Maakalah New
Maakalah New
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul ‘’Memindahkan Pasien‘’ ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman–teman yang telah membantu dan memberikan
sumbangan baik materi,maupun pemikiran.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ....... 1
ISI........................................................................................................................................ ....... 8
PENUTUP ............................................................................................................................. 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan merupakan suatu metode yang sistematik dan mempunyai
tujuan yang dapat membantu klien memperoleh kembali, mempertahankan atau
meningkatkan kesehatannya. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang
pertama kali dengan bertemu klien dan harus memberi kepastian pada klien bahwa
suatu pendekatan perawatan yang terorganisasi akan dimulai secepatnya. Penerimaan
pasien baru termasuk bagian utama dari proses keperawatan sebab sebelum
melakukan tindakan medis selanjutnya, perawat harus terlebih dahulu mengetahui
identitas pasien yang di peroleh ketika perawat menerima pasien baru tersebut, baik
rujukan dari rumah maupun rujukan dari tempat lain misalnya rumah sakit atau
puskesmas.
Banyak pasien memerlukan beberapa bantuan saat berpindah antara kursi roda
dan toilet, dan antara tempat tidur dan brankar. Namun sebelum memindahkan
seorang klien, perawat harus menentukan kemampuan fisik dan mental klien untuk
berpartisipasi dalam teknik pemindahan tersebut. Selain itu, perawat harus
menganalisis dan mengatur aktivitas. Panduan umum untuk teknik memindahkan
antaranya adalah :
Rencanakan apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Tentukan ruang tempat dilakukannya pemindahan (kamar mandi, misalnya
biasanya sempit ), jumlah asisten (satu atau dua) yang dibutuhkan untuk
melakukan pemindahan yang aman, keterampilan dan kekuatan pearawat,
dan kemampuan klien.
Dapatkan perlengkapan penting sebelum memulai (mis; sabuk pemindah,
kursi roda), dan periksa apakah alat tersebut berfungsi dengan baik.
Singkirkan rintangan dari area yang digunakan untuk pemindahan.
Jelaskan pemindahan pada pasie, termasuk apa yang harus dilakukan
pasien.
Jelaskan pemindahan ke personil keperawatan yang membantu; sebutkan
siapa yang akan memberikan arahan (satu orang perlu memegang
tanggung jawab).
3
Selalu sangga atau pegang klien bukan perlengkapan.
Selama pemindahan, jelaskan langkah per langkah yang harus klien
lakukan, misalnya, “pindahkan kaki kanan anda ke depan”.
Buat rencana tertulis untuk pemindahan, termasuk toleransi klien (mis;
frekuensi nadi dan pernapasan).
Karena kursi roda dan brankar tidak stabil, alat tersebut dapat menyebabkan
klien jatuh dan cedera. Panduan untuk penggunaan kursi roda dan brankar yang aman
ditunjukan dalam Panduan Praktik penyerta.
Teknik Mengangkat.
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari
setengahnya adalah cedera punggung yang langsung akibat teknik mengangkat dan
membungkuk yang tidak tepat (Owen dan Garg, 1991). Kebanyakan cedera punggung
yang terjadi adalah ketegangan pada kelompok otot lumbal, termasuk otot disekitar
vertebra lumbal (Owen dan Garg, 1991). Cedera otot di area ini berpengaruh pada
kemampuan membungkuk kedepan, kebelakang, dan kesamping. Selain itu, kemampuan
memutar pinggul dan punggung bagian bawah menurun. Perawat berisiko mengalami
cedera otot lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau mengubah posisi klien
imobilisasi. Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji kemampuan mengangkat
klien atau objek yang akan diangkat dengan menentukan kriteria dasar cara mengangkat
sebagai berikut :
B. Posisi beban.
Beban yang akan diangkat berada sedekat mungkin dengan pengangkat. Posisikan
objek pada keadaan seperti di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat
dikarenakan objek berada dalam potongan sama (Stams, 1989).
C. Tinggi objek.
Tinggi yang paling baik untuk mengangkat vertikal adalah sedikit di atas jari tengah
seseorang dengan lengan tergantung di samping (Owen dan Garg, 1991).
4
D. Posisi tubuh.
Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas mengangkat yang berbeda,
maka petunjuk umum berikut mampu dipakai untuk sebagian besar keadaan. Tubuh
diposisikan dengan tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel bekerja sama
dengan cara yang sinkron.
E. Berat maksimum.
Setiap perawat harus mengetahui berat maksimum yang aman untuk diangkat-aman
bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu berat adalah jika beratnya sama dengan atau
lebih 35% berat badan orang yang mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya
59,1 kg tidak mencoba mengangkat klien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. Meskipun
nampaknya perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan berisiko klien jatuh
atau menyebabkan cedera punggung perawat. Ketika mengangkat, perawat harus
mengikuti prosedur yang dibuat untuk melindungi sistem muskuloskeletal. Mengangkat
objek dari tempat tidur tinggi meningkatkan resikio karena lebih sulit mempertahankan
keseimbangan tubuh. Untuk meraih objek yang berada diatas kepala, orang sering berdiri
berjinjit dengan kakinya bersama sehingga menurunkan dasar topangan, menaikkan
pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan keseimbangan mereka.
Teknik mengubah posisi. Klien yang mengalami gangguan fungsi sistem skeletal,
saraf atau otot dan meningkatkan kelemahan serta kekuatan biasanya membutuhkan
bantuan perawat untuk memperoleh kesejajaran tubuh yang tepat ketika selama berada di
tempat tidur atau duduk. Banyak alat bantu dapat dipakai perawat untuk
mempertahankan kesejajaran tubuh klien yang baik selama diposisikan.
5
Mengangkat Yang Tepat
LANGKAH RASIONAL
B. Tujuan
1. Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur atau sindrom disuse
2. Memberikan kenyamanan
3. Mempertahankan kontrol diri pasien
4. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi
5. Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada klien yang toleransi
dengan kegiatan ini).
6
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari memindahkan pasien ?
2. Apa saja cara memindahkan pasien ?
3. Bagaimana indikasi yang terjadi pada pasien ?
4. Bagaimana langkah / prosedur pemindahan pasien ?
7
BAB II
ISI
A. Pengertian Pemindahan Pasien
C. Indikasi
1. Pasien mengalami imobilisasi
2. Pasien tidak sadar
3. Pasien fraktur
D. Persiapan
Kaji kekuatan otot pasien,
Mobilitas sendi,
Toleransi aktivitas,
Tingkat kesadaran,
Tingkat kenyamanan,
Kemampuan untuk mengikuti instruksi.
Selalu kunci rem pada kedua roda kursi sebelum anda memindahkan pasien ke
kursi roda. Naikkan sanggaan kaki sehingga pasien dapat duduk di kursi roda.
Turunkan sangaan kaki ketika pasien berada di atas kursi roda
8
E. Persiapan Alat
a. Kursi roda
b. Brankar
c. Sabuk pemindah
d. Tempat tidur
9
mengkomunikasi informasi khusus mengenai apa yang harus dilaporkan
staf bantu yang belum memiliki izin kepada perawat.
Alat
Jubah atau pakaian yang sesuai
Sandal atau sepatu dengan alas yang tidak licin
Sabuk pemindah
Kursi, commode, kursi roda, atau brankar jika sesuai dengan
kebuthan klien
Papan peluncur
c) Implementasi
Persiapan :
Kerja
10
Klien tidak boleh memegang leher perawat untuk topangan
agar tidak mencederahi perawat.
7. Posisikan diri anda dengan benar
Berdiri tepat di depan klien,condongkan batang tubuh ke
depan dari pinggul. Fleksikan pinggul,lutut,dan pergelangan
kaki. Berdiri dengan kaki lebar,tempatkan satu kaki di depan
dan satu kaki di belakang letakan kaki ersis di depan kaki
klien jika memungkinkan
Peluk pinggang klien dengan lengan anda dan pegang sabuk
pemindah di punggung klien dengan ibu jari menunjuk ke
bawah
Kencangkan otot gluteus,abdomen,dan lengan anda
8. Bantu klien berdiri dan kemudian bergerak bersamaan menuju kursi
roda
Pada hitungan ketiga,minta klien mendorong dengan kaki
belakang,mengayun ke kaki depan, dan memanjangkan
(meluruskan) sendi ekstremitas bawah. Dorong atau angkat
dngan tangan sambil mendorong dengan kaki depan.
Topang klien dalam posisi berdiri tegak selama beberapa
menit.
Secara bersamaan, putar atau ambil beberapa langkah menuju
kursi roda
9. Bantu klien untuk duduk
Minta klien untuk :
a. Mundur ke kuri roda dan menaruh tungkainya pada tempat
duduk.
b. Letakan kaki tungaki yang kuat agak kebelakang kaki
yang lain.
c. Pertahankan salah satu kaki tetap didepan.
d. Letakan kedua tangan pada lengan kursi roda atau pada
bahu perawat.
Berdiri tepat didepan klien. Letakan salah satukaki didepan
dan kaki lan di belakang.
11
Kencangkan pegangan anda pada sabuk pemindah dan
kencangkan otot gluteus, abdomen, tungkai, dan lengan anda.
Pada hitungan ketiga pindahkan berat tubuh klien dengan
mengayunnya ke kaki belakang rendahkan tubuh klien ke tepi
tempat duduk di kursi roda dengan mengfleksikan sendi
tungkai dan lengan. Tempatkan sedikit berat tubuh pada
lengan, sambil memindahkan berat tubuh anda dengan
memundurkan kaki depan dan memutar kearah kursi saat
menurukan klien ke kursi roda.
10. Pastikan keamanan klien
Minta klien untuk mendorong tubuhnya ke belakang kearah
tempat duduk di kursi roda.
Turunkan sandaran kaki dan letakkan kaki klien ke atasnya.
Pasang sabuk pengaman dikursi jika dibutuhkan.
12
7. Keterampilan dan kekuatan perawat
b) Perencanaan
Tinjau kembali catatan klien untuk menentukan apakah perawat sebelumnya telah
mencatat informasi mengenai toleransi klien terhadap pemindahn yang serupa.
Implementasikan upaya pereda nyeri sehingga upaya tersebut efektif saat
perpindahan dimulai.
Delegasi :
Alat
Brankar
Pilihan : papan peluncur
c) Implementasi
Persiapan
Kerja
1. Jelaskan kepada klien mengenai apa yang akan anda lakukan, mengapa
hal tersebut diperlukan, dan bagaimana ia dapat bekerjasama, jelaskan
pemindahan kepada personel keperawatan yang membantu dan sebutkan
siapa yang akan memberikan arahan.
2. Cuci tangan dan pantau prosedur pengendalian infeksi lain yang tepat
3. Berikan privasi pada klien
4. Sesuaikan tempt tidur klien sebagai persiapan untuk berpindah
Rendahkan kepala tempat tidur sampai datar atau ke posisi
terendah yang dapat ditoleransi klien
13
Tinggikan tempat tidur sehingga sedikit lebih tinggi dibandingkan
permukaan brankar
Pastikan bahwa roda tempat tidur telah dkunci
Tarik kain alas sprai dari kedua sisi tempat tidur
5. Pindahkan klien ke tepi tempat tidur dan posisikan brankar
Gulung kain alas sprai sedekat mungkin ke samping klien
Tarik klien ke tepi tempat tidur dan tutupi klien dengan kain atau
selimut mandi untuk memepertahankan kenyamanan
Tempatkan brankar sejajar dengan tempat tidur di dekat klien dan
kunci roda brankar
Isi kekosongan yang terdapat antara tempat tidur dan brankar
secara longgar dengan selimut mandi
6. Pindahkan klien dengan aman ke brankar
Bersamaan dengan anggota staf lain, tekan tubuh dengan kuat pada
brankar
Gulung kain penarik dengan kuat melawan klien
Fleksikan pinggul anda dan tarik klien pada kain penarik
bersamaan persis kearah anda dan brankar
Minta klien memfleksikan leher selama perpindahan, jika mungkin
dan letakkan lengan menyilang dada
7. Pastikan kenyamanan dan keamanan klien
Buat klien nyaman, buka kunci roda brankar, dan pindahkan
brankar menjauhi tempat tidur
Segera tinggikan pagar brankar dan atau kencangkan tali
pengaman menyilang klien.
8. Dokumetasikan informasi
Alat yang digunakan
Jumlah orang yang dibutuhkan untuk memindahkan
Tempat tujuan jika alasan pemindahan adalah memindahkan dari
satu lokasi ke lokasi lain
14
3. Memindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur
Pengertian
Memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak
boleh melakkukan sendiri, atau tidak sadar dari brankard ke tempat tidur yang
dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat.
Tujuan
Memindahkan pasien dari brankard ke tempat tidur dengan tujuan untuk
perawatan atau tindakan medis lainnya.
Kebijakan
Pertahankan agar kasur yang digunakan memberikan suport yanng baik
bagi tubuh.
Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yang
lembab atau terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus.
Letakkan alat bantu ditempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis
posisi
Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutama
daerah tonjolan tulang.
Prosedur
PERSIAPAN
1. Persiapan Alat :
Tempat tidur pasien dan brankar
Sarung tangan jika perlu
2. Persiapan Pasien :
Pasien berada di brankar
Jelaskan prosedur pada pasien
PELAKSANAAN
1. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat tidur
2. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke brankar/pasien
3. Silangkan tangan pasien ke depan dada
15
4. Tekuk lutut anda , kemudian masukkan tangan anda ke bawah tubuh pasien
5. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang,
perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.
6. Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke tempat tidur
pasien.
7. Lakukan gerakan mengangkat pasien dengan gerakan yang anatomis, tidak
membungkuk secara berlebihan
8. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman.
9. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat.
10. Cuci tangan
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak
boleh melakkukan sendiri, atau tidak sadar dari brankard ke tempat tidur yang
dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat agar tidak terjadi cidera pada pasien pada
saat pemindahan.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna memperbaiki kesalahan dan mentupi kekurangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18