Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMASI KLINIK

KELAS D

DELIANA SENIA NPM 18344156

PROFESI APOTEKER

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA

2019
1. Definisi Sistolik dan Diastolik

 Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah Tekanan Darah saat Jantung berdetak dan
memompakan darah.
 Tekanan Diastolik (Diastolic) adalah Tekanan darah saat Jantung beristirahat di antara
detakan.

Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa

Kategori Tekanan Sistolik, mm Hg Tekanan Diastolik, mm


Hg
Hipotensi < 90 < 60
Normal 90 – 119 60 – 79
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi Tingkat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Tingkat 2 160 – 179 100 – 109
Hipertensi Tingkat Darurat ≥ 180 ≥ 110

2. Jenis-Jenis Anemia

Definisi Anemia

Anemia , dalam bahasa yunani tanpa darah adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan
kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal.Jika
kadar hemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41% pada pria , maka pria tersebut
dikatakan anemia. Demikian pula pada wanita , wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang
dari 12 g/dl dan eritrosit kurang dari 37% , maka wanita itu dikatakan anemia.Berikut ini katagori
tingkat keparahan pada anemia.
• Kadar Hb 10 gram- 8 gram disebut anemia ringan.
• Kadar Hb 8 gram -5 gram disebut anemia sedang.
• Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Jenis-jenis Anemia
a) Anemia Defisiensi zat besi

Anemia yang paling banyak terjadi adalah anemia akibat kurangnya zat besi . Zat besi
merupakan bagian dari molekul hemoglobin.Oleh sebab itu , ketika tubuh kekurangan zat besi,
produksi hemoglobin akan menurun.
b) Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia karena kekurangan vitamin c adalah sejenis anemia yang jarang terjadi, yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin c yang berat dalam jangka waktu lama. Penyebab
kekurangan vitamin c biasanya adalah kurangnya asupan vitamin c dalam makanan sehari hari.
c) Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B12 atau asam folat.

d) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih cepat dari normal.umur
sel darah merah normalnya 120 hari . pada anemia hemolitik,umur sel darah merah lebih pendek
sehingga sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh
akan sel darah merah.

e) Anemia Sel Sabit


Anemia sel sabit (sickle cell anemia) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel
darah merah yang berbentuk sabit, kaku, dan anemia hemolitik kronik. pada penyakit sel sabit,
sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal,
sehingga mengurangi jumlah oksigen dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti
sabit. sel yang berbentuk sabit akan menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam
limpa, ginjal, otak, tulang, dan organ lainnya dan menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke
organ tersebut. sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,
kerusakan organ , bahkan sampai pada kematian.

f) Anemia Aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa. Anemia aplastik
terjadi bila” pabrik”(sumsum tulang )pembuatan darah merah terganggu . Pada anemia aplastic,
terjadi penurunan produksi sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit). Anemia aplastik
disebabkan oleh bahan kimia ,obat-obatan ,virus dan terkait dengan penyakit-penyakit yang lain.

3. Cara Menghitung Fungsi Ginjal

Rumus Menghitung GFR-Rumus Glomerular Filtration Rate berdasarkan alat Kalkulasi GFR
adalah sebagai berikut:
GFR for male: (140 – age) x wt(kg) / [72 x Serum Creatinine]
GFR for female: GFR(females) = GFR(males) x 0.85
Panduan Bahasa Indonesia Menggunakan Kalkulator GFR:
 Isilah “Age in Years” dengan umur anda sekarang; misalnya : 36 (jika anda umur 36 tahun).
 Pilihlah “Patient Gender” anda, “Male” jika anda Pria dan “Female” jika anda Wanita.
 Isilah “Weight” dengan berat badan anda sekarang, misalnya : 60 (jika berat anda 60 kg) dan
pilihlah satuan “KG”
 Isilah “Serum Creatinine” sesuai dengan jumlah yang anda dapatkan dari hasil pemeriksaan
laboratorium pada kadar kreatinin anda.
 Hasil GFR akan keluar pada alat kalkulasi dan anda bisa mengklasifikasikan penderita gagal
ginjal ke dalam stadium sesuai Tabel dibawah ini:

Nilai GFR <60mL/min/1,73m2 selama ≥ 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal
atau Terdapat kerusakan / kelainan ginjal selama ≥ 3 bulan dengan atau tanpa penurunan
GFR.
Keterangan: GFR pada Gagal Ginjal adalah jika nilai GFR pasien dibawah 60mL/min maka artinya
anda perlu Terapi Ginjal secepatnya sebelum kondisi ginjal nya bertambah parah.
Apabila GFR ≥ 60mL/min/ 1, 73 m2 dan tidak ada indikasi kerusakan / kelainan ginjal maka
tidak dinyatakan sebagai penyakit ginjal kronik
Keterangan: GFR normal adalah jika nilai GFR berada diatas 60mL/min selama 3 bulan, ini
menandakan pasien tersebut sehat dan tidak mempunyai masalah ginjal.
Keterangan: Perhitungan GFR diatas adalah rumus sederhana yang digunakan untuk mengukur
GFR. Perhitungan GFR di laboratorium atau rumah sakit bisa saja mempunyai rumus yang berbeda
dan bisa mempunyai perhitungan yang lebih tepat. Alat bantu kalkulasi GFR ini hanya untuk
mempermudah pasien gagal ginjal kronik menentukan secara garis besar kondisi ginjal
berdasarkan stadium tabel diatas sehingga bisa lebih cepat mengambil tindakan preventif.

Cara mengetahui besarnya fungsi ginjal yang tersisa dengan menggunakan kalkulator
Ada berbagai cara mengukur fungsi ginjal yang tersisa, mulai dari yang memakai peralatan
canggih, memakai metode yang agak rumitdan memakai metode yang sederhana. Berikut ini
contoh cara menghitung fungsi ginjal berdasarkan perkiraan bersihan kreatinin ( Creatinin
Clearance ) denga memakai rumus Cockcroft-Gault. Perhitungan ini sering disebut CCT terhitung.
Caranya :
CCT terhitung pada laki-laki = (( 140 – umur ) x berat badan ) / ( 72 x kreatinin darah )
CCT terhitung pada perempuan = (( 140 – umur ) x berat badan ) / ( 72 x kreatinin darah ) x 0.85
Contoh perhitungan :
Seorang laki-laki berusia 50 tahun, berat badan 60 kg, hasil pemeriksaan kreatinin darah 3mg/dl,
maka perhitungan fungsi ginjalnya adalah :
CCT terhitung
= (( 140 – umur ) x berat badan ) / ( 72 x kreatinin darah ) = (( 140 – 50 ) x 60 ) / ( 72 x 3 ) = 25
Jadi fungsi ginjal = 25 %
Sedangkan bila dia adalah seorang perempuan maka perhitungannya :
CCT terhitung pada perempuan
= CCT pada laki-laki x 0.85 = = (( 140 – 50 ) x 60 ) / ( 72 x 3 ) x 0.85 = 25 x 0.85 = 21.25 %
Saran : bila hasil penghitungan dengan cara ini menghasilkan fugsi ginjal dibawah 40%, maka
bias mengulang pemeriksaan laboratorium Hb, ureum dan kretinin serta menghitung ulang fungsi
ginjal. Bila dari 2 kali perhitungan menunjukkan hasil yang sama /kurang lebih sama maka
sebaiknya berobat ke dokter. Bila hasilnya menunjukkan fungsi ginjal dibawah 25% dan
mempunyai GGK lain yang jelas maka harus segera berobat ke dokter ahli penyakit dalam/ginjal.

Anda mungkin juga menyukai