Anda di halaman 1dari 3

18

2.6 Kerangka Teori


Perkembangan
Oklusi
oklusi
Gigi-Geligi

Gigi Sulung Gigi Permanen


Maloklusi
Gigi Campur
Tingkat Keparahan Dampak
Definisi
Maloklusi
Indeks
Kondisi Status Gizi
HMAR Indeks Massa Tubuh
Maloklusi
Ringan Maloklusi Gizi Normal
Berat Gizi Kurang Gizi Lebih

Gambar 2.3 Diagram Kerangka Teori

Keterangan :
: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

2.6.1 Penjelasan Kerangka Teori

Gigi geligi manusia terdiri dari gigi sulung dan gigi permanen. Gigi sulung

sering juga disebut gigi decidui, temporary teeth atau gigi susu. Gigi sulung mulai

erupsi atau tumbuh pada saat berusia 6 bulan sampai umur 2 tahun. Gigi sulung

akan bertahan selama beberapa waktu dan normalnya akan mulai digantikan

dengan gigi permanen pada usia 6-7 tahun. Gigi permanen yang pertama kali
19

erupsi adalah gigi molar pertama rahang atas dan rahang bawah serta gigi

incisivus pertama rahang bawah. Gigi sulung akan digantikan keseluruhan oleh

gigi permanen pada usia 12-13 tahun. Gigi sulung berjumlah 20, terdiri dari 10

gigi di rahang atas dan 10 gigi dirahang bawah sedangkan jumlah gigi permanen

berjumlah 32, 16 gigi dirahang atas dan 16 gigi dirahang bawah (Scheid, Weiss,

2013) .

Kondisi menutupnya rahang yang disertai gigi rahang atas dan gigi rahang

bawah biasa disebut dengan oklusi. Oklusi biasanya berfungsi sebagai estetik,

fonetik dan mastikasi. Ketidaksesuaian oklusi biasa disebut maloklusi. Menurut

World Health Organization (WHO), maloklusi adalah cacat atau gangguan

fungsional yang dapat menjadi hambatan bagi kesehatan fisik dan emosional dari

pasien (Almira, 2018). Maloklusi menimbulkan beberapa dampak diantaranya

adalah sistem pengunyahan yang menyebabkan terjadi perubahan anak memilih

jenis makanan yang mereka pilih untuk dimakan yang menyebabkan terjadinya

gangguan pada kondisi status gizi (Magalhaes I.B et al., 2010).

HMAR merupakan salah satu indikator yang disarankan oleh WHO untuk

mengukur tingkat keparahan maloklusi. Indeks HMAR berupa lembar pengisian

(record) dan berupa skoring yang didalamnya berisi tentang penilaian

penyimpangan gigi dalam satu rahang, kelainan hubungan rahang atas dan bawah

dalam keadaan oklusi serta kelainan dentofasial (Laguhi et al., 2014). Penilaian

indeks HMAR akan dijumlahkan dan didapatkan total nilai yang dimasukan

dalam kategori maloklusi ringan dan berat. Maloklusi ringan rentang penilaian

antara 5-14 sedangkan maloklusi berat rentang nilai ≥15 (Salzman, 1968).
20

Status gizi adalah keadaan seimbang antara asupan dan kebutuhan zat

gizi. Status gizi baik (seimbang) bila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang

dibutuhkan, status gizi kurang bila jumlah asupan zat gizi kurang atau tidak sesuai

yang dibutuhkan dan pengukuran dari IMT kurang dari rata-rata, status gizi lebih

bila jumlah asupan zat gizi lebih dari yang dibutuhkan dan pengukuran dari IMT

lebih dari rata-rata. Indeks Massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator

dalam menentukan kondisi status gizi seseorang (Poltekkes, 2008). Untuk menilai

ambang batas status gizi dapat dilihat pengelompokan laki-laki ataupun

perempuan pada tabel lampiran (Kepmenkes, 2011).

Anda mungkin juga menyukai