Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI DUSUN TUMPANGREJO

OLEH :

MAHASISWA PROFESI NERS

PRODI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI
MALANG
MEI, 2019
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI DUSUN TUMPANGREJO

Disusun oleh : Mahasiswa Profesi Ners

Prodi : Profesi Ners

Institusi : Stikes Maharani Malang

Tanggal : 6 Mei 2019

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Ketua RW

(................................................) (...........................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI DUSUN TUMPANGREJO

Pokok Bahasan : ASI Eksklusif


Sasaran : Ibu-ibu yang mempunyai balita di Dusun
Tumpangrejo
Target : Ibu-ibu Posyandu yang mempunyai balita di
Dusun Tumpangrejo, Ngenep Karangploso
Waktu : 08.00-10.00 WIB
Hari/ Tanggal : Senin, 06 Mei 2019
Tempat :Posyandu di dusun Tumpangrejo, Ngenep
Karangploso

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu-
ibu posyandu tahu manfaat dan memberikan ASI ekslusif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan ibu-ibu posyandu
mampu:
a Memahami pengertian ASI eksklusif
b Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi ibu
c Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi anak
d Memahami Keunggulan ASI dibandingkan susu formula
e Memahami Bahaya Pemberian cairan selain ASI pada bayi
f Memahami cara menyimpan ASI
g Mempraktekkan cara menyusui yang benar
h Memahami masalah menyusui dan cara mengatasinya.

B. Materi
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu
3. Manfaat ASI eksklusif bagi anak
4. Cara menyimpan ASI
5. Cara menyusui yang benar
6. Masalah menyusui dan cara mengatasinya.
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab

D. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Pantem

E. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan 5 menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Menjelaskan pokok bahasan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Memberi pertanyaan apersepsi d. Menjawab pertanyaan

2 Kegiatan Inti 20
a. Memberikan pendidikan menit a. Memperhatikan
kesehatan mengenai pengertian
ASI Ekslusif, manfaat ASI
Ekslusif, tujuh langkah
keberhasilan ASI Ekslusif, cara
menyimpan ASI, cara menyusui,
menyusui dan masalahnya
b. Memberikan kesempatan untuk b. Bertanya
bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta c. Memperhatikan
3 Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan materi a. Memperhatikan
pendidikan kesehatan bersama
peserta b. Menjawab pertanyaan
b. Memberikan evaluasi secara c. Menjawab salam
lisan
c. Memberikan salam penutup

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam bentuk tes esay secara lisan dengan pertanyaan
sebagai berikut:
1. Sebutkan pengertian ASI Ekslusif!
2. Sebutkan manfaat ASI ekslusif!
3. Apa sajakah tujuh langkah keberhasilan ASI ekslusif!

DAFTAR PUSTAKA
Afifah, D. N. (2007). Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian
ASI Eksklusif. Universitas Diponegoro, Program Pasca Sarjana. Semarang:
SUniversitas Diponegoro.
Departemen Kesehatan. Strategi Nasional PP-ASI. gizi.depkes.go.id/kebijakan-
gizi/download/stranas%20final.doc. Jakarta.
Depkes RI. (2006). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), Direktorat
Gizi Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.
Nyoman, P & Jeanne, P. (2009). Kendala pemberian ASI eksklusif Dalam : Bedah
ASI. Jakarta: IDAI
Santoso, H. (2007). Faktor-Faktor Kekebalan dalam Air Susu Ibu. Dalam : ASI
Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Lampiran Materi
MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi yang berumur nol sampai enam bulan.
Pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tana tambahan makanan
padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim. Setelah usia
bayi 6 bulan, barulah bayi diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI
dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih.
Tahapan pengeluaran ASI adalah :
1. ASI tahap 1 adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama
dikeluarkan/disekresi oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama setelah
persalinan. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 56 Kal /100 ml
kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20–30CC.
2. ASI tahap 2 adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-5
sampai hari ke-10.
3. ASI stadium 3 adalah ASI matur yaitu ASI yang disekresi pada hari ke-10
sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus
berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan.

Waktu yang tepat untuk memberikan ASI pada bayi adalah :


a. ASI sebaiknya diberikan setengah jam setelah bayi lahir
b. Berikan sesering mungkin setiap bayi membutuhkan (diberikan tanpa
jadwal atau setiap 2 jam sekali )
b. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi dan harus
minum yang cukup kurang lebih 8 – 10 gelas setiap hari
c. ASI Eksklusif diberikan sampai usia 6 bulan, setelah itu boleh
diberikan makanan tambahan
B. Keuntungan menyusui ekslusif secara umum
Beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :
1. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi
bayi. Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental
yang berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara
ibu, pada periode akhir atau trimester ketiga kehamilan kolostrum
dikeluarkan pada hari pertama setelah kelahiran. Kolostrum sangat penting
bagi bayi, karena :
a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan
yang kaya akan nutrisi dan antibodi
b. Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100ml per hari.
c. Jumlah kolostrum akan bertambah da mencapai komposisi ASI
biasa/matur sekitar 3-14 hari
d. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
e. Memberikan imunisasi pertama
f. Kandungan pada kolostrum :
1) Laxansia (laksatif/pencahar) yang membersihkan mekonium
2) Growt factor, embantu dalam pematangan usus
3) Kaya vitamin A, yang dapat mencegah berbagai macam penyakit
infeksi dan mencegah penyakit mata.

2. Meningkatkan kecerdasan secara :


a. Asuh ( fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk
pertumbuhan suatu jaringan sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan
bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan)
Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan
merangsang perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ibu
menyusui termasuk guru pertama yang terbaik bagi anaknya. Dengan
demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah
berinteraksi dengan lingkunganya kelak.
ASI dan menyusui secara eklusif akan menciptakan faktor lingkungan
yang optimal untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui pemenuhan
semuakebutuhan awal dari faktor-faktor lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis)
Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan
spiritualnya. Yang terpenting disini adalah pemberian kasih sayang dan
rasa aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan mampu
menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi
manusia dengan budu pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang
bayi merasa aman, karena merasa dilindungi, akan berkembang
menjadi orang dewasa yang mandiri dan emosi yang stabil.

C. Manfaat ASI bagi bayi


1. Bagi Ibu:
a. Melindungi kesehatan ibu (mengurangi perdarahan pasca
persalinan, mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur,
mengurangi anemia).
b. Secara material dengan menyusui berarti lebih murah, ekonomis karena
tidak perlu membeli,lebih praktis dan tidak merepotkan.
c. Memperpanjang kehamilan berikutnya.
d. Menghemat waktu
e. Mudah didapatkan karena merupakan makanan alami yangn dibawa
sejak lahir.
f. Menumbuhkan rasa percaya diri.
g. Meningkatkan hubungan batin yang lebih sempurna antara ibu dan
bayi.

2. Bagi bayi:
a. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, Imunitas (mengurangi
risiko diare, infeksi jalan nafas, alergi dan infeksi lainnya),
b. Aspek psikologis (mempererat hubungan ibu dan bayi, meningkatkan
status mental dan intelektual)
c. Mudah dicerna karena tidak mengganggu alat pencernaan bayi
3. Bagi keluarga
Peningkatan status kesehatan dan gizi ibu dan bayinya dan penghematan
biaya.
4. Bagi Bangsa dan Negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
b. Meningkatkan kualitas generasi yang akan datang

D. Keunggulan ASI eksklusif dibanding susu formula


ASI banyak mengandung manfaat diantaranya :
1. ASI mengandung kolostrum yang berfungsi sebagai zat kekebalan tubuh
yang melindungi bayi dari penyakit.
2. ASI lebih terjamin kebersihannya, karena ASI tidak perlu penyajian
khusus. ASI diberikan secara mudah dan praktis setiap saat bayi
membutuhkan (Call Feeding).
3. Kandungan lemak dan protein dalam ASI lebih mudah diserap sistem
pencernaan bayi dibanding dengan susu formula sehingga tidak
menyebabkan terjadinya diare.
4. Kandungan vitamin A, B, C, D, zat besi, kalsium dan zat-zat mineral lain
dalam ASI lebih banyak dari pada susu formula.
5. ASI merupakan karunia Tuhan yang diperoleh secara gratis.

E. Bahaya Pemberian cairan selain ASI pada Bayi


1. Bayi menjadi rentan terkena penyakit.
2. Bayi akan menderita kekurangan gizi.
3. Membeikan cairan tambahan menyebabkan bayi cepat merasa kenyang
sehingga bayi malas minum ASI.
4. Masuknya kuman patogen pada bayi kurang dari 6 bulan.

F. Tujuh langkah keberhasilan ASI eksklusif


1. Mempersiapkan payudara bila diperlukan
2. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui
3. Menciptakan dukungan keluarga, teman dan lingkungan
4. Memilih rumah sakit “sayang bayi”
5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif
6. Mendatangi fasilitas konsultasi laktasi untuk persiapan apabila ibu menemui
kesulitan saat menyusui
7. Menciptakan sikap yang positif tentang ASI dan menyusui

G. Cara Menyusui yang Benar


Langkah-langkah menyusui adalah sebagai berikut :
1. Cuci tangan dengan benar terlebih dahulu menggunakan sabun dan air
bersih. Tangan ibu yang akan menyentuh bagian-bagian yang dihisap oleh
bayi (puting dan areola), sehingga untuk menghindari perpindahan kuman
dari tangan, maka sebaiknya ibu mencuci tangan dengan sabun terlebih
dahulu. Cara mencuci tangan: basahi kedua tangan dengan air mengalir,
gosok dengan sabun hingga ke sela jari dan kuku, bilaslah dengan air
mengalir hingga bersih, lalu keringkan dengan lap yang bersih.
2. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola sekitarnya.
Cara ini bermanfaat untuk menjaga wilayah areola dan puting tetap steril,
karena ASI juga mampu berfungsi sebagai desinfektan (pencegah infeksi
dari kuman penyakit). Selain itu, dapat menjaga kelembaban areola dan
puting payudara.
3. Letakkan bayi menghadap perut ibu/payudara, mulai dari payudara yang
terakhir belum dikosongkan. Posisi bayi sebaiknya menghadap ibu, dengan
kepala bayi menghadap ke arah depan (ke arah payudara), sehingga telinga
dan tangannya berada pada satu garis lurus. Payudara yang akan disusukan
ke bayi haruslah payudara yang belum dikosongkan, agar menjaga
kelangsungan produksi ASI.
4. Terutama jika payudara terlalu besar, pegang payudara dengan ibu jari di
atas dan jari lainnya menopang bagian bawah payudara. Payudara yang
terlalu besar dapat mengakibatkan putting tidak menonjol keluar,
karenanya perlu dipegang sedemikian rupa agar bayi dapat dengan mudah
melekat pada areola.
5. Jika perlu, rangsang bayi untuk membuka mulut dengan menyentuhkan
jari ke sisi mulutnya. Bayi harus melekat pada areola payudara ibu, dan
bukan pada putingnya saja, karenanya mulut bayi harus terbuka lebar.
6. Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, dengan puting dan
areola dimasukkan ke mulut bayi. Ketika mulut bayi sudah terbuka lebar,
kepala bayi segera didekatkan pada payudara ibu sebelum bayi kembali
menutup mulutnya.
7. Setelah payudara yang dihisap bayi terasa kosong, lepaskan isapan bayi
dengan menekan dagunya ke bawah atau jari kelingking ibu dimasukkan ke
mulut bayi. Sebaiknya bayi menghisap hingga susu akhir dari payudara ibu,
baru kemudian dilepaskan. Tetapi dapat juga bayi dibiarkan sampai
melepaskan sendiri hisapannya dari payudara ibu. Jika bayi hanya merasa
haus, maka ia tidak lama menyusu, hanya meminum susu awal saja lalu
melepaskan hisapannya. Ibu dapat merasakan ketika payudaranya sudah
terasa benar-benar kosong karena susu akhir yang lebih kental sudah
dihisap bayi. Pada saat inilah bayi dapat dilepaskan atau melepaskan
hisapannya dari payudara ibu.
8. Susui berikutnya mulai dari payudara y 8. ang belum terkosongkan.
Setelah selesai dengan salah satu payudara, maka kegiatan menyusu
berikutnya dilakukan pada payudara yang belum dihisap bayi.
9. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola sekitarnya,
kemudian biarkan kering dengan sendirinya (jangan dilap). Cara ini
dilakukan untuk menjaga kelembaban wilayah di sekitar areola dan puting,
sehingga tidak kering.
10. Sendawakan bayi. Bayi perlu disendawakan agar tidak memuntahkan ASI
yang sudah diminumnya. Caranya bisa dengan menepuk-nepuk
punggungnya secara perlahan, sambil digendong dengan bersandar pada
bahu ibu/ayah, atau menengkurapkannya di pangkuan.

H. Cara memperlancar produksi ASI


1. Makan makanan yang bergizi khususnya protein, vitamin, dan kalsium
2. Sering menyusui, menyusui idealnya 2 jam sekali
3. Melakukan perawatan payudara
4. Melakukan pijat oksitosin
5. Hindari sress
6. Yakin ibu dapat menyusui
7. Dukungan suami dan keluarga

Tanda-tanda ‘Pasti’ ASI Kurang


Ini adalah tanda-tanda yang meyakinkan bahwa jumlah ASI kurang yang
diterima bayi memang benar-benar kurang.
1. Berat badan bayi tidak naik. Jika pertambahan berat badan bayi kurang
dari 500 gram/ bulan, atau setelah dua minggu beratnya kurang dari berat
lahirnya.
2. Bayi mengompol kurang dari 6 kali sehari, bau dan berwarna kuning tua.

I. Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya


1. Putting susu datar atau terbenam (pijat dengan ibu jari dan telunjuk pada
puting susu menuju ke arah yang berlawanan)
2. Putting susu tidak lentur (lakukan latihan seperti cara mengatasi putting
susu yang terbenam).
3. Putting susu lecet
a. kalau lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayi.
putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering
b. Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat.
c. apabila nyeri hebat, atau luka makin berat, putting susu yang sakit
diistirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi
d. Selama putting susu yang bersangkutan diistirahatkan, ASI dikeluarkan
oleh ibu dengan tangan.
4. Payudara bengkak
a. Bayi disusui sampai payudara harus kosong.
b. Gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman.
c. Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak.
d. ASI dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus
lebih sering. Dalam waktu 1-2 hari keluhan akan reda.

J. Tanda-tanda Menyususi yang Benar


Perlekatan bayi ketika menyusui adalah keadaan menempelnya bayi
ke badan ibu ketika disusui. Perlekatan yang tidak benar akan menyebabkan
bayi mengalami masalah dalam menyusui, seperti kesulitan menghisap susu
dengan efisien dan masalah pada ibu seperti puting luka, belah, atau berdarah,
dan masalah-masalah lainnya.
Tanda-tanda perlekatan yang benar adalah :
1. Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
2. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
3. Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara
4. Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
5. Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
6. Sebagian besar areola tidak tampak
7. Bayi menghisap dalam dan perlahan
8. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusui
9. Terkadang terdengar suara bayi menelan
10. Putting susu tidak terasa sakit atau lecet

K. Cara Menyimpan ASI


1. Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave,
wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
2. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
3. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
4. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam,
baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan),
6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)
7. ASI yang disimpan di udara kamar atau luar akan tahan 6-8 jam
pada suhu 260C atau lebih rendah
8. ASI yang disimpan di dalam termos berisi es batu tahan 24 jam
9. ASI yang disimpan di lemari es di tempat buah dibagian paling
dalam dimana tempat yang terdingin tahan 2-3 x 24 jam
10. Menyimpan perahan ASI yang disimpan di freezer yakni lemari es dengan
satu pintu, tahan 2 minggu
11. ASI yang disimpan di freezer yang mempunayai pintu terpisah
sendiri tahan 3 bulan
12. ASI yang disimpan di deep freezer akan tahan selama 6-12 bulan

Setelah disimpan selama beberapa lama, maka untuk menggunakannya


kembali perhatikan panduan menghangatkan ASI berikut ini:
1. Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air hangat, atau
merendam sebagian wadah dalam air hangat. Usahakan agar bagian atas
wadah (bagian yang ditutup rapat) tidak terkena air hangat tersebut.
2. Jika dikeluarkan dari freezer (ASI dalam keadaan beku), simpan terlebih
dahulu di kulkas selama beberapa jam hingga tampak mulai mencair
sebelum dihangatkan.
3. Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi (direbus pada air
mendidih), karena akan merusak kandungan di dalam ASI

Anda mungkin juga menyukai