Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada studi kasus meningkatkan peran keluarga dalam mengatasi masalah

ketidakpatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru dengan

membandingkan antara teori dengan kasus yang ada di lapangan dapat diperoleh

sebuah kesimpulan sebagai berikut :

1) Karakteristik peran keluarga dalam pengawasan minum obat

Klien didiagnosa menderita Tuberkulosis Paru sejak tanggal 23

November 2016 dengan hasil pemeriksaan rongten + dan BTA +. Klien

memulai pengobatan anti Tuberkulosis sejak tanggal 25 November

2016. Klien merasa sudah bosan minum obat berbulan-bulan. Jarak

rumah klien dengan Puskesmas yang jauh dan tidak ada angkutan umum

yang dapat dijangkau serta Tn. J (anak ketiga klien) yang bertugas

sebagai PMO tidak menjalankan tugasnya dengan baik sehingga klien

tidak tepat waktu mengambil OAT. Klien terlambat mengambil OAT

yang seharusnya tanggal 17 April 2017 namun baru diambil pada

tanggal 26 April 2017 (terlambat 9 hari). Selama satu minggu klien tidak

minum OAT.

2) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peran keluarga dalam

mengatasi ketidakpatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru

yaitu health education dengan menjelaskan dampak tidak patuh minum

obat, melibatkan dan mengajarkan anggota keluarga yang tinggal dalam


satu rumah untuk menjadi PMO (Pengawas Minum Obat) selama

pengobatan, dan berkolaborasi dengan petugas Puskesmas dalam

pemberian obat dan memotivasi klien agar tepat waktu minum obat.

3) Hasil dari evaluasi upaya meningkatkan peran keluarga dalam mengatasi

ketidakpatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru yaitu

terjadi peningkatan peran keluarga dibuktikan dengan klien tepat waktu

minum obat dan pemeriksaan dahak ulang dengan keterlibatan keluarga

dalam pengawasan dari PMO ataupun kolaborasi dengan petugas

kesehatan. Pada tanggal 12 Juli 2017, klien dinyatakan sembuh dari

Tuberkulosis Paru dengan hasil pemeriksaan BTA SPS negatif.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka beberapa upaya perlu diperhatikan

adalah:

1) Klien dan Keluarga

Klien diharuskan meminum obat secara tertib dan tepat waktu. Sedangkan

keluarga diharapkan mampu menjadi PMO bagi klien untuk mengawasi,

mendampingi dan mengingatkan agar klien tepat waktu minum obat serta

memberi dukungan. Serta melibatkan anggota keluarga lain yang serumah

yaitu cucu klien untuk terlibat menjadi PMO.

2) Institusi Pendidikan

Institusi perlu menyediakan literatur yang lebih banyak terutama mengenai

keperawatan keluarga dengan Tuberkulosis Paru dan diharapkan hasil

penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya.


3) Lahan Penelitian

Diharapkan petugas Puskesmas meningkatkan penyuluhan tentang

penyakit penyakit Tuberkulosis Paru serta perawatan di rumah.

Penyuluhan dapat dilakukan dengan menggunakan leaflet atau alat peraga

sehingga dapat mudah dipahami oleh masyarakat.

4) Profesi Keperawatan

Diharapkan ada pengembangan profesi perawat yang khusus memiliki

kompetensi dalam penanganan penyakit Tuberkulosis Paru khususnya

dalam memenuhi kebutuhan pengobatan. Dengan demikian akan terjadi

peningkatan dan perkembangan profesi perawat profesional

5) Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya mampu mengembangkan penelitian yang

sudah ada dan mengembangkan penelitian tentang upaya terhadap

pencegahan ketidakpatuhan sehingga menghasilkan penelitian yang lebih

baik.

Anda mungkin juga menyukai