BAB I
PENDAHULUAN
MANUSIA sebagai unsettled animal tidak akan pernah lepas dari kegelisahan dan
upaya untuk peningkatan kualitas hidupnya melalui pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. Berbeda dengan hewan dan tumbuhan yang cenderung pasrah terhadap
lingkungan dan iklim menerima nasib seperti apa adanya. Kemajuan dan modernisasi adalah
keniscayaan.
Peningkatan jumlah penduduk, aktifitas dan sosial ekonomi masyarakat kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan yang sangat kompleks. Hal ini merupakan
konsekuensi dari cepatnya perkembangan kota tersebut. Masalah lingkungan yang selalu
dihadapi oleh kota-kota besar adalah meningkatnya jumlah timbunan sampah dari hari ke hari
yang tidak diiringi dengan sarana yang memadai. Sampah dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. Potensi bahaya kesehatan yang
ditimbulkan tersebut meliputi : penyakit diare, kolera, tifus, demam berdarah karena
tumpukan sampah yang menggunung dapat mengundang nyamuk Aides Aigepthy yang
menjadi penyebab utama penyakit demam berdarah dan berbagai penyakit lainnya yang
ditimbulkan oleh sampah seperti penyakit jamur kulit dan cacingan (Suprihatin dkk, 1996)
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak asing bagi kita. Di suatu
lingkungan seringkali mengalami permasalahan tentang kebersihan. Hal ini di sebabkan oleh
para masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Sampah merupakan masalah yang
dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi
juga di Negara-negara maju. Sampah selalu menjadi masalah, rata-rata setiap harinya kota -
kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk - truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan
tanpa diapa-apakan lagi. Hari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit
sampah seperti yang sering kita lihat.
Pemanasan global merupakan ancaman bagi seluruh dunia, yang salah satunya
disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat plastik. Dengan meningkatnya dampak buruk
sampah yang dirasakan oleh masyarakat, semakin hilangnya kesadaran manusia terhadap
pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan, kurangnya rasa cinta
terhadap lingkungan, semakin meningkatnya egoisme masyarakat, semakin membuat bumi
yang kita pijak ini menjadi tidak layak di huni.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk d isekitarnya.
Selain baunya yang tidak sedap sampah sering dihinggapi lalat dan juga dapat mendatangkan
wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan tetapi ada sisi manfaatnya.
Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat
diubah menjadi barang yang bermanfaat. Pemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
1.2 Tujuan
a. Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Limbah hitam: sampah cair
yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Pasti sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan barang bekas, seperti kaleng susu,
roti, atau yang lainnya. Tidak harus langsung membuangnya. Dengan sedikit kreativitas dan
ketekunan pun dapat membuat sesuatu yang lebih bermanfaat darinya. Dapat
memanfaatkannya untuk dapat digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat
cucian atau lainnya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah : kaleng bekas, cat berwarna putih, pensil atau
pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus disiapkan adalah kaleng bekas sebagai bahan
utama untuk dapat dimanfaatkan kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci sampai
bersih, baik bagian dalam maupun bagian luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menghilangkan kotoran, baik berupa bekas makanan, minyak atau pun debu yang menempel
pada kaleng yang akan digunakan. Setelah kaleng dibersihkan, kemudian dikeringkan agar
dapat dilakukan proses selanjutnya.
Setelah kaleng bersih dan kering, kemudian dilakukan proses pelapisan kaleng dengan
menggunakan cat berwarna putih. Warna putih dipilih karena warna ini netral sehingga
proses pengecatan warna selanjutnya akan lebih mudah dan hasilnya pun menjadi maksimal
serta sekaligus untuk melapisi merk dari kaleng yang digunakan.
Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-
anginkan. Tahap selanjutnya adalah dengan melukis kaleng dengan menggunakan pensil atau
pulpen. Pola gambar adalah sesuai dengan selera. Dapat membuat gambar hewan, bunga,
pemandangan, tokoh kartun, angka, huruf, atau pola abstrak yang anda sukai. Setelah pola
tergambar pada kaleng, dapat mengecatnya dengan menggunakan cat akrilik. Warna untuk
tiap motif pun sesuai dengan kesukaan. Karena ini adalah proses daur ulang dan dan dibuat
secara ‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini adalah salah satu
kelebihan membuat pola sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang
benar. Jenis-jenis sampah dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
- Berdasarkan sumbernya seperti :
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
- Berdasarkan sifatnya seperti :
a.Sampah organik (degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
- Berdasarkan bentuknya seperti :
a.Sampah padat
b.Sampah cair
Prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga dengan
nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan mengganti. Cara
pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahan dn
pengolahan.
Daftar Pustaka