Anda di halaman 1dari 15

TEMA :

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL/KEJAHATAN MELALUI JARINGAN


INTERNET ( PROSTITUSI ONLINE,PENJUALAN NARKOBA, DAN LAIN-
LAIN ) TERHADAP KETAHANAN NASIONAL

NAMA : YADI IRWANTO

NIM : 031148578

UPBJJ : TARAKAN-KALIMANTAN UTARA-2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam
kehidupan ini, dikarenakan kemajuan teknologi selalu berjalan sesui dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Setiap inovasi yang diciptakan untuk memberikan sebuah manfaat
positif pada kehidupan manusia. Memberikan banyak manfaat dan kemudahan serta
sebagai cara yang baru dalam melakukan sebuah aktivitas atau kegiatan manusia.
Khusus untuk kemajuan teknologi masyarakat sudah bisa menikmati banyak
manfaat dari sebuah inovasi yang dihasilkan sampai sekarang ini. Akan tetapi walaupun
pada dasarnya kemajuan teknologi ini diharapkan bisa memberikan manfaat positif,
namun disisi lain juga terkadang digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif.
Contoh yang sangat kontras dan nyata dalam kemajuan teknologi adalah kemajuan
teknologi internet dan informasi. Dengan kemajuan teknologi internet memungkinkan
masyarakat untuk mendapatkan atau memberikan informasi serta melakukan aktivitas
yang biasa dilakukan sehari-hari dengan mudah dan cepat tanpa terhalang oleh jarak dan
waktu.
Faktor penduduk Indonesia yang banyak menjadikan pasar bisnis potensial bagi industri
penyedia layanan internet ( ISP ), beragamnya ISP di Indonesia menjadikan semua pihak
layanan menjual tarif layanan internet ke konsumen dengan harga murah.

DATA PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010 ADALAH 237,36 Juta


Sensus kependudukan tahun 2000 menunjukan bahwa jumlah penduduk perkotaan di
Indonesia mencapai 85 juta jiwa, dengan prosentase kenaikan sebesar 4,40%/tahun dari
tahun 1990 hingga tahun 2000. Jumlah tersebut kira-kira 42% dari total jumlah
keseluruhan penduduk di Indonesia. Melihat data tersebut, dewasa ini bisa diperkirakan
jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa. Dan sekarang hampir
setengah jumlah penduduk di Indonesia hidup di wilayah perkotaan.

Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Indonesia tahun 2010 adalah
237.641.326 jiwa. Penghitungan jumah penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali, artinya
Badan Pusat Statistik akan melakukan sensus penduduk pada tahun 2020 mendatang.Namun bagi
kamu yang penasaran berapa jumlah penduduk Indonesia tahun 2018, kita bisa menghitung
dengan melihat laju pertumbuhan setiap tahunnya. Jika kita mengacu pada data yang dikeluarkan
bank dunia, yaitu laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,2%/ tahun maka jumlah
penduduk tahun 2018 mencapai 265 juta jiwa. Tentu ini bukan data valid, hanya sekedar
hitung-hitungan kasar. Bisa dibayangkan berapa jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2030,
bisa mencapai 300 juta jiwa! Entah akan seperti apa kondisinya nanti dengan jumlah penduduk

Jumlah penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan terjadinya
peningkatan para pengguna internet. Menurut KOMPAS.COM Lebih dari 50 persen atau sekitar
143 juta orang telah terhubung atau menjadi pelanggan pengguna aktif layanan internet
sepanjang 2017, setidaknya begitu menurut laporan terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia ( APJII). Mayoritas pengguna internet sebanyak 72,41 persen masih dari
kalangan masyarakat urban. Pemanfaatannya sudah lebih jauh, bukan hanya untuk
berkomunikasi tetapi juga membeli barang, memesan transportasi, hingga berbisnis dan
berkarya. Berdasarkan wilayah geografisnya, masyarakat Jawa paling banyak terpapar internet
yakni 57,70 persen. Selanjutnya Sumatera 19,09 persen, Kalimantan 7,97 persen, Sulawesi 6,73
persen, Bali-Nusa 5,63 persen, dan Maluku-Papua 2,49 persen. Usia muda, banyak inovasi
Internet tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak muda zaman sekarang. Sebanyak
49,52 persen pengguna internet di Tanah Air adalah mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan artikel ini adalah dampak
penggunaan internet khusunya media sosial terhadap ketahanan nasional.

Untuk memberikan kejelasan makna dan mengindari meluasnya pembahasan, maka artikel ini
maslahnya dibatasi pada :

1. Pengertian,peran dan fungsi media sosial

2. Pengertian,Fungsi dan Tujuan ketahanan nasional.

3. Dampak positif dan negatif dari media sosial khusunya bagi ketahanan nasional.

4. Hukum yang mengatur tentang penggunaan media sosial

5. Solusi untuk mengatasi permasalahan dampak negatif dari penggunaan media sosial.

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan artikel ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan kewarganegaraan juga untuk lebih memperdalam, memperjelas serta mempertegas
tentang teknologi informasi dan komunikasi yaitu internet, khusunya mengenai dampak negatif
media sosial terhadap ketahanan nasional.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian, peran dan fungsi, karakteristik media sosial.

Pengertian media sosial secara umum adalah media online yang mendukung
interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif atau dengan kata lain media sosial
adalah sebuah media online, dimana para penggunanya bisa saling berkomunikasi
dan berinteraksi lewat jaringan internet. Mereka bisa saling mengirim
informasi/pesan, sharing, hingga membangun jaringan sendiri (networking )

Fungsi media sosial adalah sebagai berikut :

 Media sosial dapat memperluas jangkauan interaksi manusia karena


menggunakan jaringan internet dan teknologi berbasis web.

 Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media


siaran dari satu intitusi media ke banyak audience ( one to money ) kedalam
praktik komunikasi dialogis antara banyak audience ( many to many ).

 Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga informasi.


Mentranformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan
itu sendiri.

 Media sosial bisa berpungsi untuk membangun personal banding, dimana


media sosial bisa membuat pengguna menjadi popular.

 Media sosial bisa dijadikan sebagai sarana transaksi bisnis jual-beli bagi
produsen/pihak pemasaran dan pembeli/konsumen.
Karakteristik media sosial :

Media sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Partisipasi. Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik
atau berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan batas antara media dan
audience.

 Keterbukaan. Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan balik dan juga
partisipasi melalui saran-saran, voting dan juga komentar. Perlindungan password
dikolom tersebut terkadang cenderung dibilang aneh.

 Perbincangan. Kemungkinan dilakukan perbincangan antara pengguna secara dua


arah atau lebih.

 Keterhubungan. Mayoritas dari media sosial tumbuh subur hal ini dikarenakan
adanya suatu kemampuan yang dapat melayani keterhubungan antara pengguna,
melalui suatu fasilitas tautan (link) ke website, sumber informasi dan bagi pengguna-
pengguna lainnya.

2. Pengertian, fungsi dan tujuan ketahanan nasional.

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam
menghadapi ancaman,tantangan,hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar, juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat mengancap serta
membahayakan integritas, identitas, serta kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negra. Untuk
itu bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara
konsisten dan berkelanjutan.

Fungsi ketahanan nasional :

a. Ketahanan nasional sebagai doktrin, pada dasarnya suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya, diikuti dan didalami yang berfungi membingbing kita kedalam pola pikir,
pola tindak, dan pola kerja guna mempersatupadukan usaha bersama bangsa dan
pembangunan. Ketahanan nasional merupakan implementasi Pancasila, UUD 1945 dan
wawasan nusantara yang perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan.

b. Ketahanan nasional sebagai pola dasar pembangunan nasional.

Pada hakikatnya memberikan arah, pedoman, dalam pembangunan melalui tahapan –


tahapan pembangunan (Repelita)

c. Ketahanan nasional sebagai metode pembinaan kehidupan nasional.

Dalam upaya pembinaan kehidupan nasional, ketahanan nasional menggunakan


pendekatan komprehensif integral ( utuh menyeluruh ) dalam aspek kehidupan bangsa
tersebut mencakup delapan gatra ( Astragatra). Kelemahan pada salah satu gatra dapat
mengakibatkan kelemahan pada gatra lainnya sehingga mempengaruhi kondisi
keseluruhan. Ketahanan nasional itu merupakan resultante (hasil) dari ketahanan masing-
masing gatra atau aspek kehidupan (astragatra).

d. Ketahanan nasional sebagai sistem kehidupan nasional

Ketahanan nasional sebagai system kehidupan nasional adalah tata upaya bangsa yang
telah dibakukan dalam melaksanakan pembangunan nasional sebagai aspirasi bangsa
dalam meningkatkan kesejahtraan dan keamanan, untuk menjamin kelangsungan hidup
bangsa, menuju kejayaan bangsa dan negara.
Tujuan ketahanan nasional adalah untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV sebagai berikut : “ Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesai, yang terbentuk dalam suatu susunan negara
republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha
esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perwujudan ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi :

1. Ketahanan ideologi, adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang
persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideology
asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

2. Ketahanan politik, Kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan


demokrasi yang bertumpu pada pengembangan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan untuk memelihara stabilititas politik yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.

3. Ketahanan ekonomi

Kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan


UUD 1945, yang mengandung kemampuan menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat
dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adail dan makmur.
4. Ketahanan sosial budaya

Kepribadian nasional yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan


membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial, budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa, hidup rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan dalam menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.

5. Ketahanan pertahanan keamanan

Kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan, memelihara stabilitas pertahanan keamanan
negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal semua bentuk ancaman.

3. Dampak positif dan negatif dari media sosial khusunya bagi ketahanan nasional.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi khususnya produk layanan internet yaitu
media sosial bisa berdampak positif dan membawa manfaat dalam pertukaran informasi
secara cepat dan akurat, namun disisi lain bisa berdampak negatif yang akan berpengaruh
baik secara langsung ataupun secara tidak langsung seperti perdagangan narkoba,
prostitusi online, penyebaran ideologi radikal, pornografi,organized crime dan sebagainya
yang dapat melunturkan serta mengancam ketahanan nasional.

Berikut beberapa dampak Positif media sosial bagi ketahanan nasional :

1. Media sosial memberikan kemudahan dalam hal menyebarkan atau menerima


informasi yang berkaitan dan berhubungan dengan ketahanan nasional.

2. Media sosial dapat dijadikan sarana demokritasi informasi, mengungkapkan ide,


gagasan dan pandangan dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan nasional.
3. Media sosial dapat dijadikan sarana prasarana pendekatan kepada masyarakat umum,
dalam hal memberikan pemahaman atau edukasi tentang pentingnya menjaga
ketahanan nasional.

4. Media sosial bisa menjadi alat pendeteksi dini atau media pengawasan terhadap
masyarakat.

5. Media sosial bisa menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,
dimana dengan adanya media sosial semua orang bisa berperan aktif dalam
berinteraksi, berpartisipasi langsung ataupun tidak langsung secara moril ataupun non
moril dalam mengatasi atau menjaga ketahanan nasional, tanpa adanya batasan ras,
suku, agama dan budaya serta status ekonomi, yang diperlukan hanya pola pikir yang
integralitas ( menyeluruh ), semangat kebangsaan dan sikap serta prilaku yang positif
dalam mewujudkan cita-cita nasional, kehidupan berbangsa yang sejahtera, adil dan
makmur yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Dampak negatif media sosial dalam mewujudkan ketahanan nasional :

1. Dengan mudahnya saling berinteraksi dan bertukar informasi di media sosial, hal ini
bisa dijadikan media untuk memberikan dan menyebarkan informasi yang tidak
didasari data yang akurat dan tidak sesuai kebenaran nya ( HOAX ).

2. Media sosial bisa digunakan untuk aktivias atau kegiatan bisnis yang bisa merusak
tatanan kehidupan sosial dimasyarakat, bertentangan dengan norma agama, norma
adat, norma budaya, hukum dan akan mengganggu ketahanan nasional, seperti :
Penjualan narkoba, prostitusi online, Pornografi. Yang tujuan utamanya adalah selain
mencari keuntungan secara financial yaitu uang ( money ) tapi ada tujuan terselubung
seperti menghancurkan generasi penerus bangsa.

3. Media sosial bisa digunakan sebagai alat untuk menyebarkan ideologi negatif yang
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, sehingga bisa mengancam persatuan
dan kesatuan serta kedaulatan Negara republic Indonesia.
4. Media sosial bisa di manfaatkan oleh tindak kejahatan Cyber crime, yang dengan
sengaja melakukan peretasan (hacker ), tujuan utmanya adalah untuk melakukan
pencurian data, pengambil alihan akun atau web secara menyeluruh, ata hanya
sekedar interaksi atau menyebarkan informasi yang bersifat negatif, akan tetapi
identitas yang digunakan bukan identitas pelaku sebenarnya atau tidak diketahui sama
sekali.

5. Informasi yang berkaitan dengan isu ketahanan, dapat dengan cepat dan mudah
tersebar ke masyarakat tanpa di dasari informasi yang pasti dan jelas. Sehingga
terkadang bisa menimbulkan keresahan atau kecemasan serta salah mentafsirkan
informasi yang belum jelas kebenaran nya, terkadang akan menyebabkan adanya aksi
– reaksi ditengah kehidupan masyarakat yang dapat menyebabkan konflik dan akan
mengancam serta menggganggu keamanan dan ketahanan nasional.

4. Hukum yang mengatur tentang pengguanaan media sosial.

Dengan kita mengetahui dan memahami hukum yang mengatur tentang penggunaan
media sosial, diharapkan dampak yang timbul akibat aktivitas penggunaan media sosial
adalah dampak yang positif, mampu berperan serta dalam hal upaya menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa, demi terciptanya ketahanan nasional.

Hukum yang mengatur tersebut, diantaranya :

1. Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.

2. UU ITE Nomor 19 tahun 2016 yang merupakan perubahan UU No 11 tahun 2008.

1. Melanggar kesusilaan ( pasal 45 ayat 1 dan 27 ayat (1 ) hukuman penjara maks 6


tahun dan/atau denda paling banyak 1.000.000.000.00 ( satu miliar rupiah )

2. Perjudian ( Pasal 45 ayat 2 dan 27 ayat (2) hukuman dipidana penjara maks 6
tahun dan/atau denda paling banyak 1.000.000.000.00 ( satu miliar rupiah )
3. Penghinaan/pencemaran nama baik ( pasal 45 ayat 3 dan pasal 27 ayat (3)
hukuman dipidana penjara 4 tahun dan/denda paling banyak 750.000.00.00 (
Tujuh ratus lima puluh juta rupiah )

4. Pemerasan dan/atau pengancaman ( pasal 45 ayat 4 dan 27 pasal (4), hukuman


pidana penjara 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1000.000.000.00 ( Satu
miliar rupiah ).

5. Menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian


konsumen. Pasal 45A ayat 1 dan pasal 28 ayat (1), hukuman pidana penjara
maksimum 6 tahun dan//atau denda paling banyak 1.000.000.000.00 ( Satu miliar
rupiah ).

6. Menyebarkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok


masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,agama,ras dan antargolongan (SARA).
Pasal 45A ayat 2 dan pasal 28 ayat (2) dipidana dengan penjara paling lama 6
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000.00 ( satu miliar rupiah ).

Jika melakukan tindakan,aktivitas/kegiatan atau usaha yang melanggar hukum dengan


menggunakan media sosial sebagai alat transaksi nya, seperti prostitusi online dan
transaksi narkoba online, maka pasal hukum yang dikenakan akan berlapis, konteks
contoh diatas sipelaku akan dikenakan jeratan hukum :

1. Penjualan narkoba lewat media sosial : pasal berlapis UU Narkotika Pasal 35


tahun 2009 ( hukuman disesuaikan dengan golongan narkotika yang diedarkan )
dan UU ITE No 19 tahun 2016.

2. Prostitusi online ; Pasal berlapis UU No 44 tahun 2008 dan UU ITE N0 19 tahun


2016.
5. Solusi untuk mengatasi permasalahan dampak negatif dari penggunaan media
sosial.

Cara mengatasi permasalahan dampak negatif dari penggunaan media sosial agar tidak
mengancam ketahanan nasional :

1. Pemerintah harus tegas dalam menindak segala pelanggar hukum dalam hal
penggunaan media sosial yang akan menyebabkan terancamnya ketahanan nasional.

2. Membuat program edukasi cara penggunaan media sosial dengan bijak disertai
pemahaman hukuman pidana terkait pelanggaran penggunaan media sosial. Karena
faktanya masih ada kasus yang melakukan pelanggaran tapi dia tidak
mengetahui/memahami konsekuensi hukum yang akan dihadapi dari tindakan nya
tersebut. Kampanye menjadi pengguna media sosial yang bijak dan pintar dalam
sebuah program edukasi akan menambah wawasan masyarakat sehingga setelah
memahami dan mengerti konsekuensi hukum dan bahaya lain yanga ditimbulkan jika
mereka melakukan pelanggaran dalam penggunaan media sosial diharapkan mereka
akan merubah pola pikir negatif nya menjadi pola pikir posistif dengan disertai rasa
kesadaran tinggi, dan kedepannya mereka akan melakukan kampanye/edukasi yang
sama ke para pengguna yang lain.

3. Peran pemerintah yang dapat menjadi wahana pembangunan karakter bangsa, tenaga
pendidik yang menguasai kompetensi yang diajarnya, peran orang tua dan masyarat
serta insan media harus menyajikan informasi yang mendidik dan menuntun. Sifat
aktif dan partisipasi semua elemen dalam ikut berperan serta mengawasi dan
mengeduakasi setiap tindakan atau aksi yang terjadi baik didalam kehidupan
bermasyarakat ataupun didunia maya seperti media sosial sangat penting, semangat
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menjaga ketahanan nasional diharapkan
menjadi ruh dan spirit yang senantiasa ditanamkan dan terus dijungjung tinggi.
BAB III

KESIMPULAN

Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( TIK ) memudahkan manusia untuk


berinteraksi, memberikan atau menerima informasi dengan mudah dan cepat. Media sosial
adalah salah satu produk yang lahir dari hasil inovasi kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Media sosial akan berdampak positif bagi penggunanya apabila digunakan dengan
bijak untuk hal-hal yang positif juga, akan tetapi media sosial akan membawa dampak negatif
baik bagi pengguna, lingkungan masyarakat ataupun bangsa dan negara jika dalam
penggunaannya diperuntukan untuk hal-hal yang bersifat negatif bahkan bisa mengancam
ketahanan nasiaonal.

Kehidupan berbangsa dan bernegara dengan pola pikir positif yang integral ( utuh menyeluruh
),pola tindak yang disertai kesadaran tinggi, pengetahuan dan kemampuan dengan kompetensi
yang mumpuni, taat terhadap hukum yang berlaku yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila
dan UUD 1945 akan melahirkan suatu karya dan hasil kerja nyata yang berwawasan nusantara
demi terciptanya ketahanan nasional negara Kesatuan Republik Indonesia.

DAFTAR FUSTAKA

 Zainul Ittihad Amin/Buku materi Pokok MKDU4111/3sks/Modul1-9/Pendidikan


kewarganegaraan/

 Drs.wirman Burhan,M.PKN/Pendidikan kewarganegaraan,Pancasila dan UUD


1945/STMT Trisakti

 Buku putih pertahanan Indonesia 2015

 http://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/jumlah penduduk dan


pengguna internet-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai