Anda di halaman 1dari 11

Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan


5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,


kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair sangat
disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal. Pentingnya mencuci tangan
secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga secara
keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke tubuh
anda.
IVA TEST
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks
menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan
kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari
15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya
berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan
jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu
berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut.
Seringkali baru diketahui hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

Apakah Kanker Serviks bisa disembuhkan?


Semakin dini kanker ditemukan kesempatan untuk sembuh semakin besar

Bagaimana cara deteksi dini kanker serviks?


Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode pap
smear namun biayanya mahal, lalu pilihan kedua adalah dengan metode IVA ,
biayanya lebih murah.
Bagaimana metode IVA dilakukan?
Pemeriksaan IVA (Ispeksi Visual dengan Asam Asetat) dilakukan dengan cara
mengoleskan asam cuka 3 % sampai dengan 5 % . Bila terlihat warna putih berarti
ada keganasan sel dan bisa berubah menjadi kanker. Pemeriksaan IVA hanya
sebentar dan tidak sakit. Dapat dilakukan di praktek bidan atau puskesmas oleh
dokter.
Pengobatan kanker yang memerlukan biaya besar, proses terapi yang tidak mudah,
menimbulkan dampak psikologis bagi penderita dan mempengaruhi terhadap
seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu sebaiknya sebagai seorang perempuan
yang memperhatikan kesehatan diri dan mencintai keluarga berkeinginan untuk
melakukan deteksi dini kanker serviks.
Siapakah yang harus diperiksa kanker serviks?
Perempuan yang sudah menikah dan berumur 30 tahun – 50 tahun. Pemeriksaan di
ulang secara berkala setiap satu tahun.
Bagaimana persiapan pemeriksaan IVA?
Pemeriksaan IVA sebaiknya dilakukan ketika tidak sedang haid, atas
sepengetahuan dan dukungan suami
Apakah STBM itu?
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
STBM terdiri dari 5 pilar:
1. Stop buang air besar sembarangan;
2. Cuci tangan pakai sabun;
3. Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga;
4. Pengelolaan sampah rumah tangga;
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.

PILAR 1. STOP BABS


Apakah kondisi Stop BABS / ODF itu tiap rumah harus punya jamban?
Tidak harus.
Seseorang bisa Stop BABS tanpa memiliki jamban. Yang menjadi fokus adalah
perubahan perilaku, bukan pembangunan sarana fisik.

PILAR 2. Cuci tangan pakai sabun

Kapan waktu terpenting seseorang harus melakukan CTPS?


Di Indonesia diperkenalkan 5 waktu penting:
1. Setelah buang air besar (BAB);
2. Setelah membersihkan anak yang buang air besar (BAB);
3. Sebelum menyiapkan makanan;
4. Sebelum makan;
5. Setelah memegang/menyentuh hewan.

PILAR 3 Mengelola air minum dan makanan yang aman;

pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga yang meliputi 5 (lima) kunci
keamanan pangan yakni: (i) menjaga kebersihan, (ii) memisahkan pangan matang
dan pangan mentah, (iii) memasak dengan benar, (iv) menjaga pangan pada suhu
aman, dan (v) menggunakan air dan bahan baku yang aman.

PILAR 4 Mengelola sampah dengan benar;

Proses pengelolaan sampah dengan aman pada tingkat rumah tangga dengan
mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur
ulang. Pengelolaan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara
yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

PILAR 5 Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Proses pengelolaan limbah cair yang aman pada tingkat rumah tangga untuk
menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan
penyakit berbasis lingkungan.

Contohnya dengan membuat tempat yang tertutup untuh air genangan limbah
misalnya selokan yang ada penutup atasnya, agar tidak menimbulkan penyakit dan
bau untuk lingkungan sekitar.
Pentingnya Program Keluarga Berencana untuk Kehidupan
Lebih Baik
Di negara berkembang seperti Indonesia, program keluarga berencana
menjadi salah satu program yang paling sering digalakkan. Selain bertujuan untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk, program keluarga berencana ternyata
memiliki banyak keunggulan lain yang patut untuk diketahui. Apa sajakah
keunggulan dari program ini?

Program ini menganjurkan pasutri atau keluarga untuk memiliki anak tidak
lebih dari dua orang. Dengan kata lain, program ini berfokus pada pengendalian
angka kelahiran atau kehamilan pada setiap keluarga.

Pengendalian angka kelahiran atau kehamilan pada program KB terdapat beberapa


Metode, yaitu:

1. Kondom ( Pria dan Wanita)


2. MOW/MOP
3. IUD / Spiral
4. Implan
5. Pil
6. Suntik

Keunggulan Program KB adalah sebagai berikut

Mengoptimalkan Perencanaan Keuangan

Selain mengendalikan angka kelahiran pada setiap keluarga, program keluarga


berencana dapat membuat keluarga memiliki perencanaan keuangan yang optimal.
Anda tentu setuju bahwa semakin banyak jumlah anak yang dimiliki, semakin
besar pula biaya yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Meminimalkan Risiko Gangguan Kesehatan

Di negara berkembang, banyak ditemui berbagai kasus kehamilan yang tidak


terduga, misalnya kehamilan yang jaraknya terlalu dekat antara kehamilan pertama
dan kehamilan kedua, atau kehamilan pada usia di atas 30 hingga 40 tahun.
Patut diketahui bahwa jarak kehamilan yang terlalu dekat antara kehamilan
pertama dan kehamilan kedua, yakni kurang dari dua tahun, atau kehamilan yang
terjadi lebih dari lima tahun sejak kehamilan terakhir dapat berakibat buruk bagi
kesehatan ibu dan anak yang bersangkutan. Bagi kaum ibu, kehamilan tak terduga
dapat berakibat buruk bagi kesehatan rahim.

Meminimalkan Penyebaran Penyakit Menular Seksual

Hingga kini, penyakit menular seksual masih menjadi momok yang menghantui
banyak orang, tak terkecuali pasangan pasutri. Penyakit menular seksual yang
banyak ditemukan di kalangan pria dan wanita bervariasi, mulai dari herpes
genital, chlamydia, hingga HIV dan AIDS.

Penyakit-penyakit menular seksual tersebut dapat dihindari dengan penggunaan


alat kontrasepsi, misalnya kondom pria dan kondom wanita. Penggunaan kondom
pria dan kondom wanita saat berhubungan intim akan meminimalkan terjadinya
perpindahan virus dan bakteri antarpasangan. Dengan demikian, penggunaan
kontrasepsi tidak hanya menghindarkan Anda dari kehamilan yang tidak
diinginkan, tetapi juga dari risiko tertularnya penyakit menular seksual.
STUNTING
Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah
usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat
anak berusia dua tahun.

Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia


0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan
minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak
yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang
kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.

Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah
satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Penyebab Stunting Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang
dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor
berikut:

1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama

2. Retardasi pertumbuhan intrauterine

3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori

4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres

5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.

Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak


berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan
mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.
Gejala Stunting

1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya

2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil


untuk usianya

3. Berat badan rendah untuk anak seusianya

4. Pertumbuhan tulang tertunda

Anda mungkin juga menyukai