Oleh
Oggie Sabila Hendradwika ( 160534611673 )
OFFERING C
Teleoperasi adalah istilah teknis untuk pengoperasian mesin, sistem atau robot dari
jarak yang jauh. Istilah jarak yang terlibat dapat bervariasi dapat merujuk ke jarak fisik, di
mana operator dipisahkan dari robot dengan jarak yang besar, tetapi juga dapat merujuk pada
perubahan dalam skala, di mana misalnya dalam operasi robot ahli bedah mungkin
menggunakan teknologi mikro-manipulator untuk melakukan operasi pada tingkat
mikroskopis. Teleoperasi biasanya terdiri dari teknologi di mana robot jarak jauh dikendalikan
oleh operator manusia. Teleoperasi juga dikenal sebagai operasi jarak jauh.
Ada tiga klasifikasi utama yang digunakan untuk membedakan area luas dari teleoperasi:
1. Kontrol loop tertutup, dengan bantuan sinyal analog serta umpan balik waktu nyata,
operator dapat mengontrol aktuator perangkat
2. Teleoperasi terkoordinasi, operator memiliki kontrol yang sama atas aktuator seperti pada
kontrol loop tertutup, namun ada kontrol internal tambahan yang dikenal sebagai loop jarak
jauh. Remote loop menutup loop kontrol yang sulit dikendalikan oleh operator karena
penundaan. Tidak ada otonomi di ujung jarak jauh.
3. kontrol pengawasan, sebagian besar kontrol terletak di sisi teleoperator. Operator biasanya
memonitor dan memberikan perintah tingkat tinggi, sedangkan teleoperator melakukan
beberapa bagian tugas secara otonom.
B. Paradigma IoT
IoT adalah singkatan dari Internet of Things yang merupakan sebuah konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet dimana sebuah jaringan
dapat berinteraksi dengan otomatis. Interaksi tersebut dapat berupa seperti remote control
antar perangkat, mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia
ke manusia atau manusia ke komputer dan lain sebagainya.
Istilah IoT (Internet of Things) mulai dikenal tahun 1999, disebutkan pertama
kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, cofounder and executive director of
the Auto-ID Center di MIT. Dengan semakin berkembangnya infrastruktur internet di mana
bukan hanya smartphone atau komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Namun
berbagai macam benda nyata akan terkoneksi dengan internet. Sebagai contohnya dapat
berupa : mesin produksi, mobil, peralatan elektronik, peralatan yang dapat dikenakan
manusia (wearables), dan termasuk benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke
jaringan lokal dan global menggunakan sensor dan atau aktuator yang tertanam.
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar yaitu kecerdasan buatan,
konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil.
Big data merupakan istilah umum untuk segala himpunan data yang besar dan rumit,
mencakup area yang luas dalam dunia teknologi maupun bisnis. Big Data menunjuk pada
teknologi dan inisiatif yang melibatkan data yang begitu beragam, cepat berubah, atau
berukuran super besar sehingga terlalu sulit bagi teknologi, keahlian, maupun infrastruktur
konvensional untuk dapat menanganinya secara efektif. Dengan kata lain, Big Data memiliki
ukuran (volume), kecepatan (velocity), atau ragam (variety) yang terlalu ekstrim untuk dikelola
dengan teknik konvensional.
Volume, big data memiliki jumlah data yang sangat besar sehingga dalam proses
pengolahan data dibutuhkan suatu penyimpanan yang besar dan dibutuhkan analisis yang
lebih spesifik.
Velocity, big data memiliki aliran data yang yang cepat dan real time.
Variety, big data memiliki bentuk format data yang beragam baik terstruktur ataupun tidak
terstruktur dan bergantung pada banyaknya sumber data.
Big data dapat diterapkan di semua aspek yang ada misalnya pada bidang bisnis,
kesehatan, pariwisata, pemerintahan, kejahatan, dan lainnya. Dengan menggunakan tools untuk
pengambilan ataupun pengolahan datanya
Big Data didominasi oleh dua jenis teknologi Big Data yaitu: (1) Big Data operasional:
sistem yang memiliki kapabilitas operasional untuk pekerjaan-pekerjaan bersifat interaktif dan
real time dimana data pada umumnya diserap dan disimpan; (2) Big Data analitis: sistem yang
menyediakan kapabilitas analitis untuk mengerjakan analisis yang kompleks dan retrospektif
yang dapat melibatkan sebagian besar atau bahkan keseluruhan data. Dalam keberadaannya,
kedua jenis teknologi Big Data ini bersifat saling melengkapi dan sering digunakan secara
bersamaan.