Anda di halaman 1dari 21

Dosen: Ns.

Fadly syamsudin S kep, M, kep, Sp, kmb

Resume

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

”ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZEIN SUSANTI S ALI

NIM : C01416113

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2018
1. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf merupakan sistem fungsional dan structural yang paling


terorganisasibdan paling kompleks. Sistem ini mempengaruhi sistem tubuh ,baik secara
fisiologis maupun psikologis. Unit ini akan mendiskusikan pentingnya sistem neurologis
pada fungsi manusia dan konsekuensi utama akibat gangguan neurologis.

(JOYCE M. BLACK JANE HOKANSON HAWKS, Keperawatan Medikal Bedah 2014)

Neuron yang disebut dengan sel saraf, adalah unit fungsional sistem saraf dan
merupakan sel yang sangat khusus . Maturasi saraf terjadi sebelum atau segera setelah lahir.
Saat matur, neuron tidak menjalani reproduksi sel dan tidak dapat diganti. Setiap neuron
berfungsi untuk menerima stimulus yang dating dari ,dam mengirim stimulus yang keluar ke
saraf lain,otot,atau kelenjar. Neuron melewati dan menerima sinyal melalui perubahan aliran
ion bermuatan listrik bolak balik melintasi membrane sel neuron.

(Elizabeth J. Corwin , Buku Saku Patofisiologi 2014)

Sistem saraf merupakan sistem komunikasi dan control tubuh yang penting. Terdiri
atas pusat,yaitu otak dan medulla spinalis,yang membentuk sistem saraf pusat (SSP) , serta
bagian tepi , yaitu sistem saraf tepi.

(J. H. GREEN, Fisiologi Tubuh Manusia 2002)

Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai
media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai
sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormone.

(Singgih, 2003).

Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan
sangatkhusus dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan,mengatur,dan
mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem
tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sebagian besar sistem tubuh lainnya. Tubuh
mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf di
anatara berbagai sistem .

(Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit)


Sel saraf merupakan sel tubuh yang berfungsi mencetuskan dan menghantarkan
impuls listrik. Sel saraf merupakan unit dasar dan fungsional system saraf yang mempunyai
sifat ekstabilitas, artinya siap memberi respon apabila terstimulasi. Satu sel saraf mempunyai
badan sel (soma) yang mempunyai satu atau lebih tonjolan (dendrit). Tonjolan-tonjolan ini
keluar dari sitoplasma sel saraf. Satu atau dua ekspansi yang sangat panjang disebut akson.
Serat saraf adalah akson adalah akson dari satu sel saraf.

Dendrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan akson
berfungsi sebagai pembawa impuls. Sel-sel saraf membentuk mata rantai yang panjang
perifer ke pusat dan sebaliknya. Dengan demikian impuls dihantarkan secara berantai dari
satu neuron ke neuron lainnya. Tempat dimana terjadi kontak antar satu neuron dengan
neuron lainnya disebut sinaps. Penghantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya
berlangsung dengan perantaraan zat kimia.

(Koes Irianto, Anatomi dan Fisilogi untuk Mahasiswa 2012. Hal: 330)

Otak manusia memiliki tekstur seperti jeli yang sangat keras dan mengandung sekitar
100 miliar sel saraf yangdisebut neuron. Setiap neuron memiliki beberapa tentakel bercabang
dan filamen serupa benang atau akson, yang dapat dilewati oleh impuls listrik. Panjang
neuron biasanya hanya beberapa milimeter (ukuran dari 1,5 cm). Padahal, sel saraf dibagian
tubuh lainnya, misalnya yang mengendalikan gerakan di jari kaki, panjangnya mencapai 1
meter.

Pada ujung-ujung akson terdapat bola-bola kecil berisi sedikit bahan kimia yang
disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat rangsangan, neurotransmitter ini akan
dilepaskan kedalam ruang antara sel saraf tersebut dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan
merangsang dendrit di sel saraf tetangganya. Selanjutnya, neuron akan neurotransmitter-nya,
sehingga akan merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya dengan
cara itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap menit.

Sekitar 60 jenis bahan kimia neutrotransmitter diketahui dan diduga terdapat dalam
system saraf manusia. Mungkin masih banyak lagi yang biasaditemukan. Beberapa
neurotransmitter yang sudah cukup dikenal antara lain adalah serotonin, endorphin,
noradrenalin (juga disebut norepinefrin), dan asetikolin.

Neurotransmitter terbuat dari asam amino yang dapat ditemukan dalam makanan
berprotein, seperti daging, ikan dan keju. Vitamin dan mineral merupakan bahan utama yang
diperlukan untuk mengubah asam amino biasa menjadi neuromessenger “penyampai pesan”.
Nutrisi tersebut akan menjamin agar otak dapat menjalankan semua fungsinya dengan cepat
dan efisien.

Bahan penting lainnya di dalam otak adalah lemak. Lemak amat penting untuk
membangun struktur dan fungsi otak. Yang mengejutkan, lebih dari 60% struktur otak
terbangun dari lemak karena setiap sel saraf di dalam otak dikelilingi oleh sebuah membrane
yang tersusun atas molekul lemak. Banyak pula di antara sel saraf yang dibungkus oleh
selubung myelin. Selubung myelin ini akan meningkatkan kecepatan pengiriman impuls
saraf selubung myelin itu sendiri sekitar 75% merupakan lemak, lemak juga memainkan
tugas penting lainnya, yakni sebagai kurir, pengatur peradangan, dan pengatur memori serta
suasana hati.

a) Dendrit:menerima pesan dari sel saraf tetangga melalui neurotransmitter


b) Nucleus: menahan informasi untuk mengontrolkegiatan neuron
c) Axon: beritindak sebagai jalan raya bagi neurotransmitter
d) Selubung myelin: membungkus akson dan meningkatkan kecepatan impluls saraf
e) Bola di ujung saraf sinepsis: mengeluarkan bahan kimia berisi pesan untuk dendrit di sel saraf
tentangga.

(Koes Irianto, Anatomi dan Fisilogi untuk Mahasiswa, 2012. Hal: 331)

Sel-sel saraf (neuro ) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung
akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya,ada
tiga jenis saraf yaitu :
1. Sel saraf sensorik
Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang
dating kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf,dan
meneruskannya ke otak. Badan sel ini bergerombol membentuk ganglia,akson pendek,dan
dendritnya panjang.
2. Sel saraf motorik
Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls
saraf dari pusat saraf(otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini
mempunyai dendrite yang pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung
Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan
sumsum tulang belakang. Neuron (selsaraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau
meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

(Pack, Phillip E. 2007. Anatomy and Physiology. Bandung: Pakar Raya)

Secara garis besar sistem saraf mempunyai empat fungsi ,yaitu :

a. Menerima informasi (rangsangan) dari dalam maupun dari luar tubuh melalui saraf sensori
(Afferent Sensory Pathway)
b. Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.
c. Mengolah informasi yang diterima baik di tingkat medulla spinalis maupun di otak untuk
selanjutnya menentukan jawaban(respon).
d. Menghantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik (Efferent Motorik Pathway) ke
organ-organ tubuh sebagai control atau modifikasi dari tindakan.
(Koes Irianto, Anatomi dan Fisilogi untuk Mahasiswa, 2012. Hal: 331)

2. System Saraf Pusat (CENTRAL NERVUS SYSTEM)


Sistem saraf pusat berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja
jaringan saraf hingga kesel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otaj besar,otak kecil,sumsun
lanjutan (medula oblongata),dan sumsum tulang belakang(medulla spinalis). Otak terletak di
dalam tulang tengkorak ,sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas
tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara
lain,yaitu:
1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
2. Substansi alba atau bagian materi putih yang berbentuk dari serabut saraf.
3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya diantara
sel-sel saraf yang ada.

Selain itu , pada sistem saraf pusat terdapat juga jembatan varol yang tersusun atas
serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,juga menghubungkan
otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi sebagai
menghantarkan rangsangan dari kedua bagian serebrum.

(Surtiretna, Nina. 2006. Mengenal Sistem Saraf. Bandung: PT Kiblat Buku Utama)

System saraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis.dibungkus selaput meninges
yang berfungsi untuk melindungi system saraf pusat. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu
durameter, arachnoid, dan piameter.

Diantara lapisan lapisan ini terdapat rongga-rongga (space),yaitu:


a. Rongga Epidurral (Epidural Space)
Berada diantara tulang tengkorak dan durameter rongga ini berisi pembuluh darah
dan jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan
b. Rongga Sub Arakhnoid (Sub Achnoid Space)
Berada diantara arachnoid dan piameter, berisi cairan serosa.
c. Rongga sub Arakhnoid (Sub Arachnoid Space)
Terdapat di antara arachnoid dan piameter, berisi cairan serebrospinal.

Secara fisiologi system saraf pusat ini berfungsi untuk interpretasi, integrasi,
koordinasi, dan inisiatif berbagai impuls saraf.

Otak merupakan organ tubuh kompleks. Tidak hanya mengatur pikiran, bicara dan
emosi, otak juga menjadi pusat kembali semua hal, dari fungsi sederhana, seperti detak
jantung dan kegiatan bernafas hinggafungsi yang kompleks, sepeti dorongan seks ingatan,
dan suasana hati. Sepanjang hidup, otak terus sibuk menerima rangsangan menolah dan
menyimpan informasi, mengembangakan pikiran dan emosi, serta, menyimpan memori.
Nutrisi yang kita makan sangat diperlukan untuk menjaga agar otak dapat bekerja dengan
optimal.

Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak adalah gangliosida yang berfungsi
untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar, pertumbuhan dan pementukan sel
saraf serta sebagai modulatoryang melakukan transisi informasi dan menyimpan data.

Konsentrasi gangliosida yang tinggi ditemukan diarea abu-abu otak, yakni pada otak
besar dan cerebral cortex yang tak akan area terpenting untuk pembentukan memori. Hasil
riset yang ada menunjukan, suplementasi gangliosida dapat meningkatkan kemampuan
belajar dan mengingat pada anak. Nutrisi ganglisida secara alami terdapat dalamASI,dagging
dan telur.

Gangliosida adalah kompleks lemak dan karbohidrat yang mengandung N-


Acetylneuraminic acid. Gangliosida secara amaliah terdapat di dalam AS (air susu
ibu),telur,daging dan susu sapi. 10% total lemak dari otak di susun oleh gangliosidia ,
dengan konsentrasi tertinggi di otak besar.

Selain di otak, gangliosida juga ditemukan di organ-organ lain seperti hati, paru,
limpadan mukosa usus. Di otak, gangliosida terdapat pada dinding sel saraf terutama pada
dendrit dan ujung saraf. Pebentukan gangliosida tertinggi terjadi selama selama periode
pembbentukan dendrit dan sinapsis yaitu pada kurang lebih 3-5 tahun pertama kehidupan.

Fungsi gangliosida:

1. Gangliosida berhubungan dengan pertumbuhan sel otak dan dibutuhkan untuk neuritogenesis
dan pembentukan sinapsis.
2. Gangliosida mendukung fungsi-fungsi sel saraf, tidak hanya penyaluran informasi melalui
jalur sinapsis tetapi juga berperan dalam penyimpanan memori
3. Gangliosida membantu kemampuan belajar dan menyimpan memori
4. Disamping untuk otak gangliosida ini juga dapat memberikan perlindungan alami pada usus,
sehingga turut berperan dalam memperkuat pendewasaan usus bayi/anak.
3. Otak Besar (SEREBRUM)

Serebrum atau otak besar mempunyai dua belahan yaitu hemisfer kiri dan hemisfer
kanan yang dihubungkan oleh massa subtansia alba yang disebut korpus kollosum. Tiap-tiap
hemisfer meluas dari os frontalis sampai ke osoksipitalis. Diatas fossa kranii anterior media
dan fosa kranii posterior,hemisfer dipisahkan oleh celah yang besar disebut fisura
longitudinalis serebri. Serebrum (telensefalon) terdiri atas kortek serebri, basal
ganglia(korpora striate) dan rheniensefalon.

Korteks serebri adalah lapisan permukaan hemisfer yang disusun oleh substansia
grisea. Korteks serebri berlipat-lipat ,disebut girus,dan celah diantara dua lekuk disebut
sulkus(fisura). Beberapa daerah tertentu dari korteks serebri telah diketahui memiliki fungsi
spesifik. Pada tahun 1909 Brodmann (seorang neuropsikiater bangsa Jerman) membagi
korteks serebsi menjadi 47 area berdasarkan struktur seluler.. telah dilakukan banyak usaha
untuk menjelaskan berbagai makna fungsional tertentu dari area-area tersebut. Peta
Brodmann merupakan petunjuk umum yang sangat berguna bagi pembahasan korteks.

Hemisfer otak dibagi dalam beberapalobus atau daerah sesuai dengan tulang cranium.
Lapisan korteks terdiri dari :

1. Lamina molekularis
Mengandung sedikit sel berjalan secara horizontal dengan permukaan korteks terdapat
percabangan akhir dendrit dari lapisan yang lebih dalam.
2. Lamina granularis
Lapisan ini mengandung sel neuron berbentuk segitiga memadati lapisan ini.
3. Lamina piramidalis
Lapisan ini mengandung sel berbentuk pyramid. Diantara sel pyramid terdapat sel-sel
granular dengan akson yang berjalan naik kea rah lapisan superficial.
4. Lamina granularis
Terdiri dari sel neuron berbentuk bintang berukuran kecil dengan akson yang pendek
mencapai lapisan superficial.
5. Lamina ganglionaris
Sel neuron granular , sel neuron yang naik mencapai lamina molekularis akson dari
sel ini memasuki substansia alba.
6. Lamina multiformis
Sel-selnya berbentuk kumparan dengan sumbu panjang tegak lurus terhadap
permukaan korteks . Akson mencapai substansia alba sebagai serat proyeksi eferen dan
asosiasi.
Bagian-bagian dari korteks menurut Brodmann :
1. Lobus frontalis
a. Area 4 (area motorik primer), sebagian besar girus presentalis dan bagian anterior lobus
parasentalis.
b. Area 6 adalah bagian sirkuit traktus piramidalis (area premotorik) mengatur gerakan motorik
dan premotorik.
c. Area 8 mengatur gerakan mata dan perubahan pupil.
d. Area 9 ,10,11,12 (area asosiasi frontalis)
2. Lobus parietalis
a. Area 3,2,1 adalah area sensorik primer (area postsentral) ,meliputi girus sentralis dan meluas
kea rah anterior sampai mencapai dasar suklus sentralis.
b. Area 5,7 (area asosiasi somatosensorik), meliputi sebagian permukaan medial hemisfer
serebri.

Permukaan bagian atas dan lateral terdiri dari girus parietal posterior,girus parietal
superior,girus supramarginalis,girus angularis, dan bagian medial lobus paresentralis.

3. Lobus oksipitalis
a. Area 17 (korteks visual primer) : Permukaan medial lobus oksipitalis sepanjang bibir superior
dan inferior suklus kalkanius.
b. Area 18,19 (area asosiasi visual) : Sejajar dengan area 17 meluas seperti sampai meliputi
permukaan lateral lobus oksipitalis . Bagian lateral terdiri dari girus oksipitalis lateralis,
bagian medial girus lingualis, bagian basal di antara kuneus dan girus lingalis terdapat fisura
kalkarina.
4. Lobus temporalis
a. Area 41 (korteks auditori primer) : Meliputi girus temporalis superior meluas sampai ke
permukaan lateral girus temporalis.
b. Area 42 (area asosiasi auditorik) : Korteks area sedikit meluas sampai pada permukaan girus
temporalis superior.
c. Area 38,40,20,21,22 (area asosiasi) : Permukaan lateral dibagi menjadi girus temporalis
superior, girus temporalis media, dan girus temporalis inferior . Pada bagian basal terdapat
girus fusiformis..
5. Area broka (area bicara motoris) terletak diatas sulkus lateralis, mengatur gerakan berbicara.
6. Area visualis: Terdapat pada polus posterior dan aspek medial hemisfer serebri di daerah
sulkus kalkaneus ,merupakan daerah menerima visual. Gangguan dalam ingatan untuk
peristiwa yang belum lama..
7. Insula reili : Bagian serebrum yang membentuk dasar fisura silvii yang terdapat di antara
lobus frontalis,lobus parietalis dan lobus oksipitalis. Bagian otak ini ditutupi oleh girus
temporalis dan girus frontalis inferior.
8. Girus singuli : Bagian medial hemisfer terletak di atas korpus kolosum.
(Drs. H. Syaifudin, AMK , Anatomi fisiologi untuk keperawatan dan kebidanan edisi 4
2010.Hal:186)

Dibagian lateral terdapat girus fusiformis kea rah tengah terdapat girus hipokampi dan
unkus. Tempat yang terpenting pada lobus temporalis adalah bagian tengah permukaan
superior girus temporalis superior yang tersembunyi dalam ramus posterior fisura lateralis
sylvii. Ditempat itu terdapat gelung-gelung melintang disebut giri temporalis transversi
Heschi, yang mengandung korteks pendengaran.
1. Insula Reili
Insula reili merupakan bagian serebrum yang membentuk dasar fisura lateralis sylvii
yang terdapat diantara lobus frontalis. Insula reili ini tertutup oleh girus temporalis superior
dan girus temporalis inferior. Insula reili adalah daerah korteks serebri yang melekat erat
pada korpus striatum.
2. Rhinensefalon
Rhinensefalon secara filogenetik merupakan bagian tua dari hemisferium
serebri,mencakup bagian-bagian yang berhubungan dengan persepsi sensasi olfaktorius .
Pada bagian ini dapat dilihat bagian yang disebut bulbus olfaktorius,traktus olfaktorius,striae
olfaktorius,dan trigonum olfaktorius.
3. Substantia alba
Substantia alba dari hemisferium serebri merupakan bagian putih.Otak besar
mengandung baik serabut-serabut saraf bermielin dengan berbagai jenis ukuran maupun
neuroglia. Ketiga tipe serabut saraf yang bermielin membentuk pusat dari hemisferium
serebri : serabut transversal ,serabut proyeksi, dan serabut asosiasi.
4. Fisiologi korteks serebri
Mengambil morfologi bangunan lapis sel otak sebagai dasar. Brodmann membagi-
bagi korteks manusia dalam 52 daerah yang dinyatakan dengan angka-angka ,sehingga kita
mengenal area 1 sampai area 52. Daerah-daerah ”reseptif primer” korteks serebri, antara lain
: primary sensory receptive cortex area 3,2, dan 1; primary visual receptive cortex area 17;
dan primary auditory receotive cortex area 41.
Secara garis besar struktur otak besar terbagi menjadi korteks serebri dan struktur-
struktur sub kortikal. Korteks sensori berfungsi untuk mengenal, interpretasi impuls sensori
yang diterima sehingga individu merasakan, menyadari adanya suatu sensai rasa atau indera
tertentu. Korteks sensoris juga menyimpan sangat banyak data memori sebagai hasil
rangsangan sensoris selama manusia hidup. Baik korteks sensoris maupun motoris
mempunyai pemetaan tubuh yang disebut pemetaan sematofik. Struktur sub kortikal terdiri
dari :

a. Basal ganglia
Melaksanakan fungsi motoris dengan merinci dan menkoordinir gerakan dasar, gerak
halus (terampil), dan singkap tubuh.

b. Hipotalamus
Pusat tertinggi integrasi dan koordinasi system saraf otonom dan terlibat dalam
pengolahan perilaku insting (makan, minum, seks, dan motivasi).

Daerah hipotalamus dibagi atas tiga bagian, yaitu; supraotik (bagian depan), region
tuberalis (bagian tengah), dan regiop mamilaris (bagian belakang). Di regosupraotik terdapat
pusat yang mengatur suhu. Saraf-saraf nucleus supraotik berhubungan dengan pars nervosa
hifosisis. Nuclei tuberalis berhubungan dengan ganglion basal. Diregio tuberalis terdapat
pusat yang mengatur makan. Dibagian tengah ada pusat kenyang, dan dibagian lateral ada
pusat nafsu makan.

Di daerah yang terletak di belakang glandula hipofisis terdapat pusat yang berfungsi
mempertahankan cairan tubuh. Bila kadar NaCl meningkat, sel-sel dipusat ini terangsang dan
membentuk hormone antidiuresis, dengan demikian reabsorbsi air dalam ginjal meningkat.
Dibagian posterior hipotalamus terdapat pusat yang menghambat sekresi keringat dan
menyebabkan vasokontriksi kapiler-kapiler kulit dengan tujuan menahan menguapnya panas
dalam tubu. Bila pusat ini terganggu, penderita akan berkeringat dan dingin misalnya apa
yang Nampak pada penderita shock.Korpus mamilaris berfungsi dalam pengecapan dan
termasuk system limbic yang berfungsi mengurtalamus berfungsi pula pada kegiatan seks.

1. Subtalamus
Sebetulnya merupakan lanjutan tegmentum mesenensefalon, yang mengandung nucleus
ruber dan substantia nigra. Pada ummnya subtalamus ini berfaal sebagai stasiun antara korpus
striatum dan stasiun antara korpus striatum ekstrapiramidalis.
2. Epitalamus
Epitalamus terdiri dari hebenularia dengan traktus-traktusnya, dan berfaal sebagai pusat
untuk mengkoordinir rangsangan penghidu (olfaktoria)

3. Talamus
Thalamus merupakan pusat pengatur atau penerima rangsangan sensori, terletak pada
bagian tengah otak. Bagian bawahnyamerupakan pusat pengatur suhu tubuh, selera makan,
keseimangan cairan tubuh, metabolisme lemak, dan karbohidrat,tekanan darah, dan tidur.
Thalamus merupakan subsntansi grisea yang terdapat dibagian dorsaldiensefalon yang
membentuk dinding lateral kanan dan kiri ventrikulus tertius.disebelah lateral thalamus ada
kapsula interna. Thalamus yang terdiri dari kumpulan nuclei, merupakan stasiun penghubung
berkas-berkas saraf yang mengantar ransangan yang akan disalurkan ke korteks serebri.

Addapun nuclei tersebut antara lain:


a. Nukleus talamiku anterior: termasuk system limbic yang menyalurkan rangsangan-
rangsang ke korteks cinguli
b. Nucleus ventralis anterior: berhubungandengan korpus straium
c. Nucleus ventralis lateralis: menerima saraf dari globus palidus dan serebelum dan
mengeluarkan serabut-serabut saraf yang berjalan ke korteks motoris serebri
d. Nuklues ventralis posterolateralis: merupakan stasiun tempat sinpasis trktus serebri
e. Sentrum medianum: berhubungan dengan korpus startum
f. Nuclei dibagian medial: thalamus berhubungan dengan hipotalamus dan lobus frontalis
g. Pulvinar: berhubungan dengan lobus okspitalis dan lobus parietalis
h. Korpus genikulatum mediale: merupakan stasiun penghubung penghantar rangsangan
pendengaran
i. Formasi retikularis: merupakan susbstrat anatomis kesadaran

4. Batang Otak (BRAINSTEM)


Batang otak terdiri atas diensefalon, mid brain, pons dan medulla oblongata.
Merupakan tempat berbagai pusat vital seperti pernapasan, pusat vasomotor, pusat pengatur
kegiatan jantung, pusat muntah, bersin, dan batuk.

Dari batang otak keluar dua belas pasang saraf kranial, yaitu:

a. Neuron olfaktorius
Saraf ini berfungsi sebagai sensasi penghidu, yang terletak dibagian atas dari mukosa
hidup disebelah atas dari konkha nasalis superior
b. Neuro optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen sensori khusus.
Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke perier.
c. Neuro okulomotorius
Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensefalon. Saraf ini berfungsi
sebagai saraf untuk mengankatbola mata.
d. Neuron troklearis
Pusat saraf ini terdapat padda mesensefalon . saraf ini mensarafi mesenterium oblique
yang berfungsi memutar bola mata
e. Neuron trigemenus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu neuron optal mikus, neuron maksilaris, dan
neuron mandibularis yang merupakan saraf gabungan sensori dan motoris.ketiga saraf ini
mengurus sensasi umumpada wajah dan sebagian kepala,bagian dalam hidung, mulut , gigi,
dan meninges.
f. Neuron abdusens
Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini mensarafi mesenterium rektus lateralis.
Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola mata tidak dapat digerakanke lateral dan sikap
bola mata tertarik ke medial (strabismus konvergen)
g. Neuron fasialis
Saraf ini merupakan gabungan saraf, saraf eferen yang berfungsi untuk sensasi umum
dan pengecapan sedangkan saraf eferen untuk ototwajah atau mimic
h. Neuron statoakustikus
Saraf ini terdiri dari dua komponen, ialah saraf pendengaran dan saraf keseimbangan
i. Neuron glosofaringeus
Saraf ini mengurus lidah dan faring. Saraf ini mengandung serabut sensori khusus.
Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot faring. Serabut sensori khusus mengurus
pengecapan di lidah. Disamping itu juga mengandung serabut sensasi umum dibagian
belakang lidah, faring, tuba Eustakhius dan telinga tengah.
j. Neuron vagus
Saraf ini terdiri dari tiga komponen yaitu:
 Komponen motoris yang mensarafi otot-ototfaring dan obat-obat yang menggerakkan pita
suara
 Komponen sonsori yang mengurus perasaan dibawah faring
 Komponen saraf parasimpatis yang mensarafi sebagian alat-alat dalam tubuh
k. Neuro asesorius
Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada nucleus ambigus dan komponen
spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini mengurus mesenterium trapezius
mesenterium sternokleidomastoideus
l. Neuron hipoglosus
Saraf ini merupakan saraf eferen (motoris) yang mengurus otot-otot lidah. Nukleusnya
terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV dan menonjol sebagian trigonum hipoglosi.
(Koes Irianto, Anatomi dan Fisilogi untuk Mahasiswa, 2012. Hal: 334-338)

 Neuron Sistem Saraf Pusat: Unit Fungsional Dasar


System saraf pusat mengandung lebih dari 100 miliar neuron. Sinyal yang datang
masuk ke neuron ini melalui sinaps yang lokasinya sebagian besar terletak di dendrit neuron,
dan juga pada badan sel untuk berbagai jenis neuron, mungkin hanya terdapat bebrapa ratus
atau sampai 200.000 hubungan sinaptik semacam itu dari serta-serat yang masuk. Sebaliknya,
sinyal yang keluar berjalan melalui akson tunggal yang meninggalkan neuron. Kemudian,
akson ini bercabang banyak menuju ke bagian-bagian lain system saraf atau tubuh bagian
perifer. Ciri khusus dari sebagian besar sinaps adalah bahwa dalam keadaan normal sinyal
hanya berjalan ke arah depan, dari akson neuron sbelumnya ke dendrit pada membrane sel
neuron berikutnya. Hal ini memaksa sinyal untuk berjalan ke arah yang diperlukan untuk
melaksanakan berbagai saraf yang khusus.

(Gyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Hal: 583)

Sebagian besar aktivitas system saraf diawali oleh pengalaman-pengalaman sensorik


yang merangsang resptor sensorik, dapat berupa resptor visual di mata, resptor aoditorik di
telinga, resptor taktil dipermukaan tubuh, atau jenis reseptor lainnya. Pengalaman sensorik ini
dapat menimbulkan reaksi segera dari otak, atau memori dari pengalaman tersebut dapat
disimpan dalam otak selama beberapa menit, beberapa minggu atau beberapa tahun, dan
selanjutnya dapat menenetukan reaksi reaksi tubuh di masa datang. Peran yang paling penting
dari system saraf adalah mengatur berabagai aktivitas tubuh. Hal in dapat dicapai mealui
pengaturan:
1. Kontraksi otot rangka yang tepat di seluruh tubuh
2. Kontraksi otot polos organ dalam
3. Sekresi bahan kimia aktif oleh kelenjar eksokrin dan edokrin disebagian besar tubuh.

Seluruh aktifitas ini disebut fungsi motoric system saraf, sedangkan otot dan kelenjar disebut
efektorkarena merupakan struktur anatomis sesungguhnya yang melaksanakan fungsinya
sesuai dengan yang diperintahkan oleh sinyal saraf.

(Gyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Hal: 583)
 Pengolahan Informasi Fungsi “integrasi” Sistem Saraf
Salah satu fungsi yang paling penting dari system saraf adalah mengolah informasi
yang masuk dengan cara sedemikian rupa sehingga timbul respons motoric dan mental
sesuai. Lebih dari 99 persen informasi sensorik diabaikan oleh oleh otak karena tidak relevan
dan tidak penting. Sebagai contoh, seseorang biasanya sama sekali tidak memperhatikan
bagian tubuh yang bersinggungan dengan pakaian, seperti juga tidak memperhatikan tekanan
pada tempat duduk sewaktu ia duduk. Serupa dengtan hal ini. Perhatian hanya akan
dicurahkan pada objek khusus yang terdapat pada lapangan penglihatan, dan bahkan suara
bising diekitar kita yang berlansung terus-menerus biasanya akan dipindahkan kea lam
bawah sadar.

Sebuah neuron motoric anterior yang khas di kornu anterior medula spinalis. Neuron
motoric ini terdiri atas tiga bagian utama, yakni: soma,yang merupakan badan utama dari
neuron: sebuah akson tunggal, yang memanjang dari soma ke saraf perifer yang
meninggalkan medula spinalis: dan dendrit, yang merupakan sejumlah besar penonjolan tipis
dari soma yang memanjangkeluar sepanjang 1 mm ke daerah sekitar medula spinalis.

(Gyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Hal: 584)

 Tingkatan Utama Fungsi Sistem Saraf Pusat


a) Tingkat Medula Spinalis
Kita seringkali berfikir bahwa medulla spinalis hanyalah suatu saluran untuk
menyalurkan sinyal yang berasal dari bagian perifer tubuh ke otak, atau pada arah yang
berlawanan dari otak kembali ketubuh. Hal ini jauh dari keadaan yang sebenarnya. Bahkan
setelah medula spinalis dipotong setelah setinggi daerah leher atas, banyak fungsi medulla
spinalis yang masih tetap ada. Contohnya sirkuit neuronal dalam medula spinalis dapat
menyebabkan gerakan berjalan, reflex yang menarik bagian tubuh, dari suatu objek, reflex
yang menegangkan kaki guna menunjang tubuh terhadap gravitasi, dan reflex yang dipakai
untuk mengatur pembulu-pembulu darah local, gerakan gastrointestinal atau ekskresi urine.
Sebenarnya, cara kerja bagian atas system saraf sering tidak secara langsung mengirimkan
sinyal ke bagian perifer tubuh melainkan dengan mengirim sinyal ke pusat-pusat pengatur
dalam medula spinalis, dan “memerintahkan” pusat-pusat medula spinalis untuk berfungsi.

b) Tingkat Otak Bagian Bawah atau Tingkat Subkortikal


Banyak, kalau bukan sebagian besar, aktivitas bawah sadar tubuh diatur oleh bagian
bawah otak di medula oblongata, pons, mesensefalon, hipotalamus, thalamus, serebelum, dan
ganglia basalis. Sebagai contoh, pengaturan bawah sadar dari tekanan arteri dan pernapasan
terutama dilaksanakan dimedula oblongata dan pons. Pengaturan keseimbangan merupakan
fungsi gabungan dari bagian serebelumyang lebih dahulu terbentuk dan substansia reticular
medula oblongata, pons, serta mesensefalon. Reflex untuk makan, seperti salivasi dan
menjilat bibir sebagai respon terhadap rasa makan diatur oleh daerah-daerah dalam medula
oblongata, pons, mesensefalon, amigdala, dan hipotalamus. Selain itu banyak pola emosi,
seperti marah, gembira, kegiatan seksual, reaksi terhadap nyeri, atau reaksi terhadap rasa
senang, semuanya ini masih dapat timbul setelah kerusakan banyak bagian korteks serebri.

c) Tingkat Otak Bagian Atas atau Tingkat Korteks


Setelah sebelumnya dijelaskan berbagai fungsi sistm saraf dapat terjadi pada tingkat
medula spinalis dan tingkat otak bagian bawah, timbul pertanyaan,apa sisa fungsi yang
dilaksanakan oleh korteks serebri? jawaban untuk masalah ini sangat kompleks. Namun dapat
diawali dengan kenyataan bahwa korteks serebri merupakan gudang memori yang sangat
besar. Korteks tidak pernah berfungsi sendiri tetapi selalu berhubungan dengan pusat-pusat
bagian bawah system saraf. Tanpa adanya korteks serebri, fungsi pusat-pusat otak bagian
bawah sering tidak tepat. Tempat penyimpanan atau gudang informasi yang luas dalam
korteks biasanya mengubah fungsi-fungsi ini menjadi kerja yang lebih tepat dan spesifik.
Korteks serebri sangat penting untuk sebagian besar proses berpikir, tetapi tetapi korteks
tidak dapat bekerja sendiri. Pusat-pusat dibagian bawah otaklah, bukan korteks, yang
menimbulkan kesadran dalam korteks serebri, sehingga membuka penyimpanan memori
menjadi menjadi mesin otak untuk berfikir. Jadi, sebenarnya setiap bagian system saraf
membentuk fungsi yang khas. Tetapi kortekslah yang membuka dunia penyimpan informasi
untuk dugunakan oleh pikiran seseorang.

(Gyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Hal: 584-585)

 Pengolahan Informasi Fungsi “integrasi” Sistem Saraf


Salah satu fungsi yang paling penting dari system saraf adalah mengolah informasi
yang masuk dengan cara sedemikian rupa sehingga timbul respons motoric dan mental
sesuai. Lebih dari 99 persen informasi sensorik diabaikan oleh oleh otak karena tidak relevan
dan tidak penting. Sebagai contoh, seseorang biasanya sama sekali tidak memperhatikan
bagian tubuh yang bersinggungan dengan pakaian, seperti juga tidak memperhatikan tekanan
pada tempat duduk sewaktu ia duduk. Serupa dengtan hal ini. Perhatian hanya akan
dicurahkan pada objek khusus yang terdapat pada lapangan penglihatan, dan bahkan suara
bising diekitar kita yang berlansung terus-menerus biasanya akan dipindahkan kea lam
bawah sadar.

Sebuah neuron motoric anterior yang khas di kornu anterior medula spinalis. Neuron
motoric ini terdiri atas tiga bagian utama, yakni: soma,yang merupakan badan utama dari
neuron: sebuah akson tunggal, yang memanjang dari soma ke saraf perifer yang
meninggalkan medula spinalis: dan dendrit, yang merupakan sejumlah besar penonjolan tipis
dari soma yang memanjangkeluar sepanjang 1 mm ke daerah sekitar medula spinalis.

Sebanyak kurang lebih 10.000sampai 200.000 tombol simpatik kecil yang disebut
terminal parasimpatik terletak dipermukaan dendrit dan soma neuron motoric, 80 sampai
95persennya di dendrit dan hanya 5 sampain 20 persen soma disoma. Terminal prasinapatik
ini merupakan ujung dari serat-serat saraf yang berasal dari banyak neuron lain. Sebagaian
besar terminal prasinapatik ini bersifat eksitatorik artinya, menyekresi zat transmitter yang
merangsang neuron pascasinapatik.

Neuron-neuron di bagian-bagian lain medulla spinalis dan otak berbeda dari neuron
motoric anterior dalam hal (1) ukuran badan sel (2) panjang, ukuran, dan jumlah dendrit,
panjangnya berkisar dari hampir nol sampai beberapa sentimeter (3) panjuang dan besarnya
akson: dan (4) jumlah terminal prasinaptik, yang berkisar antara hanya beberapa sampai
200.000. perbedaan-perbedaan ini membuat neuron dibagian system saraf yang berbeda
bereaksi secara berbeda terhadap sinyal sinaptik yang masuk sehingga melaksanakan bnayak
fungsinya yang berbeda.

(Gyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi kedubelas Hal: 587)

Anda mungkin juga menyukai