DISUSUN
Kelompok 6
SRIDELVI FAHRUN
YAHYA ZAKARIA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
karya tulis ini. Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, karena
walaupun dalam keadaan terdesak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam
penulisan karya tulis ini, kami mencoba membahas tentang “Asuhan
keperawatan kesehatan dengan masalah populasi infeksi”.
Apa yang kami lakukan dalam makalah ini, masih jauh yang diharapkan dan
isinya masih terdapat kesalahan – kesalahan baik dalam penulisan kata maupun
dalam menggunakan ejaan yang benar. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang
sifatnya membangun, kami harapkan sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama tingginya
angka kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortality) terutama pada
negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Penyakit infeksi
merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya mikroba
patogen (Darmadi, 2008). Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah
bakteri (Radji, 2011). Bakteri yang dapat menyebabkan terjadiya infeksi
contohnya Escherichia coli dan Bacillus subtilis.
Timbulnya berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
mendorong untuk terus dilakukannya penelitian baru yang mampu
menghasilkan antibiotik baru serta memiliki efikasi yang optimal untuk
mengobati penyakit infeksi. Salah satu mikroorganisme penghasil
antibiotik adalah Actinomycetes. Actinomycetes merupakan salah satu
bakteri yang mirip jamur dan tergolong dalam bakteri Gram positif
(Waluyo, 2009). Actinomycetes banyak menghasilkan senyawa bioaktif
yang kemungkinan besar dapat menghasilkan senyawa-senyawa antibiotik
untuk mengobati gejala infeksi (Manjula et al., 2009).
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dari
waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia yang
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme : bakteri, virus, riketsia, jamur,
dan protozoa. Organisme-organisme ini dapat menyerang seluruh tubuh
atau sebagian organ saja (Gibson, 1996). Mikroorganisme dapat dihambat
atau dirusak menggunakan antibiotik. Antibiotik adalah salah satu produk
metabolik yang dihasilkan suatu organisme tertentu, yang dalam jumlah
kecil dapat merusak atau menghambat mikroorganisme. Resistensi
terhadap antibiotik hanyalah salah satu contoh proses alamiah yang tak
pernah ada akhirnya yang dilakukan oleh organisme untuk
mengembangkan toleransi terhadap keadaan lingkungan yang baru
(Pelczar et al., 1988). Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa
adalah contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II
b. Agar mahasiswa mampu memahami dan membuat Asuhan
Keperawatan Populasi infeksi
c. Mengenal masalah kesehatan infeksi
d. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
pada infeksi
e. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada penyakit
infeksi
f. Memelihara/memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis, sosial)
sehingga dapat meningkatkan kesehatan populasi infeksi
g. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat (fasilitas
pelayanan kesehatan).
C. Manfaat Penulisan
a. Mahasiswa dapat mengenal masalah kesehatan yang muncul pada
populasi infeksi
b. Mahasiswa dapat memberikan tindakan perawatan yang tepat terhadap
populasi infeksi
c. Mahasiswa memiliki gambaran tentang proses perawatan terhadap
populasi infeksi
BAB II
Pembahasan
A. Konsep medis
1. Definisi penyakit infeksi
- Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui
sentuhan atau dari pakaian yang di pakai secara bergantian
5. Pencegahan
Berikut ini adalah beberapa gaya hidup dan pengobatan yang dapat
Anda lakukan di rumah untuk membantu Anda mengobati penyakit
infeksi yang Anda miliki:
- Cuci tangan Anda secara menyeluruh (sering kali merupakan cara
terbaik untuk menghindari terkena pilek).
- Bersalaman dengan orang yang sedang pilek sangat berisiko, jadi
hindari mengusap mata atau hidung setelahnya.
- Makanan harus dimasak atau didinginkan secepat mungkin.
- Sayuran dan daging harus disimpan secara terpisah dan
dipersiapkan di papan pemotong yang berbeda.
- Daging sebaiknya disajikan dengan matang.
- Ingatlah bahwa makanan yang mengandung bakteri ini tidak selalu
berbau busuk. Penting untuk tetap waspada.
- Beberapa organisme mati sewaktu makanan dimasak, tetapi
mereka masih dapat meninggalkan zat-zat beracun yang dapat
menyebabkan diare dan muntah.
- Menggunakan kondom dalam hubungan seks penting untuk
mengurangi kemungkinan penularan penyakit menular seksual.
6. Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif adalah suatu penyakit yang muncul akibat
proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal
menjadi lebih buruk. Sedikitnya ada 50 yang termasuk penyakit
degenerative. Beberapa penyakit degeneratif di antaranya adalah
diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas,
dislipidemia, hipertensi, penyakit jantung, asam urat dan sebagainya.
Penyakit degenerative terjadi karena adanya proses penuaan, biasanya
terjadi saat usia bertambah tua. Tetapi saat ini penyakit degenerative
dapat terjadi pada orang yang umurnya lebih muda. Di Indonesia,
penyakit degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan muda dan di
perkotaan. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat
urbanisasi dan modernisasi. Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat
secara jelas antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan junk
food di hampir seluruh sudut kota dan kesempatan olahraga yang
sering ditinggalkan.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
1. Data inti komunitas
a. sejarah/riwayat Daerah Komunitas
1). Sejarah : Desa mohungo merupakan salah satu desa yang
terdapat di kecamatan tilamuta kabupaten boalemo. Desa
mohungo merupakan wilayah yang terdiri dari perkantoran,
permukiman, perkebunan, persawahan dan prasarana umum
lainnya.
b. data demografi
Jumlah masyarakat didesa mohungo adalah 320 masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga, ibu rumah tangga, anak” serta bayi.
Masyarakat didesa mohungo berjenis kelamin perempuan 60% dan
yang berjenis kelamin laki-laki 40%. Masyarakat didesa mohungo
90% berpendidikan, dan 85% yang memiliki pekerjaan tetap.
Masyarakat yang mempunyai penyakit infeksi didesa mohungo ada
25 orang :
1. 14 orang menderita TB
2. 2 orang menderita pneumonia
3. 2orang menderita penyakit kelamin
4. 2 orang menderita meningitis
c. Etnisitas
b. Perumahan
Tipe Permanen 175 60%
permanen
1 Semipermanen 95 25%
2 Tidak 50 15%
permanen
Jumlah 320 100%
Tipe perumahan yang ada didesa mohungo yang permanen
sebanyak 175 buah, semipermanen 95 buah, tidak permanen 50
buah.
No Pelayanan frekuensi %
kesehatan dan
sosial
1 Puskesmas 1
2 klinik 2
3 Rumah sakit 1
Pusat pelayanan kesehatan yang ada didesa mohungo terdiri
dari 1 puskesmas, 2 klinik, dan 1 rumah sakit.
d. Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian penduduk yang bekerja
sebagai buruh tani sebanyak 60 orang dan karyawan sebanyak 260
orang. Tingkat ekonomi dimasyarakat berpenghasilan lebih dari
2juta, sehingga sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam
meningkatkan kesehatan seperti kebutuhan nutrisi dan fasilitas
kesehatan.
e. Transportasi dan keamanan
g). Komunikasi
h). Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat didesa mohungo sebagian besar
masih sekolah yaitu 200 orang, sementara yang belum TK 20
orang, dan yang TK 25 orang serta yang tamat s1 75 orang.
i). Rekreasi
Desa mohungo tidak memiliki tempat rekreasi atau fasilitas
rekreasi. Masyarakat biasanya pergi ke tempat rekreasi yang
lokasinya ada dikecamatan lain.
3. Pengkajian peragregat
f. Frekuensi Kehamilan
No Imunisasi TT Frekuensi
1 Lengkap 1
2 Tidak lengkap 6
Jumlah 7
Imunisasi TT ysng lengksp 1 orang dan yang tida lengkap 6 orang.
3. Diagnosa keperawatan
a. anemia pada ibu hamil berhubungan dengan ketidakmampuan dalam mengenal
masalah kebutuhan ibu hamil
b. Ketidakpatuhan ibu balita yang tidak membawa balita ke posyandu
c. Kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dan minum alkohol
d. Ketidakpatuhan lansia dalam memanfaatkan sarana kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Diagnosa keperawatan komunitas yang bisa ditegakkan pada asuhan
keperawatan komunitas populasi infeksi adalah:
a. anemia pada ibu hamil berhubungan dengan ketidakmampuan dalam
mengenal masalah kebutuhan ibu hamil
b. Ketidakpatuhan ibu balita yang tidak membawa balita ke posyandu
c. Kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dan minum
alkohol
d. Ketidakpatuhan lansia dalam memanfaatkan sarana kesehatan
B. Saran
Lebih meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hal-hal yang bisa
mengancam jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Harrison. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 3 (13th ed). Jakarta:
EGC.
Jain, Ritu. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Mubarak, W & dkk. (2006). Ilmu Keperwatan Komunitas. Jakarta: CV. Sagumg
Seto.
Pakkenberg BD. 2003. Aging and The human neocortex Exp. Gerontology.
http://scholar.unand.ac.id/25374/2/2.%20BAB%201.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16854/2/BAB_I.pdf