NO PESERTA : 19220152310431
KELAS :A
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja MULTIMEDIA pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. Melaksanakan tugas spesifik
dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja MULTIMEDIA. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
2. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal).
2. Menggunakan sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal) dalam
memecahkan masalah konversi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan sistem bilangan biner, oktal, heksadesimal
2. Menjelaskan konversi biner ke desimal dan sebaliknya
3. Menjelaskan konversi oktal ke desimal dan sebaliknya
4. Menjelaskan konversi heksadesimal ke desimal dan sebaliknya
5. Mengkonversikan biner ke desimal dan sebaliknya
6. Mengkonversikan oktal ke desimal dan sebaliknya
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
a. Menjelaskan pengertian sistem bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Heksadesimal)
sesuai dengan prinsip dengan cermat.
b. Menjelaskan Operasi konversi dan penyandian sistem bilangan (Desimal, Biner,
Oktal, Heksadesimal) sesuai dengan karakteristik dengan bertanggung jawab.
c. Disediakan peralatan computer dan internet , peserta didik dapat
mendemonstrasikan konversi sistem bilangan berdasarkan contoh dengan percaya
diri
E. Materi Pembelajaran
1. Gambaran umum sistem bilangan
2. Sistem bilangan (Desimal, Biner, Octal dan Hexadecimal)
3. Konversi bilangan
I. Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik : Tes Tulis di akhir pelajaran
2. Bentuk Instrumen : Uraian
3. Instrumen :
a) Jelaskan 3 jenis basis bilangan dalam sistem komputer!
b) Jelaskan pengertian dan fungsi dari ASCII code!
c) Ubahlah bilangan decimal berikut ke bilangan biner:
1) 45
2) 20
3) 11
4) 100
5) 15
d) Ubahlah bilangan decimal berikut ke bilangan oktal:
1) 56
2) 90
3) 23
4) 45
5) 55
Rubrik Penilaian Pengetahuan
No Soal Uraian Nilai
1,2 1. Soal dijawab dengan 25
benar
2. Soal dijawab kurang 15
lengkap
3. Jawaban Salah 0
3,4 1. Soal dijawab benar 5 25
2. Soal dijawab benar 4 20
3. Soal dijawab benar 3 15
4. Soal dijawab benar 2 10
5. Soal dijawab benar 1 5
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian.
Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimal
NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK
Mengetahui
BINary digit / BIT (disebut juga Bilangan Biner): basis bilangan ini
hanya terdiri dua bilangan yaitu 0, 1.
Contoh: (101)2 = 1012 panjang data = 3 bit
(0010)2 = 00102 panjang data = 4 bit
OCTadecimal: basis bilangan ini terdiri dari rentang: 0 s.d 7,
selengkapnya: 0,1,2,3,4,5,6,7. Contoh: (23)8 = 238 = 023
0 0 0 0
1 1 1 1
2 10 2 2
3 11 3 3
4 100 4 4
5 101 5 5
6 110 6 6
7 111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
16 10000 20 10
17 10001 21 11
18 10010 22 12
19 10011 23 13
20 10100 24 14
21 10101 25 15
22 10110 26 16
bentuk sistem bilangan yang lain. Ada banyak cara untuk melakukan
konversi bilangan, proses yang paling mudah dan sering digunakan
untuk memindah bentuk bilangan adalah “ Proses Sisa “. Tabel di
bawah memperlihatkan bilangan 0 sampai 22 basis 10 (desimal)
dalam bentuk bilangan berbasis 2 (biner), berbasis 8 (Oktal) dan
berbasis 16 (Heksadesimal).
Untuk merubah bilangan desimal ke bilangan yang berbasis lain
cukup membagi bilangan desimal dengan basis bilangan yang baru
hingga habis.
Konversi Basis Bilangan Lain Ke Bilangan Desimal
Untuk merubah satu sistem bilangan ke bilangan desimal, cukup
dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang
pangkatnya sesuai dengan tempat masing-masing. Hasil
penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari.
Contoh 1
Konversi Bilangan Biner Z (2) = 10101010 ke bilangan Desimal Z(10)
Langkah Kedua
2FC
(16) = 764 (10)
Langkah Kedua
764 : 2 = 382 sisa 0
382 : 2 = 191 sisa 0
191 : 2 = 95 sisa 1
95 : 2 = 47 sisa 1
47 : 2 = 23 sisa 1
23 : 2 = 11 sisa 1
11 : 2 = 5 sisa 1
5 : 2 = 2 sisa 1
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1
764 (10) = 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 (2)
Jadi Z (16) = 2FC adalah Z (2) = 1011111100
Sistem bilangan Bentuk Bilangan Dalam Code Form
Binary Code Mengkonversi bilangan yang berharga besar, memerlukan hitungan
Decimal (BCD) yang cukup melelahkan. Melalui bilangan dalam Code Form maka
dan Binary Code pekerjaan konversi bilangan dapat dipermudah dan dipercepat. Di
Hexadecimal bawah ini adalah Code Form dalam bilangan Desimal, Bilangan
(BCH) Oktal dan bilangan Heksadesimal yang sering dipergunakan.
1. Bentuk BCD - Biner Code Desimal
Bilangan desimal pada setiap tempat dapat terdiri dari 10
bilangan yang berbeda-beda.
Untuk bilangan biner bentuk dari 10 elemen yang berbeda
beda memerlukan 4 bit. Sebuah BCD mempunyai 4 bit biner
untuk setiap tempat bilangan desimal.
Contoh
Z(10) = 317
3 1 7 Desimal
SLIDE 2
SLIDE 3
SLIDE 4
SLIDE 5
SLIDE 6
SLIDE 7
SLIDE 8
SLIDE 9
SLIDE 10
SLIDE 11
SLIDE 12
SLIDE 13
SLIDE 14
SLIDE 15
SLIDE 16
SLIDE 17
SLIDE 18
SLIDE 19
Salah satu model pembelajaran SCL adalah Problem Based Learning merupakan
suatu model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa dalam prosesnya dan
dilakukan dalam rangka usaha pemecahan masalah. Diharapkan dengan diaplikasikannya
model pembelajar ini siswa akan semakin paham akan suatu materi dan siswa pun bisa
lebih terampil dalam memecahkan masalah.
3. Membimbing penyelidikan
Dalam hal ini guru melakukan sebuah bentuk usaha untuk mendorong siswa
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melakukan eksperimen serta memecahkan
permasalahan yang sudah diberikan.
Adapun video pembelajaran problem based learning yang saya analisa terdapat pada link
berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=NlIgziZbots
Sintak model pembelajaran problem based learning pada video tersebut adalah :
Menurut pendapat saya, sintak pembelajaran yang diterapkan pada video tersebut sudah
sesuai dengan sintak problem based learning. Hal ini terlihat dari cara guru tersebut
memberikan perlakuan kepada peserta didik. Dimana secara umum model pembelajaran
problem based learning memiliki 6 ciri, yaitu:
Video tersebut sudah memenuhi keenam ciri model pembelajaran problem based
learning, jadi sintak pembelajaran video problem based learning sudah sesuai.