Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR M3

NAMA : MADE SULATRI DEWI


NO PESERTA : 192220152310431
KELAS :A

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah mahluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan
makhluk tuhan yang lainnya. Manusia merupakan makhluk yang sangat
kompleks, terutama dalam pemikirannya. Berpikir adalah suatu kegiatan mental
yang melibatkan kerja otak. Proses berpikir merupakan proses yang kompleks
dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi
diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh
bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Berpikir juga dapat dikatakan
sebagai proses pengorganisasian informasi dalam ingatan. Berpikir mencakup
banyak aktivitas mental. Sedangkan perangkat manusia yang paling kompleks
adalah otak.
Proses berpikir merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat
secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi diolah. Informasi yang
diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang
berfungsi secara khusus untuk kemudian dikirim ke otak. Otak adalah tempat
dimana memori atau ingatan tersimpan yang kapasitasnya tak terbatas. Namun
tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara optimal sehingga
banyak ruang-ruang dalam otak yang tidak terisi secara baik.
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi,
tidak semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang
karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu
memperoleh suatu informasi, secara tidak langsung otak akan memproses
informasi tersebut. Apabila dalam pemrosesan tersebut terdapat perhatian
(attention) pada informasi yang diperoleh, maka akan menghasilkan suatu
pemahaman.
Seperti yang kita ketahui bahwa memori atau ingatan sangat penting
dalam kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep
waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa
lalu untuk harapan di masa depan, oleh karena itu penting untuk kita mempelajari
pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa sajakah teori pengolahan informasi/ pengetahuan dalam ingatan
manusia?
2. Bagaimanakah pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia ?
3. Bagaimanakah contoh dari pengorganisasian informasi/pengetahuan
dalam ingatan manusia ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk dapat mengetahui dan memahami teori pengolahan
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
2. Untuk dapat mengetahui dan memahami pengorganisasian
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
3. Untuk dapat mengetahui contoh dari pengorganisasian
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia
.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori pengolahan informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia


Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana
seorang individu melakukan persepsi, mengorganisasi, dan mengingat
sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang
demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi dapat dikatakan
sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh
lingkungan di sekitarnya. Ada tiga komponen utama memori ialah: Rekaman
indera, memori kerja atau jangka pendek, dan memori jangka panjang.
Rekaman indera adalah memori yang sangat pendek yang terkait
dengan indera. Informasi yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian
akan terlupakan dengan cepat. Begitu diterima, informasi diolah oleh pikiran
sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental kita. Kegiatan ini disebut
persepsi. Rekaman indera menerima informasi dalam jumlah besar dan
masing-masing indera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman,
rasa) dan menahannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari
beberapa detik. Jika tidak ada yang terjadi pada informasi yang di tahan
dalam rekaman indera, informasi tersebut hilang dengan cepat. Informasi
yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan
cepat.
Memori kerja atau jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang
menampung lima hingga sembilan potongan informasi setiap saat. Informasi
masuk ke memori kerja dari rekaman indera maupun memori jangka panjang.
Pengulangan adalah proses pemanggilan kembali informasi untuk
menempatkannya ke dalam memori kerja.
Memori jangka panjang adalah bagian sistem memori dimana sejumlah
besar informasi disimpan dalam kurun waktu yang tidak terhingga. Bagian
memori jangka panjang adalah rekaman episodik, yang menyimpan ingatan
kita tentang pengalaman pribadi; memori semantik, yang menyimpan fakta
dan pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu dan Skemata adalah
jaringan gagasan-gagasan yang terkait untuk menuntut pemahaman dan
tindakan kita.
Pemrosesan informasi merupakan bagian dari teori belajar kognitivisme.
Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang selanjutnya
diolah sehingga menghasilkan keluaran berupa hasil belajar. teori
pemrosesan informasi banyak dikaitkan dengan teori pembelajaran sibernetik
(cybernetics learning). Secara sederhana pengertian belajar menurut teori
belajar sibernetik adalah pengolahan informasi. Proses belajar menurut teori
ini meliputi kegiatan menerima, menyimpan, dan mengungkapkan kembali
informasi-informasi yang telah diterima. Belajar tidaklah hanya meliputi apa
yang terlihat, yang penting bagaimana suatu proses kognitif itu terjadi di
dalam diri pembelajar.
Teori-teori pengolahan informasi memfokuskan perhatian pada
bagaimana orang memperhatikan peristiwa-peristiwa lingkungan,
mengkodekan informasi-informasi untuk dipelajari, dan menghubungkannya
dengan pengetahuan yang ada dalam memori, menyimpan pengetahuan yang
baru dalam memori, dan menariknya kembali ketika dibutuhkan. Information
processing model memandang memori manusia itu seperti sebuah komputer
yang mengambil atau mendapatkan informasi, mengelolanya, mengubahnya
baik bentuk dan isi, kemudian menyimpannya, dan menghadirkan kembali
pada saat dibutuhkan. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa teori
pemrosesan informasi merupakan model dalam teori kognitivisme yang
mencoba menjelaskan kerja memori manusia dalam memperoleh,
menyandikan, dan mengingat informasi.

2.2 Pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia


Ingatan manusia dibagi menjadi dua, yaitu; memori Jangka Pendek
(Short Term Memory atau STM) adalah memori yang memiliki kapasitas
terbatas dan hanya berlangsung selama 20-30 detik dalam keberadaannya,
dan Memori Jangka Panjang (Long Term Memory atau LTM) adalah memori
yang tidak memiliki batasan kapasitas dan berlangsung mulai dari hitungan
menit hingga selamanya (Rehalat, 2014). Ingatan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau
menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari, dan
sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui
proses berpikir.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat
dengan kemampuan kognisi seseorang. Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan
seseorang. Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme
dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses
beberapa pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran
berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam
pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan
fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen
tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi
diterima dari luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya,
bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu
atau berganti.
2. Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang
diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas
terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa
pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda
dari stimulus aslinya.
3. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki
kapasitas yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam
proses memori, yang merupakan tempat dimana kita memproses
stimulus yang berasal dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan
yang telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c)
sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau
hilang.

Teori proses masuknya rangsangan ke penyimpanan dan ingatan


digambarkan sebagai berikut (Surgenor, 2010):
Stimulus yang masuk melalui panca indra diterima oleh Sensory
Memory, sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual,
pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat
dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif
(selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori
jangka pendek (short term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos
attention dilupakan. Hubungan antara memori jangka pendek dan memori
kerja (working memory) masih belum jelas namun diibaratkan jika memori
jangka pendek adalah memori sadar maka maka memori kerja adalah setara
dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal and encoding informasi
yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjag (Long Term Memory).

2.3 Contoh Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan dalam Ingatan Manusia


Salah satu contoh sederhana pengorganisasian informasi dalam ingatan
saat kita ingin mengingat nomor telepon. Sebagai stimulus awal nomor telepon
ditangkap oleh pancaindra (bisa melalui telinga jika dalam bentuk suara, atapun
mata jika dalam bentuk tulisan). Nomor telepon yang ditangkap melalui
pancaindra disimpan di working memory. Saat kita mengingat nomor telepon
untuk sesaat berarti kita menyimpannya di short term memory. Ketika kita
mengulang secara verbal secara terus menerus dan sewaktu-waktu kerap
diulang kembali (recalling) nomor tersebut akan disimpan di memori jangka
panjang (long term memory).

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana
seorang individu melakukan persepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah
besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
Pemrosesan informasi di dalam pikiran berlangsung terus-menerus selama
adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran. Psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme
dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses
beberapa pemecahan masalah. Stimulus yang masuk melalui pancaindra
diterima oleh sensory memory. Sensory memory menyimpan semua informasi
sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang
sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah.
Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan
ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory),
sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan. Hubungan antara
memori jangka pendek dan memori kerja (working memory) masih belum jelas
namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka
memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan
rehearsal dan encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori
jangka panjag (long term memory).

Anda mungkin juga menyukai