Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah


SWT atas berkah dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Beyond Use Date” ini. shalawat dan salam kami
ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Judul makalah kami adalah “Beyond Use Date” yang merupakan salah
satu tugas dari mata kuliah Interaksi Obat.
Penulisan tugas ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak,maka pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin sekali
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang terlibat.
Semoga Allah SWT membalas amalan dan selalu melimpahkan berkah
dan karunia-Nya kepadasemua pihak yang telah banyak membantu penulis.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak sekali
kekurangan, karena itu penulis mengharapkan saran demi kesempurnaan skripsi
ini. Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi sumbangan yang bernilai ilmu
pengetahuan dan bermanfaatbagi kita semua.

Jakarta, Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI ..........................................................................................................2
BAB I ..................................................................................................................... 3
Pendahuluan .......................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
ISI ........................................................................................................................... 4
BAB III .................................................................................................................. 7
Kesimpulan ............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8
Lampiran................................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah menjadi kewajaran jika di setiap rumah tersedia lemari obat yang isinya
berupa obat-obatan standar atau self medication drugs, seperti obat untuk demam,
pilek, flu, batuk, obatantinyeri, antiradang, obat maag, vitamin, dan lain-lain,
bentuk sediaannya pun bermacam-macam dapat berupa tablet, kapsul, maupun
sirup. Obat-obatan tersebut hanya digunakan situasional (pada siuasi tertentu),
saat diperlukan, dan kemudian kembali disimpan di lemari sampai suatu saat
dibutuhkan lagi. Terkadang kita lupa berapa lama obat-obatan tersebut telah
lama tersimpan dan kemudian menggunakannya lagi tanpa melihat waktu
kadaluarsa obattersebut.
Sama seperti makanan, obat pun memiliki batas waktu kadaluarsa atau expiration
date. Waktu kadaluarsa obat merupakan waktu yang menunjukkan saat obat tidak
layak lagi digunakan, jadi sampai dengan waktu yang dimaksud, potensi, mutu,
khasiat dan kemanan obat dijamin tetap memenuhi syarat. Obat akan tetap efektif
dan aman untuk kesehatan sampai batas waktu yang ditentukan jika disimpan
pada kondisi yang sesuai, yaitu pada cahaya, suhu, dan kelembaban yang sesuai.
Jika penyimpanannya tidak tepat, maka obat dapat rusak lebih cepat sebelum
tanggal kadaluarsanya. Waktu kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan
tahun, dan selalu tertera dalam kemasan obat. Tentunya waktu kadaluarsa setiap
obat berbeda-beda. Pada umumnya, tanggal kadaluarsa obat adalah dua tahun
sejak tanggal produksinya. Namun ada beberapa obat yang harus diperhatikan
penggunaannya. Seperti antibiotik sirup rekonstitusi, yaitu serbuk kering dan
dilarutkan dengan air ketika hendak digunakan, biasanya hanya digunakan sampai
tujuh hari. Lalu obat tetes mata biasanya hanya boleh digunakan satu bulan
setelah kemasan dibuka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Beyond Use Date (BUD)


Beyond use date adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah
diracik/ disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak. Kemasan
primer disini berarti kemasan yang langsung bersentuhan dengan bahan obat,
seperti: botol, ampul, vial, blister dan seterusnya.
Pengertian BUD berbeda dari expiration date (ED) atau tanggal kadaluarsa
karena ED menggambarkan batas waktu penggunaan produk obat setelah
diproduksi oleh pabrik farmasi sebelum kemasannya dibuka. BUD bisa sama
dengan atau lebih pendek dari pada ED. ED dicantumkan oleh pabrik farmasi
pada kemasan produk obat, sementara BUD tidak selalu tercantum. Idealnya BUD
dan ED ditetapkan berdasarkan hasil uji stabilitas produk obat dan dicantumkan
pada kemasannya.
BUD dan ED menentukan batasan waktu dimana suatu produk obat masih
berada dalam keadaan stabil. Suatu produk obat yang stabil berarti memiliki
Karakteristik kimia, fisika, mikrobiologi, terapetik, dan toksikologi yang tidak
berubah dari spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pabrik obat, baik selama
penyimpanan maupun penggunaan. Menggunakan obat yang telah melewati BUD
atau ED-nya berarti menggunakan obat yang stabilitasnya tidak lagi terjamin.
Mengingat BUD tidak selalu tercantum pada kemasan produk obat. Penting bagi
tenaga kesehatan khususnya apoteker, untuk mengetahui tentang ketentuan-
ketentuan umum terkait
BUD serta bagaimana cara menetapkan BUD berbagai produk obat, baik produk
nonsteril maupun steril, kemudian mencantumkannya.
Obat yang sudah kadaluarsa tidak boleh digunakan lagi karena beberapa hal
yakni:
1. Zat aktif pada obat yang sudah kadaluarsa sudah terdegradasi atau
potensinya menurun. Sehingga ketika digunakan tidak lagi bermanfaat
atau tidak optimal lagi untuk pengobatan. Lebih berbahaya lagi jika zat
yang terdegradsi obat merupakan zat toksik bagi tubuh, tentunya dapat
membahayakan kesehatan.
2. Mutu, khasiat, dan keamanan obat kadaluarsa tidak dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Untuk antibiotic yang kadaluarsa dapat menimbulkan kasus resistensi
antibiotic (bakteri menjadi kebal terhadap antibiotic yang bersangkutan.
Potensi antibiotic sudah menurun sehingga sudah tidak mampu lagi
menuntaskan infeksi mikroba yang ada.
4. Obat kadaluarsa dapat ditumbuhi jamur, maka dikhawatirkan akan lebih
membahayakan penyakit, bukan menyembuhkan.
2.Cara Mengidentifikasi Obat Kadaluarsa
Pertama-tama kita harus selalu memeriksa tanggal kadaluarsa yang
tercantum pada kemasan obat. Jika sudah mendekati bahkan sudah mencapai
waktu kadaluarsa, obat jangan disimpan lagi di lemari/kotak obat, agar obat
tersebut tidak lagi digunakan. Dari bentuk fisik obat juga dapat diketahui apakah
obat masih dalam kondisi baik atau tidak, selain itu dapat ditinjau dari warna, bau,
dan rasa. Misalnya tablet yang dapat dilihat kadaluarsanya adalah tablet yang
bentuk warna aslinya putih dapat menguning atau kecoklatan, contohnya tablet
vitamin C. Selain itu tablet yang rusak juga dapat terlihat berjamur,
konsistensinya menjadi tidak padat lagi, atau retak. Sediaan larutan seperti sirup,
dapat dilihat apakah larutan mengkristal, mengering, kekentalan berubah, ataupun
menimbulkan bau yang menyengat/tidak sedap. Begitu juga dengan sediaan salep
atau krim perlu dicek apakah terjadi perubahan bau maupun warna.
Kita mengetahui tentang bahaya obat kadaluarsa dan juga bagaimana
mengidentifikasinya. Sebaiknya kita juga bisa mencegah penggunaan obat
kadaluarsa ini. Tentunya saat membeli obat, kita harus teliti melihat tanggal
kadaluarsanya. Akan lebih baik untuk obat-obatan yang digunakan sesekali
rentang waktu kadaluarsanya cukup jauh. Lalu untuk mencegah kerusakan obat
sebelum waktu kadaluarsa, kita harus menyimpan obat di tempat yang sesuai
dengan keterangan yang dicantumkan dalam kemasan obat, yang pada umumnya
obat disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya, kering, dan tidak lembab,
seperti di lemari obat.
Namun ada juga yang perlu disimpan di kulkas. Terakhir, obat yang sudah
kadaluarsa harus segera dibuang dengan cara dimusnahkan atau dikubur. Obat
berupa tablet dapat dihancurkan tablet terlebih dahulu, simpan dalam wadah
tertutup, lalu dibuang. Sedian sirup dapat diencerkan terlebih dahulu sebelum
dibuang. Sebagai konsumen sebaiknya kita lebih teliti dalam menggunakan obat,
melihat kadaluarsanya, dan melihat apakah obat masih dalam kondisi baik atau
tidak, tentunya ini akan mencegah penggunaan obat yang yang tidak tepat bahkan
berbahaya.
Beyond use date (BUD) adalah tanggal yang ditetapkan pada produk steril
yang telah dibuka dimana kondisi produk tersebut masih dalam rentang stabil dan
dapat diberikan kepada pasien. Pada saat produk steril dibuka terjadi paparan
dengan lingkungan di sekitarnya. Udara, uap air dan mikroorganisme dapat masuk
dan menyebabkan perubahan fisika dan kimia, serta kontaminasi mikroorganisme.
Perubahan fisika dan kimia dipercepat oleh meningkatnya suhu, sedangkan
kontaminasi mikroorganisme dapat menyebabkan penularan penyakit infeksi.
1. Produk steril biasanya tidak mengandung pengawet, oleh karena itu
dapat terkontaminasi oleh bakteri dan menjadi sumber penularan
penyakit infeksi, sebagai contoh: waktu kedaluwarsa (expiration date)
serbuk injeksi seftriakson 1g dalam vial yang belum dibuka adalah 3
(tiga) tahun; sedangkan setelah direkonstitusi (beyond use date) sifat
fisika dan kimia stabil selama 24 jam pada suhu 25°C dan selama 4 hari
pada suhu 2-8°C. Single use vial seftriakson yang telah direkonstitusi
harus segera digunakan.
2. Expiration date larutan deksametason fosfat dalam single use vial yang
belum dibuka adalah 2 (dua) tahun; sedangkan setelah diencerkan,
beyond use date pada suhu 2-8°C adalah 24 jam.
3. Waktu kedaluwarsa didefinisikan sebagai satuan waktu dimana suatu
produk dapat dipertahankan/tetap memiliki sifat dan karakteristik yang
sama dengan pada saat pembuatannya (dalam batas tertentu) selama
periode penyimpanan hingga digunakan. Tanggal kedaluwarsa
dibedakan menjadi dua yaitu:
(i) Expiration date (ED) atau best before date
(ii) Beyond use date (BUD).
Expiration date adalah tanggal yang ditetapkan berdasarkan waktu
kedaluwarsa yang dihitung sejak produk dibuat (manufacture date) sedangkan
beyond use date dihitung sejak wadah produk dibuka.

Anda mungkin juga menyukai