PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indicator teleh terjadinya alokasi yang efisien secara makro
adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada
suatu periode tertentusebab, besarnya output nasional dapat
menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.
Yang pertama, besarnya output nasional merupakan gambaran
awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian
(tenaga kerja, barang modal, uang, dan kemampuan kewirausahaan)
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Secara umum, makin
besar pendapatan nasional suatu Negara, semakin baik efisiensi alokasi
sumber daya ekonominya.
Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal
tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara. Alat ukur
yang disepakati tentang tingkat kemakmuran adalah output nasional
perkapita.nilai output perkapita diperoleh dengan cara membagi besarnya
output nasional dengan jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan.
Jika angka output perkapita makin besar , tingkat kemakmuran dianggap
makin tinggi. Sementara itu alat ukur tentang produktivitas rata-rata adalah
output pertenaga kerja. Makin besar angkanya, makin tinggi produktivitas
tenaga kerja.
Yang ketiga, besarnya output nasional meripakan gambaran awal
tentang masalah-masalah structural (mendasar) yang dihadapi suatu
perekonomian. Jika sebagian besar output nasional dinikmati oleh
sebagian kecil penduduk, maka perekonomian tersebut mempunyai
masalah dengan distribusi pendapatannya. Jika sebagin besar output
nasional berasal dari sector pertanian (ekstraktif), maka perekonomian
tersebut berhadapan dengan masalah ketimpangan struktur produksi.
Dalam arti perekonomian harus segera memodernisasikan diri, dengan
memperkuat industrinya, agar ada keseimbangan kontribusi antara sector
pertanian yang dianggap sebagai sector ekonomi tradisional dengan sector
industry yang dianggap sebagai sector ekonomi modern
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendapatan nasional dan jenis-jenisnya?
2. Bagaimana cara menghitung pendapatan nasional?
3. Bagaiana hubungan kesempatan kerja dan pendapatan nasional?
4. Bagaimana keseimbangan pendapatan nasioanal?
5. Bagaimana pendapatan nasional dalam prespektif islam?
6. Apa peran pemerintah sebagai ibu dalam pasar?
7. Bagaimana sistem pendapatan nasional di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendapatan nasional dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui cara menghitung pendapatan nasional.
3. Untuk mengetahui hubungan kesempatan kerja dan pendapatan
nasional.
4. Untuk mengetahui keseimbangan pendapatan nasioanal.
5. Untuk mengetahui pendapatan nasional dalam prespektif islam.
6. Untuk mengetahui peran pemerintah sebagai ibu dalam pasar.
7. Untuk mengetahui sistem pendapatan nasional di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, Pendapatan Nasional
dapat dikelompokkan menjadi :
NNP (Net National Product) atau Produk Nasional Neto (PNN) adalah
GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut
replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi
peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat
taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan
meskipun relatif kecil.
PI (Personal Income)
TP = TransferPayment
IJS = IurangJaminanSosial
IA = IurangAsuransi
LD = Labaditahan
PP = Pajak Perseorangan
DI (Disposable Income)
DI = PI – Pajak Langsung
Pendapatan nasional yaitu penjumlahan dari semua nilai barang dan jasa yang
dihasilkan pada seluruh lapangan usaha di suatu negara dalam jangka waktu 1
tahun. Untuk menghitungnya yaitu kalikan jumlah barang dan jasa yang sudah
diproduksi tersebut dalam satu tahun dengan harga satuan masing-masing.
Jika dalam waktu 1 tahun ada seratus barang maka seratus barang dan jasa
tersebut harus dikalikan dengan harga satuan masing-masing kemudian baru
dijumlahkan. Lihat rumus dibawah ini :
Perlu diketahui jangan sampai anda melakukan perhitungan ulang pada suatu
barang dan jenis jasa tersebut karena yang harus dijumlahkan adalah nilai
tambahnya bukan nilai akhirnya.
Dalam metode ini maksud dari pendapatan nasional yaitu penjumlahan semua
pengeluaran yang sudah dilakukan pada pelaku ekonomi di suatu negara selama
satu tahun terakhir. Untuk lebih jelasnya bisa menggunakan rumus dibawah ini :
Y = C+I+G+(X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi oleh rumah tangga
I = Investasi oleh perusahaan
G = Pengeluaran pemerintah (konsumsi dan investasi)
X-M = Ekspor neto (nilai ekspor – nilai impor)
Dalam rumus diatas investai oleh perusahaan tidak dijadikan satu dengan investasi
pemerintah, sedangkan untuk contoh dari BPS yang diberikan sebelumnya kedua
investasi tersebut disatukan dalam komponen PMTDB (Pembentukan Modal
Tetap Domestik Bruto) dan Perubahan Stok. Namun perbedaan tersebut bukan
menjadi masalah karena yang penting adalah akhirnya total pendapatan nasional
tetap sama.
Untuk yang metode ini pendapatan nasional adalah jumlah dari semua pendapatan
yang diperoleh pemilik faktor produksi dalam satu tahun di suatu negara.
Anda bisa menggunakan rumus dibawah ini untuk menghitung metode tersebut :
Y=W+r+i+P
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
W = Wage (upah atau gaji) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor
produksi tenaga kerja.
r = Rent (sewa) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi tanah,
gedung, dan harta tetap lainnya.
i = Interest (bunga) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor
produksi modal.
P = Profit (keuntungan) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi
kewirausahaan.
Investasi Rp 1.500
Ekspor Rp 1.300
Impor Rp 1.250
Jawaban:
Y = C+I+G+(X-M)
=5.350
Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian
suatu negara, karena:
1. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi.
3. Kewiraswastaan.
Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula
masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:
3. Pengangguran.
Y=C+I
C = Konsumsi masyarakat
I = Investasi
Y=C+I
C = Konsumsi masyarakat
I = Investasi
1. Private goods
Private goods adalah barang yang dapat diproduksi (ditawarkan) secara lebih
efisien oleh perusahaan swasta dalam sebuah pasar.
2. Public goods
a. Non-Excutable Goods
Adalah barang yang orang memerlukannya dimana orang lain tidak dapat
dilarang untuk ikut menggunakan atau menikmatinya.
Misalnya : Pada sebuah atraksi pesawat udara dimana pihak penyelenggara
tidak dapat melarang orang yang tidak mampu membeli tiket masuk untuk
menikmati atraksi udara tersebut dari luar arena pertunjukan.
b. Non-Private Goods
Adalah barang yang banyak orang dapat menggunakan atau menikmatinya
sekaligus tanpa mengganggu kesenangan orang lain yang telah lebih dahulu
menikmatinya.
1. Dengan melakukan transfer tunai. Hal ini dapat dilakukan melalui uang tunjangan.
2. Dengan memberikan bantuan secara langsung berupa barang kepada orang-orang
yang membutuhkan.
Kegagalan Pemerintah
Perusahaan swasta tidak dapat menyediakan public goods secara efisien. Oleh
karena itu, public goods harus disediakan pemerintah. Dalam memproduksi goods
pemerintah dapat menemui kegagalan karena adanya :
𝑛−2 𝑡𝑛
2. Cara rata-rata 𝑟 = [( √𝑡𝑜 ) 𝑥1] 𝑥100%
BAB III
KESIMPULAN
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-dan-konsep-pendapatan-nasional
http://poejang.blogspot.co.id/2011/08/jenis-pendapatan-nasional.html
http://caraharian.com/rumus-pendapatan-nasional.html
http://fachrimaulana.blogspot.co.id/2011/02/kesempatan-kerja.html
https://www.scribd.com/doc/51958315/PENDAPATAN-NASIONAL