Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum,

Izin mencoba menjawab pertanyaan dari ibu,

1. Untuk kasus di Indonesia, pada kurikulum mana di Indonesia ini (dari


pasca kemerdekaan-sampai sekarang) yang menganut paradigma
behavioristik?
Jawaban

Teori Behavioristik sudah sejak pasca kemerdekaan diterapkan pada


kurikulum di Indonesia. Kelemahan Teori Behavioristik dimana
pembelajaran peserta didik hanya terpusat pada guru, sangat terlihat sejak
kurikulum 1947 sampai dengan kurikulum 1975, baru pada kurikulum 1984
yang menerapkan CBSA dimana pembelajaran sudah mulai terpusat pada
siswa. Kelebihan teori Behavioristik yang menekankan pd pembentukan
perilaku (pembiasaan)/ karakter, baru kemudian kurikulum di era Reformasi
ini dengan KBK dan Kurikulum berbasis karakter sudah mulai.

Dan pada kurikulum 2013 dan yang sudah revisi ini sudah menunjukan

teori Behavioristik karena melibatkan ICT dan MultiMedia dalam Aspek

pembelajarannya.

2. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari paradigma ini?

Kelebihan
1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan. Dengan bimbingan yang diberikan secara terus menerus
akan membuat peserta didik paham sehingga mereka bisa menerapkannya
dengan baik.
2. Materi yang diberikan sangat detail. Hal ini adalah proses memasukkan
stimulus yang yang dianggap tepat. Dengan banyaknya pengetahuan yang
diberikan, diharapkan peserta didik memahami dan mampu mengikuti setiap
pembelajarannya.
3. Membangun konsentrasi pikiran. Dalam teori ini adanya penguatan dan
hukuman dirasa perlu. Penguatan ini akan membantu mengaktifkan siswa
untuk memperkuat munculnya respon. Hukuman yang diberikan adalah yang
sifatnya membangun sehingga peserta didik mampu berkonsentrai dengan
baik.

Kekurangan
1. Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru
Peserta didik hanya mendapatkan pembelajaran berdasarkan apa yang
diberikan guru. Mereka tidak diajarkan untuk berkreasi sesuai dengan
perkembangannya. Peserta didik cenderung pasif dan bosan
2. Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
Pembelajaran seperti bisa dikatakan pembelajaran model kuno karena
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar
yang efektif. Penggunaan hukuman biasanya sebagai salah satu cara
untuk mendisiplinkan
3. Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

3.Relevankan paradigma behavioristik dengan kondisi zaman sekarang?

Menurut saya teori behavioristik masih relevan dengan kondisi zaman


sekarang, karena teori ini menekan kan pada pembentukan prilaku dan disertai
dengan penguatan dan hukuman.Fenomena yang ada sekarang meningkatnya
kenakalan remaja. Banyaknya usia remaja yang terjerat narkoba, menonton video
porno, ada yang tawuran dan sebagainya. Jadi menurut saya realitas itulah yang
menimbulkan pernyataan berkenaan dengan fungsi paradigma behavior sebagai
media penanaman karakter siswa di masing masing sekolah.
Dan Jika dikaitkan dengan kondisi zaman sekarang di Indonesia, saya
katakan paradigma ini masih relevan diterapkan di beberapa daerah yang masih
belum terjangkau oleh kemajuan teknologi, dimana guru masih bisa menjadi satu -
satunya sumber belajar bagi peserta didiknya. Tetapi menjadi tidak relevan jika
hal ini diterapkan di kota besar, yang semua lapisan masyarakat bisa mengakses
pengetahuan dimanapun dan kapanpun.
Paradigma ini membuat siswa menjadi pasif dan hanya pendengar,
sedangkan dengan luasnya akses saat ini baik guru maupun siswa dituntut untuk
memiliki keterampilan 4c, harus lebih kreatif, kolaboratif, kritis dan komunikatif.
Tetapi untuk pembiasaan pemberian penguatan dan hukuman masih dirasa
penting untuk diberikan bagi peserta didik kita sebagai batasan perilaku dan
penanaman karakter khususnya di sekolah.

Selamat membaca dan berdiskusi.

Anda mungkin juga menyukai