Anda di halaman 1dari 23

Grand Design

GRAND DESIGN
DINAS PENGEMBANGAN MASYARAKAT BEM KM FK UNSRI
2018/2019
1. Pendahuluan
Dinas pengembangan masyarakat BEM KM FK UNSRI adalah dinas yang
memiliki peran sentral dalam pengembangan masyarakat di bidang kesehatan serta
memiliki peranan sebagai perpanjangan tangan dari ISMKI untuk meningkatkan mutu
kesehatan masyarakat Indonesia. Selain itu, juga berfungsi untuk memupuk jiwa
sosial dan rasa kepedulian mahasiswa akan kesehatan masyarakat sekitar. Adapun
yang dimaksud dengan pengembangan kesehatan masyarakat disini ialah
memfokuskan kearah masyarakat umum dengan melakukan edukasi serta
menindaklanjuti permasalahan kesehatan yang umumnya dijumpai di tengah
masyarakat dan telah disepakati oleh internal BEM KM FK UNSRI 2018/2019.

2. Konsep Kerja
2.1 Tugas
Melaksanakan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi mahasiswa FK UNSRI
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
2.2 Tujuan
- Membentuk jiwa sosial dan rasa kepedulian mahasiswa Fakultas Kedokteran
UNSRI akan mutu kesehatan masyarakat sekitar.
- Meningkatkan jiwa kepedulian mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRI
terhadap masyarakat di sekitarnya.
- Mewujudkan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu Pengabdian kepada
Masyarakat.
2.3 Fungsi
Sebagai sarana dan fasilitator bagi mahasiswa FK UNSRI untuk meningkatkan
jiwa kepedulian terhadap masyarakat.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Dinas pengembangan masyarakat yang solid, sinergis, peka serta proaktif akan
peningkatan mutu kesehatan masyarakat
b. Misi
- Membentuk dan membangun hubungan internal yang solid dan sinergis dalam
menjalankan program kerja serta meningkatkan eksistensi BEM KM FK

ü Internal :
o Membangun dan mewujudkan suatu koordinasi internal kepengurusan
dinas pengembangan masyarakat yang baik.
o Membangun hubungan baik dengan semua dinas di BEM KM FK
UNSRI serta Badan Organisasi terkait agar mampu mendukung dan
membantu pelaksanaan kegiatan dinas pengembangan masyarakat.
o Membangun kemitraan dengan semua prodi yang ada di BEM KM FK
UNSRI dalam meningkatkan mutu kesehatan masyarakat sekitar yang
dituangkan dalam sebuah bentuk program kerja.
ü Eksternal :
o Membangun kerjasama yang baik dengan ISMKI Wilayah dan ISMKI
nasional dengan cara melaksanakan tanggung jawab dan aktif dalam
kegiatan sosial yang diinisiasi oleh ISMKI
- Memupuk dan meningkatkan jiwa sosial dan rasa kepedulian seluruh
mahasiswa terhadap mutu kesehatan masyarakat dengan memberikan dan
membuka kesempatan untuk dapat bergabung dalam kegiatan sosial yang
dilaksanakan oleh dinas pengembangan masyarakat BEM KM FK UNSRI.
- Mampu membuka dan meningkatkan wawasan masyarakat sekitar akan
pentingnya menjaga kesehatan
4. Susunan Kepengurusan
No Nama NIM Prodi/angkatan Jabatan CP
1 Wildan Dwi 04011381722165 PSPD/2017 Ketua 0811 710 9697
Putra Widodo
2 Andre William 04011281722122 PSPD/2017 Wakil Ketua 0822 4728 7613
3 Safira Ainun 04011281722172 PSPD/2017 Sekretaris 0857 8854 8369
4 Andrian 04011381722221 PSPD/2017 Anggota 0822 4595 0795
Tinambunan
5 Brizka Sunardi 04011381722166 PSPD/2017 Anggota 0877 9548 6474
6 Alya’ Tsabitah 04011381722104 PSPD/2017 Anggota 0812 2625 6711

7 Regina Pinta 04011281722070 PSPD/2017 Anggota 0813 1631 6302


Gracia
Harahap
8 M. Bariq Taqi 04011381722215 PSPD/2017 Anggota 0812 7621 7327
9 Ahmad Sutri 04011181722021 PSPD/2017 Anggota 0895 803308304
Rizal
10 Nabila Nur 04011381722157 PSPD/2017 Anggota 0822 8252 0902
Shadrina
5. Program Kerja
5.1 Penggalangan Dana Sosial dan Insidensial FK UNSRI
Deskripsi :
Penggalangan dana sosial dan insidensial merupakan bentuk kegiatan yang
melihat situasi kondisi. Aktif melakukan kegiatan penggalangan dana saat
terjadinya bencana alam di seluruh wilayah Indonesia serta berkoordinasi secara
langsung kepada bagian dan program kerja dari ISMKI yaitu Crisis Center dalam
penyaluran dana terkait. Bentuk kegiatannya berupa “Dompet Amal FK UNSRI”.
Latar Belakang :
Sudah menjadi hakikatnya bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan sudah
sejatinya manusia harus saling tolong-menolong. Kita hidup pada zaman dimana
banyak sekali manusia yang kadang acuh tak acuh dan bersifat egois terhadap
lingkungan dan keadaan orang disekelilinya. Padahal, tanpa kita sadari, sedikit
bantuan dari kita mungkin berarti banyak bagi orang lain.
Dompet Amal FK UNSRI merupakan suatu program kerja yang dapat membentuk
dan meningkatkan jiwa sosial dan kepekaan kita terhadap lingkungan dan saudara
kita yang mungkin semakin hari semakin memudar karena perkembangan zaman.
Bantuan pada kesempatan ini ditujukan pada saudara kita yang terkena bencana
alam. Adanya bantuan dana yang dikumpulkan diharapkan dapat memberikan
sumbangsih yang besar terhadap masyarakat sekitar sehingga mampu mengurangi
kesulitan dan penderitaan yang dialami korban bencana.
Tujuan :
Tujuan melakukan penggalangan dana adalah untuk meningkatkan kepedulian dan
rasa empati dari mahasiswa FK UNSRI serta membantu meringankan beban
saudara yang terkena bencana.
Value :
Sinergis, karena melibatkan partisipasi aktif seluruh mahasiswa di keempat prodi
yang ada di FK UNSRI
Empati, karena dapat meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Waktu :
Menyesuaikan dengan terjadinya bencana.
Tempat :
Kelas-kelas setiap angkatan dan prodi.
Sasaran :
Masyarakat yang tertimpa bencana di seluruh wilayah Indonesia.
Pelaksana :
Dinas Pengembangan Masyarakat BEM KM FK UNSRI
Kemitraan :
Crisis Center ISMKI wilayah dan nasional.
Rencana Kegiatan :
Dompet amal FK UNSRI adalah program kerja yang proaktif dan tanggap
terhadap bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia dengan memberikan
bantuan berupa penyaluran dana kepada korban bencana alam.
- Dompet Amal tersebar di seluruh kelas di semua program studi FK UNSRI,
dengan tersebarnya dompet amal tersebut di semua kelas, diharapkan semua
mahasiswa mampu berperan aktif, peduli dan peka terhadap kondisi yang
terjadi di sekeliling mereka.
- Dana yang terkumpul akan disalurkan ke bagian Crisis Centre ISMKI wilayah
atau nasional.
Indikator Keberhasilan :
Respon tindakan/ kesigapan dalam melakukan penggalangan dana maksimal 1-2
hari pasca mendapat kabar berita insidensial bencana alam (maksimal 30%)

Tingginya antusiasme mahasiswa terhadap program kerja Dompet Amal FK


UNSRI serta tingkat kepedulian mahasiswa kepada korban bencana alam yang
dilihat dari banyaknya dana yang terkumpul
§ Rp 1.500.000,- s/d Rp2.000.000,- (40%)
§ Rp 1.000.000,- s/d Rp 1.499.999,- (30%)
§ Rp 500.000,- s/d Rp 999.999,- (20%)
§ Rp 100.000,- s/d 499.999,- (10%)
§ Tidak terkumpul (0%)

Penyebaran Dompet Amal di semua kelas dari masing-masing prodi (maksimal


30%)
Rumus hitung persentase :

jumlah kelas yang berpartisipasi dalam proker dompet amal x 30%

jumlah total kelas semua prodi

Keterangan :
- Jumlah kelas di Prodi pendidikan dokter : 9 kelas
- Jumlah kelas di Prodi psikologi : 6 kelas
- Jumlah kelas di Prodi pendidikan dokter gigi : 3 kelas
- Jumlah kelas di Prodi keperawatan : 6 kelas
Total jumlah kelas dari semua prodi : 24 kelas
Perkiraan Dana : -
Sumber Dana :
Simpanan kas BEM KM FK UNSRI
Koordinator :
Alya’ Tsabitah

5.2 Community Development


Deskripsi :
Community Development / desa binaan adalah sebuah program kerja jangka
panjang yang dilakukan oleh dinas pengembangan masyarakat. Meliputi tahap
inisiasi, penyuluhan/edukasi dan terakhir yaitu melihat output dari masyarakat
sekitar. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat yang permasalahannya sendiri diambil dari hasil analisis lingkungan
dan kondisi masyarakat.
Latar Belakang :
Sudah sejatinya, bahwa dinas pengembangan masyarakat adalah dinas yang
mengembangkan masyarakat. Mengembangkan disini artinya membuat perubahan
kepada masyarakat sekitar.
COMDEV yang merupakan program kerja jangka panjang meliputi tahap inisisasi
berupa analisis suatu komunitas dalam hal ini masyarakat desa binaan, penyuluhan
dan survey pemantauan merupakan program kerja yang mencerminkan
pengembangan masyarakat yang sesungguhnya.
Tujuan :
Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dan meningkatkan wawasan
masyarakat sekitar mengenai pentingnya kesehatan sehingga diharapkan output
yang dihasilkan mampu memperbaiki kondisi serta memberikan pemahaman yang
lebih mendalam kepada masyarakat sekitar mengenai permasalahan utama
kesehatan yang terjadi.
Value :
Empati, karena dapat meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Aktual, karena melibatkan peran aktif mahasiswa FK Unsri dalam merealisasikan
tri dharma perguruan tinggi.

Waktu :
Sepanjang kepengurusan dengan target garis besar survey yang dilaksanakan :
- Survey pertama  tahap inisiasi dengan menyebar kembali kuesioner lanjutan
dari tahun sebelumnya
- Survey kedua  tahap pendekatan kepada masyarakat di desa binaan dengan
menyebarkan hasil yang didapat dari hasil analisis mutu kesehatan pada
survey sebelumnya dan penginformasian bagi masyarakat sekitar mengenai
tahap selanjutnya yaitu pemberian edukasi/ penyuluhan yang akan dilakukan
pada tahap survey selanjtnya. Dengan begitu, diharapkan mampu
meningkatkan minat dan kesediaan untuk hadir pada tahap penyuluhan.
- Survey ketiga  tahap edukasi/penyuluhan mengenai permasalahan yang
diangkat dari masyarakat desa binaan.
- Survey keempat  tahap monitoring dan pendekatan dengan memberikan
kembali pemahaman kepada masyarakat desa binaan untuk melaksanakan dan
tetap menjaga kesehatan sebagaimana ilmu dan pembekalan yang didapat pada
tahap eduakasi/penyuluhan. Akan diberikan kueisioner kepada para responden
di desa binaan tersebut.
- Survey kelima  tahap output yaitu dengan melakukan pengecekan kesehatan
di desa binaan dengan pola “door to door” serta memberikan kuesioner akhir
untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat desa binaan dan melihat output
berupa meningkat/menurunnya taraf kesehatan masyarakat sekitar.
- Survey keenam  pemantauan dan pengawalan lebih lanjut pada masyarakat
di desa binaan
Catatan :
*tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan survey lebih dari waktu
yang ditetapkan karena membutuhkan pendekatan yang ekstra serta
pemantauan lebih dalam kepada masyarakat sekitar.
*comdev merupakan program kerja jangka panjang dan untuk pengerjaannya
sendiri lebih fleksibel dalam satu tahun kepengurusan
Tempat :
Desa binaan
Sasaran :
Masyarakat di desa binaan BEM KM FK UNSRI.
Pelaksana :
Dinas Pengembangan Masyarakat BEM KM FK UNSRI
Kemitraan : -
Rencana Kegiatan :
- Sesuai dengan prinsip dari comdev yaitu "we are working WITH community,
NOT FOR community". Comdev nantinya akan memulai dari apa yang
masyarakat punya, apa yang masyarakat tahu, dan apa yang masyarakat
butuhkan. Tentu sangat dibutuhkan penelaahan lebih lanjut terhadap suatu
komunitas sebelum kita melakukan suatu sikap, tindakan/intervensi. Maka dari
itu peran community analisis sangatlah penting dalam melakukan community
development.
- Tahap survey sebagai bentuk pendekatan masyarakat sangat dibutuhkan agar
tercipta bentuk koordinasi yang baik dalam pelaksanaan kedepan. Tahun ini,
mengusahakan bahwa 5 garis besar survey harus dijalani sebagai upaya untuk
mencapai peningkatan mutu kesehatan masyarakat.
- Tahap monitoring juga diperlukan agar tercipta suatu kondisi perbaikan mutu
kesehatan yang berkelanjutan.
- Tahap output dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara door to door
atau pemeriksaan kesehatan langsung ke rumah warga desa binaan untuk
mendapatkan hasil dari tahap monitoring yang dilakuakan.

Indikator keberhasilan :
Melakukan analisis komunitas secara komprehensif sesuai dengan kaidah-kaidah yang
lazim digunakan (maksimal 15%)

Mengenali masalah-masalah yang ada dalam masyarakat dan mengidentifikasinya ke


dalam masalah kesehatan beserta solusi masalah kesehatan yang dapat diberikan
(maksimal 15%)

Partisipan/responden yang mengikuti kegiatan community development minimal 20


KK (maksimal 20%)
Pendekatan dan pemantauan kepada masyarakat desa binaan dilihat dari jumlah
survey yang dilakukan dalam setahun kegiatan, minimal 5 kali survey (maksimal
25%)

Hasil kueisioner pada survey kelima menunjukkan peningkatan taraf mutu kesehatan
masyarakat, dilihat dari hasil dan analisis kueisioner yang diberikan sebagai indikator,
maksimal >70% atau 70% sampel mengalami peningkatan mutu kesehatan
(maksimal 25%)

Perkiraan dana :
Rp 6.500.000,00-
Sumber Dana :
Simpanan kas BEM KM FK UNSRI
Koordinator : Andrian Tinambunan

5.3 Bulan Bakti ISMKI


Deskripsi
Bulan Bakti merupakan kegiatan pengembangan masyarakat yang difasilitasi oleh
ISMKI dengan menyediakan panduan untuk melaksanakan Bulan Bakti bagi
institusi yang melaksanakan sehingga mampu mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan oleh ISMKI.

Latar Belakang :
Sebagai salah satu fakultas kedokteran yang ada di bawah naungan ISMKI, sudah
sepantasnya kita untuk melaksanakan dan mendukung penuh program kerja yang
diinisiasi ISMKI. Bulan Bakti merupakan program kerja yang diinisiasi oleh
ISMKI sebagai simbolis pengabdian mahasiswa fakultas kedokteran pada
masyarakat yang diselenggarakan serempak pada satu bulan dengan penanggalan
yang dibebaskan kepada institusi masing-masing.
Kegiatan ini juga bukan hanya kegiatan yang bersifat “hit and run”, tetapi
memang kegiatan Bulan Bakti ini sangatlah bermanfaat dan mampu membawa
dampak yang positif di masyarakat karena agenda yang dilakukan dalam Bulan
Bakti sendiri sangatlah inovatif sesuai dengan SOP yang diberikan oleh pihak
nasional ISMKI.
Selain itu, dalam program kerja ini kita juga mampu membuka wawasan
masyarakat sekitar dengan aktif memberikan edukasi ataupun penyuluhan yang
pastinya sangatlah bermanfaat dalam menambah wawasan dan kepedulian
masyarakat akan pentingnya untuk bisa terus menjaga kesehatan.
Tujuan :
Untuk mengembangkan masyarakat dan berusaha untuk mencapai Indonesia yang
lebih baik secara umum dan masyarakat di Palembang secara khusus.
Value :
Empati, karena dapat meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Aktual, karena melibatkan peran aktif mahasiswa FK Unsri dalam merealisasikan
tri dharma perguruan tinggi.
Waktu :
Bulan April 2019
Tempat :
Desa Binaan / Tempat rekomendasi dr. Indri (UPPM)
Sasaran :
Seluruh Lapisan Masyarakat yang difokuskan pada satu tempat
Pelaksana :
Dinas Pengembangan Masyarakat BEM KM FK UNSRI
Kemitraan : -

Rencana Kegiatan :
Konsep pelaksanaan acara Bulan Bakti ISMKI berdasarkan standard operating
procedure (SOP) yang diturunkan dari pihak nasional ISMKI. Seluruh institusi
yang berada di bawah naungan ISMKI memiliki andil yang besar untuk dapat
menyukseskan kegiatan tersebut. Tema kegiatan dan rangkaian kegiatan
dilaksanakan berdasarkan SOP yang telah diberikan.

Indikator Keberhasilan
Banyaknya partisipan dalam acara, maksimal 30 orang (maksimal 30%)

Terselenggarakannya rangkaian kegiatan acara Bulan Bakti sesuai SOP yang


diberikan oleh ISMKI (maksimal 10%)

Kesiapan acara yang dilihat dari (maksimal 20%) :


ü Survey lokasi kegiatan maksimal 1 bulan sebelum acara (15%)
ü Perizinan kegiatan maksimal 3 minggu sebelum acara (20%)
ü Perizinan tempat kegiatan maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Struktur kepanitiaan yang terbentuk maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Kesiapan pengisi acara (pemateri dll) maksimal 1 minggu sebelum acara (25%)

Rumus hitung persentase total kesiapan acara:

Persentase dari setiap komponen yang telah didapat per poin x 20%

*selanjutnya setelah mendapat hasil persentase setiap poin, akumulasikan semua hasil
persentase yang didapat sebagai hasil akhir persentase keberhasilan dalam hal
kesiapan acara

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan dilihat melalui kuesioner yang


disebarkan, maksimal >70% atau 70% masyarakat yang mengikuti acara merasa
puas (maksimal 40%)
Perkiraan Dana :
Rp 5.000.000,-
Sumber Dana :
Simpanan kas BEM KM FK UNSRI
Koordinator :
Andre William

5.4 Bakti Sosial Akbar FK UNSRI


Deskripsi :
Bakti sosial gabungan merupakan suatu bentuk kepedulian yang ditujukan
kepada masyarakat dan sebagai sarana pemersatu keluarga BEM KM FK
UNSRI dengan melibatkan kerjasama antar prodi dalam melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rumpun ilmu dari masing-masing prodi. Serta
merupakan program kerja yang memperjelas hubungan koordinasi BEM dan
Badan Organisasi terkait

Latar Belakang :
Selama kepengurusan BEM KM FK UNSRI belum pernah ada suatu program
kerja yang dirasa mampu mencakup, menjangkau dan menyatukan seluruh
program studi yang ada di FK UNSRI. Satu-satunya program kerja yang
diandalkan sebagai alat pemersatu ialah kegiatan olahrga dan juga pentas seni,
yang meskipun begitu sangatlah kental akan bumbu-bumbu persaingan.
Bakti Sosial Akbar merupakan perwujudan nyata untuk bisa menyatukan
berbagai prodi yang ada di FK UNSRI, dimana dalam program kerja ini
seluruh prodi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sekitar
sesuai dengan kapabilitas ilmu yang dimiliki. Suatu program kerja pemersatu
prodi dan merupakan penegas yang jelas mengenai garis koordinasi dinas
BEM dan badan organisasi terkait, dalam hal ini dinas pengmas BEM dan
TBMS.
Tujuan :
Untuk menumbuhkan jiwa sosial dan mempererat silaturahmi antara seluruh
prodi yang ada di fk unsri.
Value :
Sinergis, karena melibatkan partisipasi aktif seluruh mahasiswa di keempat
prodi yang ada di FK UNSRI.
Empati, karena dapat meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar.
Aktual, karena melibatkan peran aktif mahasiswa FK Unsri dalam
merealisasikan tri dharma perguruan tinggi.
Tempat: (menyesuaikan)
Waktu :
Mei 2019
Sasaran :
Masyarakat di tempat tujuan dan seluruh mahasiswa terkait program kerja
baksos gabungan
Pelaksana :
Dinas Pengembangan Masyarakat BEM KM FK UNSRI dan Tim Bantuan
Medis Sriwijaya (TBMS)
Kemitraan :
Tim Bantuan Medis Sriwijaya (TBMS)
Dinas Pengembangan Masyarakat Program studi psikologi UNSRI Dinas
Pengembangan Masyarakat Program studi kedokteran gigi UNSRI Dinas
Pengembangan Masyarakat Program studi ilmu keperawatan UNSRI
Rencana Kegiatan :
Bakti Sosial Akbar FK UNSRI dilaksanakan selama 2 hari. Adapun program ini
merupakan perwujudan adanya garis koordinasi antara dinas BEM dan BO
yang ada di FK UNSRI. Menggabungkan dua konsep baksos yaitu BEM dan
TBMS sehingga menghasilkan baksos akbar dengan massa serta kepanitiaan
yang lebih banyak.
Adapun rencana kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari terdiri dari:
1. Hari pertama :
ü Posko 1:
Penyaluran bantuan (sembako, pakaian bekas layak pakai dll)  konsep
pengmas BEM
Mekanisme :
Akan dibuatkan nomor kupon bagi penduduk peserta baksos, kupon dapat
ditukarkan dengan sembako (jumlah dibatasi). Dilakukan oleh perwakilan
beberapa orang dari keempat prodi. 1 prodi mengirimkan 6 orang perwakilan
dengan yang mekanisme kerjanya dibagi berdasarakan jumlah yaitu
- Meja ceklist penerima bantuan baksos + pemanggilan nomor undian (2
orang psikologi 2 orang pdu, 1 orang kg, dan 1 orang keperawatan)
- Meja pemberian bantuan baksos (12 orang gabungan berbagai prodi)
Untuk mencegah kerusuhan, peserta penerima bantuan baksos terlebih
dahulu di data berdasarkan lingkungan RT tempat penyelenggaran baksos
dan diberikan kuponnya sebelum hari H.
ü Posko 2 :
Pemeriksaan gigi gratis  konsep pengmas BEM
Mekanisme :
Akan dibuatkan nomor kupon bagi penduduk peserta baksos yang ingin
melakukan pemeriksaan gigi gratis (jumlah penduduk, dan panitia dibatasi
sesuai kesanggupan SDM prodi)
- Meja pemberian kupon pemeriksaan gigi gratis + pemanggilan nomor
undian (2 orang psikologi 2 orang pdu, 1 orang kg, dan 1 orang
keperawatan)
ü Posko 3 :
Kegiatan donor darah (mekanisme dari TBMS, sesuai konsep TBMS)

2. Hari kedua :
ü Posko 1 : penyuluhan kepada masyarakat  Konsep pengmas BEM
Dilakukan oleh : prodi psikologi (tema menyesuaikan prodi)
Keperawatan (menyesuaikan prodi )
ü Sunatan massal (konsep TBMS)
ü Posko 2 : pengobatan massal (konsep TBMS)
ü Posko 3 : sunatan massal (konsep TBMS)
- Posko 4 : pemeriksaan kesehatan (konsep TBMS + anak pengmas pdu non
TBM juga dilbatkan untuk pemeriksaan seperti glukosa darah dan tensi darah)

Indikator keberhasilan:
Keterlibatan aktif dan partisipasi seluruh prodi, dilihat dari dikirimkannya
perwakilan dari setiap prodi minimal 4 orang (maksimal 20%)

Persiapan penggalangan bantuan berupa pakaian bekas layak pakai, dll maksimal
2 minggu sebelum agenda kegiatan dimulai (maksimal 10%)

Terdapat total 4 pos yang terdiri dari pemeriksaan kesehatan & penyuluhan kesehatan/
edukasi sesuai rencana (maksimal 10%) :

Kesiapan acara yang dilihat dari (maksimal 25%) :


ü Survey lokasi kegiatan maksimal 1 bulan sebelum acara (30%)
ü Perizinan kegiatan maksimal 3 minggu sebelum acara (25%)
ü Perizinan tempat kegiatan maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Struktur kepanitiaan yang terbentuk maksimal 2 minggu sebelum acara (25%)

Rumus hitung persentase total kesiapan acara:

Persentase dari setiap komponen yang telah didapat per poin x 25%

*selanjutnya setelah mendapat hasil persentase setiap poin, akumulasikan semua hasil
persentase yang didapat sebagai hasil akhir persentase keberhasilan dalam hal
kesiapan acara

Banyaknya partisipan masyarakat dalam acara, maksimal 40 orang (maksimal 15%)


Semua bantuan baksos tersalurkan kepada masyarakat yang berhak mendapatkannya
dengan cara mendata masyarakat yang kurang mampu di daerah sekitar tempat
pelaksanaan (maksimal 20%)
Perkiraan Dana :
Rp 8.000.000,-
Sumber Dana :
Simpanan kas BEM KM FK UNSRI
Koordinator :
Nabila Nurshadrina

5.5 Pekan Down Syndrome


Deskripsi :
Memperingati hari down syndrome sedunia dengan turun langsung ke
lapangan melihat kondisi anak-anak dengan keterbelakangan mental.

Latar Belakang :
Suatu aksi untuk meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai moral yang baik
di tengah masyarakat dengan meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama
yang memiliki kekurangan sangatlah perlu dilakukan sebagai wujud perhatian
kita terhadap kondisi masyarakat di sekeliling kita.
Berbagi kebahagiaan dengan sesama yang memiliki kekurangan dengan cara
memberikan hiburan serta kegiatan yang edukatif. Selain berfokus kepada
anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, kegiatan ini juga berfokus kepada
orang tua dengan memberikan penyuluhan dan edukasi agar bisa terus
mendukung dan menyediakan pendidikan yang baik bagi anak-anak yang
memiliki kekurangan dalam hal ini ialah anak-anak down syndrome.
Tujuan :
Ikut berempati terhadap perasaan psikologis anak-anak dengan
keterbelakangan mental serta memberikan pengetahuan dasar tentang
kesehatan terhadap anak-anak dengan keterbelakangan mental dan orang tua.
Value :
Empati, karena dapat meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar.
Aktual, karena melibatkan peran aktif mahasiswa FK Unsri dalam
merealisasikan tri dharma perguruan tinggi.
Tempat :
Sekolah Luar Biasa (SLB).
Waktu :
Maret 2019
Sasaran :
Anak-anak dengan keterbelakangan mental serta orang tua.
Pelaksana :
Dinas Pengembangan Masyarakat BEM KM FK UNSRI
Kemitraan :
AMSA-Unsri
Rencana Kegiatan :
Pekan Down Sindrom dilaksanakan selama 2 hari. Di hari pertama akan
dilakukan rangkaian penyuluhan bagi orang tua, pemeriksaan kesehatan serta
terapi fun bagi anak syndrome down.
Dilanjutkan dengan agenda hari kedua dengan menyebarkan hasil cek
pemeriksaan kesehatan disertai dengan interpretasi kepada orang tua dan
melaksanakan terapi fun kepada anak-anak.
Indikator Keberhasilan
Banyaknya partisipan dalam acara maksimal 30 orang (maksimal 20%):

Kesiapan acara yang dilihat dari (maksimal 15%) :


ü Survey lokasi kegiatan maksimal 1 bulan sebelum acara (15%)
ü Perizinan kegiatan maksimal 3 minggu sebelum acara (20%)
ü Perizinan tempat kegiatan maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Struktur kepanitiaan yang terbentuk maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Kesiapan pengisi acara (pemateri dll) maksimal 1 minggu sebelum acara (25%)

Rumus hitung persentase total kesiapan acara:

Persentase dari setiap komponen yang telah didapat per poin x 15%

*selanjutnya setelah mendapat hasil persentase setiap poin, akumulasikan semua hasil
persentase yang didapat sebagai hasil akhir persentase keberhasilan dalam hal
kesiapan acara

Membuka dan meningkatkan wawasan dan pengetahuan orang tua tentang cara
mendidik anak down syndrome yang diwujudkan dalam rangkaian kegiatan
penyuluhan terhadap orang tua (maksimal 30%)

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan didapat melalui kuesioner yang


disebarkan, maksimal >70% atau 70% masyarakat yang mengikuti acara merasa
puas (maksimal 35%)

Perkiraan Dana :
Rp 5.000.000,-
Sumber Dana :
Simpanan kas BEM KM FK UNSRI
Koordinator :
Regina Pinta Gracia Harahap
5.6 Safari Ramadhan

Deskripsi:
Program yang dapat menambah nilai spiritualistik dari mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya yaitu melewati acara buka bersama anak
yatim piatu yang diiringi dengan materi tentang manfaat puasa untuk tubuh
kita.
Latar Belakang:
Kurangnya program kerja di BEM yang bernilai spiritualistic dan juga
kurangnya nilai spiritualistik dari anggota BEM itu sendiri.
Tujuan:
Untuk mengembangkan spiritualistic dari para mahasiswa dan memiliki
rasa saling kasih sayang terhadap semua makhluk hidup ciptaan Allah.
Value:
Harmonis, karena merupakan kegiatan yang menguatkan kebersamaan dalam
tujuan harmonisasi persatuan.
Empati, karena dapat meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar.
Tempat:
Panti Asuhan
Waktu:
Bulan Ramadhan 2019
Sasaran:
Anak Yatim Piatu
Pelaksana:
Dinas Pengembangan Masyarakat BEM KM FK UNSRI
Kemitraan:
BPPM Asy-syifa
Rencana Kegiatan:
Akan dilakukan Materi singkat tentang “Puasa Terhadap Kesehatan” dan
games ringan lalu di akhiri dengan buka bersama dan sholat berjamaah.
Indikator Keberhasilan:
Banyaknya partisipan dalam acara maksimal 30 orang (maksimal 20%):

Kesiapan acara yang dilihat dari (maksimal 15%) :


ü Survey lokasi kegiatan maksimal 1 bulan sebelum acara (15%)
ü Perizinan kegiatan maksimal 3 minggu sebelum acara (20%)
ü Perizinan tempat kegiatan maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Struktur kepanitiaan yang terbentuk maksimal 2 minggu sebelum acara (20%)
ü Kesiapan pengisi acara (pemateri dll) maksimal 1 minggu sebelum acara (25%

Rumus hitung persentase total kesiapan acara:

Persentase dari setiap komponen yang telah didapat per poin x 15%

*selanjutnya setelah mendapat hasil persentase setiap poin, akumulasikan semua


hasil persentase yang didapat sebagai hasil akhir persentase keberhasilan dalam
hal kesiapan acara

Membuka dan meningkatkan wawasan dan pengetahuan anak yatim piatu tentang
manfaat puasa untuk tubuh dan kesehatan yang diwujudkan dalam rangkaian kegiatan
dari pemateri acara (maksimal 30%)

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan didapat melalui kuesioner yang


disebarkan, maksimal >70% atau 70% masyarakat yang mengikuti acara merasa
puas (maksimal 35%)
Perkiraan Dana:
Rp 3.000.000,-
Sumber Dana:
Simpanan kas BEM KM FK UNSRI
Koordinator:
Ahmad Sutri Rizal

Anda mungkin juga menyukai