betis Bakteri masuk ke luka
- ada kaki luka yang Kerusakan integritas ↓
gampang berdarah jaringan Mengakibatkan nanah dan
bau
DS : ↓
- pasien mengeluh kaki Kerusakan integritas
mulai membengkak dan jaringan
bernanah
DO :
- pasien disarankan
amputasi tapi menolak
Ketidakpatuhan Kurang motivasi
DS :
- pasien tidak mengontrol
makannya
DO :
- pasien tampak lemah Hambatan mobilitas Gangguan
- terdapat luka di kaki fisik muskuloskeletal
kanan