Jenis-jenis otot:
a. Otot Rangka
Otot rangka melekat pada tulang atau rangka tubuh. Otot rangka
dinamakan demikian karena beberapa hal yaitu: (1) pergerakan, (2)
bentuk, (3) letak, (4) insersi, (5) jumlah divisi, (6) lokasi, (7) arah
serat.
Otot rangka terdiri atas banyak sel-sel individu yang disebut dengan
serat otot. Serat-serat ini diikat oleh lapisan tipis dari jaringan
penghubung fibrosa (fasia). Fasia juga memasuki otot,
memisahkannya dari bundel (fasikulus). Otot rangka melekat pada
tulang rangka menggunakan perpanjangan fasia yang sangat tipis atau
oleh tendon. Tendon (serat fibrosa) memberikan perleketan yang
lebih kuat pada tulang dibandingkan fasia.
(Joyce M.Black dan Jane Hokanson Hawks, Keperawatan medikal
bedah edisi 8 buku 3, 2014)
Merupakan otot lurik, volunter dan melekat pada rangka. Serabut otot
sangat panjang sampai 30cm, berbentuk silindris dengan lebar
berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron. Setiap serabut
memiliki banyak inti yang tersusun dibagian perifer. Kontraksinya
sangat cepat dan kuat.
Struktur mikroskopis otot skelet/rangka
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri
dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut
myofibril atau serabut otot.
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang
mempunyai banyak nukleus ditepinya.
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh
dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk
silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
Myofibril disusun oleh myofilament yang berbeda-beda
ukurannya yang kasar terdiri dari protein myosin dan yang
halus terdiri dari protein aktin /actin.
(Joyce M.Black dan Jane Hokanson Hawks, Keperawatan
medikal bedah edisi 8 buku 3, 2014)
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini
bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya
mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang
(isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk
silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat
berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali
- kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus
oleh fasia super fasialis. Gabungan otot berbentuk kumparan dan
terdiri dari bagian:
Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat
otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai
berikut ini:
Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak
berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang
bergerak ketika otot berkontraksi. Otot yang dilatih terus menerus
akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak
digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami
atrofi. Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan
halus. Masing – masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah.
Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh
saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya
pada: 1. Dinding saluran pencernaan 2. Saluran-saluran pernapasan 3.
Pembuluh darah 4. Saluran kencing dan kelamin.
Ciri-Ciri Otot Lurik :
Bentuk selindris dengan garis gelap terang
Melekat pada rangka
Bekerja secara sadar dengan perintah otak
Cepat dan mudah lelah
Bentuk yang panjang dan memiliki banyak inti sel (multi sel)
Mempunya pigmen mioglobin
Inti sel yang berada di tepi
(Sabiston, Buku ajar bedah bagian 2,2012)
b. Otot Jantung
Otot jantung (miokardium) bersifat involunter dan hanya terdapat
pada jantung. Otot ini terdiri atas sel-sel otot yang bercabang dan
berlurik yang dihubungkan oleh taut imbas (gap junction). Gap
junction adalah hubungan antara sel-sel yang memungkinkan
terjadinya komunikasi secara listrik dan kimia. Otot jantung dikontrol
oleh faktor instrinsik, hormon dan sinyal dari sistem saraf otonom.
(Joyce M.Black dan Jane Hokanson Hawks, Keperawatan medikal
bedah edisi 8 buku 3, 2014)
Merupakan otot lurik. Disebut juga otot seran lintang involunter. Otot
jantung hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-menerus setiap
saat tanpa henti tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat,
yaitu setiap kali berdenyut.
Struktur mikroskopis otot jantung:
Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus
menerus tampa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan
perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna adanya persamaan
yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki sisi gelap terang dan
inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi dalam
memompa darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah
kesadaran manusia saraf yang memengaruhi otot jantung adalah saraf
simpatik dan parasimpatik.
Ciri-Ciri Otot Jantung :
Otot jantung yang berbentuk silindris
Memiliki percabangan disebut sinsitium
Otot Jantung terletak pada jantung
Memiliki satu Inti sel yang berada ditengah
Bekerja tampa kesadaran manusia
Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos
dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai
kehendak)/invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah
sel.Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
Dinding saluran pencernaan, Saluran-saluran pernapasan, Pembuluh
darah, Saluran kencing dan kelamin.
Ciri-ciri Otot Polos
Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik
Bentuk dari otot polos seperti perahu
Terletak pada organ dalam
Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
Pergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah
Dipengaruhi oleh saraf otonom
Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran
darah, otot di saluran kemih, Tidak diperintah oleh otak atau tidak
dipengaruhi oleh otak
(Joyce M.Black dan Jane Hokanson Hawks, Keperawatan medikal bedah
edisi 8 buku 3, 2014)
2) Tendon
Tendon merupakan struktur sinovial silinder yang mirip dengan
bursae. Mereka ditemukan dimana tendon bersilangan dengan sendi
dan mungkin menyebabkan terjadinya gesekan yang konstan, seperti
pada terowongan karpal.
Tendon adalah urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel yang
terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan
tulang dengan otot.
3) Ligament
Ligamen tipis
Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan
ligamen kolateral yang ada di diku dan lutut. Ligamen ini
memungkinkan terjadinya pergerakan.
Ligamen jaringan elastis kuning
Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang
membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang
bahu dengan tulang lengan atas.
1) Tulang tengkorak
Susunan tulang:
Tulang kepala/tengkorak
Kerangka dada 25buah
Tulang belakang dan pinggul 26buah
Tulang anggota gerak atas 64buah
Tulang anggota gerak bawah 62buah
a) Tulang Tengkorak
1. Tengkorak Otak
1.) Kubah Tengkorak, terdiri dari tulang-tulang:
Os frontal/tulang dahi, terletak dibagian depan
kepala
Os parietal/tulang ubun-ubun, terletak ditengah
kepala
Os oksipital/tulang belakang kepala
2.) Dasar tengkorak, terdiri dari tulang-tulang
Os sfenoidal/tulang baji, terdapat ditengah
tengkorak, bentuknya seperti kupu-kupu yang
emmiliki 3 pasang sayap. Dibagian depan terdapat
sebuah rongga yang disebut kavum sfeinodalis yang
berhubungan dengan rongga hidung. Dibagian
atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana
(sela tursika)
Os etmoidal/tulang tapis, terletak disebelah depan
dari os sfeinodalis, diantara lekuk mata, terdiri dari
tulang tipis yang tegak dan mendatar. Bagian yang
mendatar mempunyai lubang-lubang kecil yaitu
tempat lalunya saraf pencium kehidung sedangkan
bagian yang tegak disebelah depannya membentuk
sekat rongga hidung.
3.) Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os
temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun
dan tulang baji. Tulang pelipis dibagian kiri dan kanan
terbagi atas 3 bagian:
Bagian tulang karang (skuamosa) yang membentuk
rongga-rongga yaitu rongga telinga tengah dan
dalam
Bagian tulang keras (os petrosum) yang menonjol
kebagian tulang pipi dan mempunyai taju yang
disebut proseus stiloid
Bagian mastoid, terdiri dari tulang-tulang yang
mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan
mempunyai taju, bentuknya seperti putting susu
yang disebut proses mastoid.
2. Tengkorak Wajah
Bagian hidung
Os lakrimal/tulang air mata, terletak disebelah
kiri/kanan pangkal tulang disudut mata
Os nasal/tulang hidung yang membentuk batang
hidung sebelah atas
Os konka nasal/tulang karang hidung letaknya
didalam rongga hidung, bentuknya berlipat-
lipat
Septum nasi/tulang sekat rongga hidung adalah
sambungan tulang tapis yang tegak
Bagian rahang
Os maksilaris (tulang rahang atas) terdiri dari
tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu
didalamnya terdapat lubang-lubang besar yang
berisi udara yang disebut sinus maksilaris yang
berhubungan dengan rongga hidung.
Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju
tempat melekatnya urat gigi (proseus alveolaris)
Os zigomatikum/ tulang pipi terdiri dari 2
tulang kiri dan kanan
Os palatum/tulang langit-langit terdiri dari 2
tulang kiri dan kanan dibagian tulang muka ini
yang keras diebut palatum mole
Os mandibularis/tulang rahang bawah 2 buah
kiri dan kanan dna menjadi 1 dipertengahan
dagu
Os hyoid tulang lidah letaknya agak terpisah
dari tulang wajah yang lain yaitu terdapat
dipangkal leher diantara otot-otot leher.
(Valerie C.Scanlon dan Tina Sanders, Buku ajar
anatomi & fisiologi edisi 3,2010)
a. Jenis-jenistulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk seperti tabung yang kedua ujungnya bulat
(epifisis) dan bagiantengah silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian
terdiri-dari tulang kompak (tulangpadat) dengan sedikit komponen
tulang spongiosa (tulang berongga-rongga). Padabagian dalam
terdapat rongga berisi sumsum tulang. Contoh: Tulang paha,
tungkaibawah, serta lengan atas dan lengan bawah.
2. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti seperti kubus atau pendek tidak
beraturan.Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak
dan tulang spons,didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan
tulang pipih menyusun dindingrongga, sehingga tulang pipih ini
sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat.Contoh: tulang
telapak tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulangbelakang.
3. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai
dua lapisantulang kompak yang disebut lamina eksterna dan interna
ossis karnii. Kedualapisan dipisahkan oleh satu lapisan tulang
spongiosa disebut diploe. Contoh,tulang tengkorak, tulang rusuk, dan
tulang belikat.
(Setiadi, Dasar-dasar anatomi dan fisiologi manusia, 2016)
Sendi Sinovial
Sebagian besar sendi dalam tubuh adalah sendi sinoval. Mereka dapat
bergerak bebas, memungkinkan terjadinya perubahan posisi dan
gerak.
Sendi Fibrosa
Sendi Sindesmosis
Sendi Kartilago
Sinkondrosis
Simfisis
D. KomponenPembentukTulang, SendidanOtot
1. Tulang
a. Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya
periosteum.Periosteum merupakaan selaput luar tulang yang tipis.
Periosteum mengandungosteoblas (sel pembentuk jaringan tulang),
jaringan ikat dan pembuluh darah.Periosteum merupakan tempat
mlekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dnberperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang.
b. Tulang Kompak (Compact bone)
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang
initeksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit
rongga danlebih banyak mengandung kapur (Calsium Phospat dan
Calsium Carbonat)sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan
tulang manusia dewasa lebihbanyak mengandung kapur dibandingkan
dengan anak-anak maupun bayi. Bayidan anak-anak memiliki tulang yang
lebih banyak mengandung serat-seratsehingga lebih lentur.Tulang kompak
paling banyak ditemui pada tulang kaki dan tulang tangan.
c. Tulang Spongiosa (Spongy bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut lapisan spongiosa. Sesuai dengan
namanyatulang Spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut di isi
oleh sumsumtulang merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. . Tulang
spongiosa terdiri darikisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
d. Sumsum tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum
tulang.Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental, sumsum tulang
dilindungioleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan di bagian
tulang spongiosa.Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita
karena berfungsi memproduksisel-sel darah yang ada dalam tubuh.
2. Sendi
a. Ligamen, berfungsi untuk menghubungkan bagian luar ujung tulang agar
menyatu dengan sendi, dan menjaga agar tidak terjadinya perubahan lokasi sendi
dan tulang ketika bergerak.
1. Kapsul Sendi, berfungsi untuk menghubungkan dua tulang pada
sendi tersebut, merupakan bagian berserabut yang melapisi sendi dan
memiliki rongga di dalamnya.
b. Tulang Rawan Hialin, yaitu bagian yang melapisi kedua ujung tulang,
berfungsi untuk menjaga tulang dari benturan atau gesekan saat terjadinya
pergerakan.
c. Cairan Sinovial, yaitu cairan pelumas pada ruang sendi.
3. Otot
a. Sarkolema:membram sel dari selaput otot.terdiri dari membram sel yang
disebut membram plasma dan sbuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis
mengandung kolongen
b. Miofibril:merupakan bulatan bulatan kecil pada potongan melintang yang
mengandung 1500 fm,3000 FA yang merupakan melekul.protein polimer besar
untuk kontraksi otot.miofibril memiliki 2 fiamen yaitu:
c. filamen tebal yang dibentuk oleh miosin
d. Filamen tipis yang dibentuk oleh aktin tropomiosin dan trponin
e. Sarkoplasma:miofibril miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu
matriks
f. Retikulum sarkoplasmik:sarkoplasma yang terdapat pada retikulum
endoplasma yang terdapat dalam serat otot.
(Joyce M.Black dan Jane Hokanson Hawks, Keperawatan medikal bedah
edisi 8 buku 3, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Joyce M.Black dan Jane Hokanson Hawks, 2014 Keperawatan medikal bedah
edisi 8 buku 3, Penerbit Elsevier, Singapore
Valerie C.Scanlon dan Tina Sanders, Buku ajar anatomi & fisiologi edisi 3,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Brunner & Suddarth, Keperawatan medikal bedah edisi 8 vol.2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Koes Irianto, 2012 anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Sabiston, 2012 Buku ajar bedah bagian 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
Satyanegara, dkk. 2014 Ilmu Bedah Saraf edisi 5, Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama