Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
99.SPO.00 00 1/3

Ditetapkan oleh :
STANDAR TGL. TERBIT Direktur

PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN 1. Penanganan pasien gawat darurat:
Upaya mengatasi keadaan gawat darurat agar pasien tidak meninggal,
memburuk keadaannya, atau mencegah/ mengurangi kecacatan.
2. Pasien gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau menjadi gawat
dan terancam jiwanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila
tidak mendapat pertolongan secepatnya.
3. Pasien gawat tidak darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
segera, misalnya; kanker stadium lanjut.
4. Pasien darurat tidak gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam jiwa
atau anggota badannya.
5. Kecelakaan:
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor sosial yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera
(fisik, mental, sosial).
TUJUAN 1. Memberikan pelayanan segera, tepat dan cepat setiap saat kepada
pasien gawat-darurat, menderita penyakit akut, atau mengalami
kecelakaan.
2. Menghindarkan pasien dari kematian, kecacatan, dan membebaskan dari
penderitaan akut.

KEBIJAKAN 1. Instalasi Gawat Darurat RS. Panti Wilasa “Citarum” harus membuka
pelayanan selama 24 jam, tiap saat siap menerima dan memberikan
pertolongan kepada semua pasien yang membutuhkan pertolongan,
menderita penyakit akut, atau mengalami kecelakaan.
2. Instalasi Gawat Darurat RS. Panti Wilasa ”Citarum” dilengkapi dengan
petugas jaga 24 jam yaitu:
a. Dokter jaga IGD on site.
b. Perawat jaga IGD on site.
c. Dokter Spesialis Konsulen on call, segera datang ke IGD RS Panti
Wilasa ”Citarum” maksimal dalam waktu 30 menit setelah di panggil.
d. Dibantu petugas penunjang medik yang jaga 24 jam, yaitu:
 Petugas jaga laboratorium on site.
 Petugas jaga Radiologi on site
 Petugas Farmasi on site
PROSEDUR 1) Pasien datang di Instalasi Gawat Darurat RS. Panti Wilasa ”Citarum”
2) Setelah dokter jaga melakukan Triase, dengan hasil Triase adalah pasien
Gawat Darurat , maka:
a) Pasien dibawa ke ruang resusitasi. Dikelola sesuai Protap Resusitasi ,
bila disertai henti jantung dan/atau Paru. Dilakukan penanganan RJP
b) Pasien Gawat tidak darurat , perlu dipantau kegawatannya sesuai
Prosedur Tetap Pemantauan Kegawatan Pasien
3) Dokter melakukan anamnesa (Auto/ Allo Anamnese) dan pemeriksaan
pada pasien serta melakukan tindakan/ pengobatan pada pasien dengan
dibantu oleh perawat IGD.
4) Bila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang, dilakukan pemeriksaan
penunjang.
5) Bila dokter jaga IGD tidak mampu menangani pasien , sedangkan pasien
memerlukan penangan segera, maka dokter jaga IGD segera memanggil/
menghubungi dokter jaga konsulen (dokter ahli)
6) Pasien dengan permohonan Visum Et Repertum dilakukan sesuai dengan
Prosedur Tetap melakukan Visum Et Repertum
7) Dokter memberikan informasi kepada pasien mengenai:
a) Penyakit pasien;
b) Tindakan medik yang akan dilakukan;
c) Kemungkinan penyulit tindakan tersebut ;
d) Alternatif terapi lainnya;
e) Prognosanya;

UNIT UGD, Pendaftaran


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai