Anda di halaman 1dari 17

Pengkajian Keperawatan Jiwa

Ruangan Rawat : Kasuari

Tanggal Rawat : 26-03-2019

I. Identitas Klien

Inisial : Tn. F

Tanggal Pengkajian : 29-03-2019

Umur : 26 Tahun

No. RM : 04-40-09

Informan : Klien dan Keluarga Klien

II. Alasan Masuk :

Klien bicara dan tertawa sendiri, sering merasa bingung, mondar-mandir, dan memukul
ayahnya. Keluarga klien mengatakan klien sering melamun dan bengong sejak ada masalah
dengan teman wanita. Klien sering bicara bahwa telah menabrak wanita hingga meninggal lalu
wanita tersebut hidup kembali. Klien mengatakan sudah sakit mental sejak 2004, menurut
keluarga sejak tahun 2012 sudah di bawa ke rumah sakit umum daerah Kota Tangerang dan
mendapat obat-obatan psikiatrik. Klien di rumah menolak untuk minum obat dengan alasan
rasanya pahit.

III. Faktor Predisposisi:

Klien pernah mengalami gangguan di masa lalu (klien menyebut dirinya gangguan mental dan
menerima sebutan gangguan mental pertama kali dari ibunya). Setiap malam jam delapan
sampai menjelang tidur klien mendengar suara-suara ayam. Suara tersebut mengatakan
“bunuh!” “bunuh!” Suara tersebut menyuruh untuk membunuh ayah klien, respon klien
terhadap suara tersebut menjadi kesal, marah, dan memukul ayahnya. Keinginan untuk
menyakiti diri sendiri disangkal.

Pengobatan kurang berhasil, obat-obatan yang di dapat dari dokter di RSUD Kota Tangerang
tidak di minum dengan alasan pahit. (Haloperidol 2 x ½ mg, Trihexyphenidyl 2x2mg,
Clorpromazine 1x50mg).

Tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa. Pengalaman tidak
menyenangkan di lingkungan rumah karena sering di sebut sebagai gangguan mental. Tidak
ada riwayat pemakaian napza. Tidak pernah terlibat kasus hukum.
Masalah Keperawatan:

- Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi (Pendengaran)


- Resiko Perilaku Kekerasan

IV. Fisik

1. Tanda Vital : TD 130/70 mmHg, N 108x/menit, RR 20 x/menit, S 36,6° C, SPO2 99%

2. Antropometri : TB: 171 cm, BB: 67 kg, IMT= 22,9 (dalam batas normal)

3. Pemeriksaan Fisik :

Kepala : Bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri, terdapat warna yang berbeda di sekitar dahi (seperti
panu), tidak ada ketombe. Pertumbuhan rambut merata. Wajah
tidak pucat, tidak jaundice, bentuk simetris, tidak ada kesan
sembab,. Mata agak cekung, konjungtiva tidak anemis, hidung
normal, bibir agak kering, gigi agak kotor.
Dada : Bentuk dada normal, tidak tampak retraksi, pola nafas reguler,
tidak ada batuk, suara nafas versikuler. Bunyi jantung I dan II
normal.
Perut : Perut datar tidak buncit, bising usus 12x/menit, tidak ada nyeri
tekan
Genitalia : Tidak ada tanda kemerahan/gatal
Muskuloskeletal : Struktur tulang belakang normal, kekuatan otot :
5 5
5 5
Range of motion tidak ada masalah
Integumen : Tidak ada lesi dan gatal, tidak ada tanda skabies, kulit hangat,
agak kering, turgor kulit elastis, tidak ada edema

4. Laboratorium : Hematologi, SGOT&SGPT, GDS, elektrolit (dalam batas normal)

5. Rontgent Thorax : Cor. Pulmo dalam batas normal

6. EKG : Normal synus rhytm

V. Psikososial

1. Genogram
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal serumah

Penjelasan:

Klien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak perempuaannya. Selama ini pengambilan
keputusan dalam keluarga dilakukan oleh ayah. Sejak kecil klien merasa berada di bawah
tekanan keluarga merasa tidak bebas.

2. Konsep Diri

a. Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.

b. Identitas : Klien mengatakan saat ini dia adalah anak laki-laki satu-satunya

dalam keluarga

c. Peran : Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit sering membantu

bapak untuk berjualan mpek mpek

d. Ideal diri : Klien mengharapkan untuk bisa menjadi orang berguna bagi

keluarga dan segera menikah

e. Harga diri : Klien mengatakan ingin sembuh, malu di katakan sebagai gangguan

mental di lingkungan rumah

Masalah keperawatan: Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti : Orang yang paling berarti bagi kllien adalah kedua orang

tuanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan punya teman di
rumah tapi tidak banyak, tidak pernah ikut organisasi atau
kelompok masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : sering merasa malu karena
dikatakan mengalami gangguan mental

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan beragama islam, jarang solat.

b. Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan jarang solat dan tidak bisa mengaji.

VI. Status Mental

1. Penampilan : Rapi

Klien mengenakan baju yang di berikan oleh rumah sakit. Tampak rapi kancing di kaitkan
sesuai, tidak terbalik, tidak tampak kusut, celana pendek, dan menggunakan sandal jepit.

2. Pembicaraan : Lambat

Bicara dengan intonasi sedang, ritme cenderung lambat, suara cukup jelas, cukup terarah.

3. Aktifitas motorik : gerakan cepat

Klien mampu mengikuti kegiatan senam dengan lincah, menggerakkan seluruh sendi,
gerakan cukup cepat

4. Alam perasaan : Sedih

Klien sedih ingin segera pulang dan selalu bertanya kapan pulang. Kesal saat mendengar
suara ayam yang menyuruh untuk membunuh bapaknya

5. Afek : labil

Klien kadang berperilaku labil bertanya-tanya dengan emosi kapan pulang, kadang terarah

6. Interaksi selama wawancara : Kooperatif

Klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik

7. Persepsi : Halusinasi auditorik

Klien mengatakan mendengar suara ayam yang berteriak bunuh bunuh. Muncul dengan
frekuensi sehari sekali yaitu pada malam hari jam delapan malam sampai menjelang tidur.

8. Proses pikir: Sesuai tujuan

Klien bicara terarah.

9. Isi pikir: Sesuai situasi

Klien bicara sesuai situasi.

10. Tingkat kesadaran: compos mentis


Klien mengetahui saat ini berada dimana, hari dan tanggal di pahami, klien mengetahui
bicara dengan siapa, siapa dokter yang merawat

11. Memori: tidak ada masalah memori jangka panjang dan jangka pendek

Klien mampu menyebutkan kapan mulai merasa gangguan jiwa, mampu mengingat kenapa
di bawa ke RSJ. Klien mampu menyebutkan hari ini makan apa.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: klien kadang kurang fokus

Klien mampu melakukan perhitungan yang diberikan, klien kadang terbengong dan hilang
fokus.

13. Kemampuan penilaian : tidak ada masalah

Klien mampu jawab dan menilai aspek positif dann negatif diri.

14. Daya tilik diri: tidak ada masalah

Klien menyadari penyakit yang di deritanya.

VII. Kebutuhan persiapan pulang

1. Makan : Mandiri

Klien mampu makan mandiri dengan rapih, dimulai dari cuci tangan, makan, dan meletakkan

kembali tempat makan kotor di tempat yang telah disediakan

2. BAB/BAK : Mandiri

Klien mampu melakukan BAB/BAK sendiri dengan benar. BAB/BAK di WC, mampu

membersihkan diri sendiri setelah BAB/BAK

3. Berpakaian/Berhias : Bantuan Minimal

Klien mampu berpakaian sendiri. Klien perlu di bantu untuk mencukur rambut dan diingatkan

untuk mencukur kumis

4. Mandi : Bantuan minimal

Klien mampu mandi sendiri dengan baik. Klien membutuhkan bantuan perawat untuk

menyiapkan baju dan handuk

5. Istirahat dan tidur :

Tidur siang : 13.00—14.00

Tidur malam : 20.00—05.00

6. Penggunaan obat: Klien saat ini mampu minum obat secara mandiri, obat di siapkan oleh

perawat. Di rumah klien sempat tidak mau minum obat dengan alasan pahit

7. Pemeliharaan kesehatan: klien mengatakan mau kontrol ke dokter setelah pulang nanti dan

mau minum obat teratur sesuai dengan anjuran


8. Kegiatan di dalam rumah:

Klien tidak menyiapkan makanan. Klien menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan
membantu orang tua menyapu dan mengepel. Klien tidak mencuci pakaian sendiri. Klien tidak
mengatur keungan keluarga. Klien membantu bapaknya untuk membuat dan berjualan mpe
mpe.

9. Kegiatan di luar rumah:

Klien mengatakan pernah membantu untuk keliling berjualan mpe mpe bapaknya.

VIII. Mekanisme koping

Klien mengatakan punya teman di sekitar rumahnya, tetapi jarang ngobrol untuk curhat pribadi.
Sering hanya bermain bola atau duduk-duduk ngopi.

IX. Masalah psikososial dan lingkungan

a. Masalah dengan dukungan kelompok : Klien masih punya teman namun tidak ada yang
dekat
b. Masalah berhubungan dengna lingkungan : klien mendapat stigma sebagai orang
gangguan mental di lingkungan tempat tinggalnya
c. Masalah dengan pekerjaan : klien merasa tidak dapat membantu bapaknya untuk
membuat dan menjual mpe mpe saat merasa bingung dan gelisah
d. Masalah ekonomi : klien merasa tidak mandiri secara finansial dan masih bergantung
pada orang tua

X. Aspek Medik:

Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi medik:

Risperidon 2 mg 2x1 (PO)

Trihexyphenidil 2 mg 2x1 (PO)

ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah


1 DS:
 Mendengar suara ayam pada malam hari sebelum
tidur yang berteriak bunuh bunuh, menyuruh Gangguan persepsi sensori :
untuk membunuh ayah klien Halusinasi (pendengaran dan
DO: penglihatan)
 Klien tampak sering bengong
 Mulut komat-kamit sendiri
 Sulit fokus
2 DS:
 Saya malu dikatakan gangguan mental di sekitar
rumah Isolasi sosial
 Saya punya teman tapi tidak suka cerita-cerita
DO:
 Tampak sering menyendiri
 Kontak mata kurang adekuat
 Sulit fokus
 Bengong
 Komunikasi verbal seperlunya
3 DS:
 Suara-suara ayam itu bikin saya kesal dan gelisah
 Saya jadi kesal sama bapak
 Saya dibawa kesini karena ngamuk mukul bapak Resiko Perilaku Kekerasan
 Saya marah juga dipaksa minum obat, saya gak
mau minum obatnya pait
DO:
 Wajah tampak tegang
 Sering ngotot minta pulang

Pohon Masalah

Effect Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan persepsi sensori: Halusinasi


Core Problem
(pendengaran dan penglihatan)

Cause Isolasi Sosial

Diagnosa keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi (pendengaran dan penglihatan)


2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi Sosial
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. F

Ruang : Kasuari
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn F
Ruang : Kasuari-Perkutut

Dx Perencanaan
Tgl No Dx Keperawat
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
an

28/3 1 Gangguan TUM :


/19 Persepsi
Klien tidak mencederai
Sensori:
orang lain 1. Ekspresi wajah bersahabat
halusinasi
(Pendengar menunjukan rasa senang ada kontak
Tuk 1 :
an dan mata. Mau berjabat tangan, mau 1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
Klien dapat membina menyebutkan nama, mau menjawab prinsip komunikasi terapentik.
penglihata
hubungan saling percaya salam, klien mau duduk berdampingan  Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
n)
dengan perawat, mau mengungkapkan  Perkenalkan diri dengan sopan
masalah yang dihadapi.  Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur dan menepati janji
 Tunjukan sikp simpati dan menerima apa adanya
 Beri perhatian pada kebutuhan dasar klien
TUK 2 : 2. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, 2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
Klien dapat mengenal frekunsi dan situasi yang menimbulkan 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinsinya;
halusinasinya halusinasi bicara dan tertawa tanpa stimulus memandang kekiri/ke
kanan/ ke depan seolah-olah ada teman bicara
2.3. Bantu klien mengenal halusinasinya :
a. Jika menemukan klien yang sedang halusinasi,
 Tanyakan apakah ada suara yang didengar
 Jika klien menjawab ada, lanjutkan : apa apa yang
dikatakan
 Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat sendiri tidak mendengarnya
(dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
 Katakan bahwa klien lain juga ada seperti klien
 Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
b. Jika Klien tidak sedang berhalusinasi klari fikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi.
2.4. Diskusikan dengan klien :
 Situasi yang menimbulkan/tidak menimbulkan
halusinasi ( jika sendiri, jengkel / sedih)
 Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang
sore, dan malam atau sering dan kadang-kadang)
2. Klien dapat mengungkapkan perasaan 2.5. Diskusikan dengan klien bagaimana perasaannya jika terjadi
terhadap halusinasi nya halusinasi (marah/takut, sedih, senang) dan beri
kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
29/3 1 Gangguan TUK 3 : 3. Klien dapat menyebutkan tindakan 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan
/19 Persepsi Klien dapat mengontrol yang biasanya dilakukan untuk jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
Sensori: halusinasinya mengendali-kan halusinasinya
halusinasi 3.2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika
(Pendengar bermanfaat beri pujian
an dan
penglihata
3.3. Diskusikan cara untuk mengontrol timbulnya halusinasi:
n)
 SP 1. menghardik. Minta klien untuk Katakan : “saya tidak
mau dengar/lihat kamu” (pada saat halusinasi terjadi)
 SP 2. bercakap-cakap. Menemui orang lain
3. Klien dapat melatih diri cara (perawat/teman/anggota keluarga) untuk bercakap cakap
mengatasi halusinasi seperti yang atau mengatakan halusinasi yang didengar / dilihat
telah didiskusikan dengan klien  SP 3. Kegiatan. Membuat jadwal kegiatan sehari hari agar
3. Klien dapat melaksanakan cara yang halusinasi tidak sempat muncul
untuk mengendalikan halusinasinya  SP 4. patuh obat. Bantu mengenal obat, latih patuh obat
3. Klien dapat mengikuti terapi aktivitas dengan 5 benar pemberian obat
kelompok 3.4 Bantu Klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi
secara bertahap
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih.
Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
3.6 Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi
realita, stimulasi persepsi
2/4/ TUK 4 : 4. Keluarga dapat membina hubungan 4.1 Anjurkan Klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami
19 Kilen dapat dukungan dari saling percaya dengan perawat halusinasi
keluarga dalam 4. Keluarga dapat menyebutkan 4.2 Diskusikan dengan keluarga )pada saat keluarga
mengontrol halusinasinya pengertian, tanda dan tindakan untuk berkunjung/pada saat kunjungan rumah)
mengendali kan halusinasi  Gejala halusinasi yang di alami klien
 Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk
memutus halusinasi
 Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah
: beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama,
berpergian bersama
 Beri informasi waktu follow up atau kapan perlu
mendapat bantuan halusinasi tidak terkontrol, dan resiko
mencederai orang lain
4/4/ TUK 5 : 5. Klien dan keluarga dapat 5.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis,efek
19 Klien dapat menyebutkan manfaat, dosis dan samping dan manfaat obat
memanfaatkan obat efek samping obat
dengan baik 5. Klien dapat mendemontrasi kan 5.2 Anjurkan Klien minta sendiri obat pada perawat dan
penggunaan obat dgn benar merasakan manfaatnya
5. Klien dapat informasi tentang
manfaat dan efek samping obat
5. Klien memahami akibat berhenti 5.3 Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan
minum obat tanpa konsultasi efek samping obat yang dirasakan
5. Klien dapat menyebutkan prinsip 5
benar penggunaan obat 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi

5.5 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima) benar

12/4/ 2 Resiko TUM: Klien tidak


19 Perilaku mencederai orang lain
Kekerasa
n
TUK:
1. Klien dapat
membina
hubungan 1. Klien menunjukkan tanda-tanda 1. Bina hubungan saling percaya dengan:
saling percaya percaya kepada perawat:  Beri salam setiap berinteraksi.
o Wajah cerah, tersenyum  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
o Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
o Ada kontak mata  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Bersedia menceritakan  Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji
perasaan setiap kali berinteraksi
 Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan
perasaan klien
2. Klien dapat 2. Klien menceritakan penyebab 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya:
mengidentifikasi perilaku kekerasan yang  Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa
penyebab perilaku dilakukannya: kesal atau jengkelnya
kekerasan yang  Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian
o Menceritakan penyebab setiap ungkapan perasaan klien
dilakukannya
perasaan jengkel/kesal baik
dari diri sendiri maupun
lingkungannya
3. Klien dapat 3. Klien menceritakan keadaan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku
mengidentifikasi kekerasan yang dialaminya:
o Fisik : mata merah, tangan
tanda-tanda perilaku
mengepal, ekspresi tegang,  Motivasi klien menceritakan kondisi fisik saat
kekerasan
dan lain-lain. perilaku kekerasan terjadi
o Emosional : perasaan marah,  Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya saat
jengkel, bicara kasar. terjadi perilaku kekerasan
o Sosial : bermusuhan  Motivasi klien menceritakan kondisi psikologis saat
yang dialami saat terjadi terjadi perilaku kekerasan
perilaku kekerasan.  Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan
dengan orang lainh saat terjadi perilaku kekerasan
4. Klien dapat 4. Klien menjelaskan: 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
mengidentifikasi dilakukannya selama ini:
o Jenis-jenis ekspresi
jenis perilaku
kemarahan yang selama ini  Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak
kekerasan yang
telah dilakukannya kekerasan yang selama ini permah dilakukannya.
pernah dilakukannya o Perasaannya saat melakukan  Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah
kekerasan tindak kekerasan tersebut terjadi
o Efektivitas cara yang dipakai  Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang
dalam menyelesaikan dilakukannya masalah yang dialami teratasi.
masalah
5. Klien dapat 5. Klien menjelaskan akibat tindak 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara
mengidentifikasi kekerasan yang dilakukannya yang dilakukan pada:
akibat perilaku
o Diri sendiri : luka, dijauhi  Diri sendiri
kekerasan
teman, dll  Orang lain/keluarga
o Orang lain/keluarga : luka,  Lingkungan
tersinggung, ketakutan, dll
o Lingkungan : barang atau
benda rusak dll
6. Klien dapat 6. Klien : 6. Diskusikan dengan klien:
mengidentifikasi
o Menjelaskan cara-cara sehat  Apakah klien mau mempelajari cara baru
cara konstruktif
mengungkapkan marah mengungkapkan marah yang sehat
dalam  Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
mengungkapkan mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan
kemarahan yang diketahui klien.
 Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah:
 Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur,
olah raga.
 Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang lain.
 Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
 Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan agamanya masing-masing
15/4/ 7. Klien dapat 7. Klien memperagakan cara 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan
19 mendemonstrasikan mengontrol perilaku kekerasan: klien memilih cara yang mungkin untuk
cara mengontrol mengungkapkan kemarahan.
o Fisik: tarik nafas dalam,
perilaku kekerasan
memukul bantal/kasur 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
o Verbal: mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel pada  Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
orang lain tanpa menyakiti  Jelaskan manfaat cara tersebut
o Spiritual: zikir/doa, meditasi  Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah
sesuai agamanya dilakukan.
 Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih
belum sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih
saat marah/jengkel

8. Klien mendapat 8. Keluarga: 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
dukungan keluarga pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan.
o Menjelaskan cara merawat
untuk mengontrol
klien dengan perilaku 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
perilaku kekerasan
kekerasan mengatasi perilaku kekerasan
o Mengungkapkan rasa puas
dalam merawat klien
8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani PK )
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan

9. Klien menggunakan 9. Klien menjelaskan: 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur
obat sesuai program dan kerugian jika tidak menggunakan obat
o Manfaat minum obat
yang telah
o Kerugian tidak minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien:
ditetapkan
o Nama obat
o Bentuk dan warna obat  Jenis obat (nama, wanrna dan bentuk obat)
o Dosis yang diberikan  Dosis yang tepat untuk klien
kepadanya  Waktu pemakaian
o Waktu pemakaian  Cara pemakaian
o Cara pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien
o Efek yang dirasakan 9.3. Anjurkan klien:
10. Klien menggunakan obat sesuai
 Minta dan menggunakan obat tepat waktu
program  Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang
tidak biasa
 Beri pujian terhadap kedisplinan klien menggunakan
obat.

Anda mungkin juga menyukai